Minggu, 19 April 2020

MUSIBAH ADALAH SEBUAH KEBAIKAN BAGINYA

Pada hakikatnya, musibah yang menimpa seorang muslim adalah sebuah kebaikan baginya

Bagaimana tidak, karena musibah itu datangnya dari Allah yang Maha Adil lagi Bijaksana, yang Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya, sedang hamba tidak tahu apa yang terbaik untuk dirinya sendiri karena keterbatasan ilmunya, oleh karena itu Allah telah berfirman:

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُون

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216).

Jika kita perhatikan dalil dalil yang berbicara tentang ujian dan musibah, maka kita dapatkan bahwa musibah yang datang kepada seseorang disebabkan karena beberapa hal, diantaranya:

"Disebabkan karena dosa dan kesalahan kita sendiri agar kita bertaubat dan kembali kepada Allah".

Allah berfirman,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

_“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” _
(QS. Asy-Syuro: 30)

Berkata Syaikh As-Sa’di, Allah mengabarkan bahwa tidaklah seorang hamba ditimpa suatu musibah pada tubuhnya, hartanya, anak anaknya, dan segala yang ia cintai sehingga hal itu terasa berat baginya, melainkan itu semua disebabkan karena ulahnya sendiri dari perbuatan perbuatan yang buruk, dan bahwasanya apa yang Allah ampuni dari kesalahan tersebut adalah lebih banyak, karena Allah tidak pernah menzholimi seorang hamba, tapi hamba itu sendiri yang menzholimi dirinya sendiri,

Jikalau Allah menghukum manusia karena kezholimannya, niscaya tidak akan ditinggalkannya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata.

Allah juga berfirman,

وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

“Dan Kami coba mereka dengan nikmat yang baik baik dan bencana yang buruk buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).”
(QS. Al-A`rof: 168).

Jadi tidaklah musibah menimpa kita, kecuali teguran bagi kita, agar kita merenungi akan kesalahan yang telah kita perbuat, kemudian segera untuk bertaubat kepada Allah dari kesalahan tersebut, sebelum datang masa yang mana tidak diterima lagi taubat hamba pada masa tersebut, dan ini semua menunjukan akan kasih sayang Allah terhadap hamba hamba-Nya, agar kelak ketika ia menghadap Allah dalam keadaan bersih dan suci dari noda noda dosa yang dapat mengotori hatinya.

Kita tutup group ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰه إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَ أَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

"Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

بَارَكَ اللّٰه فِيْكُمْ
DIKUTIP DARI GRUP WA 04MUSHOLA ANNUR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar