๐
ุจِุณْู
ِ ุงَِّููู ุงูุฑَّุญْู
َِู ุงูุฑَّุญِูู
ِ
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
ُْูู ุฅِْู ُْููุชُู
ْ ุชُุญِุจَُّูู ุงََّููู َูุงุชَّุจِุนُِููู ُูุญْุจِุจُْูู
ُ ุงَُّููู ََููุบِْูุฑْ َُููู
ْ ุฐُُููุจَُูู
ْ َูุงَُّููู ุบَُููุฑٌ ุฑَุญِูู
ٌ
“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasul), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Ali Imron: 31]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
ุฅَِّู ุงََّููู َูุงَู: ู
َْู ุนَุงุฏَู ِูู ًَِّูููุง ََููุฏْ ุขุฐَْูุชُُู ุจِุงูุญَุฑْุจِ، َูู
َุง ุชََูุฑَّุจَ ุฅََِّูู ุนَุจْุฏِู ุจِุดَْูุกٍ ุฃَุญَุจَّ ุฅََِّูู ู
ِู
َّุง ุงْูุชَุฑَุถْุชُ ุนََِْููู، َูู
َุง َูุฒَุงُู ุนَุจْุฏِู َูุชََูุฑَّุจُ ุฅََِّูู ุจِุงََّูููุงِِูู ุญَุชَّู ุฃُุญِุจَُّู، َูุฅِุฐَุง ุฃَุญْุจَุจْุชُُู: ُْููุชُ ุณَู
ْุนَُู ุงَّูุฐِู َูุณْู
َุนُ ุจِِู، َูุจَุตَุฑَُู ุงَّูุฐِู ُูุจْุตِุฑُ ุจِِู، ََููุฏَُู ุงَّูุชِู َูุจْุทِุดُ ุจَِูุง، َูุฑِุฌَُْูู ุงَّูุชِู َูู
ْุดِู ุจَِูุง، َูุฅِْู ุณَุฃََِููู َูุฃُุนْุทََُِّููู، ََููุฆِِู ุงุณْุชَุนَุงุฐَِูู َูุฃُุนِูุฐََُّูู
“Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman: Barangsiapa memusuhi wali-Ku (kecintaan-Ku) maka Aku mengumumkan perang terhadapnya, dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu ibadah yang lebih Aku cintai dari ibadah yang Aku wajibkan atasnya, dan tidak henti-hentinya seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sunnah-sunnah hingga Aku mencintainya, maka apabila Aku telah mencintainya, Aku-lah pendengarannya yang ia gunakan untuk mendegar, Aku-lah penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, Aku-lah tangannya yang ia gunakan untuk memegang, Aku-lah kakinya yang ia gunakan untuk melangkah, apabila ia meminta niscaya akan Aku kabulkan dan apabila ia memohon perlindungan niscaya Aku melindunginya.” [HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
ุงูู
ุนูู ุฃู ุงููู ูุณุฏุฏู ูู ุณู
ุนู ูุจุตุฑู ููุฏู ูุฑุฌูู، ููููู ุงูู
ุนูู: ุฃู ُّูููู ูุฐุง ุงูุฅูุณุงู ููู
ุง ูุณู
ุน ููุจุตุฑ ููู
ุดู ููุจุทุด
“Maknanya, sungguh Allah akan senantiasa meluruskannya pada pendengarannya, penglihatannya, tangannya dan kakinya, sehingga makna hadits ini: Allah akan memberikan hidayah taufiq kepada orang tersebut dalam pendengaran, penglihatan, langkah kaki dan gerakan tangan.” [Syarhul Arba’in An-Nawawiyyah, hal. 377]
ูุจุงููู ุงูุชูููู ูุตูู ุงููู ุนูู ูุจููุง ู
ุญู
ุฏ ูุขูู ูุตุญุจู ูุณูู
Info Kajian Online Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah:
- Youtube: https://www.youtube.com/c/kajiansofyanruray
- Facebook: https://www.facebook.com/sofyanruray.info
- Instagram: https://www.instagram.com/sofyanruray.info
- Telegram: https://t.me/sofyanruray
- Twitter: https://twitter.com/sofyanruray
- Website: https://sofyanruray.info
- WA Group: wa.me/628111833375
#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda,
ู
َْู ุฏََّู ุนََูู ุฎَْูุฑٍ ََُููู ู
ِุซُْู ุฃَุฌْุฑِ َูุงุนِِِูู
"Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya." [HR. Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshori radhiyallaahu'anhu]
Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
Dikutip dari telegram taawundakwah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar