IKATLAH ONTAMU...
✍ Tawakal 'alallah (berserah diri kepada Allah), memiliki banyak sekali hikmah sebagaimana ditegaskan di dalam Qur'an Suci antara lain ialah :
๐ Pertama, orang yang bertawakal kepada Allah akan mendapat perlindungan, pertolongan dan bahkan anugerah dari Allah swt sebagaimana ditegaskan di dalam Qur'an Suci:
َูู
َْู َูุชَََّْููู ุนََูู ุงِููู َูุฅَِّู ุงَููู ุนَุฒِูุฒٌ ุญَِููู
ٌ
"Barangsiapa yang tawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(QS. Al-Anfal : 49).
Orang-orang yang senantiasa bertawakal kepada Allah dalam setiap urusannya, Allah akan menunjukkan bukti keperkasaan dan kebijaksanaan-Nya.
Dalam satu riwayat, Rasulullah hendak dibunuh dengan diacungi sebilah pedang terhunus oleh seorang kafir Quraisy bernama Suraqah bin Malik.
Dalam keadaan seperti itu, Rasulullah saw yang hatinya selalu bertawakal kepada Allah swt, mendapat perlindungan dari Allah swt. Secara mendadak bumi yang ada di depan Suraqah yang sedang memacu kudanya, retak dan menelan kaki kudanya hingga Suraqah dan kudanya tak berdaya. Suraqah kemudian menyerah pada Rasululah dan meminta maaf dan mengajak berdamai.
๐ Kedua, orang yang bertawakal kepada Allah swt akan mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat sebagaimana ditegaskan dalam Qur'an Suci:
َูุงَّูุฐَِูู َูุงุฌَุฑُูุง ِูู ุงِููู ู
ِْู ุจَุนْุฏِ ู
َุง ุธُِูู
ُูุง َُููุจَِّูุฆََُّููู
ْ ِูู ุงูุฏَُّْููุง ุญَุณََูุฉً َููุฃَุฌْุฑُ ุงูุขุฎِุฑَุฉِ ุฃَْูุจَุฑُ َْูู َูุงُููุง َูุนَْูู
َُูู ุงَّูุฐَِูู ุตَุจَุฑُูุง َูุนََูู ุฑَุจِِّูู
ْ َูุชََََُّููููู
“Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Allah saja mereka bertawakkal.”
(QS. An-Nahl : 41-42).
Orang-orang yang selalu bertawakal kepada Allah swt dalam seluruh aspek kehidupannya, akan selalu mendapat perlindungan dan balasan dari Allah swt, tidak hanya perlindungan dan balasan kebaikan di dunia tetapi terlebih balasan di akherat nanti.
Di dunia saja, mereka akan hidup dengan aman, tenang dan tentram sehingga terhindar dari stres berat maupun depresi yang berkepanjangan. Terlebih di akhirat, mereka akan mendapat surga yang tinggi karena Allah mencintai orang-orang yang senantiasa bertawakal kepada-Nya.
๐ Ketiga, orang yang bertawakal hidupnya akan dicukupi oleh Allah swt sebagaimana ditegaskan dalam Qur'an Suci :
َูู
َْู َูุชَََّْููู ุนََูู ุงِููู ََُููู ุญَุณْุจُُู
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan(keperluan) nya.”
(QS. Ath-Thalaq : 3).
Ayat tersebut merupakan jaminan dari Allah swt bahwa orang-orang yang hatinya senantiasa bertawakal kepada-Nya, akan dicukupi seluruh keperluan hidupnya, baik secara material maupun spiritual. Orang-orang yang hidupnya dicukupi oleh Allah swt tidak mungkin mengalami kekurangan meskipun bisa saja orang itu orang sederhana dan bukan orang kaya. Demikian pula, orang-orang kaya yang hatinya selalu bertawakal kepada Allah tidak akan mengalami kekhawatiran akan bangkrut sebab Allah akan selalu mencukupinya.
✍ Namun
sikap pasrah yang ditunjukkan dengan tidak adanya usaha fisik atau ikhtiar lahiriyah tidak bisa disebut sebagai tawakal.
Rasulullah saw telah memberikan gambaran tentang tawakal sebagaimana beliau sabdakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Hibban:
ุงِุนَِْْูููุง َูุชَََّْููู
“Ikatlah untamu dan bertawakkallah.”
Hadits tersebut memberikan pengertian bahwa tawakal tidak meniadakan usaha lahiriyah atau perbuatan fisik seperti mengikat seekor unta ketika seseorang tidak menginginkan hewan ternaknya itu hilang.
[ Mulia Mulyadi ]
DIKUTIP DARI GRUP WA"CINTA ALLAH & RASUL SAW"
َูุจِู
َุง ุฑَุญْู
َุฉٍ ู
َِู ุงَِّููู ِْููุชَ َُููู
ْ ََْููู ُْููุชَ َูุธًّุง ุบَِููุธَ ุงَْْูููุจِ َูุงَْููุถُّูุง ู
ِْู ุญََِْููู َูุงุนُْู ุนَُْููู
ْ َูุงุณْุชَุบِْูุฑْ َُููู
ْ َูุดَุงِูุฑُْูู
ْ ِูู ุงْูุฃَู
ْุฑِ َูุฅِุฐَุง ุนَุฒَู
ْุชَ َูุชَََّْููู ุนََูู ุงَِّููู ุฅَِّู ุงََّููู ُูุญِุจُّ ุงْูู
ُุชَََِِّููููู * ุฅِْู َْููุตُุฑُْูู
ُ ุงَُّููู ََููุง ุบَุงِูุจَ َُููู
ْ َูุฅِْู َูุฎْุฐُُْููู
ْ َูู
َْู ุฐَุง ุงَّูุฐِู َْููุตُุฑُُูู
ْ ู
ِْู ุจَุนْุฏِِู َูุนََูู ุงَِّููู ََْูููุชَََِّููู ุงْูู
ُุคْู
َُِููู
Maka berkat rahmat Allah lah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal. (59) Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada seorangpun yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang bisa menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah hanya kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. (60). – (Q.S Ali Imran: 59-60)
ََููุงَู ู
ُูุณَู َูุง َْููู
ِ ุฅِْู ُْููุชُู
ْ ุขู
َْูุชُู
ْ ุจِุงَِّููู َูุนََِْููู ุชَََُّููููุง ุฅِْู ُْููุชُู
ْ ู
ُุณِْูู
َِูู * ََููุงُููุง ุนََูู ุงَِّููู ุชََََّْููููุง ุฑَุจََّูุง َูุง ุชَุฌْุนََْููุง ِูุชَْูุฉً َِْْููููู
ِ ุงูุธَّุงِูู
َِูู
Dan Musa berkata, “Wahai kaumku, Apabila kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya, jika kamu memang benar-benar orang yang berserah diri.” (84) Lalu mereka berkata, “Hanya kepada Allah-lah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang dzalim, (85). – (Q.S Yunus: 84-85)
… َูุงَู ุฅِِّูู ุฃُุดِْูุฏُ ุงََّููู َูุงุดَْูุฏُูุง ุฃَِّูู ุจَุฑِูุกٌ ู
ِู
َّุง ุชُุดْุฑَُِููู * ู
ِْู ุฏُِِููู َِูููุฏُِููู ุฌَู
ِูุนًุง ุซُู
َّ َูุง ุชُْูุธِุฑُِูู * ุฅِِّูู ุชَََّْูููุชُ ุนََูู ุงَِّููู ุฑَุจِّู َูุฑَุจُِّูู
ْ ู
َุง ู
ِْู ุฏَุงุจَّุฉٍ ุฅَِّูุง َُูู ุขุฎِุฐٌ ุจَِูุงุตَِูุชَِูุง ุฅَِّู ุฑَุจِّู ุนََูู ุตِุฑَุงุทٍ ู
ُุณْุชَِููู
ٍ
Dia (Hud) menjawab, “Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, (54) dengan yang lain, sebab itu jalankanlah semua tipu dayamu terhadapku dan jangan kamu tunda lagi. (55) Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah, Tuhanku dan juga Tuhanmu. Tidak ada satu pun makhluk bergerak yang bernyawa melainkan Dia lah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya). Sesungguhnya Tuhanku di jalan yang lurus (adil). (56). – (Q.S Hud: 54-56)
َูุงَّูุฐَِูู َูุงุฌَุฑُูุง ِูู ุงَِّููู ู
ِْู ุจَุนْุฏِ ู
َุง ุธُِูู
ُูุง َُููุจَِّูุฆََُّููู
ْ ِูู ุงูุฏَُّْููุง ุญَุณََูุฉً ََููุฃَุฌْุฑُ ุงْูุขุฎِุฑَุฉِ ุฃَْูุจَุฑُ َْูู َูุงُููุง َูุนَْูู
َُูู * ุงَّูุฐَِูู ุตَุจَุฑُูุง َูุนََูู ุฑَุจِِّูู
ْ َูุชََََُّููููู
Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka didzalimi, sungguh akan Kami berikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan sungguh pahala di akhirat itu lebih besar, sekiranya mereka mengetahui, (41) (yaitu) orang-orang yang bersabar dan hanya bertawakkal kepada Tuhan mereka. (42). – (Q.S An-Nahl: 41-42)
َูุฅِุฐَุง َูุฑَุฃْุชَ ุงُْููุฑْุขَู َูุงุณْุชَุนِุฐْ ุจِุงَِّููู ู
َِู ุงูุดَّْูุทَุงِู ุงูุฑَّุฌِูู
ِ * ุฅَُِّูู َْููุณَ َُูู ุณُْูุทَุงٌู ุนََูู ุงَّูุฐَِูู ุขู
َُููุง َูุนََูู ุฑَุจِِّูู
ْ َูุชََََُّููููู
Maka apabila kamu hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (98) Sesungguhnya, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhan. (99). – (Q.S An-Nahl: 98-99)
َูุงَّูุฐَِูู ุขู
َُููุง َูุนَู
ُِููุง ุงูุตَّุงِูุญَุงุชِ َُููุจَِّูุฆََُّููู
ْ ู
َِู ุงْูุฌََّูุฉِ ุบُุฑًَูุง ุชَุฌْุฑِู ู
ِْู ุชَุญْุชَِูุง ุงْูุฃََْููุงุฑُ ุฎَุงِูุฏَِูู َِูููุง ِูุนْู
َ ุฃَุฌْุฑُ ุงْูุนَุงู
َِِููู * ุงَّูุฐَِูู ุตَุจَุฑُูุง َูุนََูู ุฑَุจِِّูู
ْ َูุชََََُّููููู * ََููุฃَِّْูู ู
ِْู ุฏَุงุจَّุฉٍ َูุง ุชَุญْู
ُِู ุฑِุฒََْููุง ุงَُّููู َูุฑْุฒَُُููุง َูุฅَِّูุงُูู
ْ ََُููู ุงูุณَّู
ِูุนُ ุงْูุนَِููู
ُ
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan di tempat-tempat tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan, (58) yaitu orang-orang yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya. (59) Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak mampu membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan juga kepadamu. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (60). – (Q.S Al-Ankabut: 58-60)
َูุชَََّْููู ุนََูู ุงَِّููู َََูููู ุจِุงَِّููู ًَِููููุง
Dan bertawakkallah kamu kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pemelihara. – (Q.S Al-Ahzab: 3)
ََููุง ุชُุทِุนِ ุงَْููุงِูุฑَِูู َูุงْูู
َُูุงَِِูููู َูุฏَุนْ ุฃَุฐَุงُูู
ْ َูุชَََّْููู ุนََูู ุงَِّููู َََูููู ุจِุงَِّููู ًَِููููุง
Dan janganlah engkau (Muhammad) mentaati orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. – (Q.S Al-Ahzab: 48)
ุฃََْููุณَ ุงَُّููู ุจَِูุงٍู ุนَุจْุฏَُู َُููุฎَََُِّููููู ุจِุงَّูุฐَِูู ู
ِْู ุฏُِِููู َูู
َْู ُูุถِِْูู ุงَُّููู َูู
َุง َُูู ู
ِْู َูุงุฏٍ * َูู
َْู َْููุฏِ ุงَُّููู َูู
َุง َُูู ู
ِْู ู
ُุถٍِّู ุฃََْููุณَ ุงَُّููู ุจِุนَุฒِูุฒٍ ุฐِู ุงْูุชَِูุงู
ٍ * ََููุฆِْู ุณَุฃَْูุชَُูู
ْ ู
َْู ุฎَََูู ุงูุณَّู
َุงَูุงุชِ َูุงْูุฃَุฑْุถَ َََُُّูููููู ุงَُّููู ُْูู ุฃََูุฑَุฃَْูุชُู
ْ ู
َุง ุชَุฏْุนَُูู ู
ِْู ุฏُِูู ุงَِّููู ุฅِْู ุฃَุฑَุงุฏََِูู ุงَُّููู ุจِุถُุฑٍّ َْูู َُّูู َูุงุดَِูุงุชُ ุถُุฑِِّู ุฃَْู ุฃَุฑَุงุฏَِูู ุจِุฑَุญْู
َุฉٍ َْูู َُّูู ู
ُู
ْุณَِูุงุชُ ุฑَุญْู
َุชِِู ُْูู ุญَุณْุจَِู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุชَََُّููู ุงْูู
ُุชَََُِّููููู
Bukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya? Dan Mereka menakut-nakutimu dengan (sesembahan) yang selain Dia. Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk. (36) Dan barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Mahaperkasa dan mempunyai kekuasaan untuk menghukum? (37) Dan sungguh, jika kamu tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Niscaya mereka menjawab, “Allah.” Katakanlah, “Kalau begitu tahukah kamu tentang apa yang kamu sembah selain Allah? jika Allah hendak mendatangkan suatu bahaya kepadaku, apakah mereka mampu menghilangkan bahaya itu? atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka mampu mencegah rahmat-Nya?” Katakanlah, “Cukuplah Allah bagiku. Kepada-Nyalah orang-orang yang bertawakkal berserah diri.” (38). – (Q.S Az-Zumar: 36-38)
َูุณَุชَุฐُْูุฑَُูู ู
َุง ุฃَُُููู َُููู
ْ َูุฃَُِّููุถُ ุฃَู
ْุฑِู ุฅَِูู ุงَِّููู ุฅَِّู ุงََّููู ุจَุตِูุฑٌ ุจِุงْูุนِุจَุงุฏِ * َََูููุงُู ุงَُّููู ุณَِّูุฆَุงุชِ ู
َุง ู
ََูุฑُูุง َูุญَุงَู ุจِุขِู ِูุฑْุนََْูู ุณُูุกُ ุงْูุนَุฐَุงุจِ
Maka kelak kamu akan mengingat apa yang aku katakan kepadamu. Dan aku menyerahkan segala urusanku kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (44) Maka Allah menjaganya dari kejahatan tipu daya mereka, sementara Fir‘aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang sangat buruk. (45). – (Q.S Ghafir: 44-45)
َูู
َุง ุงุฎْุชََْููุชُู
ْ ِِููู ู
ِْู ุดَْูุกٍ َูุญُْูู
ُُู ุฅَِูู ุงَِّููู ุฐَُِููู
ُ ุงَُّููู ุฑَุจِّู ุนََِْููู ุชَََّْูููุชُ َูุฅَِِْููู ุฃُِููุจُ
Dan sesuatu apapun yang kamu perselisihkan, keputusannya (terserah) kepada Allah. (Yang memiliki sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya aku bertawakkal dan kepada-Nya aku kembali. – (Q.S As-Syura: 10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar