Sabtu, 14 Desember 2019

DELAPAN JENIS REZEKI ALLAH SWT

: بسم اللّٰه الرحمن الرحيم                     

    REZEKI*:

Yang kerja keras belum tentu mendapat banyak...
Yang kerja sedikit belum tentu mendapat sedikit...

Karena sesungguhnya sifat Rezeki adalah mengejar, bukan dikejar...
Rezeki akan mendatangi,
bahkan akan mengejar,
hanya kepada orang yang pantas didatangi…

Maka, pantaskan dan patutkan diri untuk pantas di datangi, atau bahkan dikejar rezeki...
Inilah hakikat ikhtiar…

Setiap dari kita telah ditetapkan rezekinya sendiri-sendiri...

Karena ikhtiar adalah kuasa manusia, namun rezeki adalah kuasa Allah Azza wa Jalla...
Dan manusia tidak akan dimatikan, hingga ketetapan rezekinya telah ia terima, seluruhnya...

Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk harta,
Ada yang diluaskan dalam bentuk kesehatan,
Ada yang diluaskan dalam bentuk ketenangan, keamanan,
Ada yang diluaskan dalam kemudahan menerima ilmu,
Ada yang diluaskan dalam bentuk keluarga dan anak keturunan yang shalih,
Ada yang dimudahkan dalam amalan dan ibadahnya…
Dan yang paling indah, adalah diteguhkan dalam hidayah Islam…

Hakikat Rezeki bukanlah hanya harta, rezeki adalah seluruh rahmat Allah Ta’ala…


Adapun 8 JENIS REZEKI DARI ALLAH TA’ALA :

1. Rezeki Yang Telah Dijamin.

‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

“Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya.”
(Surah Hud : 6).

2.  Rezeki Karena Usaha.

‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى

“Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya.”
(Surah An-Najm : 39).

3. Rezeki Karena Bersyukur.

‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.”
(Surah Ibrahim : 7).

4. Rezeki Tak Terduga.

‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberi nya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”
(Surah At-Thalaq : 2-3).

5. Rezeki Karena Istighfar.

‎فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا

“Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11).

6. Rezeki Karena Menikah.

‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ

“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan.
Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya.”
(Surah An-Nur : 32).

7. Rezeki Karena Anak.

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin.
Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Surah Al-Israa’ : 31).

8. Rezeki Karena Sedekah

‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”
(Surah Al-Baqarah : 245).


#Bergantung Kepada Allah dan Tidak Bergantung pada Mahluk#
.
#IndonesiaBertauhid
.
-Salah satu bukti tingginya TAUHID seseorang adalah bergantung pada Allah dan tidak bergantung pada mahluk
.
-Maksudnya bagaimana ya?
.
-Jadi begini, kita berusaha semaksimal mungkin mengurangi ketergantungan dan butuh kepada mahluk/manusia, berusaha melakukannya dengan usaha sendiri
.
-Kemudian hati sangat bergantung kepada Allah, selalu berdoa di manapun dan kapanpun
.
Karena Allah Maha Kaya dan kita sangat butuh Allah (lihat QS Fathir: 15)
.
Misalnya:
-Berusaha mencari nafkah sendiri
.
-Berusaha agar mandiri
.
-Intinya adalah mengurangi ketergangtungan pada mahluk dengan MEMINTA BANTUAN/MINTA TOLONG kepada makhluk
.
-Kedudukannya akan menjadi mulia di masyarakat dan hati lebih tenang
.
-Ini yang dicontohkan dalam hadits, bahwa keluar mencari kayu bakar dan memikulnya, lebih baik daripada meminta-minta [1]
.
-Nabi Dawud seorang raja, tetap berusaha mencari nafkah dengan usaha sendiri [2]

Catatan: BUKAN maksudnya serba memenuhi kebutuhan sendiri total:
.
-Jika butuh tukang bangunan maka ia pekerjakan dan dibayar
.
-Anak yang butuh dibiayai orang tua, maka ini wajar saja
.
-Murid yang butuh ilmu gurunya, ini wajar
.
-Kemudian ia bergantung kepada Allah ketika berusaha dengan usaha sendiri, selalu berdoa dan mengingat Allah dan tawakkal:
.
1. Berusaha menempuh sebab
Misalnya: ingin pintar rajin belajar, membuka bisnis
.
2. Menyerahkan hasil akhir kepada Allah setelah berusaha
Apapun hasilnya baik atau buruk menurut penilaiannya, itu adalah takdir terbaik baginya dan hatinya bahagia menerima takdir tersebut
Karena manusia tahu apa yang ia inginkan tetapi Allah tahu yang terbaik bagi hamba-Nya

MULAI SEKARANG PINDAH KE PEMBIAYAAN SYARIAH

#SelaluAdaJalan untuk menemukan berbagai solusi pembiayaan syariah dari pembelian mobil, wisata halal, pendidikan, renovasi rumah, kebutuhan untuk pernikahan, hingga keberangkatan ke tanah suci. Tanpa Provisi, Tanpa Denda, Tanpa Penalti, Tanpa Jaminan*

Dikutip dari grup WA
https://syariah.bfi.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar