Rabu, 28 April 2021

15 TANDA-TANDA HATI YANG BERSIH 💚*

 🌹🌹🌹🌹🌹💚💚💚🌹🌹🌹🌹🌹

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh


*💚 



(01). Mentauhidkan Allah & Mencintai-Nya

"Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah" (QS. 2 : 165)

Apabila hati itu dalam keadaan suci, maka di dalamnya hanya ada cinta kepada Allah dan cinta kepada semua yang dicintai Allah, benci kepada semua yang dibenci Allah, dan takut, harap & tawakkal hanya kepada Allah.


(02). Mengikuti Rasul ﷺ Dan Para Sahabat Dalam Beragama Dan Menjauhi Kebid'ahan

Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :


وَلَا تَتِمُّ لَهُ سَلَامَتُهُ مُطْلَقًا حَتَّى يَسْلَمَ مِنْ خَمْسَةِ أَشْيَاءَ: مِنْ شِرْكٍ يُنَاقِضُ التَّوْحِيدَ، وَبِدْعَةٍ تُخَالِفُ السُّنَّةَ، وَشَهْوَةٍ تُخَالِفُ الْأَمْرَ، وَغَفْلَةٍ تُنَاقِضُ الذِّكْرَ، وَهَوًى يُنَاقِضُ التَّجْرِيدَ وَالْإِخْلَاصَ. وَهَذِهِ الْخَمْسَةُ حُجُبٌ عَنِ اللهِ


"Dan tidaklah sempurna kesucian pada hati kecuali apabila selamat dari lima perkara : kesyirikan yang membatalkan tauhid, bid’ah yang menyelisihi sunnah, dan syahwat yang menyelisihi perintah (syari’at), kelalaian yang bertentangan dengan dzikir (ingat kepada Allah), serta hawa nafsu yang menyelisihi loyalitas (ittiba’ kepada Nabi) dan keikhlasan. Kelima perkara ini merupakan penghalang dari Allah" (Al-Jawaabul Kaafi hal 122)


(03). Benci Kepada Dosa Dan Maksiat

Hati yang bersih itu akan merasakan sakit & tersiksa jika ia melakukan maksiat dan dosa.

"Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan, dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu, serta telah menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan juga kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus" (QS. 49 : 7)


(04). Sedih Jika Terluput Dari Amal Shalih

Dia akan menyesal apabila ketinggalan atau tidak sempat melaksanakan suatu ibadah.

"Dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka itu datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan (untuk bisa berangkat berjihad), lalu kamu berkata : "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu". lalu mereka kembali, sedang mata mereka telah bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan" (QS. At-Taubah [9]: 92)


(05). Semakin Zuhud Terhadap Dunia Dan Semakin Mendekatkan Diri Kepada Akhirat

Imam Ibnu Rajab رحمه الله berkata :


ولم يكن أكثر تطوع النبي صلى الله عليه وسلم وخواص أصحابه بكثرة الصوم والصلاة بل ببر القلوب وطهارتها وسلامتها وقوة تعلقها بالله خشية له ومحبة وإجلالا وتعظيما ورغبة فيما عنده وزهدا فيما يفنى


"Amalan sunnah yang paling sering dilakukan oleh Nabi ﷺ dan juga para sahabat dekatnya itu bukanlah dengan banyak berpuasa serta shalat, akan tetapi dngn membersihkan hati dan juga menggantungkan hati kepada Allah dengan rasa takut, cinta, pengagungan serta berharap pahalanya dan zuhud akan apa-apa yang akan sirna (dunia)" (Lathaa-iful Ma'aarif hal 448)


(06). Memiliki Akhlak Yang Mulia

Dari Abdullah bin 'Amru رضي الله عنه, telah ditanyakan ke Rasulullah صلى الله عليه و سلم :


أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ قَالَ كُلُّ مَخْمُومِ الْقَلْبِ صَدُوقِ اللِّسَانِ قَالُوا صَدُوقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ فَمَا مَخْمُومُ الْقَلْبِ قَالَ هُوَ التَّقِيُّ النَّقِيُّ لَا إِثْمَ فِيهِ وَلَا بَغْيَ وَلَا غِلَّ وَلَا حَسَدَ


"Manusia yang bagaimanakah yang paling utama ?" Beliau menjawab : "Setiap (orang) yang hatinya makhmum & lisan (ucapannya) benar". Mereka pun berkata : "Perkataannya yang benar telah kami ketahui, lalu apakah maksud dari hati yang makhmum ?" Beliau bersabda : "Hati yang bertaqwa dan bersih, tidak ada dosa & kezhaliman padanya, serta kedengkian dan hasad" (HR. Ibnu Majah no. 4216, lihat Silsilah ash-Shahiihah no. 948)


(07). Banyak Beribadah Kepada Allah, Serta Selalu Rindu Untuk Beribadah Kepada-Nya 

"Dan orang2 yg telah menghabiskan waktu malamnya untuk beribadah kepada Tuhan mereka dgn bersujud & berdiri" (QS. 25 : 64)

Utsman bin 'Affan رضي الله عنه berkata : 

"Sekiranya hati kita ini bersih, maka ia tidak akan bosan membaca al-Qur'an" (Ighaasatu al-Lahfan min Mashaa-id asy-Syaithan I/64)



(08). Bersemangat & Bersungguh-sungguh Mengerjakan Kebaikan Dan Ketaatan

Sa'id bin al-Musayyib رحمه الله berkata :

"Sesungguhnya aku menempuh perjalanan berhari-hari hanya untuk mendapatkan satu hadits saja" (Ar-Rihlah fii Thalabil Hadits 127)


(09). Hati Mudah Tersentuh Dengan Ayat2 al-Qur’an Yang Dibacakan Kepadanya

"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yg serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yg takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi lembut pula kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah" (QS Az-Zumar [39]: 23)


(10). Hati Mudah Tersentuh Dgn Berbagai Ujian, Musibah & Cobaan Yang Dihadapi

Ibrahim an-Nakha'i رحمه الله berkata :

"Apabila kami datang ke rumah orang yang meninggal dunia, maka hal itu membekas pada diri kami hingga berhari-hari, karena kami tahu ada sesuatu (ajal) datang pada orang itu, lalu membawanya ke Surga atau Neraka" (Shifatush Shafwah III/87)


(11). Dapat Mengenal Atau Mampu Untuk Membedakan Kebenaran Dan Kebatilan

Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :

"Hati yang hidup itu adalah hati yang bisa untuk mengenal kebenaran, menerimanya, mencintainya dan juga mengutamakannya daripada selainnya. Jika hati tersebut mati, maka tidak akan tersisa padanya kepekaan dan kemampuan untuk membedakan antara kebenaran & kebatilan" (Syifaa-ul 'Aliil I/104)


(12). Mudah Menjauhi Perkara Yang Haram Dan Meninggalkan Perkara Yang Syubhat

Imam Ibnu Rajab رحمه الله berkata :

"Baiknya amalan badan seseorang dan juga kemampuannya untuk menjauhi keharaman, serta meninggalkan perkara yang syubhat, maka itu semua tergantung pada baiknya hati" (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam I/210)


(13). Mudah Memahami/Mengamalkan Ilmu

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله :

"Maka sesungguhnya hati apabila dia lemah lembut, maka penerimaannya terhadap ilmu akan lebih gampang dan mudah, serta ilmu lebih kokoh padanya, teguh dan membekas. Namun apabila hati itu keras dan kaku, maka penerimaannya terhadap ilmu lebih sulit dan sukar" (Majmuu' al-Fataawa IX/315)


(14). Ikhlas Dalam Beribadah Kepada Allah

Yahya bin Ma’iin رحمه الله berkata : 

"Aku tidak pernah melihat seseorang seperti Ahmad bin Hanbal, kami telah bersahabat dengannya selama 50 tahun, sama sekali ia tidak pernah membanggakan sesuatupun yang merupakan bagian dari keshalihan dan kebaikannya" (lihat Hilyatul Auliyaa’ IX/181)


(15). Mudah Menangis Takut Kepada Allah

Ibrahim bin al-Asy'ats رحمه الله berkata :

"Aku belum pernah melihat seseorang yang rasa pengagungannya terhadap Allah dalam dadanya lebih besar melebihi al-Fudhail bin 'Iyyad. Ketika beliau mengingat Allah atau disebut nama Allah di sisinya atau sedang mendengarkan al-Qur'an, maka muncullah rasa takut serta kesedihan darinya, dan air matanya mengalir dari kedua matanya dan beliau pun menangis, sehingga orang-orang yang menghadiri (majelis beliau) merasa kasihan kepadanya" (Az-Zuhud hal 223 oleh Imam Ahmad)


Admin Al-Qur'an dan hadits

Tidak ada komentar:

Posting Komentar