Minggu, 14 Maret 2021

Sholat Tepat Waktu adalah Amalan Paling Utama"*

 *ONE DAY ONE HADITS*


Ahad, 14 Maret 2021/01 Rajab 1442


*"

عَنْ أَبِي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيِّ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِابْنِ مَسْعُودٍ: أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ سَأَلْتُ عَنْهُ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: الصَّلَاةُ عَلَى مَوَاقِيتِهَا، قُلْتُ وَمَاذَا يَا رَسُولَ اللّٰهِ ؟ قَالَ: وَبِرُّ الْوَالِدَيْنِ، قُلْتُ وَمَاذَا يَا رَسُولَ اللّٰهِ؟ قَالَ: وَالْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ. (رواه الترمذي، حديث صحيح)


Artinya :

_Dari Abu 'Amru Asy Syaibani bahwa seorang lelaki berkata kepada Ibnu Mas'ud, "Amal apakah yang paling utama?" ia berkata; "Aku pernah bertanya Rasûlullâh tentang hal itu, maka baginda pun menjawab: "Shalat pada waktunya," aku bertanya lagi, "Wahai Rasûlullâh, lalu apa lagi?" baginda ﷺ menjawab: "Berbuat baik kepada kedua orang tua," aku bertanya lagi, "Wahai Rasûlullâh, lalu apa lagi?" baginda ﷺ menjawab: "Jihad di jalan Allah."_ (HR. Tirmidzi No: 158, hadits shahih)


*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*


1. Diantara amal yang paling utama bagi seorang Muslim adalah:

1) Shalat tepat di awal waktu dengan tidak ditunda tunda apalagi di akhir waktu.

2) Berbuat baik kepada ibu bapak, baik masih hidup, terlebih lagi setelah meninggal dunia.

3) Berjihad di jalan Allah dalam bentuk menjaga, membela, dan meninggikan agama Allah SWT.

2. Pada kali ini fokus pada keutamaan shalat fardhu yang dilakukan dengan berjamaah dan tepat waktu.

3. Shalat lima waktu merupakan pencuci dosa. Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasûlullâh ﷺ bersabda,

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ. قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا. قَالَ: فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا.

_"Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.”_ (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)

Demikian juga hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu,

مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهَرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ. قَالَ الْحَسَنُ وَمَا يُبْقِى ذَلِكَ مِنَ الدَّرَنِ.

_“Permisalan shalat yang lima waktu itu seperti sebuah sungai yang mengalir melimpah di dekat pintu rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali.” Al Hasan berkata, “Tentu tidak tersisa kotoran sedikit pun (di badannya).”_ (HR. Muslim no. 668).

Hadits tersebut menerangkan tentang keutamaan shalat lima waktu di mana dari shalat tersebut bisa diraih pengampunan dosa. Namun hal itu dengan syarat, shalat tersebut dikerjakan dengan sempurna memenuhi syarat, rukun, dan aturan-aturannya. Dari shalat tersebut bisa menghapuskan dosa kecil -menurut jumhur ulama-, sedangkan dosa besar mesti dengan taubat. 

4. Berikut ini keutamaan shalat lima waktu yang bisa menghapuskan dosa.

Dari Abu Hurairah ra., Rasûlullâh ﷺ bersabda,

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ.

_“Di antara shalat yang lima waktu, di antara Jum'at yang satu dan Jum'at lainnya, di antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar."_ (HR. Muslim no. 233).

5. Shalat lima waktu adalah cahaya di dunia dan akhirat. 

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Nabi ﷺ bersabda,

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ.

_“Siapa yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf.”_ (HR. Ahmad 2: 169).

6. Disebutkan dalam hadits Abu Malik Al Asy’ari, Nabi ﷺ bersabda,

وَالصَّلاَةُ نُورٌ.

_“Shalat adalah cahaya.”_ (HR. Muslim no. 223)

Juga terdapat hadits dari Burairah, Nabi ﷺ bersabda,

بَشِّرِ الْمَشَّائِينَ فِى الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

_“Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap bahwasanya kelak ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat.”_ (HR. Abu Daud no. 561 dan Tirmidzi no. 223)


*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*


1. Yang wajib bagi setiap muslim adalah mengerjakan shalat pada waktunya. Sedangkan shalat di awal waktu menunjukkan afdholiyah atau keutamaan;


إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا ۞


_“Sesungguhnya shalat memiliki waktu yang telah ditetapkan bagi orang yang beriman."_ (QS. An-Nisa'/4: 103)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar