Selasa, 17 Desember 2019
"ORANG YANG BENAR DAN MENDAPAT PETUNJUK ALLAH, JUMLAHNYA SEDIKIT"
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah, Dzat yang telah mengutus Muhammad SAW menjadi rahmat bagi seluruh alam. Shalawat dan salaam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW berserta keluarga, shahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman. Amma ba'du.
Bapak dan Ibu, pada malam ini akan disampaikan taushiyah seperti judul diatas, sesuai dengan firman Allah pada surat Al-An'am (Binatang Ternak), ayat 116 dan 117 :
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ (116) إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (117)
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk.
Bapak dan Ibu, pada ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahukan perihal kebanyakan penduduk bumi dari kalangan Bani Adam, bahwa mereka dalam keadaan sesat. Seperti yang disebut dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:
{وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ أَكْثَرُ الأوَّلِينَ}
Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu. (Ash-Shaffat: 71)
Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengatakan:
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ}
Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya. (Yusuf: 103)
Mereka dalam kesesatannya itu tidak merasa yakin akan perihal mereka sendiri, melainkan mereka berada dalam dugaan yang dusta dan perkiraan yang batil. Sebagaimana yang dinyatakan oleh firman-Nya:
{إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلا يَخْرُصُونَ}
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta. (Al-An'am: 116)
Makna lafaz al-khars ialah al-hazr. artinya mandul. Dikatakan kharasan nakhlu yang artinya pohon kurma itu tidak berbuah; semuanya itu terjadi karena takdir dan kehendak Allah semata.
{هُوَ أَعْلَمُ مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ}
Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya. (Al-An'am: 117)
Yakni Allah memudahkannya untuk tersesat.
{وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ}
dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk (Al-An'am: 117)
Maka Dia memudahkannya untuk menempuh hal itu, dan setiap manusia itu dimudahkan untuk menempuh apa yang sengaja dia diciptakan untuk itu (yakni setiap orang itu diciptakan menurut bakatnya masing-masing).
Bapak dan Ibu, waspadalah bahwa melihat kenyataan umat yang berada di sekitar kita memang telah benar-benar membuktikan, bahwa mayoritas mereka telah mengakui dan menerima kebenaran Agama Islam. Akan tetapi, kalau dianalisis secara ilmiyah, kritis dan obyektif yang berdasarkan Al Qur’an dan Hadits, maka akan terlihat dengan jelas, bahwa keberadaan di balik kemayoritasan-nya umat yang mengaku sebagai Muslim itu hanya sebatas pada mengikuti apa yang mereka lihat dari kebanyakan orang-orang yang dia lihat tanpa menggali dalilnya atau dasar hukumnya dari Al Qur’an dan Hadits atau dengan kata lain mereka enggan untuk mempelajari Islam secara lebih mendalam. Amalan Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka atau ikut-ikutan tanpa ilmu.
Walaupun keberadaan orang yang ber-Iman dalam Islam secara Kaffah itu relatif sedikit, tetapi tidak perlu lagi untuk dirisaukan dan menjadi heran, oleh karena kenyataan yang demikian itu telah merupakan bagian dari sunnah kauniyah atas Kehendak Allah yang qodim, sebagaimana telah diisyaratkan dalam Firman-Nya :
{وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ}
Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. (Al-Maidah: 49)
Yaitu sesungguhnya kebanyakan manusia benar-benar keluar dari ketaatan kepada Tuhan mereka dan menentang perkara yang hak serta berpaling darinya.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh dan amat sedikitlah mereka ini .(Q.S. 38. Shaat : 24 ).
Dalam sebuah Hadits Qudsi diriwayatkan bahwa Allah berfirman pada hari kiamat : Hai Adam, bangkitkanlah sembilan ratus sembilan puluh sembilan keturunanmu (untuk ditempatkan di neraka) dan satu di antara mereka itu di tempatkan dalam surga. (Ketika Rasulullah Saw. menerimanya, kemudian menyampaikannya kepada para sahabat), beliau menangis tersedu-sedu, demikian pula para sahabat lainnya. Demi Allah yang menguasai jiwaku. (Dibandingkan dengan umat-umat Nabi yang lain, umatku hanyalah bagaikan sehelai bulu putih yang terdapat pada kulit lembu yang berbulu hitam). (HR. Thabrani).
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda : "Dan tidak akan masuk surga kecuali yang berjiwa Muslim, sedangkan kalian kalau dibandingkan dengan ahli syirik, bagaikan sehelai bulu putih di tengah-tengah kulit lembu yang berbulu merah. (HSR. Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan ayat Al Qur’an dan Hadits tersebut di atas, keberadaan orang-orang yang bersyukur dan ber-Iman dalam Islam sangat sedikit. Dalam Hadits Qudsi tersebut di nash kan, bahwa umat Nabi Adam As. yang ditempatkan di surga hanya satu di antara seribu, yang berarti 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan) ditempatkan di neraka, hanya satu orang yang ditempatkan di surga. Kemudian kalau umat Nabi Muhammad Saw dibandingkan dengan ahli syirik, bagaikan sehelai bulu putih di tengah-tengah kulit lembu yang berbulu merah. Dalam Hadits-hadits Nabi Saw. lainnya yang pernah disampaikan dalam taushiyah dalam pembahasan surat An-Nisa, dinyatakan setelah masa Kerasulan Nabi Muhammad Saw. Islam akan terpecah belah menjadi 73 golongan yang semuanya masuk neraka kecuali satu golongan yang dijamin masuk Surga (Ahli sunnah wal jama'ah). Atau dalam kata lain satu golongan manusia berjiwa Muslim yang konsisten berpedoman kepada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW dan masuk Surga, dibandingkan 72 golongan ahli firqah (orang yang bercerai berai), termasuk ahli neraka. Maka akibatnya orang-orang yang ber-Iman dalam Islam secara kaffah (utuh) dalam jama'ah dan berjiwa Muslim berjumlah sangat sedikit.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : semula Islam itu asing dan akan kembali asing seperti semula. Maka berbuatlah baik terhadap orang-orang yang asing itu. (HSR. Muslim). Pengertian "asing" adalah bahwa Islam pada awalnya tidak dikenal karena ajaran tauhid terkesan "nyeleneh" ditengah mayoritas masyarakat musrik. Kemudian Islam berkembang dikenal oleh peradaban, tetapi mendekati akhir zaman Islam akan kembali asing ditengah-tengah mayoritas masyarakat yang berada dalam kesesatan. Gejalanya telah mulai nampak dengan semakin banyaknya kelompok yang "menyalah pahami Islam" bahkan yang lebih ekstrim menganggap Islam sebagai "ancaman" dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Oleh sebab itu haruslah kita memastikan bahwa setiap ibadah yang kita lakukan harus jelas dasar hukumnya dalam Sunnah Nabi dan tidak menyimpang dari tuntunan Al-Qur’an.
Bapak dan Ibu, kita cukupkan sampai disini taushiyah malam ini, insya Allah kita lanjutkan lagi pada malam berikutnya. Salam tahajud.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
dikutip dari:
grup wa"Mutiara Al qur'an",18 DESEMBER 2019,RABU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar