Jumat, 10 Juli 2020

Nasehat: NAMIMAH ATAU MENGADU DOMBA

🌹  H B  🌹

🌹  Renungan Pagi  🌹

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم


🌏 KULIAH SUBUH
•~~~~~~~~~~~~~

🌸 🌸
___________________________________________

Mengadu ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak salah satu faktor yang menyebabkan terputusnya ikatan, serta menyulut api kebencian dan permusuhan antar sesama manusia.

Allah mencela pelaku perbuatan tersebut dalam firman-Nya,

وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ, هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ

"Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah"
(QS. Al-Qalam: 10-11)

Dalam sebuah hadits marfu' yang diriwayatkan Hudzaifah radhiyallahu anhu disebutkan,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ

“Tidak akan masuk surga, orang yang qattat (yakni ahli namimah).”
(HR. Bukhari lihat Fathul Bari' 10/472, Dalam An-Nihayah karya Ibnu Katsir 4/11)

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu meriwayatkan,,

ﻣَﺮَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺑِﺤَﺎﺋِﻂٍ ﻣِﻦْ ﺣِﻴﻄَﺎﻥِ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔِ ﺃَﻭْ ﻣَﻜَّﺔَ ، ﻓَﺴَﻤِﻊَ ﺻَﻮْﺕَ ﺇِﻧْﺴَﺎﻧَﻴْﻦِ ﻳُﻌَﺬَّﺑَﺎﻥِ ﻓِﻰ ﻗُﺒُﻮﺭِﻫِﻤَﺎ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ‏« ﻳُﻌَﺬَّﺑَﺎﻥِ ، ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻌَﺬَّﺑَﺎﻥِ ﻓِﻰ ﻛَﺒِﻴﺮٍ ‏» ، ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺑَﻠَﻰ ، ﻛَﺎﻥَ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﻻَ ﻳَﺴْﺘَﺘِﺮُ ﻣِﻦْ ﺑَﻮْﻟِﻪِ ، ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻵﺧَﺮُ ﻳَﻤْﺸِﻰ ﺑِﺎﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔِ » .

"Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati sebuah kebun di Madinah atau Mekah beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa dalam kuburnya. Nabi bersabda, “Keduanya sedang disiksa dan tidaklah keduanya disiksa karena masalah yang sulit untuk ditinggalkan”. Kemudian beliau kembali bersabda, “Mereka tidaklah disiksa karena dosa yang mereka anggap dosa besar. Orang yang pertama tidak menjaga diri dari percikan air kencingnya sendiri. Sedangkan orang kedua suka melakukan namimah (adu domba)”
(HR. Bukhari , Fathul Bari': 1/317)

Di antara bentuk Namimah yang paling buruk adalah hasutan yang dilakukan terhadap seorang laki-laki tentang istrinya atau sebaliknya, dengan maksud untuk merusak hubungan suami istri tersebut.

Demikian juga adu domba yang dilakukan sebagian karyawan kepada teman karyawannya yang lain. Misalnya dengan mengadukan ucapan-ucapan kawan tersebut kepada direktur atau atasan dengan maksud untuk memfitnah dan merugikan karyawan tersebut. Semua hal ini hukumnya haram.

Sumber :
(Kitab Muharramat Istahana Bihan nas, karya Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah)

______________________________
______________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar