Takabbur adalah keadaan jiwa seseorang yang merasa lebih tinggi daripada orang lain.
Berbeda dengan Ujub yang merupakan kekaguman pada diri, sifat takabbur adalah buah dari ujub.
Selain menggagumi diri, pada sifat takabbur terkandung perasaan akan keunggulan diri dan orang lain tidak punya kemampuan untuk menyetarainya sehingga timbul keangkuhan.
Semua penyebab takabbur berhulu pada ilusi akan adanya kesempurnaan di dalam dirinya sehingga menhijabi dirinya dari mengenali kelebihan orang lain.
Takabbur dapat ditemui pada ahli ma'rifat yang menganggap dirinya dipenuhi ma'rifat dan penyaksian dan mempertunjukkan superioritasnya atas ahli fiqh, filsafat, hikmah, atau ahli hadits dan memandangnya sebagai orang2 dangkal.
Di kalangan Ahli Hikmah terdapat pula orang2 yang menganggap dirinya memiliki bukti rasional akan segala eksistensi, tapi ia memandang ilmu lain tak bernilai dan hamba2 Allah yang lain kurang paham. Maka timbullah kecongkakan di dalam hati mereka.
Di kalangan Ahli Tasawuf sifat takabbur muncul dalam bentuk perendahan terhadap ilmu.
Mereka memandang rendah ilmu fiqh dan ilmu lainnya. Ilmu pengetahuan mereka anggap sebagai duri dalam perjalanan spiritual dan para ilmuwan mereka anggap sebagai syetan yang menyesatkan para musafir perjalanan spiritual.
Sifat takabbur pada ahli fiqih dan hadits berupa munculnya padangan bahwa dirinya patut menerima pujian dan penghargaan dan orang-orang harus patuh perintah mereka dengan buta.
Semoga Allah menghindarkan kita dari sifat takabbur ini.
*selamat membaca & beramal*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar