PENYEBAB PERTAMA:
Berbuat syirik,musyrik,kemusyrikan pada Allah Swt
Firman Allah SWT :
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya “Seandainya
mereka menyekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah
mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am ayat 88)
"Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi nabi) yang sebelummu, Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah) niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi". (Q.S az Zumar 65).
TAMBAHAN AYAT:PENYEBAB PERTAMA
”Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amalan itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (Q.S al Furqan 23).
Terjemah Arti: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi nabi) yang sebelummu, Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah) niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi". (Q.S az Zumar 65).
TAMBAHAN AYAT:PENYEBAB PERTAMA
وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
”Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amalan itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (Q.S al Furqan 23).
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.(Q.S an Nisa’ 48)
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ
حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Terjemah Arti: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
PENYEBAB KEDUA:
Murtad,mengeluarkan diri dari islam dengan kesadaran
sendiri,tidak mengakui islam sebagai agamanya,berpindah kenyakinan menuju selain
islam sampai meninggalnya dalam kekafiran
Firman Allah SWT :
وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ
فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَأُولَئِكَ
أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya:
“Barangsiapa di antara
kalian yang murtad dari agamanya kemudian mati dalam keadaan kafir maka mereka
itulah orang-orang yang terhapus amalannya di dunia dan akhirat. Dan mereka
itulah penghuni neraka. Mereka kekal berada di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah
ayat 217)
TAMBAH AYAT:PENYEBAB KEDUA
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.(AL MAIDAH 54)
إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَىٰ أَدْبَارِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى ۙ الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَىٰ لَهُمْ
PENYEBAB KETIGA:
Bersedekah dengan menyebut-nyebutnya dengan
maksud agar orang lain memuji,menyanjung,tidak ada keikhlasan dalam memberinya
dan menyakiti perasaan si penerima
Firman Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا
صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ
وَلا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ
عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لا يَقْدِرُونَ عَلَى
شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Artinya:
“Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Maka perumpamaan orang seperti itu bagaikan batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia
bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa
yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang kafir.” (QS. Al-Baqarah ayat 264)
Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata : Sesungguhnya ikhlas dalam ibadah sangat mulia. Amalan yang dipenuhi riya’ bagi seorang muslim akan sia-sia belaka, tidak bernilai, dan tentu pelakunya berhak mendapatkan murka dari Allah Ta’ala*
(http://azwirbchaniago.blogspot.com/2016/09/penyebab-terhapusnya-amal-shalih.html)*
Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata : Sesungguhnya ikhlas dalam ibadah sangat mulia. Amalan yang dipenuhi riya’ bagi seorang muslim akan sia-sia belaka, tidak bernilai, dan tentu pelakunya berhak mendapatkan murka dari Allah Ta’ala*
(http://azwirbchaniago.blogspot.com/2016/09/penyebab-terhapusnya-amal-shalih.html)*
PENYEBAB KEEMPAT:
Melakukan amalan hanya ingin dibalas bersifat
duniawi, kenikmatan dunia semata,tidak membutuhkan balasan keakhieratan didukung
tidak mengharapkan ridho Allah Swt
Allah SWT berfirman :
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ
أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15)
أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ
وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya:
“Barangsiapa yang
menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat,
kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di
dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Huud ayat
15-16)
PENYEBAB KELIMA:
Kebencian,kedengkian pada apa yang
diturunkan Allah Swt,mendustai ayat-ayat-Nya,mengingkari,tidak mempercayai
sebagai kebenaran dari Allah Swt
Allah SWT telah berfirman :
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ
فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
Artinya:
“Yang demikian itu adalah
karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur’an)
lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.” (QS. Muhammad ayat 9)
TAMBAHAN MATERI:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ
1) Wahai orang orang yang beriman. Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi. Dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain, nanti (pahala) segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S al Hujuurat 2)Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah adab terhadap Rasulullah ketika berbicara dengan beliau. Artinya orang yang berbicara dengan Rasulullah tidak boleh meninggikan suaranya melebihi suara Rasulullah. Tidak boleh mengeraskan suara dihadapan Rasulullah. Ketika berbicara dengan beliau suara harus dilirihkan dengan sopan, lembut seraya mengagungkan dan memuliakan beliau karena Rasulullah bukanlah seperti salah seorang dari kalian.(http://azwirbchaniago.blogspot.com/2016/09/penyebab-terhapusnya-amal-shalih.html).
Imam Ibnul Qayyim mengingatkan : Apabila mengangkat suara lebih tinggi daripada suara beliau itu menjadi sebab terhapusnya amalan, lantas bagaimana dengan orang orang yang mendahulukan akal mereka, perasaan mereka, politik mereka atau pengetahuan mereka daripada ajaran yang beliau bawa dan mengangkat itu semua diatas sabda sabda beliau. Bukankah itu semua lebih pantas lagi untuk menjadi sebab terhapusnya amal mereka. (Adh Dhau’ al Munir ‘ala Tafsir)(http://azwirbchaniago.blogspot.com/2016/09/penyebab-terhapusnya-amal-shalih.html).
KISAH/CERITA:
Rasulullah bersabda : ”Dahulu ada dua orang bersaudara dari kalangan Bani Israil yang saling berlawanan sifatnya. Salah satunya gemar berbuat dosa sedangkan sedangkan satunya lagi rajin beribadah. Yang rajin beribadah selalu mengingatkan saudaranya agar menjauhi dosa. Sampai suatu hari, ia berkata kepada temannya, ”Berhentilah berbuat dosa.” Karena terlalu seringnya diingatkan, temannya yang sering bermaksiat itu berkata, ”Biarkan aku begini. Apakah engkau diciptakan hanya untuk mengawasi aku ?.”
Lalu saudaranya yang rajin beribadah itu akhirnya marah dan berkata : ”Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni engkau.” atau ”Demi Allah, Allah tidak akan memasukkanmu ke dalam surga.” Akhirnya Allah mencabut nyawa keduanya dan dikumpulkan di sisi-Nya. Allah berkata kepada orang yang rajin beribadah : ”Apakah engkau tahu apa yang ada di Diri-Ku, ataukah engkau merasa mampu atas apa yang ada di Tangan-Ku ?.”
Allah berfirman kepada orang yang berbuat dosa : ”Masuklah engkau ke dalam surga karena Rahmat-Ku.” dan Dia berkata kepada yang rajin beribadah : ”Dan engkau masuklah ke dalam neraka.” Abu Hurairah berkata, : ”Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, orang ini telah mengucapkan perkataan yang membinasakan dunia dan akhiratnya.” (H.R Abu Dawud) (http://azwirbchaniago.blogspot.com/2016/09/penyebab-terhapusnya-amal-shalih.html).
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَشَاقُّوا الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَىٰ لَنْ يَضُرُّوا اللَّهَ شَيْئًا وَسَيُحْبِطُ أَعْمَالَهُمْ
Terjemah Arti: Sesungguhnya orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari jalan Allah serta memusuhi Rasul setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Dan Allah akan menghapuskan (pahala) amal-amal mereka.(MUHAMMAD 32)
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
Terjemah Arti: Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka.
Dikutip dari:
15 Hal – Hal Yang
Menghapus Amal Ibadah
written by Dini Lidya January 20, 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar