JENIS-JENIS KEKAFIRAN
- Kufrul Takdzib [Kafir Dusta], sebagaimana dalam firman Allah SWT :
الَّذِينَ كَذَّبُوا بِالْكِتَابِ وَبِمَا أَرْسَلْنَا بِهِ رُسُلَنَا فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (70)
“(Yaitu) orang-orang yang mendustakan Al-Kitab [Al-Qur’an] dan wahyu yang dibawa rasul-rasul kami yang telah kami utus. Kelak mereka akan mengetahui.” [Qs. Al-Mu’min (40) : 70].
2.Kufrul Juhdi [Kafir Pengingkaran], seperti dalam firman Allah SWT :
وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا (14)
“Dan mereka mengingkarinya karena kedzaliman dan kesombongan [mereka] padahal hati mereka meyakini [kebenarannya.” [Qs. An-Naml (27) : 14]. Dan kita bedakan antara keduanya.
- Kufrul Ibaa’ wal istikbaar bighairil juhdi [kafir keengganan (pembangkangan) dan takabur (kesombongan) tanpa disertai dengan pengingkaran, seperti kafirnya Iblis. Sebagaimana dalam firman Allah SWT :
فَسَجَدُواْ إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ (34)
“Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” [Qs. Al-Baqarah (2) : 34].
- Kufrusy-Syak warraib [Kafir ragu dan bimbang], seperti dalam firman Allah SWT :
وَإِذَا قِيلَ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ لا رَيْبَ فِيهَا قُلْتُم مَّا نَدْرِي مَا السَّاعَةُ إِن نَّظُنُّ إِلاَّ ظَنًّا وَمَا نَحْنُ بِمُسْتَيْقِنِينَ (32)
“Dan apabila dikatakan [kepadamu] : “Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari kebangkitan itu tidak ada keraguan padanya,” niscaya kamu menjawab : Kami tidak tau apakah hari kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini [nya].”. [Qs.Al-Jatsiyyah (45) : 32]. Demikian juga Allah SWT berfirman :
إِنَّهُمْ كَانُوا فِي شَكٍّ مُّرِيبٍ (54)
“Sesungguhnya mereka dahulu [di dunia] dalam keraguan yang mendalam.” [Qs. Saba (34) : 54].
- Kufrul ‘Iraadl [kafir berpaling], sebagaimana dalam firman Allah SWT :
وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنذِرُوا مُعْرِضُونَ (3)
“Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.” [Qs. Al-Ahqaf (46) : 3].
- Kufrut-Tawalli ‘anithaa’ah [Kafir berpaling dari ketaatan], seperti dalam firman Allah SWT :
قُلْ أَطِيعُواْ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فإِن تَوَلَّوْاْ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْكَافِرِينَ (32)
Katakanlah : “Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” [Qs. Ali ‘Imran (3) : 32].
- Kufrut-Taqlid, sebagaimana dalam firman Allah SWT :
إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا (64) خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا لاَّ يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلا نَصِيرًا (65) يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولا (66) وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلا (67)
“Sesungguhnya Allah mela’nati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala [neraka], mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak [pula] seorang penolong. Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata : Alangkah baiknya, andaikata kami ta’at kepada Allah dan ta’at [pula] kepada Rasul. Dan mereka berkata : Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah menta’ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan [yang benar].” . [Qs. Al-Ahzab (33) : 64-67].
- Kufrul Hasad, Bughdli, Karahiyyati, istihja’i dan Nifaq.
Masing-masing dari jenis-jenis kekafiran itu ada dalilnya di dalam nash-nash syar’iyyah. Dan jenis-jenis kekafiran ini adalah dorongan-dorongan batin yang membawa pelakunya untuk melakukan kekafiran secara dhahir, yaitu melakukan sebab-sebab kekafiran yang berupa perkataan maupun perbuatan. Dan dorongan-dorongan batin ini adalah perbuatan-perbuatan hati yang masing-masing dari perbuatan hati itu menentang setiap perbuatan dari perbuatan-perbuatan hati yang termasuk ke dalam ashlul iman [pokok dasar keimanan]. Pengetahuan hati tentang Allah SWT dan tentang Rasul dan apa yang dibawanya secara global lawannya adalah kafir bodoh. Pembenaran hati terhadap apa yang dibawa Rasul SAW secara global lawannya adalah kafir dusta. Keyakinan hati kepada kejujuran Rasulullah SAW di dalam apa yang diberitakannya lawannya adalah kafir ragu dan bimbang. Kepatuhan dan ketundukan hati kepada apa yang diperintahkan Rasulullah SAW lawannya adalah kafir takabur dan berpaling [kafir istikbar dan I’raadl]. Kecintaan hati kepada Allah SWT, Rasul SAW dan Syariat-Nya lawannya adalah kafir benci dan dengki [kafir bughdli dan hasad]. Pengagungan dan penghormatan hati kepada Allah SWT, Rasulullah SAW dan Syariat-Nya lawannya adalah kafir memperolok-olok [kafir istihza’]. Jenis-jenis kekafiran adalah merupakan dorongan-dorongan batin yang bertentangan dan berlawanan dengan perbuatan-perbuatan hati yang wajib yang termasuk ke dalam ashlul iman [pokok dasar keimanan]. Jahimiyyah tidak mengakui adanya kekafiran kecuali kafir kebodohan, karena iman menurut mereka adalah hanya pengetahuan. Sebagaimana mayoritas kelompok murji’ah tidak mengakui adanya kekafiran kecuali kafir takdzib [kafir dusta], karena menurut mereka iman itu hanyalah tashdiq [pembenaran saja].
Untuk mengetahui perbedaan antara sebab-sebab kekafiran yang menjadi tempat berlakunya hukum kekafiran di dunia, dan jenis-jenis kekafiran yang menjadi pendorong-pendorong yang membawa pelakunya melakukan sebab-sebab kekafiran. Kita beri contoh-contoh sebagai berikut : Iblis sebab kafirnya adalah karena meninggalkan sujud kepada Adam AS, adapun jenis kekafirannya adalah kafir istikbar [kafir kesombongan atau takabbur], dan itulah yang mendorong iblis meninggalkan sujud kepada Adam AS. Kadang-kadang menyatu [sama] sebab[kekafiran]-nya, tapi berbeda jenis [kekafirannya] yang mendorongnya untuk melakukan sebab-sebab kekafiran. Jika seandainya ada dua orang, yang satu muslim dan yang lainnya kafir [nashrani], dua-duanya mengatakan Al-Masih [Isa] itu anak Allah. Sebabnya sama yaitu, mengucapkan perkataan yang mengkafirkan [Isa anak Allah], tetapi jenis kekafirannya berbeda [pada dua orang itu], pada muslim kafirnya adalah kafir takdzib [dusta], yaitu mendustakan nash Al-Qur’an, yang menunjukan bahwa sesungguhnya Allah tidak melahirkan dan juga tidak dilahirkan. Adapun pada si nashrani kafirnya adalah kafir taklid [ikut-ikutan tanpa ilmu], yaitu taklid kepada bapak-bapak dan rahib-rahib mereka, sebagiamana firman Allah SWT :
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لاَ تَغْلُواْ فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلاَ تَتَّبِعُواْ أَهْوَاء قَوْمٍ قَدْ ضَلُّواْ مِن قَبْلُ وَأَضَلُّواْ كَثِيرًا وَضَلُّواْ عَن سَوَاء السَّبِيلِ (77)
Katakanlah : “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan [melampaui batas] dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya [sebelum kedatangan Muhammad] dan mereka telah menyesatkan kebanyakan [manusia], dan mereka tersesat dari jalan [yang lurus].” [Qs. Al-Maidah (5) : 77].
Kesamaan sebab dan perbedaan jenis kekafiran itulah yang dijelaskan kepadamu perbedaan antara keduanya. Dari kesamaan sebab dan perbedaan jenis kekafiran, adalah kafirnya orang-orang kafir Makkah, Yahudi dan Heruqol [kaesar Romawi]. Sebab kekafiran mereka sama yaitu sama-sama meninggalkan pengucapan dua kalimat syahadat dan jenisnya berbeda. Pada orang-orang kafir Makkah dan Yahudi, kafir mereka adalah kafir juhud [pengingkaran], istikbar [kesombongan] dan hasad [dengki]. Allah SWT berfirman pada orang-orang kafir Makkah :
فَإِنَّهُمْ لاَ يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ (33)
“Karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang dhalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.” [Qs. Al-An’am (6) : 33]. Ini adalah jenis kafir juhud yang dilakukan orang-orang kafir Makkah. Juga Allah SWT berfirman :
إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لا إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ (35)
“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka : “Laa Ilaaha Illallah” [Tidak ada Ilaah yang berhak diibadahi melainkan Allah] mereka menyombongkan diri.” [Ash-Shafaat (37) : 35]. Dan ini adalah jenis kafir istikbar [kesombongan] yang dilakukan orang-orang kafir Makkah.
Allah SWT berfirman pada kafir Yahudi :
“Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya.” [Qs. Al-Baqarah (2) : 89]. Ini adalah jenis kafir juhud [pengingkaran] yang dilakukan orang-orang kafir Yahudi.
Dan juga Allah berfirman mengenai kafir orang-orang Yahudi :
“Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu [pelajaran] yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu sombong [angkuh].” [Qs. Al-Baqarah (2) : 87]. Ini adalah jenis kafir istikbar [sombong] yang diperbuat oleh orang-orang kafir Yahudi.