Rabu, 20 Januari 2021

AMALAN KHUTBAH JUM'AT: ENAM AMALAN UNTUK MENJADI PENGHUNI SURGA FIRDAUS (MENURUT QUR'AN)

 


( MUKODIMAH )

Rezeki itu ada dua macam

Rezeki itu ada dua macam yaitu rezeki pada badan dan rezeki pada hati.

Rezeki pada badan yaitu rezeki diberikan kepada hewan, manusia, jin dengan ketentuan dari Allah Yang Maha Pemurah. Rezeki ini umum pada siapa saja, tidak ada spesialnya untuk muslim dan kafir. Rezeki ini kita rasakan berupa rumah, kendaraan, dan makan, serta nikmat lahiriyah lainnya. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ 

رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” (QS. Huud: 6)

Rezeki pada hati yaitu rezeki berupa tauhid dan iman yang Allah berikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Rezeki semacam ini  dibawa oleh para nabi dan rasul serta para da’i ilallah. Rezeki ini diberikan kepada orang-orang spesial dan orang-orang yang khusus.

Allah Ta’ala berfirman,

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ 

يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ 

وَيُعَلِّمُهُمُ 

الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ 

لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (2) وَآَخَرِينَ مِنْهُمْ 

لَمَّا 

يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ 

(3) 

ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو 

الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (4)

Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang ummi (yang tidak pernah memperoleh kitab) seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Jumu’ah: 3).

Rezeki pada hati itulah yang paling besar dibandingkan pada badan. Karena rezeki pada hati yang hanya diberikan pada orang-orang yang spesial. Buktinya dapat kita lihat dalam ayat yang membicarakan tentang diutusnya rasul dengan membawa Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Rezeki terbesar adalah masuk surga

Setiap rezeki yang Allah sebutkan bagi hamba-hamba-Nya, maka umumnya yang dimaksudkan adalah surga itu sendiri. Hal ini sebagaimana maksud dari firman Allah Ta’ala,

لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا 

الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ 

كَرِيمٌ

Supaya Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezeki yang mulia.” (QS. Saba’: 4). Rezeki yang mulia adalah surga.

Dalam ayat lain disebutkan pula,

وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُدْخِلْهُ 

جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ 

خَالِدِينَ 

فِيهَا أَبَدًا قَدْ أَحْسَنَ اللهُ لَهُ رِزْقًا

Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya.” (QS. Ath-Thalaq: 11). Rezeki yang dimaksud di sini adalah surga.

Mintalah surga Firdaus

Surga Firdaus adalah surga yang paling utama dan paling tinggi. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ 

لِلْمُجَاهِدِينَ فِى سَبِيلِهِ ، كُلُّ دَرَجَتَيْنِ 

مَا بَيْنَهُمَا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ ، 

فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ ، 

فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ ، 

وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ 

أَنْهَارُ الْجَنَّةِ

Sesungguhnya di surga itu ada 100 tingkatan yang telah Allah janjikan bagi para mujahid di jalan Allah. Jarak antara dua tingkatan adalah bagaikan jarak antara langit dan bumi. Jika kalian ingin meminta pada Allah, mintalah surga Firdaus. Surga Firdaus adalah surga yang paling utama dan paling tinggi, di atasnya adalah ‘Arsy Ar-Rahman, darinya pula mengalir sungai surga.” (HR. Bukhari, no. 7423)

Dikatakan oleh sebagian salaf bahwa suatu kebun tidaklah disebut Firdaus melainkan di situ terdapat anggur. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5: 452)

Kiat memasuki surga Firdaus adalah dengan melakukan enam amalan seperti yang disebutkan dalam ayat:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ 

فِي 

صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ 

اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (3) وَالَّذِينَ هُمْ 

لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ (4) وَالَّذِينَ هُمْ 

لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (5) إِلَّا عَلَى 

أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ 

فَإِنَّهُمْ 

غَيْرُ مَلُومِينَ (6) فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ 

ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ (7) 

وَالَّذِينَ 

هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ (8) 

وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ 

(9) أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ (10) 

الَّذِينَ 

يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ 

(11)

  1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
  2. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya,
  3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
  4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,
  5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
  6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki[994]; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
  7. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
  8. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
  9. dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
  10. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,
  11. (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.

(QS. Al-Mu’minun: 1-11)

Rinciannya adalah:

AMALAN PERTAMA:

  1. Khusyu’ dalam shalat. Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan dalam halaman yang sama bahwa khusyu’ itu bisa digapai jika hati kita tidak memikirkan hal-hal di luar shalat, dan mementingkan shalat saja daripada berbagai perkara di luar shalat.
AMALAN KEDUA:
  1. Meninggalkan hal yang sia-sia. Syaikh As-Sa’di menyatakan bahwa jika dari yang sia-sia saja dijauhi, maka yang haram lebih pantas dijauhi. Lihat Tafsir As-Sa’di, hlm. 576.
AMALAN KETIGA:
  1. Menunaikan zakat. Yang dimaksud di sini adalah menunaikan zakat maal, yaitu zakat dari harta jika memang sudah terpenuhi syarat nishab dan syarat haul (bertahan selama satu tahun).
AMALAN KEEMPAT:
  1. Menjaga kemaluan kecuali pada istri sebagai pasangan yang halal. Menjaga kemaluan bentuknya adalah tidak berzina (berselingkuh), tidak melalukan liwath (homoseks), tidak melakukan perantara menuju zina, termasuk pula tidak melakukan onani.
AMALAN KELIMA:
  1. Memegang amanat dan janji karena sifat orang munafik itu jika diberi amanat ia khianat, jika berjanji, ia mengingkar.
AMALAN KEENAM:
  1. Menjaga shalat yang lima waktu sehari semalam



SUMBER :https://rumaysho.com/26441-khutbah-jumat-amalan-penghuni-surga-firdaus.html
Selesai disusun di Darush Sholihin, Jumat siang, 2 Jumadal Akhirah 1442 H, 15 Januari 2021


Tidak ada komentar:

Posting Komentar