Senin, 27 April 2020

MUHASABAH DIRI EDISI RAMADLAN HARI KE-5 SELASA, 28 APRIL 2020 TENTANG SEPULUH RAHASIA RAMADLAN

Sebagaimana kita ketahui bersama
Puasa ramadlan mengandung banyak keajaiban. Hal ini bukan hanya diakui oleh ulama-ulama Islam; tapi juga ilmuan-ilmuan Barat. Berikut ini, akan dipaparkan sepuluh keajaiban syariat puasa.

Pertama, menurut Syeikh Ibnu Utsaimin dalam buku  “Min Fataawaa al-Ulamaa fi al-Shiyaam wa al-Qiyaam wa Iid Syahr Ramadhan” (Musa Yunus, 1999: 23) puasa bisa membuat orang merasa sebagai satu entitas; mempererat jalinan hubungan antar individu masyarakat; dan bisa melatih jiwa untuk naik tingkat menuju kesempurnaannya.

Kedua, menurut Syeikh Bin Baz dalam  “Majmuu’ Fataawa wa Maqalaat Mutanawwi’ah-al-Shiyaam” (Ibnu Baz, 1420:XV/39-41), puasa bisa mensucikan, melatih dan membersihkan jiwa dari akhlak tercela serta membiasakannya melakukan akhlak mulia
. Di samping itu, puasa membuat orang mengakui akan kelemahan dan kekuarangannya di hadapan Allah sehingga melahirkan rasa syukur dan kepedulian sosial dengan membantu saudara-saudaranya yang membutuhkan.

Ketiga, dalam buku  “Kitaab al-Shiyaam” (1992: 9, 10) karya Abu Bakar Al-Faryabi, disebutkan bahwa puasa sebagai metode unik (satu-satunya) untuk menanamkan pada jiwa manusia akhlak mulia, menyulut gairah keislaman, membersihkannya diri dari berbagai macam kotoran, memutus rasa ragu, mendorong mukmin bersedekah dan berderma serta mendorong kerekatan hubungan antara si kaya dan si miskin.

Keempat,  berdampak baik secara medis atau kesehatan. Alexis Carrel (dokter peraih nobel bidang kesehatan pada tahun 1912) pernah meneliti bahwa puasa memiliki efek dahsyat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Buah dari penelitiannya tersebut  ditulis dalam sebuah buku berjudul:  “Man the Unknow” (“The Miracle of Fast” [Amirulloh, 2014: X])

Berbagai hasil penelitian para pakar terhadap kedahsyatan puasa yang dikumpulkan Allan Cott, M.D.  dalam sebuah buku yang berjudul  “Why Fasty?” , menjadi menarik untuk dikemukakan di sini. Berdasarkan hasil penelitian yang dikumpulkannya, di antara kedahsyatan puasa sebagai berikut:  menjadikan penglihatan terasa lebih muda atau lebih jelas; membersihkan badan dari berbagai penyakit; menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar lemak; mampu mengendalikan nafsu; membuat badan sehat dengan sendirinya; dapat mengendorkan ketegangan jiwa; dapat menajamkan fungsi indrawi;  dapat mengendalikan kemauan diri sendiri; serta bisa memperlambat proses penuaan.

Kelima, membuat fisik dan psikis lebih baik. Menurut penelitian Allan Cott, M.D. (ahli Biologi asal Amerika, dalam buku “Why Fasty?”), puasa dapat membuat fisik dan psikis lebih baik (to feel better physically and mentally).

Keenam, bisa membuat awet muda secara fisik mental dan spiritual. Berdasarkan penelitian Dr. Yuri Nikolayev (Direktur Rumah Sakit Jiwa Moskow) menyebutkan bahwa puasa bisa mernbuat tetap awet muda secara fisik, mental dan spiritual.

Ketujuh,  puasa menimbulkan dampak sangat positif sekalipun bagi para wanita. Menurut Alvenia M. Fulton (Direktur Lembaga Makanan Sehat “Fultonia” asal Amerika Serikat) bahwa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik wanita secara alami.

Di samping itu, bisa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Yang tak kalah penting, puasa sanggup menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh.

Kedelapan, Puasa dapat meningkatkan kecerdasan emosional (emotional quotient). Berdasarkan catatan beliau, puasa menjadi media yang sangat tepat untuk melejitkan kecerdasan emosional seseorang. Di samping itu, puasa juga dapat memperkuat motivasi, mendorong kemauan, mengajarkan kesabaran, membantu menjernihkan pikiran, dan menglihami pendapat yang cerdas.

Kesembilan, dapat meningkatkan kecerdasan spiritual. Haji Amirullah menandaskan bahwa orang yang berpuasa merniliki kesadaran spiritual yang tinggi. Sebab ibadah puasa yang dikerjakan bukan karena dorongan manusia, tetapi karena kesadaran internal batiniyahnya yang tinggi, berupa:  dasar keikhlasan sebagai bentuk kesadaran yang sesuai naluri manusia.

Kesepuluh, puasa dapat memupuk kepekaan sosial.
Ibadah puasa ini bisa melahirkan kepedulian sosial yang tinggi.

Saat umat Islam dilarang makan dan minum selama sehari penuh, sejak terbit fajar sampai terbenam matahari,  mereka bisa merasakan rasanya lapar dan haus. Karena di luar sana banyak saudara-saudara yang kadang tidak makan sampai berhari-hari.

Bila dari kesepuluh keajaiban tadi dirangkum, maka keajaiban ibadah ini meliputi masalah medical (medis), spiritual, sosial, psikis dan emosional.

Dengan menjalankan ibadah puasa dilandasi iman dan mengharap rida Allah –sebagaimana dalam hadits shahih- insya Allah keajaiban-keajaiban itu bisa terkuak dan dirasakan oleh setiap orang yang menjalankannya sehingga dimudahkan dapat berkumpul bersama di Jannah

DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & ROSUL SAW

DETIK-DETIK AKHIR SEBELUM RAMADHAN

👤  Ustadz Nuzul Dzikri Hafizhahullah

Sebelum 1 Ramadhan, 

AMALAN PERTAMA
Perbanyak istighfar dan taubat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

استغفر الله وآتوب إليه

Ulama mengatakan: Kemalasan ibadah,membuat merasakan kecapean ibadah , lantaran karena beban dosa di pundak  terlalu banyak.

Allāh berfirman dalam surat Al Muthaffin ayat 14:

( كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ )

"Sekali kali tidak, dosa-dosa mereka itulah yang menutup hati mereka."

Jadi, semakin banyak beban dosa kita, semakin susah beribadah. Dan dosa itu akan mengundang teman-temannya.

Kata para ulama:

إِنَّ المَعْصَيَةَ تنادي أخته

"Sesungguhnya maksiat itu akan mengundang teman-temannya."

Dan celakanya, itu terjadi di Ramadhan. Harus diputus mata rantai itu dengan istighfar, dengan taubat. Banyak istghfar, banyak taubat kalau kita ingin semangat dan bisa nyaman, bisa ringan di tubuh untuk  beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.


AMALAN KEDUA

"lā haula walā quwata illā billāh", tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Jangan mengandalkan kemampuan kita semata, jangan mengandalkan ilmu kita saja, jangan mengandalkan pengalaman.
  
Ibadah itu taufiq dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Dan inilah, sekali lagi, bumerang bagi orang yang merasa dirinya  pengalaman. Dia cenderung mengandalkan pengalamannya, "Insya Allāh, tahun lalu juga bisa gua."

Bertumpulah kepada Allāh.

( إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ )

"Hanya kepada Engkau kami beribadah dan hanya kepada Engkau kami meminta pertolongan."

Apa korelasinya? 

Bapaknya ilmu tafsir, Al Imam Thabary rahimahullāh mengatakan:

"Iyya kana' budu, adalah tujuan. Hanya kepada Allāh kami beribadah. Dan, iyya kanas ta'in, adalah sarana (jembatanya, jalannya)."

Artinya, anda tidak akan bisa beribadah kepada Allāh kalau anda tidak ditolong oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Masih ingat apa yang terjadi di perang Hunain, ketika fase pertama, kita kalah oleh musuh?

Dan Allāh berfirman dalam surat At Taubah ayat 25:

( لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ )

"Allāh telah menolong kalian di berbagai macam peperangan (Allāh yang tolong kalian, kata Allāh). Dan ingatlah, apa yang terjadi di perang Hunain, ketika sebagan kalian (segelintir kalian) ujub, mengandalkan banyaknya pasukan kalian (mengandalkan kekuatan militer kalian lupa bahwa selama ini anda ditolong oleh Allāh)."

K a l a h.

Padahal di dalam pasukan itu pakar-pakar perang semua, di dalam pasukan tersebut ada Rasullullāh Shallallāhu 'alaihi wa Sallam, panglima perang nomer satu di dunia.

Ada Abu Bakar Ash Shdidiq, 'Umar bin Khatbab, 'Ustman bin Affan dan ada 'Ali bin Abi Thalib, namun gara-gara segelintir yang ujub, bukan Nabi yang ujub, maka satu pasukan kalah, padahal mereka adalah pakar.

Minta kepada Allāh, berdoa agar Allāh mudahkan, agar Allāh lancarkan, agar Allāh kuatkan

Mata kita untuk begadang membaca Al Qur'anul karim.

Nggak bisa, susah, jangan mengandalkan kemampuan kita. Andalkan kemampuan Allāh Subhānahu wa Ta'āla

Nabi mendidik kita, disetiap hari 2 kali kita diminta membaca doa: 

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

"Wahai Allāh yang maha hidup dan mengatur kehidupan seluruh alam semesta ini, dengan rahmat-Mu aku meminta keselamatan, perbaiki segala urusanku (shalatku, dzikirku, puasaku dan seterusnya) dan jangan biarkan aku bertumpu pada diriku walaupun sekejap mata."

Nabi, yang apabila shalat tahajjud sampai kaki Beliau bengkak, saking lamanya shalat, nggak bisa dan minta pertolongan pada Allāh.

Jangan masuk Ramadahan hanya mengandalkan ilmu kita, pengalaman kita, nggak bisa.

___
📲 Dibagikan ulang :
Admin WAG Bimbingan Islam
〰〰〰〰〰〰〰〰
Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, TWITTER : Bimbingan Islam


DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & ROSUL SAW

_*K I S A H*_

Jelang Ramadhan :
https://chat.whatsapp.com/HqvAutj467NHXnKAfcCfeD
_Pada suatu hari, Rasulullah SAW sedang berkumpul dengan para sahabatnya._

_Di tengah perbincangan dengan para sahabat, tiba-tiba Rasulullah SAW tertawa ringan sampai terlihat gigi depannya._

_Umar r.a. yang berada di situ, bertanya:_
_"Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah ?"_
_Rasulullah SAW menjawab: "Aku di beritahu Malaikat, bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala di hadapan Allah SWT"._

_Salah seorang mengadu kepada Allah sambil berkata:_
_‘Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku'._

_Allah SWT berfirman: "Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun ?"_

_Orang itu berkata:_

_"Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku di pikul olehnya"._

_Sampai di sini, mata Rasulullah SAW berkaca kaca. Rasulullah SAW tidak mampu menahan tetesan airmatanya._

_Beliau menangis..._

_Lalu, beliau Rasulullah SAW berkata:_
*_"Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosa nya"._*

_Rasulullah SAW  melanjutkan kisahnya._
_Lalu Allah SWT berkata kepada orang yang mengadu tadi: "Sekarang angkat kepalamu"._

_Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata: "Ya Rabb, aku melihat di depanku ada istana-istana yang terbuat dari emas, dengan puri dan singgasananya yang terbuat dari emas dan perak bertatahkan intan berlian._

_Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb ?_

_Untuk orang Shiddiq yang mana, ya Rabb ?_

_Untuk Syuhada yang mana, ya Rabb ?"_

_Allah SWT berfirman: *"Istana itu di berikan kepada orang yang mampu membayar harganya".*_

_Orang itu berkata: "Siapakah yang  mampu membayar harganya, ya Rabb ?"_

_Allah SWT berfirman: *"Engkau pun mampu membayar harganya".*_

_Orang itu terheran-heran, sambil berkata:_
_"Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb ?"_
_Allah SWT berfirman:_

_*"CARANYA, engkau MAAFKAN saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku".*_

_Orang itu berkata:_
_"Ya Rabb, kini aku memaafkannya"._
_Allah SWT berfirman:_ _*"Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu".*_

_Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah SAW berkata :_
_*"Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian SALING BERDAMAI dan MEMAAFKAN.*_

_*Sesungguhnya Allah SWT mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin"*_

_(Kisah di atas terdapat dalam hadits yang di riwayatkan oleh Imam Al-Hakim, dengan sanad yang shahih)._

_Saudara dan sahabatku tercinta. Terutamanya dalam group ini, Amalan hati yang nilainya tinggi di hadapan Allah SWT adalah: *Meminta maaf, memberi maaf, dan saling memaafkan*._

_*Saudaraku2 tercinta... "Maafkan segala kesalahanku apabila aku pernah menyakiti sdr2ku sekalian dalam perkataan dan perbuatan baik disengaja maupun tidak sengaja, begitupun baik yang disadari maupun tanpa disadari*

_*Semoga kita bersama-sama masuk syurga nya Allah SWT*_

*آمِيّنْ  آمِيّن*ْ  *آمِيّنْ  يَا رَبَّ*
*العَـــالَمِيْ"*

_*Mohon maaf lahir dan bathin.*_ 🙏🏻

*_Selamat menyambut datangnya Bulan Suci  Ramadhan_*

*Assalamu'alaikum Warrahmatullahiwabarakhatuh*

Dikutip dari grup waalquran dan hadits

Minggu, 26 April 2020

SIAPAKAH GOLONGAN YG RUGI SETIAP KALI BERTEMU RAMADHAN*

Copas tulisan

*
1. Mereka yg Allah panjangkan umurnya sampai ke akhir Ramadhan *TETAPI* membiarkan hari-hari Ramadhannya berlalu begitu saja tanpa amal yg bermanfa'at.

2. Mereka yg menunggu waktu berbuka puasa *TANPA* mengambil kesempatan utk berdoa kpd Allah di saat-saat  mustajab do'a.

3. Mereka yg bangun utk sahur semata-mata *TANPA* beramal dan mendirikan solat sunat sekurang-kurangnya 2 rakaat.

4. Mereka yg dikurniakan Allah nikmat yg berlebihan *TETAPI* bakhil utk bersedekah dan menjamu org berbuka puasa.

5. Mereka yg mampu membaca Al Quran dan memiliki masa lapang yg panjang utk mempelajarinya *TETAPI* membiarkan dirinya jauh dari Al Quran.

6. Mereka yg sering menghadiri majlis ilmu dan memahami agama *TETAPI* tetap bermusuhan,saling membenci  dan memutuskan silaturrahim sesama Muslim.

7. Mereka yg mengetahui bahwa Ramadhan adalah Bulan Maghfirah *TETAPI* tidak mengambil kesempatan memohon keampunan dari Allah.

8. Mereka yg menyadari bahwa sepanjang Ramadhan doa diqabulkan *TETAPI* membiarkannya berlalu tanpa  munajat kepada Allah ...

9. Mereka yg bersungguh-sungguh memelihara puasa dari perkara yg membatalkan *TETAPI* tetap mengumpat dan menabur fitnah sesama Muslim.

10. Mereka yg sampai umurya ke penghujung Ramadhan *TETAPI* tidak berusaha utk memburu kebaikan malam *AL QADAR.*

*Sabda Rasulullah SAW yg bermaksud;*
*"Berapa banyak orang yang berpuasa,akan* *tetapi ia tidak mendapat apa-apa daripada* *puasanya itu kecuali rasa lapar dan* *dahaga saja. Dan berapa  banyak  orang yang* *solat malam, akan tetapi dia tidak mendapat* *apa-apa daripada solat malamnya* *itu kecuali hanya terbatas kepada* *jaga malam saja."*
             *(HR Ibnu Majah)*

Selamat bermuhasabah diri
🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Selamat Menyambut Ramadhan Al Mubarak 1441 H
Dikutip dari grup wa mutiara subuh2

YANG AMAT SANGAT MUSTAJAB UNTUK BER DO'A*

*Sekitar bada ashar Jum'at sore ini sampai dengan Adzan Magrib berkumandang, 9 waktu
Rasulullah ﷺ bersabda :
يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً ، لَا يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

Pada hari jumat ada 12 jam. Diantaranya ada *satu waktu (satu jam),* apabila ada seorang muslim yang memohon kepada Allah di waktu itu, niscaya akan Allah berikan. Carilah waktu itu di *PENGHUJUNG HARI* setelah asar.
(HR. Abu Daud & Nasai)

Saat ini *terkumpul BANYAK momentum Mustajabnya do'a :*

1. Penghujung Hari Jum'at (sekitar 1 jam sebelum adzan Magrib)
2. Saat Berbuka Puasa (do'a sangat mustajab ketika berpuasa, terkhusus saat menjelang berbuka puasa)
3. Bulan Ramadhan (do'a di Bulan Ramadhan adalah do'a Mustajab)
4. Mendo'akan sesama saudara Muslim yang tidak tau bahwa mereka dido'akan (mendapatkan do'a Malaikat)
5. Dalam keadaan sulit (wabah dan kondisi saat ini) insyaa Allah do'a lebih Mustajab..
Dikutip dari grup wa"mutiara subuh2"

BELAJAR DARI KEMATIAN SANG MILIARDER*

Bismillah...
#Inspirasi Pagi💦💦💦
_Antonio Vieira Monteiro_, President Dewan Direktur Santander Bank Portugal, meninggal dunia setelah dinyatakan positive terpapar Covid-19, sepulangnya dari Italia.

Kabar kematiannya, tidak penting bagi saya, sebab banyak yang lebih kaya dan lebih kuat darinya juga mati. Yang membuat perhatian saya justru tulisan putrinya di salah satu media sosial.

*_"Kami keluarga kaya raya berlimpah harta. Tetapi Ayahku meninggal dunia seorang diri, sulit bernafas bagai tercekik, sambil mencari sesuatu yang gratis tanpa biaya, yaitu udara segar, sedang hartanya ditinggal di rumah"_*

Bagi sebagian, tulisan itu mungkin dianggap sekedar keluhan seorang anak yang sedang kalut ditinggal mati Ayahnya?

Tapi bagi yang lain, tulisan itu dianggap pesan berharga. Seakan yang ingin ia katakan :

*_"Apa arti bergelimang harta, jabatan dan kekuasaan, jika di saat kematian menjemput tak dapat menyelamatkannya? Bahkan hanya sekedar untuk bisa bernafas pun, harta tidak dapat menolongnya"_*

Konon, orang yang sedang mendekati ajal, akan terlihat olehnya tiga hal: *hartanya, anaknya dan amalnya.*

Dia menoleh kepada hartanya dan berkata: "Demi Allah, aku sangat berhati-hati dan bekerja keras untuk mengumpulkanmu, apa yang bisa kamu berikan kepadaku?

Hartanya menjawab; "Ambillah beberapa helai kain kafan dariku".

Lalu menoleh kepada anaknya dan berkata: "Demi Allah, Aku sangat mencintaimu dan Aku yang melindungimu, apa yang bisa kamu berikan kepadaku?

Anaknya menjawab: "Aku akan mengantarmu ke liang lahat dan aku akan menguburmu!"

Kemudian menoleh kepada amalnya dan berkata; "Demi Allah, Aku tidak banyak berbuat untukmu dan kamu sangat membebani diriku, apa yang bisa kamu berikan kepadaku?

Amalnya menjawab; "Aku akan menemanimu di alam kubur dan di hari berbangkit, hingga aku dan kamu dimintai pertanggung jawaban".

*Oh.., betapa miskinnya manusia...?*😔😔😔

*Semua yang dianggap berharga di masa hidupnya, telah meninggalkannya, kecuali amalnya!*

*_Beruntung orang yang menggunakan hartanya untuk kebaikan dan mendidik anaknya berakhlak mulia!_*

*_Hidup tidak hanya untuk menumpuk harta, tapi juga untuk menumpuk pahala._*

*_Dalam hidup, tidak hanya berpikir apa yang akan kita dapatkan, tapi juga berpikir apa yang sudah kita berikan...?_*

Semoga di awal  bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, Kita bisa lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya untuk selalu berlomba-lomba dalam kebaikan! Fastabiqul khairaat! Sehingga dengan demikian, Allah Azza wa Jalla  selalu melimpahkan kasih dan sayang Nya untuk diri dan keluarga Kita! Aamiin Aamiin Yaa Mujiibussaailien
🤲🤲

#Ahad03Ramadhan1441H
#Minggu26April2020M
#MuhasabahDiri
Dikutip dari grup wa"mutiara subuh2"

Kisah nyata

_Barangkali ada diantara kita yg belum sempat membaca artikel berikut ini ya:_

*JUST DO IT !!!*
*Ini kisah nyata yg terjadi pada thn 1892 di Stanford University.....*
*Pesan moralnya masih relevan saat ini.*

*Ada seorang mahasiswa muda berusia 18 tahun yg berjuang untuk membayar biaya kuliahnya.*
*Dia seorang yatim piatu, dan tidak tahu ke mana harus mendapatkan uang.*
*Akhirnya dia dapat ide yg cemerlang.*

*Bersama seorang temannya, ia memutuskan utk menggelar konser musik di kampus guna mengumpulkan uang untuk biaya pendidikan mereka.*

*Konser itu mereka adakan dgn mendatangkan pianis besar Ignacy J. Paderewski.*
*Manajer sang pianis  meminta biaya sebesar $ 2.000 untuk konser piano.*

*Sebuah kesepakatan pun terjadi.*
*Dua anak muda itu pun mulai bekerja untuk membuat konser sukses.*

*Hari besar tiba. Paderewski akan melaksanakan konser piano di Stanford University.*

*Tapi sayangnya, si kedua mahasiswa tidak berhasil menjual tiket sesuai target.*

*Total tiket yg terjual hanya $ 1,600.*

*Keduanya kecewa,*

*Mereka lalu pergi ke Paderewski dan menjelaskan keadaan mereka.*

*Mereka memberikan seluruh uang $1,600, ditambah dgn cek sebesar $ 400.*
*Kedua mahasiswa tsb berjanji untuk melunasi cek cepatnya.*

*"Tidak" kata Paderewski.*

*"Aku tidak dapat menerima." Dia menyobek cek, mengembalikan uang $1,600 sambil berkata kepada kedua mahasiswa, "Ini uang$1,600 kalian ambil. Gunakanlah untuk biaya kuliah kalian."*

*"Aku akan mainkan konser piano tanpa perlu kalian bayar !"*
*Kedua mahasiswa  terkejut, dan mengucapkan terima kasih yg sebesar-besarnya.*

*Bagi Paderewski, yang dilakukannya adalah tindak kebaikan yang kecil.*
*Tapi jelas itu menunjukkan bahwa Paderewski seorang manusia yang besar.*

*Mengapa ia harus membantu kedua mahasiswa tsb yang bahkan dia tidak kenal sama sekali.?*

*Kita semua juga sering menemukan situasi seperti ini dalam hidup kita.*

*Dan kebanyakan dari kita hanya berpikir "Jika saya membantu mereka, apa yang akan terjadi padaku?"*

*Kalau seseorang itu benar2 baik dan bijak, dia akan berpikir, "Jika saya tidak membantu mereka, apa yang akan terjadi dgn mereka?".*

*Orang2 yg baik dan bijak tidak akan melakukannya dengan mengharapkan balasan.*

*Mereka melakukannya karena mereka merasa itu adalah hal yang benar yang harus dilakukan.*

*Sebagaimana diketahui, Paderewski kemudian menjadi Perdana Menteri Polandia.*

*Dia seorang pemimpin yg besar, tapi sayangnya ketika Perang Dunia I dimulai, Polandia dilanda kelaparan.*

*Ada lebih dari 1,5 juta orang kelaparan di negaranya, dan tidak ada uang utk memberi makan mereka.*
*Paderewski tidak tahu ke mana harus berpaling utk minta bantuan.*

*Dia mengulurkan tangan ke Administrasi Makanan dan Bantuan AS untuk minta bantuan.*

*Presiden AS saat itu, Herbert Hoover, setuju utk membantu dan cepat dikirim berton-ton bahan makanan untuk rakyat Polandia yg kelaparan.*

*Akhirnya sebuah bencana dapat dihindari.*
_*Paderewski lega.*_

*Dia memutuskan untuk pergi bertemu dengan Hoover secara pribadi guna berterima kasih kepadanya.*
*Ketika Paderewski mengucapkan terima kasih kepada Hoover atas sikap mulianya, Hoover cepat menyela dan berkata, "Anda tidak harus berterima kasih kepada saya, Pak Perdana Menteri."*
*"Anda mungkin sudah lupa, tetapi saya tidak akan pernah dapat melupakannya.*"
*"Beberapa tahun yg lalu, Anda membantu biaya kuliah dua mahasiswa muda di Stanford University. Saya adalah salah satu dari mereka...."*

*Dunia adalah tempat yg indah.*
*Apa yg terjadi di sekitar kita biasanya datang dari apa yg telah kita lakukan.*

_*Pada saat kita ada kesempatan untuk membantu sesama, JUST DO IT !!!*_

_*1). Jangan pernah menghitung-hitung dan mengharapkan balas budi.*_

_*2). Kita tidak perlu tahu dari mana dan dengan cara apa balasan itu akan datang kepada kita.*_

http://amazingreallifeinfo.blogspot.co.id/2014/03/a-time-of-need-story-of-herbert-hoover.html?m=1

CERITA DULU

Dulu orang tua pernah bilang,
"Kalau ibu dan ayah sudah tiada nanti, selepas kebumikan, jangan buru-buru balik lagi..
Tunggulah 10 - 15 menit karena di waktu itu, malaikat akan datang.. Jika masih ada anaknya di atas kubur, malaikat akan bertanya kepada arwah dengan nada yang rendah".
.
Nabi berkata,
apabila kita dimasukkan ke dalam kubur,
badan kita bersandar dengan batu, tanah dan kain kapan..
Akhirnya dihadapkan ke arah kiblat..
Dibuka muka kita,
pipi kita akan kena tanah..
Duduk dalam kubur menghadap kiblat.
.
Suami, isteri, anak-anak menangis..
Selepas itu,
diambil papan lalu ditutup..
Tanah pun diturunkan secara perlahan-lahan..
Bila sudah sampai separuh kubur,
tukang kubur pun naik melompat ke atas..
Bila melompat naik ke atas,
tutup..!
Dipijak-pijaknya kubur..
.
Nabi berkata,
bila berpaling saja muka orang yang mengantar kita ke belakang kubur,
kita mendengar bunyi derapan tapak kaki mereka pulang..
Derapan kaki-kaki mereka kita boleh dengar.. Maka pada saat itulah,
roh kita akan duduk..
Duduknya roh dan kaki melunjur..
Badan tegak.
.
Maka pada masa itulah,
kita akan memanggil orang-orang yang mengantar kita ke kubur..
Kalau isteri yang antar,
kita akan memanggil isteri kita.
.
"Dik, jangan tinggalkan Abang.. Dik katanya mau sehidup semati".
.
Isteri tak mendengar..
Isteri membawa cerek dengan daun pandan balik sambil lap air mata..
Sayang seperti apa pun isterinya,
dia akan balik..
Suami memanggil, "Dik, jangan balik, Dik.. Tunggu Abang, Pah"
Dia tak kan nengok..
Dia tetap balik.
.
Selepas itu,
kita akan melihat anak-anak kita balik..
Kita panggil anak-anak,
tapi tak dengar..
Selepas mereka semua pergi,
datanglah dua malaikat..
Yang hitam kedua-duanya..
Yang biru kedua-duanya..
Dan kita dengar langkah kaki malaikat lebih kuat daripada langkah kaki-kaki orang yang balik tadi..
Siap dengar bunyi rantai yang dibawa lagi..
Lagi menakutkan.
.
Yang tak pernah senyum dan ketawa,
malaikat masuk terus menghadap dan memanggil kita,
"Hai manusia" ..
Malaikat tak berkata,
"Hai ustaz, hai ustazah".
Malaikat tak menyebut.
Malaikat pun tak kenal kita.
Malaikat tak memanggil hajjah atau haji,
tapi memanggil,
"Hai manusia".
.
"Hai manusia, apa pendapat kamu tentang Muhammad bin Abdullah..?"
Itulah pertanyaan dia..
Maka kita akan menjawab,
"Dia itu adalah hamba Allah,
dia adalah pesuruh Allah..
Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah "
Kalau itulah jawaban kita,
selamatlah kita..
Dia tak bertanya lagi,
"Ma Robbuka..? Ma Nabiyyuka..?".
.
Kalau lulus pertanyaan ini,
maka lepaslah pertanyaan-pertanyaan yang lain..
Maka, malaikat tadi mendengar apa yang kita jawab..
Malaikat berkata,
"Kami sudah tahu kamu akan jawab seperti itu.. Kami tanyakan untuk memastikan bahwa kamu orang yang baik"
Maka, kata malaikat kepada kita,
"Tidurlah kamu di dalam kubur ini seperti tidurnya pengantin".
.
Maka ahli kubur tadi berkata,
"Pulangkan aku balik ke dunia.. Aku mau balik pada keluargaku.. Aku mau beritahu keadaan aku di kubur.. Tolong antarkan aku balik..!",
rayu si mati pada malaikat.
.
Rupanya, orang mati ini mau balik ke dunia bukan mau makan nasi,
bukan mau nonton TV..
Bukan..!
Dia balik sebab mau memberitahu pada anak-anak supaya sholat.
.
"Wahai anak-anakku dan isteriku, sholatlah." "Wahai suamiku, sholatlah".
.
Tapi malaikat kata,
"Tak boleh balik.. Kamu sekarang berada di alam barzakh.. Kamu tak boleh campur dengan alam dunia".
.
Nabi SAW kata,
kalau kamu orang yang baik,
kata Nabi SAW,
akan diluaskan kuburnya seluas 70 hasta,
dilebarkan 70 hasta dan dicerahkan kubur kamu..
Tetapi,
walaupun mayat tak boleh memberitahu kita,
Nabi sudah mengabarkan pada kita..
Itulah untungnya kita menjadi umat Nabi Muhammad SAW.
.
Sesungguhnya bekal yang paling baik adalah taqwa..
Jagalah sholat kita.
.
ALLAHU AKBAR.

Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
.
Yg bilang aamiin Semoga akhir hidup kita semua ada didalam husnul Khotimah.
Aamiin Ya Robbal'aalamiin

MAASYAALLAH LAIN SEKARANG, LAIN DULU..!!

1. Dulu ketika masuk bulan Ramadhan, syaitan laknattulah yang dikurung.,
Sekarang sperti nya di bulan Ramadhan, kita yang akan dikurung di rumah...!
(Dunia sudah tua)

2. Dulu kalau rajin ke Masjid namanya orang SALEH, sekarang orang ke Masjid dikira orang SALAH..!
(Dunia sedang kacau balau/kritis)

3. Dulu IMAN yang harus di usahakan kuat, sekarang IMUN yang justru diperhatikan..!
(Dunia sedang waspada)

4. Dulu dicambuk orang yang kalau tidak pergi Jumatan. Sekarang  justru dicambuk orang yang kalau pergi Jumatan..!
(Dunia sdh Terbalik)

5. Dulu kalau ada orang bersin dibacakan  Alhamdulillah.
Sekarang klo ada orang bersin.. Innaalillaahi...diwaspadai kena corona..!
(Dunia sedang terguncang).

6. Dulu bersatu kita teguh... Sekarang bersatu kita runtuh..!
(Dunia sudah beda pepatah )

7. Dulu ada tamu, bawa rahmat. Sekarang ada tamu dianggap bawa sial..!
(Dunia Sudah Payah)

8. Dulu kalau ketemu jabat tangan. Sekarang ketemu angkat kaki (cepat pergi)..!
(Dunia sedang Sakit)

9. Dulu Anak disuruh cuci kaki sebelum tidur, Sekarang disuruh cuci tangan sebelum tidur.   (Dunia sedang panik)

10. Dulu parfum yang kita bawa di tas, sekarang hand sanitizer spray yang dibawa.!
 (Dunia sedang dilanda ketakutan)

11. Dulu senyum sedekah, sekaramg masker yang disedekahkan..!
(Dunia dilanda kesulitan)

12. Dulu kata negatif tidak bagus, sekarang kata positif tidak bagus..!
(Dunia sedang bergetar)

13. Dulu pulang membesuk  orang tua membawa kebahagiaan. Sekarang membesuk orang tua disangka membawa penderitaan.!😫
 (Dunia Sudah Aneh)

DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & RASUL SAW

*😊Kunci Pembuka Kesulitan hidup*

*📝Amalan Harian Muslim*

*🤲🏼PERBANYAKLAH ISTIGFAR*


Ternyata masalah hidup bagai air..
Tiada henti terus mengalir...

Meski sudah memeras fikir..
Solusi tak kunjung hadir...

Saat solusi buntu...
Jangan berfikir melulu...
Istighfar adalah solusi jitu...

Seorang Ulama' berkata  :

لا ﺗُﻔﻜﺮ ﻛﺜﻴﺮا ﺑﻞ اﺳﺘﻐﻔﺮ ﻛﺜﻴﺮا فاﻟﻠﻪ ﻳﻔﺘﺢ ﺑﺎلاﺳﺘﻐﻔﺎر أبوابا لا ﺗُﻔﺘﺢ ﺑﺎﻟﺘﻔﻜﻴﺮ

_“Jangan terlalu banyak berfikir, tapi perbanyaklah beristigfar, karena Allah akan membuka dengan istighfar banyak pintu (kemudahan) yang tak terbuka dengan berfikir”_

Dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

(( *مَنْ لَزِمَ الاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضَيْقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ )) رواه أبو داود.*

_“Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap #kesempitannya jalan keluar, dan akan diberi-Nya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.”_ (HR. Abu Daud).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga  bersabda :
Dikutip dari grup wa pascasarjana uij 2017

طوبى لمن وجد في كتابه استغفاراً كثيرا

_“Berbahagialah bagi orang yang mendapati dalam catatan amalnya istighfar yang banyak.”_

(HR. Al Baihaqi dan Ahmad)

Rabu, 22 April 2020

Terjawab sudah ujian kita hari ini

Ya Allah, apakah gerangan yang  sedang menimpa kami saat ini?
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan” (QS. Al-Baqarah : 155).

Mengapakah kami harus diuji dengan wabah corona seperti ini?
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabut : 2)

Untuk apa sesungguhnya ujian ini, ya Allah?
“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah; barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya”(QS. At-Taghabun :11)

Namun, mengapa harus terjadi pada kami?
“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” (QS. Al-Ankabut : 3)

Darimana datangnya musibah ini ya Allah?
“Dari mana datangnya ini?” Katakanlah: “Itu dari dirimu sendiri” (QS. Ali Imran: 165).

Tapi ya Allah, wabah ini sungguh buruk bagi kami….
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah : 216)

Telah sesak nafas kami, berat hidup kami, gara-gara wabah ini….
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah : 286)

Kami tidak bisa bekerja ya Allah, kami dikurung di rumah saja, kami tidak bisa berbuat apa-apa….
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran : 139)

Terkadang, wabah ini memberikan tekanan yang demikian dahsyat kepada kami. Rasanya kami telah menyerah kalah. Sebagian dari kami bahkan telah berputus asa.
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (QS. Yusuf : 87)
“Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat” (QS. Al-Hijr: 56)

Kami menjadi gelisah, tidak tenang, karena beban berat yang kami hadapi akibat wabah ini….
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’du: 28).

Di saat sempit seperti ini, masih adakah jalan keluar bagi kami? Masih adakah pintu rezeki untuk menyambung hidup kami ya Allah?
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya” (QS. Ath-Thalaq: 4).

Tapi, perusahaan sudah memotong gaji kami. Bahkan sebagian dari kami, sudah tidak memiliki pekerjaan lagi. Siapa yang akan memberikan rezeki kepada kami?
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (QS. Hud: 6)

Sudah lebih dari sebulan kami menjalani kebijakan Stay At Home. Rasanya sudah tidak kuat untuk terus menerus dikurung di dalam rumah. Lelah ya Allah. Sungguh kami tidak tahu, sampai kapan suasana ini….
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran : 200)

Mengapa Engkau menyuruh kami untuk bersabar?
“Allah mencintai orang-orang yang sabar” (QS. Ali Imran : 146)

Adakah balasan atas kesabaran kami ya Allah?
“Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan” (QS. An-Nahl : 96)

Alhamdulillah. Seberapa banyakkah pahala yang akan Engkau berikan kami?
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS. Az-Zumar : 10)

Subahanallah… Lalu bagaimana nasib kami kelak di akhirat ya Allah?
“Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (surga), (sambil mengucapkan) ‘SeLamat untuk kalian atas kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (QS. Ar-Ra’du : 23-24)
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Sekarang kami tenang ya Allah. Kami ridha dengan ketentuan-Mu. Kami bersabar dengan ujian-Mu.
“Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya” (QS. Al-Bayyinah : 8)
“Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar” (QS. At-Taubah : 72).

DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & RASUL SAW

PERTAHANKAN DIRI DARI PREDIKAT AHSANI TAQWIM

✍️   Marilah senantiasa kita tingkatkan mutu kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, karena iman dan taqwa itulah satu-satunya bekal bagi kita untuk menuju kehidupan yang kekal dan abadi yakni kehidupan akhirat.

وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَاب

“Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal”. (QS. Al-Baqoroh: 197).

✍️   Allah SWT. berfirman dalam surat At-tin ayat 3-4:

لَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)”,

Dalam surat At-Tin di atas Allah SWT menggambarkan tentang dua keadaan manusia.

👉   Pertama  yakni manusia Ahsani taqwim (manusia yang paling baik).

👉   Kemudian yang kedua yakni manusia Asfala safilin (manusia yang paling rendah).

✍️   Ahsani taqwim yakni manusia diciptakan dalam bentuk  paling baik dibandingkan dengan makhluk yang lain, sedangkan pengertian Asfala safilin sendiri adalah manusia yang tidak taat pada Allah SWT dan rasul-Nya, kelak akan dikembalikan pada tempat yang paling buruk di neraka jahannam.

✍️   Dan sebaliknya manusia yang mentaati perintah Allah SWT dan rasul-Nya serta menjauhi segala larangannya, akan ditempatkan pada tempat yang paling indah yakni surga yang didalamnya penuh dengan kenikmatan-kenikmatan yang abadi.

✍️   Bagaimana kita mempertahankan kedudukan ahsani taqwim (makhluk terbaik) dan berusaha agar tidak jatuh ke asfala safilin (tempat terendah) di neraka?

✏️   Pertama, kita harus mensyukuri
karunia Allah SWT yang berupa dua mata, dua telinga, dua tangan, dan dua kaki yang masih sempurna ini dengan syukur yang sebenar-benarnya.

قُلْ هُوَ الَّذِي أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ

“Katakanlah: “Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur.”
(QS. Al-Mulk: 23).

Dan Allah SWT juga berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
(QS. Ibrahim: 7).

✏️  Kedua, kita harus menggunakan karunia badan yang masih sempurna ini dengan menggunakannya sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, karena Allah SWT akan meminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak.

وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَوَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya”.
(QS. Al-Isra' : 36).

Dari ayat di atas kita dapat mengambil hikmahnya, bahwa semua tindakan yang kita lakukan baik itu dari mata, telinga, tangan, dan kaki semuanya akan di mintai pertanggung jawabannya.   Begitu juga dengan mata, jangan sampai kita biarkan mata kita melihat hal-hal yang di larang oleh agama bahkan hal-hal yang jelas-jelas di laknat oleh Allah SWT. Begitu juga telinga mulut dan kaki, jangan sampai telinga dan mulut kita, kita gunakan untuk mendengar dan mengucapkan hal-hal yang tidak sewajarnya, tetapi marilah kita gunakan mulut dan telinga ini dengan memperbanyak membaca al-qur’an, berzikir kepada Allah SWT serta membaca kalimat-kalimat Thoyyibah. Karena tangan, kaki, serta mulut kita ini akan menjadi saksi di akhirat kelak.

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُون

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dulu mereka usahakan”.
(QS. Yasin: 65).

[ Mulia Mulyadi ].

DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & RASUL SAW

ENAM HAL YANG DIJAMIN SURGA

Dari Ubadah bin Shamit radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 

      اِضْمَنُوا لِي سِتًّا مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَضْمَنْ لَكُمْ الْجَنَّةَ اصْدُقُوا إِذَا حَدَّثْتُمْ وَأَوْفُوا إِذَا وَعَدْتُمْ وَأَدُّوا إِذَا ائتُمِنْتُمْ وَاحْفَظُوا فُرُوجَكُمْ وَغُضُّوا أَبْصَارَكُمْ وَكُفُّوا أَيْدِيَكُمْ.

Jaminlah enam hal untukku dari diri kalian, Aku akan menjamin Surga untuk kalian:

1. Jujurlah jika berbicara.

2. Tepatilah jika kalian berjanji.

3. Tunaikanlah amanah jika kalian diberi amanah.

4. Jagalah kemaluan kalian.

5. Tundukkan pandangan kalian.

6. Tahanlah tangan kalian.

📚 (HR. Ahmad, Al-Hakim, Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Bani rahimahullah)

DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & RASUL SAW

TERGESA DALAM BERDOA - TERBURU DALAM MENUNGGU

Eka Rahmat Hidayat

حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي مُعَاوِيَةُ وَهُوَ ابْنُ صَالِحٍ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ قَالَ يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ


Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Mu'awiyah bin Shalih dari Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris Al Khaulani dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:

"Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa." Seorang sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; 'Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan'. Setelah itu, ia merasa putus asa dan tidak pernah berdoa lagi.'

HR. Muslim 4918.Sohih
________
Stop Point

Nabi musa hampir menunggu hingga 40 tahunan agar doanya yg diabadikan dalam Yunus 88 tentang kehancuran fir' aun terkabul. Begitu dijelaskan oleh syeikh mutawalli sya'rawi dalam kitab الدعاءالمستجب

Doa nabi ibrahim untuk keberkahan kota mekkah yg diabadikan di Albaqoroh 126 terkabulkan hampir setelah beratus abad.

Nabi zakaria berdoa hingga umur 80an untuk diberi kabar yg diabadikan dalam maryam 7 tentang lahirnya yahya.

Nabi ayyub berdoa dalam curahan hatinya yg diabadikan dalam Al Anbiya 83 tentang penyakitnya selama lebih dari 20 tahunan, menurut qisosul anbiyaa ibnu katsir.

Nabi nuh berdakwah ratusan tahun hingga keluarlah doa yg diabadikan dalam Alqomar 10.

Mereka para nabi, jalan hidupnya mulia, doanya tak terhijab, sudah pasti kelak masuk surga. Mereka sabar menunggu jawaban doa.

Kita, bukan nabi, kualitas hidup naik turun, kadang deket ke surga, kadang sebaliknya, setelah mati belum tentu selamat. Masih gerutu doa lama dikabul?

Ayo lebih baik lagi !!
Semoga kita disayang Alloh.
Alloh dulu, Alloh lagi, Alloh terus.


DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & RASUL SAW

MENAKAR KADAR KEIMANAN

Jika ada orang yang mengatakan bahwa iman di hatinya tidak akan goyah, itu artinya dia sedang berdusta. Karena Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda,

الإِيْمَانُ يَزِيْدُ وَيَنْقُصُ

"Iman itu bisa bertambah dan (bisa) berkurang".

Saudaraku,
Para ulama menjelaskan, bahwa iman dapat bertambah karena ketaatan, dan berkurang karena kemaksiatan...

Sabda Rasulullah di atas dalam pengertian lain menjelaskan iman itu bisa goyah. Cukup dianggap sebagai pendusta, orang yang mengatakan bahwa imannya tidak akan goyah, walaupun sejuta kemaksiatan dihadirkan di hadapannya...

Jika yang bersangkutan masih menolak, cukuplah Allah Azza wa Jalla menunjukkan kisah Nabi Yusuf sebagai contoh goyahnya iman,

(وَلَقَدۡ هَمَّتۡ بِهِۦۖ وَهَمَّ بِهَا لَوۡلَاۤ أَن رَّءَا بُرۡهَـٰنَ رَبِّهِۦۚ كَذَ ٰ⁠لِكَ لِنَصۡرِفَ عَنۡهُ ٱلسُّوۤءَ وَٱلۡفَحۡشَاۤءَۚ إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُخۡلَصِینَ)

"Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih".

(QS. Yusuf: 24)

Namun, karena beliau seorang Nabi dan juga Rasul, maka Allah Azza wa Jalla memberikan pertolongan kepadanya dengan menguatkan keimanannya...

Saudaraku,
Ada baiknya kita menakar kadar keimanan  kita terhadap godaan kemilau dunia. Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah mengatakan,

الدنيا كالظل لو لاحقتها تهرب منك و لو اعطيتها ظهرك تلاحقك.

"Dunia itu ibarat bayangan, bila kau kejar, dia akan lari darimu. Tapi bila kau palingkan badanmu, dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu".

Apa yang dikatakan Ibnul Qoyyim di atas selaras dengan sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berikut ini,

مَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ، وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ

“Siapa yang obsesi hidupnya akhirat, maka Allah akan menjadikan kekayannya berada di dalam hatinya, menyatukan urusannya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk. Sebaliknya, siapa yang menjadikan dunia sebagai obsesinya, maka Allah akan meletakkan kefaqiran di depan kedua matanya, Dia akan mencerai-beraikan urusannya, sementara dunia tidak mendatanginya kecuali sebatas apa yang telah ditakdirkan baginya.”

(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Saudaraku,
Setiap episode bioritma kehidupan kita selalu menyajikan pilihan-pilihannya sendiri.
Di sini kita hanya punya dua pilihan, mengejar bayangan semu atau berbalik menuju kepastian. Tak ada pilihan ketiga, sebab kita tak mungkin berhenti, karena dengan berhenti itu artinya kita telah memilih untuk hancur binasa, tergilas oleh waktu yang terus bergulir. Teruslah melangkah maju...

Ibarat sebuah mobil, mengapa kaca bagian depannya lebih besar daripada kaca spionnya?
Maknanya adalah, kita harus lebih banyak melihat ke depan dari pada melihat ke belakang...
Kita harus lebih banyak menatap masa depan, meskipun masih menimbulkan penuh ketidakpastian, daripada melihat masa lalu yang sudah berlalu karena akan akan menimbulkan berbagai penyesalan...

Sesekali lihatlah bayang itu, karena Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (berupa kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi”

(QS. Al Qashshash: 77)

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menjaga iman kita dalam melangkah menuju masa depan yang lebih baik untuk meraih Ridha-Nya...
Aamiin Ya Rabb.

Wallahua'lam bishawab

DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & RASUL SAW

JANGAN MERASA AMAN DARI KESYIRIKAN DAN KEMUNAFIKAN

Berkata al-Khalil (kekasih mulia Allah, yakni Nabi Ibrahim) ‘alaihissalam:

وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

“Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala.” {QS. Ibrahim: 35}

Maka Ibrahim ‘alaihissalam beliau mengkhawatirkan kesyirikan atas diri beliau, padahal beliau adalah kekasih mulia ar-Rahman dan imamnya para hunafa’ (orang-orang yang mentauhidkan Allah) lalu bagaimana dengan keadaanmu dan kita semua?

Maka janganlah engkau merasa aman dari kesyirikan, jangan pula merasa aman dari kemunafikan, sebab tidaklah merasa aman dari kemunafikan kecuali orang munafik dan tidaklah mengkhawatirkan kemunafikan kecuali seorang mukmin...

Oleh karena inilah Ibnu Abi Mulaikah mengatakan:

“Aku telah menjumpai tiga puluh orang dari kalangan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka semuanya mengkhawatirkan kemunafikan atas dirinya.”

[Al-Qaulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid karya Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah juz 1 hlm.114-115]

-------------------------------

• وقال الخليل عليه السلام :

« وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ »

• فإبراهيم عليه السلام يخاف الشرك على نفسه، وهو خليل الرحمن وإمام الحنفاء; فما بالك بنا نحن إذن؟! فلا تأمن الشرك، ولا تأمن النفاق; إذ لا يأمن النفاق إلا منافق، ولا يخاف النفاق إلا مؤمن، ولهذا قال ابن أبي مليكة: أدركت ثلاثين من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم كلهم يخاف النفاق على نفسه.

[( القول المفيد على كتاب التوحيد لابن عثيمين رحمه الله ١\ ١١٥،١١٤ )]


http://www.salafymajalengka.com/2017/05/jangan-merasa-aman-dari-kesyirikan-dan-kemunafikan.html
DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & RASUL SAW

JALAN HIDUP TENANG



• Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Muhammad ﷺ bersabda,

انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ

"Pandanglah orang yang berada di bawah kalian,

jangan memandang yang ada di atas kalian.

Hal itu lebih layak membuat kalian tidak mengingkari nikmat Allah yang ada pada kalian."

HR. Al-Bukhari (6490) dan Muslim (2963) dan ini lafazh beliau


Sering kali kita sudah merasa nyaman dengan kondisi kita tapi tahu-tahu rasa nyaman itu hilang dan berganti sesak

disebabkan kita membandingkan yang kita punya dengan milik orang lain yang lebih di atas.

Dan jalan untuk hidup tenang bukan dengan memiliki materi seperti yang dimiliki oleh orang lain,

karena jika cara ini ditempuh maka tidak ada habis-habisnya, sebab manusia tak mengenal kata puas.

Tapi cara hidup tenang yang benar ialah dengan menjalankan isi kandungan hadits ini.


▪️ Asy-Syaikh Abdullah al-Bassam rahimahullah mengatakan,

الطمأنينة القلبية لا تحصل إلاَّ بحسن النظر، والقناعة بما قسم الله للعبد، فإذا قنع نفسه، وألهم شعوره بنعم الله تعالى عليه، حصلت له راحة نفسية، وطمأنينة قلبية

"Ketenangan hati tidak akan tercapai

kecuali dengan memiliki cara pandang yang baik

dan merasa cukup dengan rizki yang Allah bagikan untuk hamba.

Jika seseorang membuat dirinya merasa cukup

dan mengingatkan perasaannya dengan nikmat nikmat Allah yang ada padanya

maka saat itu dia akan merasakan ketentraman jiwa dan ketenangan hati."

(Taudhih al-Ahkam, VII/288)

DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & RASUL SAW

HAKEKAT KAROMAH

Pengertian Karomah

Diantara keyakinan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah adalah meyakini adanya Karomah dan ia datang dari sisi Allah . Tahukah anda apa yang dimaksud dengan Karomah
Karomah ialah suatu perkara (mencakup ucapan dan perbuatan) yang telah melanggar (keluar) dari adat kebiasaan manusia, yang selamat dari berbagai sanggahan (hal-hal yang membatalkannya) yang Allah berikan kepada hambanya yang shalih.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan: “Dan termasuk dari prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah meyakini adanya Karomah para wali dan apa-apa yang Allah perbuat dari keluar biasaan melalui tangan-tangan mereka baik yang berkaitan dengan ilmu, mukasyafat (mengetahui hal-hal yang tersembunyi), bermacam-macam keluar biasaan (kemampuan) atau pengaruh-pengaruh.” (Syarah Aqidah Wasithiyah hal.207).
Karomah ini tetap ada sampai akhir zaman dan terjadi pada umat ini lebih banyak daripada umat-umat sebelumnya, yang demikian itu menunjukan keridhoan Allah terhadap hamba-Nya dan sebagai pertolongan baginya dalam urusan dunianya atau agamanya. Namun bukan berarti Allah benci terhadap orang-orang yang tidak terjadi Karomah padanya.
Perkara “Karomah” ini telah tsabit (tetap) secara nash baik dalam Al Qur’an maupun Sunnah bahkan juga secara kenyataan.

Kepada Siapakah Karomah ini Diberikan
Karomah ini Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang benar-benar beriman serta bertaqwa kepada-Nya, yang disebut dengan wali Allah . Allah berfirman ketika menyebutkan tentang sifat-sifat wali-wali-Nya:
أَلاَ إِنَّ أَوْلِيَاء اللهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُوْنَ الَّذِيْنَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُوْنَ
“Ketahuilah sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran pada mereka dan tidak pula mereka bersedih hati, yaitu orang-orang yang beriman dan mereka senantiasa bertaqwa”. (QS. Yunus: 62-63)
Dalam ayat ini Allah mengkhabarkan tentang keadaan wali-wali-Nya dan sifat-sifat mereka, yaitu: “Orang-orang yang beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya dan hari akhir serta beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk.”
Kemudian mereka merealisasikan keimanan mereka dengan melakukan ketakwaan dengan cara melakukan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya. (Taisir Karimir Rahman karya As Sa’di hal, 368)
Kalau kita melihat fenomena yang terjadi di masyarakat, maka istilah wali sering ditujukan kepada orang yang punya keanehan-keanehan. Misalnya: bisa terbang, berjalan di atas air, atau mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan lain-lain. Kemudian mereka yakini bahwa apa yang terjadi pada orang tersebut dari perkara-perkara yang diluar kebiasaan manusia itu adalah Karomah. Mereka tidak menimbang dan melihat dengan hakekat yang sebenarnya di dalam perkara ini. Bukankah Allah telah menjelaskan hakekat wali dengan menyebutkan sifat-sifat mereka sebagai mana ayat di atas!

Beberapa Contoh Karomah

1. Allah berfirman:
كُلََّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِِيَّا المِحْرَابَ وَجَدَعِنْدَهَا رِِزْقًا قََالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَذَا قَالََتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrob, ia dapati makanan di sisinya, Zakaria berkata: “Hai Maryam, dari mana kamu memperoleh makanan ini”. Maryam menjawab:” Makanan itu dari sisi Allah, sesungguhnya Allah memberikan rizki kepada yang dikehendaki-Nya tanpa hisab”. (QS. Al Imroh: 37)
Asy Syaikh Abdurrahman As Sa’di berkata: “Ayat ini merupakan dalil akan adanya Karomah para wali yang keluar dari kebiasaan manusia, sebagaimana yang telah mutawatir dari hadits-hadits tentang permasalahan ini. Berbeda dengan orang-orang yang tidak meyakini tentang adanya Karomah ini.” (Taisir Karimur Rahman hal: 129)

2. Apa yang terjadi pada “Ashhabul Kahfi” (penghuni gua). Suatu kisah agung yang terdapat dalam surat Al Kahfi. Allah berfirman (artinya):
“Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka dan kami tambahkan pada mereka petunjuk.” (QS. Al Kahfi: 13).
Mereka ini (Ashabul Kahfi) sebelumnya hidup di tengah-tengah masyarakat yang kafir (dengan pemerintahan yang kafir) lalu mereka lari dari masyarakat itu. Dalam rangka menyelamatkan agama mereka, kemudian Allah melindungi mereka didalam Al Kahfi (gua yang luas yang berada di gunung).
Tatkala Allah telah selamatkan mereka di dalam gua tersebut, lalu Allah tidurkan mereka dalam waktu yang sangat panjang, disebutkan dalam ayat (artinya):
“Mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).” (Al Kahfi:25).
Dalam kisah ini ada beberapa Karomah yang diberikan oleh Allah kepada Ashhabul Kahfi, diantaranya:
a. Allah menyatakan (artinya):
“Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur”.
b. Mata-mata mereka terbuka sehingga masuklah udara kedalamnya padahal mereka dalam keadaan tidur.
c. Allah menyatakan (artinya):
“Dan kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri “, yang ini lebih baik bagi mereka dan lebih bermanfaat bagi tubuh mereka. Jadi mereka tidak tetap dalam satu posisi.
d. Allah menyatakan (artinya):
“Sedang anjingnya menjulurkan kedua lengannya ke muka pintu gua”.
Dan ini dantara sebab diberikannya penjagaan yang sempurna oleh Allah , kemudian Allah teruskan firman-Nya (artinya):
”Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dengan penuh ketakutan terhadap mereka”. Dan inilah yang paling nampak dari perkara Karomah.

3. Diantara Karomah para wali yang disebutkan dalam Al Qur’an adalah apa yang terjadi pada Dzul Qornain yaitu seorang raja yang shalih yang Allah nyatakan:
إِِنَا مَكَنَّا لَهُ فِى الأَرْضِِِ وَآتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبَا
“Sesungguhnya kami telah memberi kekuasaan kepadanya di muka bumi dan kami telah memberikan kepadanya jalan untuk mencapai segala sesuatu”. (Al Kahfi :84)
Dan juga dialah yang telah membuat pembatas yang membatasi antara manusia dengan Ya’juj dan Ma’juj hingga hari akhir, kisah ini terdapat dalam surat Al Kahfi:83-98

4. Diantara Karomah para wali juga apa yang terjadi pada kedua orang tua seorang anak yang dibunuh oleh nabi Khidhir yang ketika itu nabi Musa mengatakan: ”Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih padahal dia tidak membunuh orang lain“, yang kemudian Khidhir menjawabnya: “Dan adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang yang mukmin dan kami khawatir bahwa dia akan menariknya kepada kesesatan dan kekafiran.” (Al Kahfi:74)

5. Apa yang disebutkan di dalam kisah tiga orang yang berlindung kedalam gua namun tiba-tiba jatuhlah batu besar sehingga menutupi pintu gua dan akhirnya mereka tekurung di dalamnya, kemudian mereka bertawassul dengan amalan-amalan shalih masing-masing.
Salah seorang diantara mereka ada yang bertawassul dengan amalan shalihnya yaitu berbakti kepada kedua orang tuanya, yang kemudian ia berdoa: “Ya Allah jika perbuatan ini semata-mata karena mengharap ridho-Mu maka geserlah batu ini.” Kemudian batu itu bergeser sedikit.
Orang kedua pun bertawassul dengan amalan shalihnya yaitu dengan dia bisa menjaga dirinya dari terjatuh ke dalam perbuatan zina dengan saudara sepupunya, padahal ia mampu untuk melakukan perbuatan itu. Kemudian batu itu bergeser sedikit namun mereka belum bisa keluar. Kemudian orang yang ketiga bertawassul dengan amalan kebaikannya, yang ketika dulu ia pernah berbuat baik kepada karyawannya yang pergi meninggalkannya tanpa mengambil gajinya terlebih dahulu, kemudian gajinya itu dia kembangkan dengan penuh amanah sampai harta tersebut menjadi banyak, selang beberapa tahun karyawan itu datang kembali untuk mengambil gajinya yang dulu belum ia ambil, kemudian orang itu memberikan semua gajinya yang telah berkembang menjadi harta yang banyak, maka batu pun bergeser sehingga mereka dapat keluar dari gua tersebut, Allah selamatkan mereka dengan sebab tawassul mereka itu.
Kisah tersebut terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari sahabat Abdullah bin Umar radliyallahu ‘anhuma.
Para ulama menyebutkan bahwa kisah di atas termasuk Karomah para wali.

6. Apa yang terjadi pada Ummul mukminin Khodijah bahwasanya Jibril datang pada Rasulullah dengan menyampaikan salam Allah untuk Khodijah serta menyampaikan berita gembira baginya bahwa ia akan mendapatkan rumah yang terbuat dari permata berlian yang indah di jannah. (HR. Bukhori dari sahabat ‘Aisyah ).
Dan ini merupakan dalil bahwa Karomah pun terjadi pada seorang perempuan.

7. Apa yang telah mutawatir tentang berita salafus shalih akan perkara Karomah yang terjadi pada diri mereka, dan generasi setelah mereka.

Perbedaan Antara Mu’jizat Dan Karomah
Saudaraku yang dirahmati Allah setelah kita mengetahui dalil-dalil tentang adanya Karomah para wali baik dari Al Qur’an maupun As Sunnah maka kitapun perlu mengetahui perbedaan antara Karomah dan mu’jizat.
- Mu’jizat terjadinya dengan unsur kesengajaan dan ada kaitannya dengan kenabian, adapun Karomah terjadinya tidak demikian.
- Karomah terjadinya pada seseorang baik laki-laki maupun perempuan merdeka maupun budak, selama ia seorang yang shalih. Sedang mu’jizat tidaklah terjadi kecuali pada seorang Nabi atau Rasul yang tentunya seorang Nabi atau Rasul adalah seorang laki-laki dan bukan seorang budak.

Perbedaan Antara Karomah Dan Perbuatan Syaithon
Ada sesuatu yang bukan mu’jizat dan juga bukan Karomah, dia adalah “Al Ahwal As Syaithoniyyah” (perbuatan syaithon). Inilah yang banyak menipu kaum muslimin, dengan anggapan bahwa ia Karomah, padahal justru tidak ada kaitannya dengan Karomah, karena:
- Karomah datangnya dari Allah sedangkan ia jelas datangnya dari syaithon. Sebagaimana yang terjadi pada Musailamah Al Kadzdzab dan Al Aswad Al Ansyi (dua orang pendusta di zaman Rasulullah yang mengaku menjadi nabi) dan menyampaikan perkara-perkara yang ghoib, ini jelas merupakan perbuatan syaithon.
- Demikian pula Karomah para wali disebabkan karena kuatnya keimanan dan ketaatan mereka kepada Allah . Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: ”Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka ia pun menjadi wali Allah ”. Sedangkan perbuatan syaithon ini dikarenakan kufurnya mereka kepada Allah dengan melakukan kesyirikan-kesyirikan serta kemaksiatan kepada Allah , dan syarat-syarat tertentu yang harus ia lakukan.
- Karomah merupakan suatu pemberian dari Allah kepada hamba-Nya yang shalih dengan tanpa susah payah darinya, berbeda dengan perbuatan syaithon, maka ini terjadi dengan susah payah setelah sebelumnya ia berbuat syirik kepada Allah .
- Karomah para wali tidak bisa disanggah atau dibatalkan dengan sesuatupun. Berbeda dengan perbuatan syaithon yang dapat dibatalkan dengan menyebut nama-nama Allah atau dibacakan ayat kursi atau yang semisalnya dari ayat-ayat Al Qur’an. Bahkan Syaikhul Islam menyebutkan bahwa ada seseorang yang terbang di atas udara kemudian datang seseorang dari Salafushshalih lalu dibacakan ayat kursi kepadanya maka seketika itu dia jatuh dan mati.
- Karomah itu tidaklah menjadikan seseorang sombong dan merasa bangga diri, justru dengan adanya Karomah ini menjadikannya semakin bertaqwa kepada Allah dan semakin mensyukuri nikmat Allah . Adapun perbuatan syaithon bisa menjadikan seseorang bangga diri atau sombong dengan kemampuan yang dia miliki serta angkuh terhadap Allah , sehingga jelaslah bagi kita akan hakekat Karomah dan perbuatan syaithon.

Syubhat dan Bantahannya
Disana ada beberapa kelompok yang mengingkari adanya Karomah, yaitu: Jahmiyah, Mu’tazilah’ dan sebagian dari Asy’ariyah. Mereka berdalil dengan syubhat-syubhat yang dilandasi dengan akal mereka yang rendah. Mereka mengatakan: ”Bahwa terjadinya Karomah itu hanya merupakan perkara yang akan menjadikan kesamaran antara nabi dengan para wali dan antara wali dengan Dajjal.”
Bantahan syubhat ini (secara ringkas) adalah:
Pertama: kita yakin dengan keyakinan yang penuh bahwa Karomah itu benar-benar ada berdasarkan dalil baik dari Al Qur’an maupun As Sunnah dan kenyataan yang ada.
Kedua: ucapan mereka bahwa Karomah dapat menjadikan kesamaran antara wali dengan seorang Nabi, justru tidaklah demikian karena wali sama sekali tidak berkaitan dengan kenabian, dan apa yang terjadi dari Karomah itu dikarenakan kuatnya keimanan dan ketakwaan dia kepada Allah dan disebabkan waro’nya. Sedangkan kesamaan antara wali dengan Dajjal, maka sungguh dapat dilihat dari kehidupan seseorang yang terjadi padanya keluarbiasaan itu. Kemudian dilihat dari keadaan orang ini apakah dia seorang yang shalih atau seorang yang fasiq. Demikianlah timbangan yang benar didalam menghukumi seseorang yang terjadi padanya perkara-perkara yang diluar kebiasaan manusia.

Macam-Macam Manusia Dalam Mensikapi Masalah Karomah
Pertama: Orang-orang yang mengingkari adanya Karomah yaitu dari kelompok ahli bid’ah seperti Mu’tazilah, Jahmiyyah, dan sebagian dari Asy’ariyah. Dengan alasan yang telah disebutkan diatas.
Kedua: Orang-orang yang bersikap ghuluw (berlebih-lebihan) dalam menetapkan Karomah yaitu dari kalangan orang-orang “Sufi” dan para “Penyembah kubur”, yang menganggap segala keluarbiasaan itu sebagai Karomah, tanpa memperhatikan keadaan pelakunya atau pemiliknya.
Ketiga: Orang-orang yang mengimani serta membenarkan adanya Karomah dan mereka tetapkan Karomah tersebut sebagaimana yang terdapat dalam Al Quran dan As Sunnah. Mereka itu adalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. (lihat syarah Al Aqidah Al Wasithiyah oleh As Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan hal: 207-208)
Berkata Al Imam As Syafi’i: “Apabila engkau melihat seseorang berjalan diatas air atau terbang di udara janganlah engkau mempercayainya dan janganlah engkau tertipu dengannya sampai engkau mengetahui bagaimana dia dalam mengikuti Rasulullah .”
Wallahu A’lam bis Shawab.

Sumber:
http://buletin-alilmu.net/2006/09/17/hakekat-karomah/

DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & RASUL SAW

RAHASIA SUKSES ; "CARA MENJEMPUT REZEKI DENGAN BERSEDEKAH"

Rezeki tidak pernah salah alamat. Cepat atau lambat sahaja. Bagaimana cara kita menjemput rezeki itu?  😎😎

Tip mudah jemput rezeki :

1️⃣. Jaga solat
2️⃣. Bebanyak istighfar dan zikir
3️⃣. Buat bakti dgn ibu bapa
4️⃣. Senyum dan tenang
5️⃣. Syukur.
6️⃣. Sedekah

✅Semakin banyak sedekahnya
Rezeki semakin lancar hartanya
semakin bertambah..
Semakin pelit, semakin miskin ,keuangan semakin sulit.

✅Allah berfirman yang artinya: “Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (shodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrahNya) lagi Maha Mengetahui“.
(QS. Al-Baqoroh: 261)

✅Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (Qs Al-Baqarah 268).

"✅Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak
“. (QS. Al-Hadid: 18)

✅Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya
" (Qs Saba' 39).

✅ HUKUMAN PENCELA YANG SUKA MENGUMPULKAN HARTA

(1) Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela
, (2) yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.
(3) Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya.
(4) Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. (5) Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
 (6) (yaitu) api (yang disediakan) Allâh yang dinyalakan
, (7) yang (membakar) sampai ke hati
. (8) Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
 (9) (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang
. (Al-Humazah/104:1-9)

✅Semakin pelit semakin miskin, rezeki sulit
dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
'Tidak satu hari pun dimana seorang hamba berada padanya kecuali dua Malaikat turun kepadanya. Salah satu di antara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.' Sedangkan yang lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah  harta orang yang kikir.'" HR. Al-Bukhari, kitab az-Zakaah, bab Qauluhu Ta’aalaa: faman A’tha wat taqaa…
 (no. 1442) dan Muslim, kitab az-Zakaah bab Fil Munfiq wal Mumsik (no. 1010)

DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & RASUL SAW


DIKUTIP DARI GRUP WA CINTA ALLAH & RASUL SAW

Senin, 20 April 2020

*7 KALIMAT PENGHAPUS DOSA*

*📿بسم الله الرحمن الرحيم*
 Barang siapa hafal tujuh kalimat ini, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat.. serta diampuni dosa-dosa nya walau seluas lautan:

🌹①. Mengucap Bismillah setiap hendak melakukan sesuatu..

🌷②. Mengucap Alhamdulillah setiap selesai    melakukan sesuatu..

🌹③. Mengucap Astaghfirullah jika lidah terselip perkataan yang tidak patut..

🌷④. Mengucap In syaa Allah jika merencanakan berbuat sesuatu dihari esok.

🌹⑤. Mengucap Laa haula wala quwwata illaa billaah jika menghadapi sesuatu yg tak disukai dan tak diingini.

🌷⑥. Mengucap Innaa lillaahi wa innaa ilayhi raaji'uun.. jika menghadapi dan menerima musibah..

🌹⑦. Mengucap Laa ilaha illa Allah.. Muhammad  Rasulullah.. sepanjang siang malam sehingga tak terpisah dari lidahnya.. 

🌷″Semoga Allah SWT melapangkan rezqi dan kebahagiaan yang melimpah buat sahabat yang selalu    mengucapkannya″


*اللهم صلي على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
*امين يارب العالمين*
Tiada tali yg paling indah selain tali silaturrahim

SAAT  INI  DI RUMAH  AJA "  SEMOGA  SEHAT  SELALU
dikutip dari grup wa"Alihsan "

Minggu, 19 April 2020

MUSIBAH ADALAH SEBUAH KEBAIKAN BAGINYA

Pada hakikatnya, musibah yang menimpa seorang muslim adalah sebuah kebaikan baginya

Bagaimana tidak, karena musibah itu datangnya dari Allah yang Maha Adil lagi Bijaksana, yang Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya, sedang hamba tidak tahu apa yang terbaik untuk dirinya sendiri karena keterbatasan ilmunya, oleh karena itu Allah telah berfirman:

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُون

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216).

Jika kita perhatikan dalil dalil yang berbicara tentang ujian dan musibah, maka kita dapatkan bahwa musibah yang datang kepada seseorang disebabkan karena beberapa hal, diantaranya:

"Disebabkan karena dosa dan kesalahan kita sendiri agar kita bertaubat dan kembali kepada Allah".

Allah berfirman,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

_“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” _
(QS. Asy-Syuro: 30)

Berkata Syaikh As-Sa’di, Allah mengabarkan bahwa tidaklah seorang hamba ditimpa suatu musibah pada tubuhnya, hartanya, anak anaknya, dan segala yang ia cintai sehingga hal itu terasa berat baginya, melainkan itu semua disebabkan karena ulahnya sendiri dari perbuatan perbuatan yang buruk, dan bahwasanya apa yang Allah ampuni dari kesalahan tersebut adalah lebih banyak, karena Allah tidak pernah menzholimi seorang hamba, tapi hamba itu sendiri yang menzholimi dirinya sendiri,

Jikalau Allah menghukum manusia karena kezholimannya, niscaya tidak akan ditinggalkannya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata.

Allah juga berfirman,

وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

“Dan Kami coba mereka dengan nikmat yang baik baik dan bencana yang buruk buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).”
(QS. Al-A`rof: 168).

Jadi tidaklah musibah menimpa kita, kecuali teguran bagi kita, agar kita merenungi akan kesalahan yang telah kita perbuat, kemudian segera untuk bertaubat kepada Allah dari kesalahan tersebut, sebelum datang masa yang mana tidak diterima lagi taubat hamba pada masa tersebut, dan ini semua menunjukan akan kasih sayang Allah terhadap hamba hamba-Nya, agar kelak ketika ia menghadap Allah dalam keadaan bersih dan suci dari noda noda dosa yang dapat mengotori hatinya.

Kita tutup group ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰه إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَ أَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

"Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

بَارَكَ اللّٰه فِيْكُمْ
DIKUTIP DARI GRUP WA 04MUSHOLA ANNUR

PENYESALAN YANG BESAR DAN MENDALAM AKAN DIALAMI SESEORANG JIKA KEMATIAN TELAH MENDEKATINYA

Join Channel Telegram :
https://t.me/QalbnSalim

Kebanyakan manusia terlena dan tertipu dengan perhiasan dunia dan melupakan akhirat tatkala Allah ﷻ memberikan kepada mereka kesehatan, harta dan kenikmatan lainnya, Allah ﷻ berfirman:

يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

"Mereka mengetahui yang lahir dari kehidupan dunia(perhiasan dan perbendaharaannya ) akan tetapi mereka lalai dari kehidupan akhirat" Q.S Ar-Rum:7

Oleh karena itu Allah ﷻ memperingatkan manusia agar tidak tertipu dengan dunia dan tipu daya setan, Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُور

"Wahai manusia sesungguhnya janji Allah ﷻ adalah hak maka jangan sampai dunia menipu kalian dan jangan sampai pula setan melalaikan kalian dari Allah ﷻ" Q.S Fathir: 5

Juga Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِي وَالِدٌ عَن وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ

"Wahai manusia bertaqwalah kepada Rabb kalian dan takutlah(dengan melakukan amalan kebaikan dan menjauhi kemaksiatan) pada hari yang mana orang tua tidak bisa memberikan manfaat kepada anaknya,  bagitu pula seorang  anak tidak bisa memberikan kebaikan kepada orang tuanya dan sesungguhnya janji Allah ﷻ adalah hak maka jangan sampai dunia menipu kalian dan jangan pula setan melalaikan kalian dari Allah ﷻ"Q.S Luqman:33.

Dan seseorang akan sadar dan merasakan penyesalan yang besar saat mendekati kematian,oleh karena itu pernah nabi ﷺ menyebutkan suatu kisah dari umat terdahulu (sebelum islam), dimana ada seseorang diberikan kepadanya anak dan harta yang banyak sehingga terlena dengannya dan tidak menyiapkan bekal untuk kehidupan akhiratnya dan dia sadar saat kematian mendekatinya, sebagaimana hadis Abu Sa'id bahwa Nabi ﷺ bersabda:

إنَّ رَجُلًا كَانَ قَبْلَكُمْ رَغَسَهُ اللَّهُ مَالًا فَقَالَ لِبَنِيهِ لَمَّا حُضِرَ أَيَّ أَبٍ كُنْتُ لَكُمْ قَالُوا خَيْرَ أَبٍ قَالَ فَإِنِّي لَمْ أَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ فَإِذَا مُتُّ فَأَحْرِقُونِي ثُمَّ اسْحَقُونِي ثُمَّ ذَرُّونِي فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ فَفَعَلُوا فَجَمَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَقَالَ مَا حَمَلَكَ قَالَ مَخَافَتُكَ فَتَلَقَّاهُ بِرَحْمَتِه

"Ada seseorang dari umat sebelum kalian, yang mana Allah ﷻ memberikan anugerah harta yang banyak kepadanya. Orang itu berkata (kepada anak-anaknya) ketika menjelang kematian ; "Ayah macam apa aku di hadapan kalian?". Mereka menjawab; "Ayah yang paling baik". Orang itu berkata lagi; "Tapi aku belum pernah beramal kebaikan sama sekali. Oleh karena itu bila aku mati, bakarlah jasadku kemudian hancurkan dan lumatkan arangnya sampai menjadi debu lalu taburkan pada saat datangnya  angin kencang". Kemudian mereka melaksanakan apa yang diwasiatkannya.Tapi  Allah ﷻ dengan sangat mudah mengumpulkan debu jasadnya seraya berkata kepadanya: "Apa yang membuatmu menyuruh untuk melakukan hal tersebut ?". Orang itu menjawab; "Karena aku takut kepada-Mu". Akhirnya Allah ﷻ merahmati dan mengampuninya karena rasa takutnya tersebut". Diriwayatkan Imam
Bukhari(3478) dan Muslim(2757).

Dari hadis di atas kita mengambil pelajaran bahwa seseorang akan sadar dan menyesali perbuatan yang telah lalu jika kematian telah mendekatinya dan tentunya penyesalan pada waktu tersebut tidak bermafaat lagi.

Begitu pula Umar bin Khattab yang telah dijamin masuk surga tapi beliau merasa takut tatkala mendekati kematian, berkata Amr bin Maimun:

وَجَاءَ رَجُلٌ شَابٌّ فَقَالَ أَبْشِرْ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ بِبُشْرَى اللَّهِ لَكَ مِنْ صُحْبَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدَمٍ فِي الْإِسْلَامِ مَا قَدْ عَلِمْتَ ثُمَّ وَلِيتَ فَعَدَلْتَ ثُمَّ شَهَادَةٌ قَالَ وَدِدْتُ أَنَّ ذَلِكَ كَفَافٌ لَا عَلَيَّ وَلَا لِي

Lalu datang seorang pemuda(setelah Umar ditikam) seraya berkata; "Berbahagialah anda, wahai Amirul Mu'minin dengan kabar gembira dari Allah ﷻ karena telah hidup dengan mendampingi (menjadi shahabat) Rasulullah ﷺ dan anda termasuk dari kalangan orang-orang awal memeluk agama islam dan memiliki kedudukan serta keutamaan yang besar sebagaimana telah anda ketahui. Lalu anda menjadi pemimpin(khalifah) dan anda telah menjalankannya dengan baik dan adil lalu anda mendapatkan mati syahid".Tapi Umar berkata; "Aku sudah merasa cukup dan senang jika hal itu semua menjadi netral bagiku(dimana  aku tidak terkena dosa dan tidak mendapatkan pahala darinya)."Diriwayatkan Imam
Bukhari(3700).

Coba anda pikirkan seorang sahabat yang mempunyai keutamaan yang besar dan telah dijamin masuk surga tapi masih merasa takut saat menjelang kematian lalu bagaimana dengan kita???

NASEHAT

Hendaknya seorang muslim dan muslimah untuk segera menyesali kesalahannya baik kewajiban yang ditinggalkan ataupun larangan yang dia langgar dengan  bertaubat dari perbuatan yang telah lalu, karena seseorang tidak mengetahui kapan dia meninggal dunia, Allah ﷻ berfirman:

 فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُون

"Dan jika datang ajal mereka maka tidak bisa diakhirkan walaupun sesaat dan tidak bisa pula dimajukan". Q.s An-Nahl: 61.

Dengan itu diharapkan seseorang bisa  mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat.

 والله أعلم بالصواب

Kota Mabar Rupublik Yaman

27 Jumadal Ula  1441 H

Abu Bakar Rafi bin Ladukani Al-Buthoniy
DIKUTIP DARI GRUP WA 04 MUSHOLA ANNUR

Jangan mengeluh kepada manusia

Seberat apapun cobaan yang anda alami karena musibah wabah ini, janganlah mengeluh kepada manusia, terutama mengeluh di medsos.
Teladanilah Nabi Ya'qub 'alaihissalam, ketika beliau berkata:

إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى الله

"Sesungguhnya aku keluhkan kesulitanku dan kesedihanku hanya kepada Allah" (QS. Yusuf: 86).

Teladanilah para salaf kita, diantaranya Thawus bin Kaisan dan Imam Ahmad bin Hambal rahimahumallah,

أنه بلغه -وهو يئن في مرض موته- "عن طاووس: أن الملك يكتب حتى أنين المريض، فأمسك عن الأنين. وفي رواية: بلغه أَن طاووسا كره أَنِين الْمَرِيض، وَقَالَ: إنه شكوى، فَمَا أَنّ -أحمد- حَتَّى مَاتَ

"Bahwa ketika Imam Ahmad sakit menjelang wafatnya, beliau mengaduh-aduh. Thawus (bin Kaisan) menyampaikan kepadanya bahwa aduhan orang yang sakit itu pun ditulis Malaikat. Maka mendengar itu, Imam Ahmad pun berhenti mengaduh. Dalam riwayat lain, Imam Ahmad mendengar bahwa Thawus tidak menyukai aduhan orang sakit. Thawus mengatakan: "Aduhan orang sakit itu termasuk mengeluh". Maka Imam Ahmad sejak itu tidak pernah mengaduh lagi sampai beliau wafat" (Masa'il Imam Ahmad).

Maka silahkan menangis, mengeluh, merengek, mengaduh, mengemis, minta tolong kepada Allah ta'ala. Itulah perwujudan tauhid yang hakiki.

Syaikh Muhammad Sa'id Ruslan menjelaskan: "Mengadukan masalah kepada Allah merupakan bentuk perwujudan tauhid yang hakiki. Dan ia diantara tanda bahwa seorang hamba menggantungkan dirinya pada Dzat yang bisa memberikan kebahagiaan yang hakiki, dan memohon kepada Dzat yang paling hakiki bisa mengabulkan permohonan, dan meminta pertolongan kepada Dzat yang bisa memberikan pertolongan hakiki. Maka ini menunjukkan tulusnya hati dia untuk kembali kepada Allah dan menunjukkan kebenaran dari tauhidnya".

Adapun mengeluhkan musibah kepada manusia, sama saja mengadukan Allah kepada makhluk. Pantaskah itu?

Ibnul Qayyim rahimahullah bersya'ir:

وَإِذَا عَرَتْكَ بَلِيَّةٌ فَاصْبِرْ لَهَا ** صَبْرَ الْكَرِيمِ فَإِنَّهُ بِكَ أَعْلَمُ
وَإِذَا شَكَوْتَ إِلَى ابْنِ آدَمَ إِنَّمَا ** تَشْكُو الرَّحِيمَ إِلَى الَّذِي لَا يَرْحَمُ

Jika engkau tertimpa musibah, maka bersabarlah...
Dengan kesabaran yang mulia, karena Allah lebih tahu yang baik bagimu...
Jika engkau mengeluh kepada Bani Adam, sesungguhnya...
Engkau telah mengadukan Allah Ar Rahim kepada makhluk yang tidak bisa memberi rahmah...
(Madarijus Salikin, 2/160).

Dan orang yang mengeluh kepada makhluk, itu tanda bahwasanya ia tidak sabar. Padahal sabar itu wajib. As Sa'di rahimahullah bertutur:

الشكوى إلى الله لا تنافي الصبر، وإنما الذي ينافيه، الشكوى إلى المخلوقين

"Mengadu kepada Allah, tidak menafikan kesabaran. Yang menafikan kesabaran adalah mengeluh kepada makhluk" (Tafsir As Sa'di, hal. 411).


Jadi, bersabarlah dan mintalah pertolongan Allah semata, jangan mengeluh di medsos!

Semoga Allah ta'ala memberi taufik.



☕ Silahkan disebarkan, mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya ☕
Barakallah fikum.


📂 Fawaid Kang Aswad
DIKUTIP DARI GRUP WA 04 MUSHOLA ANNUR

Doa Mustajab Setelah Atau Sebelum Berbuka Puasa?

Berdoalah, Allah Akan Mengabulkannya

Secara umum Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, memohon dan memelas kepada-Nya.
Allah juga telah menjanjikan akan mengabulkan permohonan hamba tersebut.
Allah berfirman,

ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦَ

“Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”
(QS. Ghafir: 60).

Merasa Doa Tidak Dikabulkan?

Jika tidak terkabulkan di dunia, maka pasti akan dikabulkan di akhirat dan disimpan sebagai satu kebaikan,

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ «اللَّهُ أَكْثَرُ»

“Abu Sa’id radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Tidak ada seorangpun yang berdoa dengan sebuah dosa yang tidak ada dosa di dalamnya dan memutuskan silaturrahim, melainkan Allah akan mengabulkan salah satu dari tiga perkara, [1] baik dengan disegerakan baginya (pengabulan doanya) di dunia atau [2]dengan disimpan baginya (pengabulan doanya) di akhirat atau [3] dengan dijauhkan dari keburukan semisalnya”, para shahabat berkata : “Wahai Rasulullah, kalau begitu kami akan memperbanyak doa?”
Beliau menjawab : “Allah lebih banyak (pengabulan doanya).”[1]

Oleh karena itu Allah malu jika hambanya berdoa kemudian kembali dengan tangan hampa.
Dari Nabi ashallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

إن ربكم تبارك وتعالى حيي كريم يستحي من عبده إذا رفع يديه إليه أن يردهما صفرا

“Sesunguhnya Rabb kalian tabaraka wa ta’ala Maha Pemalu lagi Maha Mulia.
Dia malu terhadap hamba-Nya, jika hamba tersebut menengadahkan tangan kepada-Nya, lalu kedua tangan tersebut kembali dalam keadaan hampa.”[2]

Berdoa Memiliki Waktu-Waktu Mustajab

Perlu diketahui bahwa doa memiliki waktu-waktu yang mustajab.
Artinya ketika berdoa di waktu tersebut akan lebih mudah dan lebih cepat terkabulkan.
Salah satunya adalah berdoa ketika berbuka puasa. Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

ﺛﻼﺙ ﻻ ﺗﺮﺩ ﺩﻋﻮﺗﻬﻢ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﺣﺘﻰ ﻳﻔﻄﺮ ﻭﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﺎﺩﻝ ﻭ ﺍﻟﻤﻈﻠﻮﻡ

‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzhalimi.”[3]

Ini juga salah satu kebahagiaan ketika berbuka puasa. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه

“Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan : kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak.”[4]

Waktu Mustajab Sebelum Atau Sesudah Berbuka Puasa?

Terkadang menjadi pertanyaan adalah apakah waktu mustajab berbuka puasa itu sebelum berbuka puasa (menjelang berbuka) atau setelah berbuka puasa.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan bahwa asalnya waktu mustajab adalah sebelum berbuka puasa (menjelang berbuka) karena inilah keadaan seorang hamba masih berpuasa, badan mungkin ada sedikit lemah dan butuh makanan serta butuh dengan Rabb-nya.
Akan tetapi, ada hadits membaca doa buka puasa setelah berbuka, sehingga bisa saja doa tersebut adalah setelah berbuka. Beliau berkata,

ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﺒﻞ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻐﺮﻭﺏ ؛ ﻷﻧﻪ ﻳﺠﺘﻤﻊ ﻓﻴﻪ ﺍﻧﻜﺴﺎﺭ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻭﺍﻟﺬﻝ ﻭﺃﻧﻪ ﺻﺎﺋﻢ ، ﻭﻛﻞ ﻫﺬﻩ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﻟﻺﺟﺎﺑﺔ ﻭﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﻄﺮ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻗﺪ ﺍﺳﺘﺮﺍﺣﺖ ﻭﻓﺮﺣﺖ ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺣﺼﻠﺖ ﻏﻔﻠﺔ ، ﻟﻜﻦ ﻭﺭﺩ ﺩﻋﺎﺀ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻮ ﺻﺢ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻌﺪ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻭﻫﻮ : ” ﺫﻫﺐ ﺍﻟﻈﻤﺄ ﻭﺍﺑﺘﻠﺖ ﺍﻟﻌﺮﻭﻕ ﻭﺛﺒﺖ ﺍﻷﺟﺮ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ” } ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺣﺴﻨﻪ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ ﺳﻨﻦ ﺃﺑﻲ ﺩﺍﻭﺩ ‏( 2066 ‏) { ﻓﻬﺬﺍ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺇﻻ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﻄﺮ ،

“Doa (yang mustajab) adalah sebelum/menjelang berbuka yaitu ketika akan terbenam matahari.
Karena saat itu terkumpul (sebab-sebab mustajabnya doa) berupa hati yang tunduk dan perasaan rendah (di hadapan Rabb) karena ia berpuasa.
Semua sebab ini adalah penyebab doa dikabulkan.
Adapun setelah berbuka puasa, badan sudah segar lagi dan nyaman.
Bisa jadi ia lalai (akan sebab-sebab mustajab).
Akan tetapi terdapat hadits yang seandainya shahih maka doa mustajab itu setelah buka puasa yaitu doa : Dzahabaz dzama’ wabtallail ‘uruq wa tsabatal ajru insyaallah.
Maka doa mustajab itu setelah berbuka.”[5]

Secara umum doa orang berbuka puasa mustajab akan tetapi waktu berbuka ada keutamaannya lagi. Doa orang selama berpuasa adalah mustajab sebagaimana hadits,

 ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﻻَ ﺗُﺮَﺩُّ ﺩَﻋْﻮَﺗُﻬُﻢُ ﺍﻹِﻣَﺎﻡُ ﺍﻟْﻌَﺎﺩِﻝُ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺋِﻢُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻔْﻄِﺮَ ﻭَﺩَﻋْﻮَﺓُ ﺍﻟْﻤَﻈْﻠُﻮﻡِ ‏

“Ada tiga do’a yang tidak tertolak :
(1) doa pemimpin yang adil,
(2) doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka,
(3) doa orang yang terzhalimi.”[6]

An-Nawawi menjelaskan,

ﻳﺴﺘﺤﺐّ ﻟﻠﺼﺎﺋﻢ ﺃﻥ ﻳﺪﻋﻮ ﻓﻲ ﺣَﺎﻝِ ﺻَﻮْﻣِﻪِ ﺑِﻤُﻬِﻤَّﺎﺕِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﻭَﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻟَﻪُ ﻭَﻟِﻤَﻦْ ﻳُﺤِﺐُّ ﻭَﻟِﻠْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ

“Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa sepanjang waktu puasanya (selama ia berpuasa) dengan doa-doa yang sangat penting bagi urusan akhirat dan dunianya, bagi dirinya, bagi orang yang dicintai dan untuk kaum Muslimin.”[7]

Demikian semoga bermanfaat

***

@Yogyakarta Tercinta

Penyusun :
dr. Raehanul Bahraen

Artikel Muslim.or.id


Catatan kaki :

[1] HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib, no. 1633
[2] HR. Abu Daud no. 1488 dan At Tirmidzi no. 3556. Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Abi Daud mengatakan bahwa hadits ini shahih
[3] HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi
[4] HR. Muslim, no.1151
[5] Liqa-usy Syahriy no. 8 syaikh Al-‘Utsaimin
[6] HR. Tirmidzi no. 3595, Ibnu Majah no. 1752. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban dalam shahihnya no. 2408 dan dihasankan oleh Ibnu Hajar
[7] Syarh Al-Muhaddzab An-Nawawi

Alhamdulillah bermanfaat


Dikirim dari aplikasi android muslim.or.id http://bit.ly/MuslimOrid
DIKUTIP DARI GRUP WA 04MUSHOLA ANNUR

Ujian atas keimanan.

ﺑِﺴْﻢِاللّٰهﺍﻟﺮَّﺣْﻤٰﻦِﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ

Alhamdulillah.......,
Waktunya sudah tiba untuk kita beristirahat......

Sebelumnya kita bersama renungkan dibawah ini.


Saudaraku tidak ada seorangpun yang mengaku dirinya sebagai orang mukmin kecuali dirinya pasti akan diuji oleh Allah.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيْبٌ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang orang terdahulu sebelum kamu?, mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan bermacam macam cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang orang yang beriman bersamanya: ‘Kapankah datang pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”
(QS: Al- Baqarah: 214)

Bahkan para rasulpun yang tidak mengajak kecuali kepada yang baik, yang maksum dari dosa, mereka juga tidak luput dari ujian Allah, bahkan ujian yang mereka terima lebih berat dari mukmin manapun.

Dari Mush’ab bin Sa`ad seorang tabi’in  dari ayahnya (Sa’ad bin Abi waqash) , ia berkata:

يَا رَسُولَ اللهِ ، أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً ؟ قَالَ : الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ ، فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ ، فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ ، وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ ، فَمَا يَبْرَحُ البَلاَءُ بِالعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ.

“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?”

Beliau shallAllahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya, apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya, apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya".

"Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.”

Inilah hakikat dari ujian yang menimpa seorang mukmin, maka setelah meyakini dengan seyakin yakinnya apa yang telah disebutkan di atas, sudah seharusnya seorang mukmin menyikapi ujian yang menimpanya dengan benar, dengan sesuatu yang dapat menghadirkan ridha Allah untuknya, hal itu bias diwujudkan dengan beberapa hal , diantaranya:

"Bersabar dan menerima takdir dari Allah, karena semua memang sudah ditetapkan oleh Allah, tidak ada sesuatupun yang keluar dari ketetapan Allah".

Allah berfirman:

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”
(QS: At-Taubah: 51)

‘Ali bin Abi Thalib mengatakan:

الصَّبْرُ مِنَ الإِيْمَانِ بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الجَسَدِ، وَلَا إِيْمَانَ لِمَنْ لاَ صَبْرَ لَه

Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna), jika seseorang tidak memiliki kesabaran.

Kita tutup group ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰه إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَ أَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

"Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

بَارَكَ اللّٰه فِيْكُمْ
DIKUTIP DARI GRUP WA 04 MUSHOA ANNUR