Jumat, 14 Mei 2021

KEWAJIBAN ISTRI TERHADAP SUAMI

♦️Perempuan yang shalihah adalah perempuan yang bertakwa; menjalankan hal-hal yang diwajibkan Allah dan menjauhi hal-hal yang diharamkannya, memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada Allah dan suaminya.

👆Rasulullah shalllallahu ‘alaihi asallam bersabda:

لَاتُؤَدِّي اْلَمرْأَةُ حَقَّ اللهِ حَتَّى تُؤَدِّي حَقَّ الزَّوْجِ

“Seorang perempuan tidak akan bisa memenuhi hak Allah selama ia tidak memenuhi hak suaminya”

♦️Diantara kewajiban istri kepada suaminya adalah sebagai berikut:

1⃣ Tidak menolak suami untuk bersenang-senang (jima’) dengannya kecuali dalam hal yang diharamkan Allah seperti jima’ di waktu haidl atau nifas.

👆Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيها لَعَنَتْهَا اْلمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ

“Apabila seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya kemudian ia (istri) enggan sehingga suami bermalam dalam keadaan marah, maka malaikat melaknatnya sampai tiba waktu subuh” HR al Bukhori

👆Dalam hadits lain Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

 إِذَا بَاتَتْ الْمَرْأَةُ مُهَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تَرْجِعَ

“Apabila seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur suaminya (menolak suaminya untuk jima’) maka para malaikat melaknatnya sampai pagi” HR al Bukhori 

⛔ Perhatian: Wajib bagi si istri untuk berhias jika suami memintanya.

2⃣ Tidak memasukkan orang ke dalam rumah suami tanpa seizin suami

3⃣ Tidak berpuasa sunnah kecuali dengan seizin suami

👆Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ أَنْ تَصُوْمَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ

“Haram bagi istri berpuasa sunnah sedangkan suaminya ada kecuali dengan seizin suami”

4️⃣ Tidak keluar rumah atau beperpergian bersama salah satu mahramnya kecuali dengan  seizin suami.

👆Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَقْرَبُ مَا تَكُوْنُ اْلمَرْأَةُ إِلَى وَجْهِ اللهِ إِذَا كَانَتْ فِي قَعْرِ بَيْتِهِ|

“Perempuan yang paling taat kepada Allah adalah perempuan yang senantiasa berada di dalam rumahnya”

5️⃣ Mendahulukan hak suami dari pada hak kerabat yang lain.

👆Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 أَحَقُّ النَّاسِ بِالْمَرْأَةِ زَوْجُهَا

“Orang yang paling berhak terhadap seorang perempuan adalah suaminya"

6️⃣ Tidak merasa bosan dan tidak pula marah hanya karena sulit penghidupan dan tidak banyak mengeluh yang dapat menyakitkan hati suami.

👆Seorang istri harus senantiasa menampakkan  kerelaan dan sifat qona’ah (menerima) terhadap rizki yang ada.

👆Seorang istri harus menghargai jerih payah suami dalam mencari rizki dan tidak meminta sesuatu yang yang melebihi keperluan, karena dikhawatirkan suami akan terseret untuk mencari rizki yang haram.

👆Seorang perempuan shalihah hendaknya selalu berpesan pada suaminya setiap kali berangkat kerja dengan berkata:

“janganlah engkau mencari rizki haram karena aku sabar menanggung lapar dan dahaga, dan sebaliknya aku tidak sabar dan tidak kuat menanggung api neraka”.

7⃣ Bergaul dengan suami dengan pergaulan yang baik

👆 karena ini adalah penyebab utama kebahagian rumah tangga.

8⃣ Menjaga adab dan perkataan di hadapan suami

9⃣ Bersedia melakukan apa saja yang bisa menyebabkan kenikmatan dan istimta’, seperti memakai wangi-wangian sesuai dengan yang dikehendaki dan disukai suami.

1⃣0⃣ Istri tidak boleh sombong dengan kecantikan yang dimilikinya dan tidak boleh merendahkan suami jika kebetulan suaminya orang yang jelek rupa

1⃣1⃣ Istri juga tidak boleh sombong dengan nasab dan kekayaannya, jika kebetulan ia orang yang kaya dan berdarah biru

1⃣2⃣ Tidak mengingkari kelebihan dan kebaikan suami.

👆Ketika sebagian sahabat perempuan bertanya kepada Rasulullah tentang penyebab kaum perempuan menjadi mayoritas penduduk neraka beliau bersabda:

لِأَنَّكُنَّ تُكْثِرْنَ الَّلعْنَ وَتَكْفُرْنَ اْلعَشِيْرَ

“Karena kalian banyak melaknat dan mengingkari kebaikan suami”

والله أعلم بالصواب

#رابطةالمبلغين النهضية كديري


Nasehat untuk para istri:

(1)

كُوْنِي لَهُ أَرْضًا يَكُنْ لَكِ سَمَاءً

Jadilah bumi bagi suami maka dia akan menjadi langit bagimu

(2)

 كُوْنِي لَهُ مِهَادًا يَكُنْ لَكِ عِمَادًا

Jadilah kamu permadani bagi suami agar ia bisa menjadi tempat bersandar bagimu

(3)

 وَاحْفَظِي أَنْفَهُ وَسَمْعَهُ وَعَيْنَهُ فَلَا يَشُمّ مِنْكِ إِلَّا طَيِّبًا وَلَا يَسْمَعُ إِلَّا حَسَنًا وَلَا يَنْظُرَ إِلَّا جَمِيْلًا

Jagalah hidung, telinga dan kedua mata suami, janganlah ia mencium darimu kecuali bau wangi, janganlah ia mendengar darimu kecuali perkataan yang baik dan janganlah ia melihatmu kecuali kamu dalam keadaan cantik

(4)

كُوْنِي لَيِّنَةً بِيَدِ زَوْجِكِ اخْفَضِيْ صَوْتَكِ أَمَامَهُ وَكَأَنَّكِ عِنْدَ مَلِكٍ مِنَ اْلمُلُوْكِ حَقُّ الزَّوْجِ عِنْدَ اللهِ عَظِيْمٌ خَالِفِيْ نَفْسَكِ بِالتَّوَاضُعِ مَعَهُ

Berlakulah lemah lembut kepada suamimu, rendahkan suara di hadapannya, seolah-olah kamu di hadapan seorang raja. Hak suami sangat agung menurut Allah maka kekanglah hawa nafsumu dengan merendahkan diri (tawadhu) kepadanya

والله أعلم بالصواب

#رابطةالمبلغين النهضية كديري

Tidak ada komentar:

Posting Komentar