Minggu, 14 Maret 2021

ANTARA DUNIA DAN AIR


Oleh: Abdullah Zaen, Lc., MA


Orang tersesat dalam sebuah perjalanan, biasanya adalah karena ketidaktahuan dia akan jalan yang seharusnya ditempuh. Sudah tidak tahu, masih malu pula untuk bertanya.


Perjalanan panjang manusia dalam mengarungi kehidupan dunia ini, juga berpotensi besar untuk membuat mereka tersesat, hingga kehilangan arah hidup. Salah satu pemicu terbesarnya adalah karena tidak mengerti hakikat dunia yang ia tinggali ini.


Tentu yang paling memahami hakikat dunia ini adalah Sang Pencipta dunia, yakni Allah ta’ala. Maka simaklah dengan baik keterangan yang disampaikan oleh-Nya.


Allah ‘azza wa jalla berfirman,


"وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ"


Artinya: “Berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia itu bagaikan air yang Kami turunkan dari langit”. QS. Al-Kahfi (18): 45.


Al-Qur’an dipenuhi dengan analogi dan permisalan. Kali ini kita akan mengambil pelajaran dari analogi Al-Qur’an yang memperumpamakan dunia dengan air.


Ada apa di balik perumpamaan tersebut? Orang bijak menjelaskan kemiripan antara kehidupan dunia dengan air dalam empat poin, sebagaimana dinukil dalam Tafsîr al-Qurthubiy (XIII/289):


Pertama: Air tidak berada di satu tempat saja. Begitupula dunia, tidak pernah menetap dalam satu kondisi. Kondisi kehidupan dunia selalu berubah dan berbolak-balik. Kadang kita senang, kadang susah. Kadang sehat, kadang pula sakit. Kadang kita kaya, dan kadang miskin.


Kedua: Air itu mengalir lalu menghilang dan habis. Begitulah dunia yang fana dan akan segera sirna. Tidak ada yang kekal di dunia ini. Jabatan, kekayaan dan keluarga, sebanyak dan setinggi apapun, ada saatnya akan lenyap.


Ketiga: Setiap orang yang masuk ke dalam air pasti akan basah. Begitupula orang yang tinggal di dunia, pasti akan terkena ujian dan masalah-masalah dunia. Allah mengingatkan,


"وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ"


Artinya: “Kami (Allah) pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa juga buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”. QS. Al-Baqarah (2): 155.


Keempat: Air dengan kadar tertentu akan bermanfaat. Namun jika berlebihan akan berbahaya dan bisa membinasakan. Begitulah dunia, jika kita merasa berkecukupan maka akan bermanfaat. Namun jika kita rakus dan selalu ingin lebih; maka akan sangat membahayakan.


Itulah hakikat kehidupan dunia. Mari kita memahaminya dengan baik, agar kita bisa sukses dalam mengarunginya insyaAllah...


Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, Jum’at, 1 Sya’ban 1438 / 28 April 2017


@kajianislamchannel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar