Jumat, 31 Juli 2020

RENUNGAN : KESULITAN ADA KEMUDAHAN

THE OWL AND THE BAT

Sejak lahir, burung hantu menderita satu kesulitan yaitu tidak bisa menggerakkan bola matanya. Karena sebenarnya mata yang dimiliki burung hantu bukan berbentuk bola seperti manusia, sehingga kedua mata tersebut hanya bisa menatap lurus ke depan.

Meski demikian, Allah Maha Bijaksana. Kesulitan tersebut tidak dibiarkan begitu saja, karena Allah menciptakan desain anatomi khusus, yang memungkinkan burung hantu memutar kepalanya hingga 270 derajat putaran.

Tidak hanya itu, burung hantu juga dilengkapi dengan tiga lapis kelopak mata. Satu untuk tidur, satu untuk berkedip, dan satu lagi untuk membersihkan matanya.

Jadi meski burung hantu memiliki satu kesulitan, bersamanya Allah sertai dua kemudahan. Yaitu kemampuan memutar kepala, dan kelopak mata yang berlapis-lapis.

Hewan malam lainnya yang juga terlahir membawa kesulitan adalah kelelawar. Karena mereka lahir dalam keadaan memiliki kaki yang kecil dan rapuh. Begitu lemahnya, hingga kaki kelelawar tak bisa menopang tubuhnya sendiri untuk berdiri.

Lagi-lagi kita melihat kebijaksanaan Allah pada mamalia kecil ini. Kepada kelelawar diberikan otot khusus pada kaki sehingga ia bisa nyaman bergelantungan dalam keadaan terbalik.

Kekuatan sayap kelelawar pun tercipta dengan sangat unik, sehingga dari posisi terbalik ia bisa terbang begitu mudahnya dengan cara menjatuhkan diri dari atas ketinggian.

Maka meski kelelawar memiliki satu kesulitan, bersamanya Allah sertai dua kemudahan. Yaitu kemampuan bergelantung terbalik, dan sayap uniknya yang sanggup terbang dengan gerakan khas.

Benarlah kiranya kedua ayat dalam surat Al-Insyirah ini,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا. إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

"Karena sesungguhnya bersama satu kesulitan ada sebuah kemudahan. Sungguh, bersama satu kesulitan (yang sama) ada sebuah kemudahan (yang lain lagi)."

Para ulama bahasa Arab mengupas rahasia bahwa al-'usri menggunakan redaksi alif lam, berarti kesulitan yang dimaksud dalam kedua ayat tersebut adalah satu kesulitan yang sama.

Sedangkan yusron sebaliknya tanpa imbuhan alim lam untuk menunjukkan bahwa kemudahan dalam ayat berikutnya adalah berbeda dengan kemudahan yang dimaksud pada ayat sebelumnya.

Maka sesungguhnya, satu kesulitan akan disertai dengan dua kemudahan! Maha Benar Allah atas segala firman-Nya.

Jika kepada mahluk-mahluk mungil saja Allah memberikan dua kemudahan pada setiap kesulitan mereka, maka kita sebagai manusia lebih pantas lagi untuk yakin bahwa Allah juga akan menyertai setiap masalah kita dengan dua solusi. Sungguh Allah Maha Luas Rahmat-Nya.

SUMBER:https://telegram.me/motivasi_alfath

RENUNGAN : CIRI DITERIMA TAUBAT TERKADANG DIIKUTI 5 KEMUDAHAN


.
Pertama, Alloh mudahkan  hatinya  rasa nikmat beribadah. 
Sholat bisa khusyuk, nikmat duduk berlama sambil dzikir, nikmat qiyamul lail, nikmat puasa, nikmat2 di majelis ilmu dan seterusnya. Bahagia hatinya saat beramal kebaikan.
.
Kedua, Alloh mudahkan ia menegakkan amalan sunnah.
Jika sudah nikmat dengan yang wajib. Ia akan dekat dengan yang sunnah. Mulai memburu amal lain sebagai upayanya menutup kekurangan.
.
Ketiga, Alloh mudahkan  bertemu dengan kawan yang sholeh.
Ini sebagai penjaga bagi pertaubatannya. Alloh menjaganya dengan menghadirkan kawan-kawan sholeh di dalam perjalanan taubatnya.
.
Keempat, Alloh mudahkan hatinya menerima nasihat. 
Hatinya melembut. Hidayah mudah masuk saat menerima nasihat kebaikan. Sehingga perilakunya terjaga dari keburukan.
.
Kelima, Alloh mudahkan air mata keluar dari dua matanya.
Ia mudah menangis.Bukan karena cengeng.. Tapi karena mengingat semua dosa masa lalunya. Ia menangis karena mengingat semua nikmat Alloh. Ia menangis atas kesempatan yang sudah Alloh berikan. Ia menangis sebagai bentuk penyesalan, sekaligus rasa bersyukur kepada Alloh.
.
Semoga Ramadhan kali ini.. kita termasuk hamba-hamba yang menikmati ampunan Alloh azza wa jala. Aamiin..

SUMBER:https://telegram.me/motivasi_alfath

RENUNGAN: 6 Kebaikan Mandi Sebelum Subuh Yang Luar Biasa, Rugi Kalau Tak Amalkan



Inilah 6 Kebaikan Mandi Sebelum Subuh Yang Luar Biasa, Rugi Kalau Tak Amalkan, Menurut kajian sains, kandungan gas ozon pada waktu pagi lebih tinggi dari waktu lain. oleh itu, gas ozon ini juga amat penting untuk tubuh badan anda. jika anda mandi sebelum waktu subuh, ia bukan sahaja membersihkan malah memberikan kesegaran dan manfaat untuk tubuh badan anda.

Antara manfaat Mandi Sebelum Subuh ialah :

1. Kulit lebih lembut dan halus

Pada waktu pagi selalunya anda akan memasang “water heater” untuk mendapatkan air yang hangat dan menghilangkan kesejukan. selepas ini, jika anda memiliki lingkaran hitam di bawah mata, mandi menggunakan air sejuk dapat mengurangkan kegelapan pada bawah mata. begitu juga dengan kuku, ia akan menjadi lebih sihat, kuat dan tidak mudah retak. kulit pula menjadi lebih lembut dan halus.

2. Melancarkan peredaran darah

Jika peredaran darah anda lancar maka tubuh badan anda akan menjadi lebih sihat dan bertenaga. malah anda juga boleh melakukan aktiviti seharian tanpa rasa letih.

3. Meningkatkan kesuburan

Kesihatan tubuh badan manusia akan mendapat reaksi yang positif apabila anda mandi pada waktu pagi. ia dapat meningkatkan hormon testosteron pada lelaki dan hormon estrogen untuk wanita.

4. Mengurangkan risiko darah tinggi

Untuk anda yang memiliki penyakit darah tinggi, mungkin ini merupakan salah satu cara untuk anda mengurangkan penyakit anda. Insya ALLAH, dengan izin ALLAH, jika ia diamalkan selalu, penyakit anda akan pulih.

5. Mengurangkan tekanan serta tenang

Air yang sejuk akan melancarkan kembali peredaran darah setelah lama berbaring. buat anda yang mengalami depresi, inilah cara yang terbaik utk anda menghilangkannya. oleh itu, ubahlah tabiat kpd mandi pagi sebelum subuh.

6. Meningkatkan sel darah putih

Mandi dengan air sejuk, ia akan meningkatkan sel darah putih di dalam tubuh badan. apabila sel darah putih banyak, maka daya tahan penyakit dan tubuh badan boleh melawan virus. oleh itu, anda tidak mudah untuk dijangkiti dengan sebarang penyakit.

Wallahualam…
SUMBER: https://telegram.me/motivasi_alfath

Sabtu, 25 Juli 2020

SEPULUH HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH, KEUTAMAAN DAN AMALAN-AMALAN UTAMA DIDALAMNYA

╔»✭☆✧◦●◉✿❀~•♥️•~❀✿◉●◦✧☆✭«╗



Diantara nikmat dan anugerah Allah Ta’ala adalah dijadikannya hari-hari tertentu sebagai lahan beramal shaleh yang pahala dan keutamaannya lebih besar dibandingkan hari-hari lainnya, diantaranya yaitu sepuluh hari pertama dibulan Dzulhijjah.

Di hari-hari tersebut mengandung keberkahan dan keutamaan sehingga sangat dianjurkan memperbanyak beramal shaleh didalamnya.

Allah Ta’ala berfirman:

ﻭﺍﻟﻔﺠﺮ ‏( 1 ‏) ﻭﻟﻴﺎﻝٍ ﻋﺸﺮ (2) ‏

“Demi Fajar (1), demi malam yang sepuluh (2).” ( QS. Al-Fajr: 1-2)

Yang dimaksud dalam ayat ini adalah sepuluh hari dibulan Dzulhijjah. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir )

Allah Ta’ala juga berfirman:

ﻭﻳﺬﻛﺮﻭﺍ ﺍﺳﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ معلومات

“…Dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan…” (QS. Al-Hajj:28)

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Imam Asy-Syafii rahimahullah dan mayoritas ulama mengatakan, maksudnya adalah hari-hari yang sepuluh dibulan Dzulhijjah (Lihat Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi dalam bab “dzikir-dzikir disepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah”)

ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ﻣﺎ ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻳﺎﻡ – ﻳﻌﻨﻲ ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﻌﺸﺮ – ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ؟ ﻗﺎﻝ ﻭﻻ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻻ ﺭﺟﻞ ﺧﺮﺝ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻭﻣﺎﻟﻪ ﺛﻢ ﻟﻢ ﻳﺮﺟﻊ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺑﺸﻲﺀ

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun”. (HR. Al-Bukhari)

ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ﻣﺎ ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ ﺃﻋﻈﻢ ﻭﻻ ﺍﺣﺐ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻓﻴﻬﻦ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻳﺎﻡ ﺍﻟﻌﺸﺮ ﻓﺄﻛﺜﺮﻭﺍ ﻓﻴﻬﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻬﻠﻴﻞ ﻭﺍﻟﺘﻜﺒﻴﺮ ﻭﺍﻟﺘﺤﻤﻴﺪ

Dari Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid” (HR. Ahmad)

“Apabila amal pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah itu lebih utama dan lebih dicintai oleh Allah daripada amal pada hari-hari lainnya dalam setahun, maka amal pada waktu tersebut -walaupun pada asalnya tidak utama- menjadi lebih utama dari pada amal pada waktu selainnya walaupun amal tersebut asalnya utama”. (Mukhtashar Lathaiful Ma’arif)

Amalan Utama Yang Dianjurkan Pada Sepuluh Hari Pertama Dibulan Dzulhijjah

Diantara amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan oleh kaum muslimin pada sepuluh hari pertama dibulan Dzulhijjah adalah sebagai berikut:

1. Memperbanyak amal shaleh secara umum

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini”…(HR. Ahmad)

2. Meningkatkan kualitas dan menjaga shalat

Terutama shalat wajib, yang merupakan salah satu rukun islam, juga meningkatkan shalat-shalat sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bagi lelaki diwajibkan shalat berjamaah di masjid dan berlomba-lomba mendapatkan shaf/barisan pertama.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hendaknya kamu memperbanyak sujud kepada Allah, karena tidaklah kamu sujud kepada Allah dengan satu kali sujud, melainkan dengannya Allah mengangkat satu derajat dan menghapuskan satu kesalahan darimu” . (HR. Muslim)

3. Puasa

Dianjurkan berpuasa pada tanggal satu hingga tanggal sembilan dzulhijjah, dan yang paling ditekankan adalah ditanggal sembilan yaitu hari arafah bagi yang tidak menunaikan ibadah haji.

Hunaidah bin Khalid meriwayatkan dari istrinya, dari sebagian istri-istri Nabi shallallau ‘alaihi wasallam yang mengatakan, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada tanggal sembilan Dzul
hijjah, hari asyura, dan tiga hari pada setiap bulannya”. ( HR. Ahmad)

Imam An-Nawawi Asy-Syafii rahimahullah berkata ” …Tidak dimakruhkan puasa sembilan hari pertama dibulan Dzulhijjah bahkan sangat dianjurkan terutama ditanggal sembilannya yaitu hari arafah”. (Syarah Shahih Muslim)

4. Menunaikan ibadah haji dan umrah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ikutilah antara haji dan umrah, sungguh keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana alat peniup pandai besi menghilangkan kotoran yang melekat pada besi, emas, dan perak, dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ﻭﺍﻟﺤﺞ ﺍﻟﻤﺒﺮﻭﺭ ﻟﻴﺲ ﻟﻪ ﺟﺰﺍﺀ ﺇﻻ ﺍﻟﺠﻨﺔ

” …Dan haji yang mabrur itu tidak ada balasan melainkan surga”. (HR. Muslim)

5. Membaca takbir, tahlil, dan tahmid

Imam Al-Bukhari rahimahullah menuturkan, Umar radhiyallahu ‘anhu bertakbir dikubah masjid di Mina, kaum muslimin yang berada dalamnya mendengarnya, lalu mereka juga bertakbir, begitu juga orang-orang yang berada di pasar sehingga Mina penuh dengan gemuruh takbir.”

Imam Al-Bukhari rahimahullah juga menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Rmradhiyallahu ‘anhuma pergi ke pasar pada sepuluh hari tersebut dan keduanya bertakbir, maka orang-orang pun bertakbir mengikuti takbir keduanya”.

Imam An-Nawawi Asy-Syafii rahimahullah berkata dalam kitab Al-Adzkar “Ketahuilah, sesungguhnya telah dianjurkan memperbanyak dzikir disepuluh hari pertama (bulan Dzulhijjah) melebihi hari-hari lainnya, lebih ditekankan lagi pada hari arafah”

6. Berqurban

ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗَﺎﻝَ ‏« ﻣَﺎ ﻋَﻤِﻞَ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻨَّﺤْﺮِ ﻋَﻤَﻼً ﺃَﺣَﺐَّ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻣِﻦْ ﻫِﺮَﺍﻗَﺔِ ﺩَﻡٍ ﻭَﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻴَﺄْﺗِﻰ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺑِﻘُﺮُﻭﻧِﻬَﺎ ﻭَﺃَﻇْﻼَﻓِﻬَﺎ ﻭَﺃَﺷْﻌَﺎﺭِﻫَﺎ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟﺪَّﻡَ ﻟَﻴَﻘَﻊُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﺑِﻤَﻜَﺎﻥٍ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳَﻘَﻊَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻷَﺭْﺽِ ﻓَﻄِﻴﺒُﻮﺍ ﺑِﻬَﺎ ﻧَﻔْﺴًﺎ »

Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah pada hari nahr (hari raya qurban) manusia beramal suatu amalan yang lebih dicintai oleh Allah daripada mengalirkan darah dari hewan qurban. Ia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, rambut hewan qurban tersebut. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada (ridha) Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi, maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berqurban.” (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)

Dan masih banyak lagi amalan-amalan utama yang dianjurkan untuk dikerjakan di hari-hari tersebut seperti memperbanyak membaca al-Quran, memperbanyak taubat, bersedekah, duduk di masjid beribadah didalamnya saat selesai shalat subuh sampai terbitnya matahari sebagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, menjaga shalat wajib dengan berjamaah, menjauhkan diri dari loyalitas kepada orang-orang kafir atau setia kepada mereka, menjaga waktu dengan memanfaatkannya sebaik mungkin serta amalan-amalan lainnya. (Lihat Kitab Durusu al-‘Am)

Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan keilmuan kita.

Oleh: Abul Fata Miftah Murod, S. Ud; Lc

Artikel:
alghurobasite.wordpress.com

📚Inilahfikih.com
http://t.me/majelisilmutarbiyah

╚»✭☆✧◦●◉✿❀~•♥️~•❀✿◉●◦✧☆✭«╝
Dikutip dari telegram link kitab aswaja

Kamis, 16 Juli 2020

AMALAN (KAJIAN): 10 AMALAN AGAR BISA BERSAMA DENGAN NABI ﷺ DI SURGA FIRDAUS*

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

*(1). Taat kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ*
"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama (di akhirat) dengan orang-orang yang telah dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu : para Nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Dan mereka itu sebaik-baik teman" (QS. An-Nisaa' : 69)

*(2). Mencintai Nabi Muhammad ﷺ*
"Kami tak pernah gembira tentang sesuatu melebihi kegembiraan kami terhadap sabda Nabi ﷺ : "Engkau Akan Bersama Dengan Siapa Yang Engkau Cintai". Anas berkata : "Aku mencintai Nabi ﷺ, Abu Bakar dan Umar. Dan aku pun berharap akan bersama mereka dengan sebab kecintaanku kepada mereka, meskipun aku tidak beramal seperti amalan mereka" (HR. Bukhari no. 3688 dan Muslim no. 2639, hadits dari Anas bin Malik)

*(3). Melaksanakan rukun Islam serta tidak durhaka kepada kedua orang tua*
"Seorang laki-laki telah datang kepada Nabi ﷺ kemudian ia berkata : "Wahai Rasulullah, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan selain Allah dan sungguh engkau adalah utusan Allah. Aku telah shalat lima waktu, menunaikan zakat hartaku dan berpuasa di bulan Ramadhan". Maka Nabi ﷺ bersabda : "Barangsiapa yang telah mati atas dasar ini, maka ia akan bersama dengan para Nabi, para shiddiqin, dan para syuhada pada Hari Kiamat seperti ini - sambil mengacungkan 2 jari - selagi ia tidak durhaka kepada kedua orang tuanya" (HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, hadits dari 'Amr bin Murrah al-Juhani, Shahiihut Targhiib no. 2515)

*(4). Memperbanyak shalat sunnah*
"Aku pernah bermalam bersama Rasulullah ﷺ, lalu aku pun menyiapkan air wudhu dan keperluannya. Beliau bersabda kepadaku : "Mintalah sesuatu !". Maka aku menjawab : "Aku meminta kepadamu agar aku dapat bersamamu di Surga". Beliau menjawab : "Ada lagi selain itu ?". Aku katakan : "Itu saja ya Rasulullah". Maka beliau bersabda : "Maka bantulah aku atas dirimu itu dengan memperbanyak sujud (shalat)" (HR. Muslim no. 489, dari Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami)

*(5). Memperbanyak membaca shalawat*
"Sesungguhnya manusia yang paling utama (dekat) denganku pada Hari Kiamat adalah yang paling banyak bershalawat atasku" (HR. At-Tirmidzi, hadits dari Abdullah bin Mas’ud, Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 1668)

*(6). Merawat dan menyantuni anak yatim*
"Aku dan orang yang merawat anak yatim di Surga kelak seperti ini" dan beliau pun memberi isyarat dengan jari tengah dan telunjuknya" (HR. Bukhari no. 6005, hadits dari Sahl bin Sa’d)

*(7). Mendidik dua anak wanita sehingga menjadi wanita mukminah shalihah*
"Barangsiapa yang memelihara (mendidik) dua wanita sampai mereka dewasa, maka aku akan masuk Surga bersamanya kelak seperti ini", beliau pun mengisyaratkan jari telunjuk & jari tengahnya" (HR. Bukhari, hadits Anas, Shahih al-Adabul Mufrad no. 686)

*(8). Memiliki akhlak yang mulia*
"Sesungguhnya seseorang yang paling aku cintai & paling dekat majelisnya denganku di antara kalian pada Hari Kiamat (di Surga) adalah yang paling baik akhlaknya…" (HR. At-Tirmidzi, hadits dari Jabir, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 2649)


*(9). Selalu memperbanyak do’a*
اَللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ إيْمَانًا لاَ يَرْتَدُّ وَنَعِيْمًا لاَ يَنْفَدُ وَمُرَافَقَةَ مُحَمَّدٍ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم فِي أعْلىَ جَنَّةِ الخُلْدِ

"Ya Allah, aku mohon kepada-Mu iman yang tidak pernah lepas, kenikmatan yang tidak pernah habis serta dapat menyertai Nabi Muhammad ﷺ di Surga yang tertinggi dan kekal" (HR. Ahmad VI/128 dan Ibnu Hibban no. 1970, atsar dari Abdullah bin Mas'ud, lihat Silsilah ash-Shahiihah V/379)

*(10). Anak shalih yang dapat mengangkat derajat orang tuanya atau sebaliknya*
"Dan orang-orang yang beriman serta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan mereka dengan anak cucu mereka..." (QS. Ath-Thur [52]: 21)

Jika anak bersama Nabi ﷺ di Surga, maka orang tuanya diangkat derajatnya bersama dengan anaknya di Surga yang sama, begitu pula jika orang tua yang bersama Nabi ﷺ.


✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
Dikutip dari wa mushola an nur

KAJIAN: BENTUK DURHAKA KEPADA ORANG TUA

HADITS 1

Dari *Mughirah bin Syu'bah* _radhiallahu 'anhu,_ bahwa *Nabi* _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:

إِنَّاللَّهَ تَعَالَى حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوقَ اْللأَمَّهَاتِ، وَمَنْعًا وَهَاتِ وَوَأْدَ اْلبَنَاتِ، وَكَرِهَ لَكُمْ قِيْلَ وَقَالَ، وَكَشْرَةَ اْلسُّؤَالِ، إِضَاعَةَ اْلمَالِ

_*"Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan minta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)."*_ [HR. Bukhari dan Muslim]

HADITS 2

Sebagaimana hadis dari *Abu Darda* bahwasanya *Nabi* _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَاقٌ وَلاَ مُدْمِنُ خَمْرٍ وَلاَ مُكَذِّبٌ باْلقَدَرِ

_*"Tidak masuk Surga anak yang durhaka, peminum khamr (minuman keras) dan orang yang mendustakan qadar."*_ [HR. Ahmad 6/441 dan di hasankan oleh Al-Albani dalam Silsilah Hadis Shahihnya, 675]

PENJELASAN 1

Di antara bentuk-bentuk durhaka pada orang tua, di antaranya:

*1• Menimbulkan gangguan terhadap orang tua,* baik berupa perkataan atau pun perbuatan yang membuat orang tua sedih atau sakit hati.

*2• Berkata _“Ah”_ atau _“Cis”_ dan tidak memenuhi panggilan orang tua.*

*3• Membentak atau menghardik orang tua.*

*4• Bakhil atau kikir, tidak mengurus orang tuanya,* bahkan lebih mementingkan yang lain daripada mengurus orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan.

*5• Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua,* merendahkan orang tua, mengatakan bodoh, kolot, dan lain-lain.

*6• Menyuruh orang tua,* misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua dan lemah. Tetapi, jika si ibu melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri, maka tidaklah mengapa, dan karena itu seorang anak harus berterima kasih dan membantu orang tua.

*7• Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua.*

*8. Lebih mentaati istri daripada kedua orang tua.* Bahkan ada sebagian orang yang tega mengusir ibunya demi menuruti kemauan istrinya. Nas-alullaahas salaamah wal ‘aafiyah.

*9. Malu mengakui orang tuanya.* Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.



```》Bentuk-Bentuk Berbakti Kepada Orang Tua```

*Allah memerintahkan dalam Al-Quran agar berbakti kepada kedua orang tua.* Mengenai wajibnya seorang anak berbakti kepada orang tua, *Allah* _Subhanahu wa Ta'ala_ berfirman:

AYAT 1

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

```"Dan Rabbmu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepadaNya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu maka janganlah katakan kepada keduanya 'ah' dan janganlah kamu membentak keduanya."``` [QS. Al-Isra: 23]

PENJELASAN 2

Di antara bentuk-bentuk berbakti kepada kedua orang tua, di antaranya:

*1• Bergaul bersama keduanya dengan cara yang baik.* Di dalam hadis *Nabi* _shallallahu 'alaihi wa sallam_ disebutkan bahwa memberi kegembiraan kepada seseorang Mukmin termasuk sedekah, lebih utama lagi kalau memberi kegembiraan kepada orang tua kita.

*2• Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut.* Hendaknya dibedakan adab berbicara antara kepada kedua orang tua dengan kepada anak, teman atau dengan yang lain. *Berbicara dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua.*

*3• Tawadhu (rendah hati).* Tidak boleh kibr (sombong) apabila sudah meraih sukses atau memenuhi jabatan di dunia, karena sewaktu lahir, kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan, kita diberi makan, minum, dan pakaian oleh orang tua.

*4• Memberi infak (sedekah) kepada kedua orang tua,* karena pada hakikatnya semua harta kita adalah milik orang tua. Oleh karena itu *berikanlah harta itu kepada kedua orang tua, baik ketika mereka minta ataupun tidak.*

*5• Mendoakan kedua orang tua.* Di antaranya dengan doa berikut:

*رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا*

_“Wahai Rabbku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sewaktu kecil.”_

*Seandainya orang tua masih berbuat syirik serta bid’ah, kita tetap harus berlaku lemah lembut kepada keduanya, dengan harapan agar keduanya kembali kepada Tauhid dan Sunnah.* Bagaimanapun, syirik dan bid’ah adalah sebesar-besar kemungkaran, maka kita harus mencegahnya semampu kita dengan dasar ilmu, lemah lembut dan kesabaran. Sambil terus berdoa siang dan malam agar orang tua kita diberi petunjuk ke jalan yang benar.

PENJELASAN 3

```》Apabila Kedua Orang Tua Telah Meninggal```

Maka yang harus kita lakukan adalah:
*1). Meminta ampun kepada Allah _Azza wa Jalla_ dengan taubat nashuha* (jujur) bila kita pernah berbuat durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup.

*2). Menshalatkannya dan mengantarkan jenazahnya ke kubur.*

*3). Selalu memintakan ampunan untuk keduanya.*

*4). Membayarkan hutang-hutangnya.*

*5). Melaksanakan wasiat sesuai dengan syariat.*

*6). Menyambung silaturahmi kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya.*

Semoga dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam tersebut, kita dimudahkan oleh *Allah* _Azza wa Jalla_ dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Aamiin.

والله أعلم، وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

*📓 Sumber:* Buku "Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah."

🖋️ _Penulis: Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafidzahullah_

*----------••♛♛♛••----------*
Dikutip dari grup wa dakwah harian

Rabu, 15 Juli 2020

Nasehat : Sampaikan Dan Jangan Gubris Kicauan Mereka

https://t.me/yusufassidawi/869




Abu Ubaidah As Sidawi

Diantara kalimat yang sering disampaikan oleh Syaikh al Albani adalah:

ألق كلمتك وامش

Sampaikan kalimatmu lalu teruslah melangkah.
Ya,  tugas kita hanyalah menyampaikan kebenaran dari Al Quran dan As Sunnah demi mencari ridho Allah,  baik manusia mau menerima atau tidak mau menerimanya. Itu bukan urusan kita,  karena hidayah di tangan Allah semata. 

Tidak perlu engkau menanggapi semua cemoohan mereka.  Tidak perlu juga engkau habiskan energi dan waktumu untuk menanggapi dan meladeni mereka.  Ingatlah selalu pesan Nabi kita :

أنا زعيم ببيت في ربض الجنة لمن ترك المراء وإن كان محقا

Saya menjamin sebuah istana rumah di pinggir surga bagi orang yang meninggalkan debat kusir walaupun dia benar.  (HR.  Abu Dawud dan dihasankan al Albani)

Orang jawa bilang "Seng Waras Ngalah". Apalagi harus meladeni argumen yg isinya hanya celaan dan kata kata kotor semata,  bukan hujjah ilmiah. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:

فإن الرد بمجرد الشتم والتهويل لا يعجز عنه أحد . والإنسان لو أنه يناظر المشركين وأهل الكتاب: لكان عليه أن يذكر من الحجة ما يبين به الحق الذي معه والباطل الذي معهم". "مجموع الفتاوى" ( 4-186).

Membantah hanya dg mencela dan umpatan maka semua orang juga bisa.  Seorang yg hendak membantah orang musyrik dan ahli kitab saja harus menjelaskan hujjah yg menjelaskan kebenaran dan membongkar kebathilan mereka.  (Majmu Fatawa 4/186)

Tinggalkan debat kusir.  Kembalikan semua permasalahan kepada dalil.  Yuk,  kembali sibukkan diri dengan ilmu,  ilmu dan ilmu agar kita bisa membedakan antara yg benar dan salah.

Janganlah kecintaan kita kpd seseorang menjadikan kita meninggalkan dalil. 
Tanda ahli sunnah wal jamaah itu meninggalkan omongan manusia demi dalil,  sedangkan ahli bidah mereka meninggalkan dalil demi ucapan seorang.
Dikutip dari grup wa dakwah muslim

TINGGAL BEBERAPA HARI LAGI ,SAMBUT BULAN DZULHIJJAH DENGAN BANYAK BERAMAL SHALEH*

‌🇫‌🇦‌🇪 ‌🇩 🇦 🇭‌‌ ‌ 🇵 🇦‌🇬 🇮‌

❅ https://t.me/MuliaDenganSunnah

🌅🌍🌾 *

📋 Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma ia berkata,

« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.“ (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

📋 Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim.

Karena Keutamaannya, para ulama khilaf (berbeda pendapat) manakah yang lebih utama antara 10 hari terakhir di bulan Ramadhan atau 10 hari pertama bulan dzulhijah?

🎓 Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Zaadul Ma’ad memberikan penjelasan yang bagus tentang masalah ini. Beliau rahimahullah berkata, “Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan lebih utama dari sepuluh malam pertama dari bulan Dzulhijjah. Dan sepuluh hari pertama Dzulhijah lebih utama dari sepuluh hari terakhir Ramadhan. Dari penjelasan keutamaan seperti ini, hilanglah kerancuan yang ada. Jelaslah bahwa sepuluh hari terakhir Ramadhan lebih utama ditinjau dari malamnya. Sedangkan sepuluh hari pertama Dzulhijah lebih utama ditinjau dari hari (siangnya) karena di dalamnya terdapat hari nahr (qurban), hari ‘Arofah dan terdapat hari tarwiyah (8 Dzulhijjah).” [Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, Muassasah Ar Risalah, cetakan ke-14, 1407, 1/35.]

Mudah-mudahan kita selalu diberikan kekuatan dan kesehatan, sehingga mampu memaksimalkan amal sholeh pada 10 hari pertama bulan Dzulhijah tahun ini.

✒ Editor : Admin Asy-Syamil.com

📡 Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
📮CHANNEL MULIA DENGAN SUNNAH
🌐 https://t.me/MuliaDenganSunnah
🔄 https://t.me/RisalahSunnah
👥 https://bit.ly/JoinGrupKami
🗳 bit.ly/Asy-SyamilcomDonasi
💠️ FB : https://goo.gl/tJdKZY
🛰 App : bit.ly/AsySyamilApp
📱 Admin : 081381173870
Dikutip dari grup wa dakwahmuslim

Renungan : LIMA ALASAN LELAKI HARUS MENGERTI WANITA

📒🔰

❅ https://t.me/MuliaDenganSunnah

Haruskah bagi laki-laki untuk mempelajari segala hal tentang wanita? Apa perlunya? Untuk apa tahu tentang wanita? Apa faedahnya ? Berikut adalah lima alasan mengapa lelaki perlu tahu tentang wanita.

Mayoritas penduduk bumi dari bangsa manusia di akhir zaman adalah perempuan

Hal ini sebagaimana dikabarkan oleh Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits beliau, dari Anas dia berkata,

لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا لَا يُحَدِّثُكُمْ أَحَدٌ بَعْدِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ

“Akan kuberitahukan kepada kalian suatu hadits yang tidak akan ada seorang pun yang menceritakannya kembali kepada kalian sepeninggalku. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Diantara tanda-tanda kiamat adalah berkurangnya ilmu (keIslaman), merebaknya kebodohan, merajalelanya perzinaan, bertambahnya populasi kaum wanita dan berkurangnya kaum pria, hingga untuk lima puluh orang wanita, hanya ada seorang pria penanggungjawab.” (HR. Al-Bukhari no. 5231 dan Muslim no. 2671)

Jika perbandingan lelaki dan perempuan di akhir zaman adalah 1:50 atau 1:40 (dalam riwayat lain), sedangkan kita ketahui bahwa kita adalah penduduk akhir zaman, maka hampir dapat dipastikan bahwa ketidaktahuan kaum pria tentang kaum wanita akan menimbulkan masalah besar, karena mayoritas penduduk bumi di akhir zaman adalah perempuan.

Baik buruknya suatu umat bergantung pada baik buruknya keadaan wanitanya

Sebagaimana disebutkan dalam hadist terdahulu, mayoritas umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam akhir zaman adalah kaum wanita. Maka, rusaknya wanita berarti rusaknya umat. Hal ini dipertegas oleh hadist berikut.

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِي عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفَكُمْ فِيْهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلِ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ

Dari Abu Sa’id Al-Khudri dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya dunia itu manis. dan sesungguhnya Allah telah menguasakannya kepadamu sekalian, kemudian Allah menunggu (memperhatikan) bagaimana kau beramal (di dunia itu), maka takutilah dunia dan takutilah wanita, karena sesungguhnya sumber bencana Bani Isarail adalah wanita.” (HR. Muslim no. 7214)

Dalam hadist ini, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengabarkan bahwa awal mula kerusakan kaum bani Israil adalah rusaknya para wanita. Hal ini sangatlah masuk akal karena dari rahim-rahim wanita, generasi baru terlahir dan dari tangan-tangan mereka, generasi tersebut mendapatkan pendidikan awal. Jika para wanita telah rusak, generasi seperti apa yang akan muncul berikutnya?

Oleh karenanya, jika kaum lelaki tidak mengetahui tentang wanita, tidak tahu cara bergaul dengan mereka, bodoh tentang syariat Islam yang mengatur kaum Hawa, boleh jadi kerusakan yang pernah terjadi di kalangan Bani Israil akan terulang lagi pada umat ini.

Kurangnya akal wanita

Tak jarang kita temui adanya mendahulukan perasaan disbanding akal pada wanita. Hal itu bukan berarti mereka bodoh atau tidak pintar, bahkan sering kali kita temui juara kelas adalah perempuan. Namun, sering kali mereka lupa terhadap akal sehingga mendahulukan perasaan. Sebagaimana sabda Nabi, dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata

خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ إِلَى الْمُصَلَّى فَمَرَّ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنِّي أُرِيتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ فَقُلْنَ وَبِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ قُلْنَ وَمَا نُقْصَانُ دِينِنَا وَعَقْلِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَلَيْسَ شَهَادَةُ الْمَرْأَةِ مِثْلَ نِصْفِ شَهَادَةِ الرَّجُلِ قُلْنَ بَلَى قَالَ فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ عَقْلِهَا أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ قُلْنَ بَلَى قَالَ فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ دِينِهَا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari raya ‘Iedul Adha atau Fitri menuju tempat shalat, maka beliau melewati para wanita seraya bersabda: “Wahai para wanita, bersedekahlah! Sesungguhnya telah diperlihatkan kepadaku bahwa kalian adalah yang paling banyak menghuni neraka.” Mereka bertanya, “Apa sebabnya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Kalian banyak melaknat dan banyak mengkufuri (pemberian) suami. Dan aku tidaklah pernah lihat suatu kalangan yang kurang akal dan agamanya daripada salah seorang dari kalian.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kekurangan agama dan akal kami itu?” Beliau menjawab: “Bukankah persaksian seorang wanita setengah dari persaksian laki-laki?” Mereka menjawab, “Benar.” Beliau berkata: “Itulah kekurangan akalnya. Bukankah seorang wanita bila dia sedang haid, dia tidak shalat dan tidak puasa?” Mereka berkata, “Benar.” Beliau berkata: “Itulah kekurangan agamanya.“(HR. Al-Bukhari no. 304)

Dalam hadist tersebut, dijelaskan bahwa kaum hawa tercipta dengan kekurangan akal dan agama. Dengan kekurangan ini, secara logis, kaum wanita lebih rentan terhadap fitnah.  Sehingga pelajaran yang dapat diambil bahwasanya dalam bermuamalah dengan kaum wanita, diperlukan cara khusus yang berbeda dengan cara bermuamalah dengan kaum pria yang tercipta dengan akal yang lebih sempurna. Hal ini semakin memberi penegasan kepada kaum lelaki bahwa belajar tentang wanita adalah suatu yang sangat penting.

Neraka Lebih Banyak Dihuni Oleh Kaum Wanita

Dalam hadist terdahulu, telah diterangkan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah kaum wanita. Pria yang berpikiran positif tentu akan menjadikan kabar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini sebagai dorongan dan motivasi tersendiri untuk lebih meningkatkan kualitas dirinya, dengan senantiasa menambah wawasan dan ilmunya tentang fiqh wanita dan segala hal yang berhubungan dengan wanita, agar para wanita yang berada dalam tanggungannya tidak termasuk dalam kebanyakan penghuni neraka.

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا … الآية

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, lindungilah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka… .” (QS. At-Tahrim : 6)

Kaum Wanita Adalah Fitnah Terbesar Bagi Kaum Pria

Wanita adalah fitnah terbesar bagi kaum laki-laki sebagaimana disebutkan dalam hadist Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ

“Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih dahsyat bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita.” (HR. Al-Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2741)

Oleh karena itu, suatu kesalahan besar jika kaum lelaki acuh, tak mau peduli, dan tak mau tau tentang wanita, asal-asalan dalam bergaul atau enggan berdakwah kepada mereka. Tanpa ilmu yang benar, tanpa cara dan metode yang benar, muamalah yang baik serta dakwah maka bisa jadi wanita malah menjadi kubangan fitnah yang mengundang bencana. Wal ‘iyadzu billah.

Penutup
Oleh karena itu, merupakan sebuah keharusan bagi setiap lelaki terutama yang hidup di akhir zaman ini untuk mempelajari tata cara atau metode Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bermuamalah atau berdakwah terhadap kaum wanita, karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah suami terbaik untuk para isterinya, ayah terbaik bagi para puterinya, keponakan terbaik bagi para bibinya, paman terbaik bagi para keponakannya, dan dai pria terbaik yang paling berhasil dalam mendakwahi kaum ibunya, serta contoh terbaik untuk seluruh umat. Beliau orang yang paling tahu cara memperlakukan wanita, paling tahu metode paling efektif dalam berdakwah kepada wanita. Beliau sangat faham bagaimana berdakwah kepada wanita tanpa harus terjebak dalam fitnah. Di bawah didikan beliau, lahirlah generasi wanita terbaik sepanjang masa radhiyallahu’anhunna juma’a.

Allah Ta’ala berfirman :

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ … الآية

“Sungguh telah ada bagi kalian dalam diri Rasulullah itu teladan yang baik….” (Q.S. Al-Ahzab : 21).

Itulah lima alasan mengapa lelaki perlu tahu tentang wanita. Semoga artikel ini bermanfaat. Allahu a’lam bish-showab.

Ditulis Oleh:
Ustadz Rusli Evendi, حفظه الله
Staff Pengajar di Pondok Pesantren Madinatul Quran Jonggol

Sumber: https://bimbinganislam.com/lima-alasan-lelaki-harus-mengerti-wanita/

✒ Editor : Admin AsySyamil.com

♻ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
📮CHANNEL MULIA DENGAN SUNNAH
🌐 https://t.me/MuliaDenganSunnah
🔄 https://t.me/RisalahSunnah
🛰 Android app : https://goo.gl/ozGo2Q
🌍 Website : https://asysyamil.com
💠️ FB : https://goo.gl/tJdKZY
📱 WA : 081381173870 Admin
Dikutup dari grup wa dakwahmuslim

Renungan : Anak-anak Rusak karena Kelalaian Orang Tua

https://muslimafiyah.com/anak-anak-rusak-karena-kelalaian-orang-tua.html




dr Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
24 December 2016

Dari sekian penyebab kerusakan pada anak dan generasi muda, penyebab utamanya adalah kelalaian orang tua dalam mendidik anak mereka, sehingga ketika anak rusak, nakal atau tidak sesuai harapan. JANGANLAH orang tua menyalahkan orang lain baik guru di sekolah atau yang dianggap merusak dan mempengaruhi anaknya, akan tetapi segera orang tua intropeksi diri mereka

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan,
ﺍﻛﺜﺮ ﺍﻷﻭﻻﺩ ﺇﻧﻤﺎ ﺟﺎﺀ ﻓﺴﺎﺩﻫﻢ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﺍﻵﺑﺎﺀ, ﻭﺇﻫﻤﺎﻟﻬﻢ, ﻭ ﺗﺮﻙ ﺗﻌﻠﻴﻤﻬﻢ ﻓﺮﺍﺋﺾ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺳﻨﻨﻪ, ﻓﻀﺎﻋﻮﻫﻢ ﺻﻐﺎﺭﺍ
“Kebanyakan kerusakan anak disebabkan karena orangtua mereka, mereka menelantarkannya dan tidak mengajarkan anak ilmu dasar-dasar wajib agama dan sunnah-sunnahnya. Mereka menyia-nyiakan anak-anak di masa kecil mereka.” [1]
Orang tua terlalu sibuk atau malas mendidik anak mereka, serta tidak mengawasi dengan siapa anak-anak bergaul yang bisa mempengaruhi anak-anak. Inilah menjadi penyebab rusaknya anak-anak dan generasi muda. Padahal anak-anak lahir dengan kepolosan dan di atas fitrah. Tidak ada yang lahir kemudian langsung nakal atau rusak akhlaknya
Dua hal yang penting (dari sekian banyak hal yang harus diperhatikan):
1. Orang tua harus mengajarkan dasar-dasar ilmu agama, adab islam dan akhlak mulia [2]
Jika tidak ada dasar agama, anak bisa jadi sukses dunia tetapi tidak memperhatikan bakti kepada kedua orang tua dan mempunyai adab yang buruk atau menelantarkan orang tua ketika mereka di usia tua
sebagaimana perkataan:
 ﻳﺎﺃﺑﺖ, ﺇﻧﻚ ﻋﻘﻘﺘﻨﻲ ﺻﻐﻴﺮﺍ ﻓﻌﻘﻘﺘﻚ ﻛﺒﻴﺮﺍ, ﻭﺃﺿﻌﺘﻨﻲ ﻭﻟﺪﺍ ﻓﺄﺿﻌﺘﻚ ﺷﻴﺨﺎ
“Wahai ayahku, sungguh engkau mendurhakaiku di waktu kecil maka aku pun mendurhakaimu dikala aku besar. Engkau menelantarkanku di waktu kecil maka aku

terlantarkan engkau di kala tua nanti.” [3]
Sedangkan anak yang baik agamanya ia akan berusaha berbakti kepada orang tua mereka
2. Orang tua harus memperhatikan  baik-baik, dengan siapa anak-anak bergaul dan lingkungannya
Sebagian orang tua kaget, anak mereka baik di rumah tetapi menjadi rusak di luar rumah. Karena orang tua tidak melarang atau mengarahkan ketika anak-anak mereka ketika berada di lingkungan yang buruk atau teman-teman yang buruk. Anak-anak dan manusia secara umum sangat cepat terpengaruh teman dan lingkungan mereka
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺍﻟْﻤَﺮْﺀُ ﻋَﻠَﻰ ﺩِﻳﻦِ ﺧَﻠِﻴﻠِﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻨْﻈُﺮْ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳُﺨَﺎﻟِﻞُ
“Seseorang akan sesuai dengan kebiasaan/sifat sahabatnya. Oleh karena itu, perhatikanlah siapa

yang akan menjadi sahabat kalian ”. [4]
SANGAT PENTING memperhatikan lingkungan dan pertemanan anak-anak kita.
Hendaknya ayah sebagai kepala keluarga benar-benar memperhatikan hal ini. Intropeksi diri dan jauhi maksiat karena maksiat yang suami lakukan bisa berpengaruh buruk pada istri dan anak-anaknya
Sebagian ulama berkata,
إن عصيت الله رأيت ذلك في خلق زوجتي و أهلي و دابتي
“Sungguh, ketika bermaksiat kepada Allah, aku mengetahui dampak buruknya ada pada perilaku istriku, keluargaku dan anak-anakku serta hewan tungganganku.”
Demikian semoga bermanfaat
@Di antara bumi dan langit Allah, Pesawat express Air Yogyakarta-pontianak
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com

Catatan kaki:
[1] kewajiban orang tua terutama bapak agar menjaga anak mereka dari api mereka yaitu dengan mengajarkannya,
Allah berfirman,
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ ﻧَﺎﺭًﺍ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Taahrim:6)
Ar-Razi rahimahullahu menjelaskan ayat ini mengutip perkataan Muqatil rahimahullahu,
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻣُﻘَﺎﺗِﻞٌ : ﺃَﻥْ ﻳُﺆَﺩِّﺏَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻭَﺃَﻫْﻠَﻪُ، ﻓَﻴَﺄْﻣُﺮَﻫُﻢْ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻳَﻨْﻬَﺎﻫُﻢْ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺸَّﺮِّ
“ seorang muslim mendidik dirinya dan keluarganya , memerintahkan mereka kebaikan dan melarang dari keburukan”. ( Mafaatihul Ghoib Tafsir Ar-Roziy 30/527 ,

Dar Ihya’ At-Turats, cet-ke-3, 1420 H, Asy- Syamilah)

[2] Tuhfatul Maulud hal. 387
[3] idem
[4] HR Abu Dawud no. 4833,dihasankan oleh syaikh Al-Albani.
Dikutip dari grup wa dakwahmuslim

RENUNGAN : WASPADAI LIMA LANGKAH LIBERALISASI AGAMA ISLAM

SUMBER:
https://www.faktakini.net/2018/05/waspadai-5-langkah-liberalisasi-agama.html

Faktakini.net, Jakarta

Oleh: *Habib Rizieq Shihab*

Kaum Sepilis (sekuler, pluralis, dan liberalis) telah gencar menyebarkan propaganda yang nampak Islami.
Berikut aneka PROPAGANDA LIBERAL dan jawaban kontra-logika sesat terkait :

*1. PROPAGANDA SHALAT*

“Buat apa SHALAT kalau riya’ tidak ikhlas, karena tidak diterima oleh ALLAH SWT. Lebih baik bersihkan hati dulu, nanti kalau sudah ikhlas tidak riya’, maka baru shalat agar diterima oleh ALLAH SWT.”

TARGET :

Kalimat ini bertujuan untuk pembenaran meninggalkan shalat dengan “dalih” pembersihan hati dulu.

JAWAB :

Wajib shalat walau masih riya’ belum ikhlas, karena shalat adalah KEWAJIBAN AGAMA. Setiap muslim, ikhlas ataupun riya’, rela atau pun terpaksa, tetap WAJIB mendirikan Shalat.

Dan Shalat adalah BENTENG dari segala perbuatan KEJI dan MUNKAR, termasuk riya’, sebagaimana firman ALLAH SWT dalam QS. Al-‘Ankabuut ayat 45.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat ALLAH (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan ALLAH mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Justru : Shalat adalah OBAT HATI yang bisa menyembuhkan dan menghilangkan penyakit hati seperti riya’ dan ‘ujub.
Bagaimana penyakit hati bisa sembuh tanpa mendirikan Shalat?!

*2. PROPAGANDA JILBAB*

“Lebih baik tidak pakai JILBAB, tapi hatinya baik, daripada pakai Jilbab tapi hatinya busuk." Dan kalimat rancu ini, "Lebih baik jilbabkan (jaga) hati dulu spy baik. Baru menjilbab (jaga) fisik kemudian."

TARGET :

Kalimat ini bertujuan untuk membenarkan pelepasan Jilbab dengan “dalih” yang penting hatinya baik.

JAWAB :

Jilbab adalah KEWAJIBAN AGAMA, baik si pemakai berhati baik maupun buruk, maka Jilbab tetap WAJIB dikenakan oleh para Wanita Muslimah sesuai dengan ketentuan Syariat, sebagaimana firman ALLAH SWT :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Ahzab : 59).

Justru : Jilbab juga termasuk OBAT HATI yang akan ikut merangsang penyembuhan penyakit hati, sekaligus identitas muslimah yang jadi benteng dari segala gangguan.

Karenanya, lebih baik memakai jilbab dan berhati baik, daripada berhati baik tanpa jilbab, apalagi berhati busuk tanpa jilbab.

*3. PROPAGANDA KEPEMIMPINAN*

“Lebih baik PEMIMPIN KAFIR asal jujur, adil, baik, cerdas dan pekerja keras, daripada PEMIMPIN MUSLIM yang khianat, jahat, bejat, bodoh dan pemalas.” Dan kalimat rancu ini, "Lebih baik golput daripada memilih Pemimpin Muslim yg 'kurang' Islami."

TARGET :

Kalimat ini bertujuan untuk membolehkan orang Kafir memimpin umat Islam di wilayah mayoritas muslim. Dan meniadakan pemimpin muslim.

JAWAB :

Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta Al-Ijma’ bahwasanya Orang Kafir HARAM memimpin umat Islam di negeri Islam atau di wilayah mayoritas muslim.

Kepemimpinan dalam pandangan Al-Qur’an bukan sekadar kontrak sosial antara sang pemimpin dengan masyarakatnya, tetapi merupakan ikatan perjanjian antara dia dengan Allah SWT, sebagaimana termaktub dalam firmanNya :

وَ إِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيْمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ قَالَ لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِيْن

“Dan (ingatlah) tatkala telah diuji Ibrahim oleh TuhanNya dengan beberapa kalimat, maka telah dipenuhinya semuanya. Diapun berfirman : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan engkau Imam bagi manusia. Dia berkata : Dan juga dari antara anak-cucuku. Berfirman Dia : Tidaklah akan mencapai perjanjianKu itu kepada orang-orang yang zalim.”
(QS. Al-Baqoroh : 2).

Karenanya, lebih baik Pemimpin Muslim yang jujur, adil, baik, cerdas dan pekerja keras, daripada Pemimpin Kafir yang jujur, adil, baik, cerdas dan pekerja keras, apalagi Pemimpin Kafir yang khianat, jahat, bejat, bodoh dan pemalas.

*4. PROPAGANDA POLITIK*

“Islam itu suci dan ulama itu mulia, sedang POLITIK kotor. Karenanya, jangan bawa Islam dan ulama ke dalam politik.”  Dan kalimat rancu, "Islam Yes, Politik No.

TARGET :

Kalimat ini bertujuan untuk menjauhkan Islam dan ulama dari politik agar para Politisi Durjana bebas dan leluasa mengatur Negara dan Bangsa sesuai “Syahwat Syaithooniyyah”-nya.

JAWAB :

Islam itu suci dan ulama itu mulia, sedang politik (سياسي) itu PENTING untuk mengurus negara dan bangsa. Karenanya, hanya Islam yang suci dan ulama mulia yang boleh masuk ke dalam politik agar tidak dikotori oleh para Politisi Durjana.

Karenanya, Islam menjadikan Kekhilafahan menjadi salah satu Bab penting dalam Fiqih Islam. Dan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersama Khulafa Rasyidin Radhiallahu anhum, telah mempraktekkan POLITIK ISLAM yang benar lagi bersih untuk menjadi suri tauladan bagi segenap umat Islam.

*5. PROPAGANDA TATHBIQ SYARIAH*

“SYARIAT ISLAM adalah aturan hukum yang bagus, saat diterapkan di zaman Generasi Terbaik “shahabat”, maka hasilnya bagus.

Sedang zaman sekarang generasi umat Islam sangat lemah dan tidak bagus, sehingga tak mampu menjalankan Syariah yang begitu paripurna. Karenanya, umat Islam saat ini jangan sibuk dengan perjuangan TATHBIQ SYARIAH (penerapan syariah) dulu, tapi harus fokus kepada perbaikan diri sendiri dulu.”

TARGET :

Kalimat ini bertujuan agar umat Islam tidak lagi menperjuangkan Tathbiq Syariah dengan “dalih” memperbaiki diri dulu.

JAWAB :

Syariat Islam adalah aturan hukum yang bagus, dan selalu oleh para shahabat, sehingga menjadi Generasi Terbaik.

Nah, generasi zaman sekarang yang lemah dan kurang bagus, justru karena tidak jalankan Syariat Islam dengan baik.

Karenanya, generasi sekarang wajib mencontoh para shahabat dalam menjalankan Syariah yang begitu paripurna, sehingga bisa menjadi generasi yang bagus juga.

INGAT : Dahulu para shahabat sebelum masuk Islam merupakan Generasi Jahiliyah yang buruk, lalu masuk Islam dan menjalankan Syariah Islam, sehingga menjadi Generasi Terbaik sebagaimana dipuji oleh ALLAH SWT dalam firmanNya :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada ALLAH. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
(QS. Al-Imron : 110).

*_“Barangsiapa memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti : tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun juga.”_*
[HR. Muslim]
Dikutip dari Wa grup mushola almusyarofah

Selasa, 14 Juli 2020

Renungan :DAHSYATNYA TEKAD SETAN UNTUK MENYESATKAN MANUSIA

📋

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Allah 'azza wa jalla berfirman,

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

“Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” [Al-A’rof: 16-17]

Sahabat yang Mulia Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma berkata,

{ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ} أُشَكِّكُهُمْ فِي آخِرَتِهِمْ، {وَمِنْ خَلْفِهِمْ} أُرَغِّبُهُمْ فِي دُنْيَاهُمْ {وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ} أشبَه عَلَيْهِمْ أَمْرَ دِينِهِمْ {وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ} أُشَهِّي لَهُمُ الْمَعَاصِي.

"Makna ucapan setan: 'Kemudian aku akan mendatangi mereka dari depan mereka', adalah 'Aku akan membuat mereka ragu dengan akhirat'.
Makna: 'Dan dari belakang mereka', adalah 'Aku akan membuat mereka cinta dunia'.
Makna: 'Dan dari kanan mereka', adalah 'Aku buat samar (syubhat) dalam perkara agama mereka'.
Makna: 'Dan dari kiri mereka', adalah 'Aku buat mereka senang bermaksiat'." [Tafsir Ibnu Katsir, 3/394]

Al-Imam Qotadah rahimahullah berkata,

أتاك الشيطان يا ابن آدم من كل وجه غير أنه لم يأتك من فوقك، لم يستطع أن يحول بينك وبين رحمة الله

"Wahai anak Adam, setan mendatangimu dari segenap penjuru, akan tetapi ia tak mampu mendatangimu dari arah atasmu, karena ia tak mampu menghalangi antara dirimu dan rahmat Allah (maka berdoalah kepada Allah ta’ala)." [Ighatsatul Lahfan, 1/103]

JALAN SELAMAT DARI TIPU DAYA SETAN

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al-A'rof: 200]

Al-‘Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

فلا نجاة من مصائده ومكائده إلا بدوام الاستعانة بالله تعالى، والتعريض لأسباب مرضاته، والتجاء القلب إليه، وإقباله عليه فى حركاته وسكناته، والتحقق بذل العبودية الذى هو أولى ما تلبس به الإنسان ليحصل له الدخول فى ضمان {إِنّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ}

“Maka tidak ada jalan selamat dari perangkap dan tipu daya setan kecuali dengan:
- Terus menerus meminta pertolongan kepada Allah ta’ala.
- Berusaha menempuh sebab-sebab untuk meraih keridhoaan-Nya.
- Bersandar hati hanya kepada-Nya.
- Selalu tunduk kepada-Nya dalam segala kondisi.
- Merendahkan diri untuk menghamba hanya kepada-Nya, yang merupakan sebaik-baik cara manusia untuk masuk dalam jaminan penjagaan Allah dari setan, sebagaimana firman Allah ta’ala,

إِنّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ

'Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu atas mereka (wahai setan)'." (Al-Hijr: 42) [Ighatsatul Lahfan, 1/5]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.

Info Kajian Online Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah:
- Youtube: https://www.youtube.com/c/kajiansofyanruray
- Facebook: https://www.facebook.com/sofyanruray.info
- Instagram: https://www.instagram.com/sofyanruray.info
- Telegram: https://t.me/sofyanruray
- Twitter: https://twitter.com/sofyanruray
- Website: https://sofyanruray.info
- WA Group: wa.me/628111833375

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya." [HR. Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshori radhiyallaahu'anhu]

Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
Dikutip dari telegram  taawundakwah.com

Renungan: Tiga Wasiat Ulama

UCAPAN ULAMA 1

WASIAT PERTAMA : Siapa yang memperbaiki batinnya pasti Allah perbaiki lahirnya.
WASIAT KEDUA      : Siapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah pasti Allah perbaiki hubungannya dengan manusia.
WASIAT KETIGA     : Siapa yang beramal untuk akhiratnya pasti Allah cukupkan kebutuhan-kebutuhan dunianya.

[Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Ar-Risalah At-Tabukiyyah hlm 92]

AYAT 1

"..Ingatlah hanya dg mengingat Allah hati menjadi Tentram / Tenang" QS 13:28.

AYAT 2

"Barang siapa yg Taqwa:
-Pasti ada Solusi, dari setiap masalahnya,
-Dapat Rizki dari arah yang tidak disangka2x.
-Kemudahan dalam segala urusannya.
 (QS  At Talaq 2,3,4).

DOA 1

Ya Allah tolonglah kmi untk
✔Selalu mengingat-Mu,
✔MenSyukuri nikmat-Mu
✔Memperbaiki terus
      pengabdianku kpd-Mu.

Dikutip dari grup wa mutiara quran

Minggu, 12 Juli 2020

Renungan : SEPULUH CIRI ORANG-ORANG YANG TAQWA 🕋_*

*🌄🕔  Renungan  Pagi  🕔🌄*

*_🕌   

         *السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه*

*_Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh_*
( _Semoga keselamatan dan rahmat Allah, serta keberkahan-Nya terlimpah kepada kalian_ )

_Taqwa_  menjadi kriteria penilaian Allah thdp kemuliaan manusia. Manusia dinilai mulia oleh Allah bukan berdasarkan rupa, pintar bodoh, kaya miskin, asal usul, suku bangsa dan sebagainya, melainkan hanya dari ketaqwaannya

*إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ*

“ *_....Sesungguhnya orang yg paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yg paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal_* ”     *Al Hujuraat (49) : 13*

Menurut Al-Qur’an ada sedikitnya 10 ciri atau kebiasaan yg menjadikannya org yg bertaqwa. Kalau kita sdh memiliki 10 ciri, kebiasaan atau sifat yg merupakan persyaratan MINIMUM utk dianggap bertaqwa, maka insya Allah kita tergolong orang yg dicintai Allah. 

_Ini 10 ciri-ciri atau intisari ajaran taqwa_ :

1.  *Bersegera memohon ampunan Allah bila berbuat dosa dan mudah meminta maaf kpd sesama manusia (Tidak gengsi)*

2.   *Mau berinfaq/sedekah dlm keadaan lapang maupun sempit (Tidak pelit)*

3.  *Bisa menahan amarah (Tidak ngambekan/emosian)*

4.  *Mudah memaafkan kesalahan orang lain (Tidak pendendam)*

5.  *Senantiasa melakukan kebaikan atau berbuat baik (Tidak jahat)*

_Kelima ciri di atas diambil dari surat Al-Qur’an - Ali ‘Imran (3) : 133 – 135  sbg berikut_ :

“ *_Dan bersegeralah kamu kpd ampunan dari Tuhanmu dan kpd surga yg luasnya seluas langit dan bumi yg disediakan utk org2 yg bertaqwa, (yaitu) org2 yg menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan org2 yg menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) org. Allah menyukai org2 yg berbuat kebajikan.  Dan juga org2 yg apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun thd dosa2 mereka dan siapa lagi yg dpt mengampuni dosa selain dari pd Allah? Dan mereka tdk meneruskan perbuatan kejinya itu, sdg mereka mengetahui_* ”    *Al-Qur’an - Ali ‘Imran (3) : 133 – 135*

6.   *Selalu menepati janji*   
“ *_Bukan demikian, sebenarnya siapa yg menepati janji (yg dibuatnya) dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah menyukai org2 yg bertaqwa_* ”     *Ali Imran (3) : 76*

7.   *Bersabar dlm menerima cobaan*   
“ *_.... Orang2 yg sabar dlm kesempitan, penderitaan dan peperangan. Mereka itulah org2 yg benar (imannya); dan mereka itulah org yg bertaqwa_* ”     *Al Baqarah (2) : 177* .

8.   *Tdk sombong dan tdk berbuat kerusakan di muka bumi*   
“ *_Negeri akhirat itu, kami jadikan utk org2 yg tdk menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan yg baik itu adlh bagi org2 yg bertaqwa_* ” .    *Al Qashash (28) : 83*

9.   *Selalu ingat kpd Allah (dzikrullah) dng menggunakan akal*   
“ *_Hai org2 yg beriman, berzikirlah (dng menyebut nama) Allah, zikir yg sebanyak-banyaknya_* ”    *Al Ahzab (33) : 41*

Berzikir (mengingat Allah) itu itu bisa dilakukan dng berbagai cara, antara lain dng shalat wajib dan sunnah, tahmid, takbir, tahlil, istighfar, mendengarkan siaran2 tausiah, menghadiri majelis taklim, pengajian, membaca Al-Qur’an dsb.

10.  *Selalu ber-hati2 dlm setiap tindakan krn takut thd azab Allah* 
“ *_Dan sesungguhnya tlh Kami berikan kpd Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi org2 yg bertaqwa, (yaitu) org2 yg takut akan (azab) Tuhan mereka, sdg mereka tdk melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat_* .”     *Al An biyaa’ (21) : 48 – 49*

Itulah MINIMAL ciri2 org yg bertaqwa menurut Al Qur’an ...... Dan bagi mereka yg bertaqwa dan berbuat kebaikan ini sungguh kehidupan di dunia akan senantiasa dlm lindungan Allah SWT, krn Allah menjanjikan bahwa:

 *إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوا۟ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ*
 
*_Allah selalu beserta org2 yg bertaqwa dan org2 berbuat kebaikan_*     *An Nahl (16) : 128*

*والله أعلمُ*

*_Wallahu a’lam bish-shawab_*   
( _Hanya Allah yang Mahatahu kebenarannya_ )

Sabtu, 11 Juli 2020

Nasehat : KIAT SELAMAT DARI MAKSIAT #2 BERIBADAH DENGAN IKHLAS DAN MENGIKUTI SUNNAH



بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Ikhlas, beribadah hanya kepada Allah 'azza wa jalla dengan niat hanya karena Allah semata, serta menjauhi perusak ikhlas, yaitu syirik besar dan syirik kecil seperti riya' dan sum'ah, adalah sebab utama hamba mendapatkan pertolongan Allah 'azza wa jalla dari gangguan dan godaan setan.

Allah 'azza wa jalla berfirman,

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ، لَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ

"Iblis menjawab: Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka." [Shad: 82-83]

Inilah sebab utama Allah 'azza wa jalla menjaga pemuda Yusuf 'alaihissalam dari jebakan fitnah wanita yang sangat dahsyat.

Allah tabaroka wa ta’ala berfirman,

كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ

“Demikianlah, agar Kami memalingkan kemungkaran dan kekejian dari Yusuf. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlas.” [Yusuf: 24]

Asy-Syaikh Al-Mufassir As-Sa’di rahimahullah berkata,

أي: بسبب إخلاصه صرفنا عنه السوء، وكذلك كل مخلص، كما يدل عليه عموم التعليل.

“Maknanya: Dengan sebab keikhlasan Yusuf maka Kami palingkan kejelekan darinya. Demikian pula untuk setiap orang yang ikhlas akan dipalingkan dari kejelekan, sebagaimana ditunjukkan oleh keumuman sebab dalam ayat ini (yaitu ikhlas).” [Tafsir As-Sa’di, hal. 202-203]

Asy-Syaikh Al-Mufassir As-Sa’di rahimahullah juga berkata,

فلما أخلص عمله لله أخلصه الله، وخلصه من السوء والفحشاء.

“Maka tatkala beliau mengikhlaskan amalnya karena Allah, Allah pun mengikhlaskannya dan menyelamatkannya dari kejelekan dan kekejian.” [Tafsir As-Sa’di, hal. 407]

Dan meneladani sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam beribadah adalah sebab seorang hamba mendapatkan hidayah, kasih sayang dan cinta Allah subhanahu wa ta'ala, maka dengan itulah ia selamat dari perbuatan maksiat.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا

“Dan apabila kalian menaati Rasul, maka kalian akan mendapat hidayah.” [An-Nur: 54]

Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman,

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu dirahmati.” [An-Nur: 56]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

فَمَنْ مَالَتْ نَفْسُهُ إلَى مُحَرَّمٍ فَلْيَأْتِ بِعِبَادَةِ اللَّهِ كَمَا أَمَرَ اللَّهُ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ فَإِنَّ ذَلِكَ يَصْرِفُ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ

"Siapa yang nafsunya telah cenderung kepada yang haram, maka hendaklah ia segera beribadah kepada Allah ta'ala dengan cara yang sesuai petunjuk-Nya serta mengikhlaskan seluruh ibadah hanya kepada-Nya, karena sungguh itu akan memalingkan keburukan dan kekejian darinya." [Majmu' Al-Fatawa, 10/636]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Sumber:

https://www.instagram.com/p/CCfg8j6BEmF/

https://www.facebook.com/1661721914060613/posts/2737230389843088/

GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA'AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM

Pembina: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah

Klik Telegram:
http://t.me/taawundakwah
https://t.me/kajian_assunnah

Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke wa.me/628111833375
Atau wa.me/628111377787

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya." [HR. Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshori radhiyallaahu'anhu]

Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
Dikutip dari telegram dakwatuna.com

Nasehat : MENGGAPAI CINTA ALLAH ﷻ DENGAN MENELADANI SUNNAH NABI ﷺ

📋
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasul), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Ali Imron: 31]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ: كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

“Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman: Barangsiapa memusuhi wali-Ku (kecintaan-Ku) maka Aku mengumumkan perang terhadapnya, dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu ibadah yang lebih Aku cintai dari ibadah yang Aku wajibkan atasnya, dan tidak henti-hentinya seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sunnah-sunnah hingga Aku mencintainya, maka apabila Aku telah mencintainya, Aku-lah pendengarannya yang ia gunakan untuk mendegar, Aku-lah penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, Aku-lah tangannya yang ia gunakan untuk memegang, Aku-lah kakinya yang ia gunakan untuk melangkah, apabila ia meminta niscaya akan Aku kabulkan dan apabila ia memohon perlindungan niscaya Aku melindunginya.” [HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

المعنى أن الله يسدده في سمعه وبصره ويده ورجله، ويكون المعنى: أن يُوفّق هذا الإنسان فيما يسمع ويبصر ويمشي ويبطش

“Maknanya, sungguh Allah akan senantiasa meluruskannya pada pendengarannya, penglihatannya, tangannya dan kakinya, sehingga makna hadits ini: Allah akan memberikan hidayah taufiq kepada orang tersebut dalam pendengaran, penglihatan, langkah kaki dan gerakan tangan.” [Syarhul Arba’in An-Nawawiyyah, hal. 377]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Info Kajian Online Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah:
- Youtube: https://www.youtube.com/c/kajiansofyanruray
- Facebook: https://www.facebook.com/sofyanruray.info
- Instagram: https://www.instagram.com/sofyanruray.info
- Telegram: https://t.me/sofyanruray
- Twitter: https://twitter.com/sofyanruray
- Website: https://sofyanruray.info
- WA Group: wa.me/628111833375

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya." [HR. Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshori radhiyallaahu'anhu]

Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
Dikutip dari telegram taawundakwah.com

Nasehat: TANDA DITERIMANYA AMAL IBADAH

AYAT (2)_HADITS (2)_UCAPAN ULAMA (1)
UCAPAN ULAMA 1

✍Al-Hafizh Ibnul Qoyyim Al Jauziyah -rahimahullah- menjelaskan :

وعلامة قبول عملك : احتقاره واستقلاله وصغره في قلبك حتى إن العارف ليستغفر الله عقيب طاعته وقد كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا سلم من الصلاة استغفر الله ثلاثا وأمر الله عباده بالاستغفار عقيب الحج ومدحهم على الاستغفار عقيب قيام الليل وشرع النبي صلى الله عليه وسلم عقيب الطهور التوبة والاستغفار، فمن شهد واجب ربه ومقدار عمله وعيب نفسه : لم يجد بدا من استغفار ربه منه واحتقاره إياه واستصغاره.

"Dan tanda diterimanya amalanmu :  Anda merasakan pada hatimu, bahwa amalanmu rendah, sedikit, dan kecil. Hingga seorang bijak, akan memohon ampun kepada Allah dipenghujung amalan ketaatannya. Dan sungguh Rasulullah shallalahu alaihi wasallam, setelah mengucapkan salam dari sholatnya, beliau beristighfar sebanyak 3x,[1] dan Allah memerintahkan hamba-hambaNya, untuk beristighfar dipenghujung ibadah haji[2], Allah juga memuji mereka yang mengakhiri sholat malamnya dengan istighfar[3], Dan Nabi shallalahu alaihi wasallam mensyariatkan untuk bertaubat dan beristighfar diakhir bersuci.[4]

Barangsiapa yang melihat kewajiban terhadap Rabb-nya, dan melihat nilai atau kadar dari amalannya, serta  aib/kekurangan pada dirinya, niscaya dia akan memohon ampun kepada Rabb-nya, akan hal tersebut, dan melihat betapa rendah dan kecilnya amalannya." [Madarijus Salikin : 2/62].

Allohu A'lam
Alih Bahasa & Ta'liq :
Ust Hilal Abu Naufal


HADITS 1
[1] Isyarat akan hadits Tsauban -radhiyallahu anhu, dimana beliau berkata :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

"Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat, beliau akan meminta ampunan tiga kali dan memanjatkan doa ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM WAMINKAS SALAAM TABAARAKTA DZAL JALAALIL WAL IKROOM (Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan, Maha Besar Engkau wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan."[HR. Muslim no 931].

[2] Isyarat akan firman Allah Ta'ala :

AYAT 1

(ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ)

"Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."[QS. Al-Baqarah 199]

[3] Isyarat akan Firman Allah Jalla wa 'Ala :

AYAT 2

كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ # وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

"(Didunia) mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam, dan mereka beristighfar dipenghujung malam (sahur)."[QS. Adz-Dzariat : 17-18].

[4] Isyarat akan hadits Umar bin Khattab radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallalahu alaihi wasallam bersabda :

HADITS 2

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

"Barangsiapa berwudlu dan menyempurnakan wudlunya kemudian membaca; ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU WA RASUULUHU, ALLAAHUMMAJ'ALNI MINAT TAWWAABIINA WAJ'ALNI MINAL MUTATAHHIRIIN (aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mensucikan diri), niscaya akan dibukakan baginya delapan pintu surga, ia dipersilahkan masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki." [HR. At-Tirmidzi no 50].

Dikutip dari telegram link kitab aswaja

Jumat, 10 Juli 2020

Nasehat: NAMIMAH ATAU MENGADU DOMBA

🌹  H B  🌹

🌹  Renungan Pagi  🌹

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم


🌏 KULIAH SUBUH
•~~~~~~~~~~~~~

🌸 🌸
___________________________________________

Mengadu ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak salah satu faktor yang menyebabkan terputusnya ikatan, serta menyulut api kebencian dan permusuhan antar sesama manusia.

Allah mencela pelaku perbuatan tersebut dalam firman-Nya,

وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ, هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ

"Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah"
(QS. Al-Qalam: 10-11)

Dalam sebuah hadits marfu' yang diriwayatkan Hudzaifah radhiyallahu anhu disebutkan,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ

“Tidak akan masuk surga, orang yang qattat (yakni ahli namimah).”
(HR. Bukhari lihat Fathul Bari' 10/472, Dalam An-Nihayah karya Ibnu Katsir 4/11)

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu meriwayatkan,,

ﻣَﺮَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺑِﺤَﺎﺋِﻂٍ ﻣِﻦْ ﺣِﻴﻄَﺎﻥِ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔِ ﺃَﻭْ ﻣَﻜَّﺔَ ، ﻓَﺴَﻤِﻊَ ﺻَﻮْﺕَ ﺇِﻧْﺴَﺎﻧَﻴْﻦِ ﻳُﻌَﺬَّﺑَﺎﻥِ ﻓِﻰ ﻗُﺒُﻮﺭِﻫِﻤَﺎ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ‏« ﻳُﻌَﺬَّﺑَﺎﻥِ ، ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻌَﺬَّﺑَﺎﻥِ ﻓِﻰ ﻛَﺒِﻴﺮٍ ‏» ، ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺑَﻠَﻰ ، ﻛَﺎﻥَ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﻻَ ﻳَﺴْﺘَﺘِﺮُ ﻣِﻦْ ﺑَﻮْﻟِﻪِ ، ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻵﺧَﺮُ ﻳَﻤْﺸِﻰ ﺑِﺎﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔِ » .

"Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati sebuah kebun di Madinah atau Mekah beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa dalam kuburnya. Nabi bersabda, “Keduanya sedang disiksa dan tidaklah keduanya disiksa karena masalah yang sulit untuk ditinggalkan”. Kemudian beliau kembali bersabda, “Mereka tidaklah disiksa karena dosa yang mereka anggap dosa besar. Orang yang pertama tidak menjaga diri dari percikan air kencingnya sendiri. Sedangkan orang kedua suka melakukan namimah (adu domba)”
(HR. Bukhari , Fathul Bari': 1/317)

Di antara bentuk Namimah yang paling buruk adalah hasutan yang dilakukan terhadap seorang laki-laki tentang istrinya atau sebaliknya, dengan maksud untuk merusak hubungan suami istri tersebut.

Demikian juga adu domba yang dilakukan sebagian karyawan kepada teman karyawannya yang lain. Misalnya dengan mengadukan ucapan-ucapan kawan tersebut kepada direktur atau atasan dengan maksud untuk memfitnah dan merugikan karyawan tersebut. Semua hal ini hukumnya haram.

Sumber :
(Kitab Muharramat Istahana Bihan nas, karya Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah)

______________________________
______________________________

Rabu, 01 Juli 2020

NASEHAT : SEBELAS RAHASIA KEBERHASILAN PARA SALAFUNA SHOLEH DALAM MENDIDIK PUTERA PUTERI MEREKA.

فأعلى مراتب الاخلاص تصفية العمل عن ملاحظة الخلق بأن لا يريد بعبادته الا امتثال أمر الله والقيام بحق العبودية دون اقبال الناس عليه بالمحبة والثناء والمال ونحو ذلك 

Tingkatan ikhlas yg tertinggi adalah membersihkan amal dari perhatian manusia, karena yg diinginkan dengan ibadahnya hanya menuruti perintah Allah dan melakukan penghambaan yg benar, bukan mencari perhatian manusia berupa kecintaan, pujian, harta dan sebagainya.

(Syaikh Nawawi al-Bantani rh)



ﻋﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﻣﻦ ﺳﺎﺩﺗﻨﺎ ﺍﻝ ﺑﺎﻋﻠﻮﻱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ
١١ ﻋﺎﺩﺓ ﻣﻦ ﻋﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻓﻲ ﺗﺮﺑﻴﺔ ﺍﻭﻻﺩﻫﻢ

Orang-orang Sholeh dari Keluarga Ba'alawi (semoga Allah meridhoi mereka).
memiliki 11 konsep dalam mendidik Anak-anak mereka:

١. ﺍﻻﻡ ﻓﻲ ﺣﺎﻟﺔ ﺍﻟﺮﺿﺎﻋﺔ ﺗﻘﺮﺍﺀ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻮﻟﻮﺩ ﺍﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﺳﻲ ﻭﺍﻟﻤﻌﻮﺫﺗﻴﻦ ﻭﺗﻜﺮﺭﻫﻤﺎ

Memerintahkan kepada isteri-isteri mereka ketika menyusui lidahnya tidak putus  untuk terus  membaca Ayat Kursi dan Al ikhlas, Al falaq ,An nas.

٢. ﺍﻭﻝ ﻣﺎﻳﻠﻘﻨﻮﻥ ﺍﻟﻄﻔﻞ ﻋﻨﺪ ﺑﺪﺍﻳﺔ ﺍﻟﻨﻄﻖ (ﺭﺿﻴﺖ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺭﺑﺎ ﻭﺑﺎﻻﺳﻼﻡ ﺩﻳﻨﺎ ﻭﺑﻤﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻧﺒﻴﺎ ﻭﺭﺳﻮﻻ)

Pertama kali yg diajarkan ke anak mereka ketika baru bisa bicara. kalimat yg berbunyi:
"Rodhitu billahi Robba Wa bil Islami diina Wa bimuhammadin sholla Allahu ‘alayhi wa sallam Nabiyyan wa Rosuula"
artinya (aku ridho Allah sbg Tuhanku dan Islam agamaku dan Nabi Muhammad Nabi dan Rosulku )

٣. ﺍﻟﺨﺮﻭﺝ ﺑﺎﻷﻭﻻﺩ ﺍﻟﺼﻐﺎﺭ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﺣﺘﻰ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻬﻢ ﻋﺎﺩﺓ

Membiasakan kepada anak-anak mereka sejak kecil untuk bangun malam atau bangun sebem tiba waktu Shubuh..

٤. ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻤﻮﺍﺳﻢ ﺍﻟﺪﻳﻨﺔ ﻭﻣﻮﺍﺳﻢ ﺍﻟﻨﻔﺤﺎﺕ ، ﻛﺸﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻳﺠﻤﻌﻮﻥ ﺍﻭﻻﺩﻫﻢ ﻭﻳﺴﻠﻮﻫﻢ ﻣﺎﺫﺍ ﺳﻴﻌﻤﻠﻮﻥ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻮﺍﺳﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﻭﺍﻟﺒﺮ ﻛﻘﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺍﻥ ﻭﺍﻟﺬﻛﺮ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ

Sebelum memasuki Bulan-bulan berkah seperti Ramadhon, mereka mengumpulkan anak-anak mereka dan bertanya kpd mereka, apa yg akan kalian kerjakan dibulan yg berkah ini? dari amalan membaca Al Qur'an, dzikir,dan sedekah dll.

٥. ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ ﺍﻭﻻﺩﻫﻢ ﺍﻟﻨﻴﺔ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﺔ ﻛﻤﺎ ﻳﻌﻠﻤﻮﻧﻬﻢ ﺍﻟﻔﺎﺗﺤﺔ

Mereka mengajari anak-anak mereka niat-niat yg baik sebagaimana mengajari mereka Surat Al Fatihah.

٦. ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻌﻘﺪﻭﻥ ﻣﺠﻠﺲ ﻋﻠﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻳﺠﺘﻤﻊ ﻓﻴﻪ ﻛﻞ ﻣﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻳﻮﻣﻲ ﺍﻭ ﺍﺳﺒﻮﻋﻲ ﻳﻘﺮﺅﻥ ﻣﺎﺗﻴﺴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺍﻥ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ ( ﺣﺰﺏ ) ﻭﻛﺘﺐ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻭﺍﻟﻔﻘﻪ
ﻭﻳﺨﺘﻤﻮﻧﺔ ﺑﺎﻻﺩﻋﻴﺔ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ

Mereka mengadakan majelis ilmu di rumah, dan berkumpul semua yang ada dirumah, majlis harian atau mingguan, mereka membaca sedikit dr alqur'an Al kariem(tadarus) dan kitab hadits serta fiqih
dan mereka menutup majelis dengan doa dan solawat kepada Nabi Muhammad SAW.

٧. ﻓﻲ ﺣﺎﻝ ﺑﻠﻮﻍ ﺍﺣﺪ ﺍﺑﻨﺎﺋﻬﻢ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻌﻠﻤﻮﻧﻪ ﺍﻧﻪ ﺑﻠﻎ ﻭﺍﻧﻪ ﺻﺎﺭ ﻣﻜﻠﻒ ﻭﺍﻥ ﺍﻻﻥ ﺻﺎﺭ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻠﻜﺎﻥ ﻳﺴﺠﻼﻥ ﺣﺴﻨﺎﺗﻪ ﻭﺳﻴﺌﺎﺗﻪ ﻭﻳﻜﺘﺒﺎﻥ ﺍﻗﻮﺍﻟﻪ ﻭﺍﻓﻌﺎﻟﻪ ،ﻭﻳﻜﻮﻥ ﺫﺍﻟﻚ ﻓﻲ ﺟﻤﻊ ﻳﺤﻀﺮﻩ ﺍﻟﻤﺸﺎﻳﺦ ﻭﺍﻟﻜﺒﺎﺭ

Ketika masuk baligh anak mereka, mereka memberi tahu anaknya klo sudah Mukallaf dan sekarang dua Malaikat akan mencatat kebaikan dan kejelekan dan menulis ucapan dan perbuatannya, dan hal itu diadakan perayaan yg dihadiri para ulama' dan orang orang sholeh.

٨. ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻻﻳﺆﺧﺮﻭﻥ ﺯﻭﺍﺝ ﺍﺑﻨﺎﺋﻬﻢ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺒﻠﻮﻍ ﺧﻮﻓﺎ ﺍﻥ ﻳﻘﻌﻮﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺤﻈﻮﺭ

Mereka tidak menunda pernikahan anak-anak mereka setelah baligh kawatir terjerumus kpd kemaksiatan.

٩. ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ ﺍﻭﻻﺩﻫﻢ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺘﻀﺮﻉ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺍﻻﺣﻮﺍﻝ،
ﻓﺎﺫﺍ ﺍﺭﺍﺩ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺷﻲ ﻣﻦ ﻭﺍﻟﺪﻩ ﺍﻭ ﻭﺍﻟﺪﺗﻪ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻟﻪ ﻗﻢ ﻭﺗﻮﺿﺎﺀ ﻭﺻﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻭﺍﺳﺌﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﻘﻀﻲ ﺣﺎﺟﺘﻚ ﻭﺑﻌﺪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻳﺎﻋﻄﻮﻩ ﻣﺎﻃﻠﺐ ،ﻭﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻗﺪ ﺍﺳﺘﺠﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﺩﻋﺎﻙ

Mereka mengajari anak-anak dgn berdoa memohon kpd Allah dlm setiap keadaan, maka apabila anaknya ingin sesuatu dr orang tuanya, mereka berkata kpd anaknya wudhu'lah dan sholat 2 rokaat dan mintaklah kepada Allah hajat-hajatmu. dan setelah sholat orang tua memberikan yg anak minta seraya berkata Sungguh Allah yang mengabulkan doamu.

١٠. ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﺠﻌﻠﻮﻥ ﻟﻜﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻋﻤﻞ ﻣﺨﺼﺺ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻴﺖ ،ﻓﻬﺬﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﺟﻠﺐ ﺍﻻﻏﺮﺍﺽ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻮﻕ ﻭﻫﺬﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﻨﺲ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻭﻫﺬﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﺧﺪﻣﺔ ﺍﻟﻀﻴﻮﻑ ﻭﻫﺬﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﺟﻠﺐ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﻭﻫﻜﺬﺍ

Mereka membagi tugas kepada setiap anak, ada yg tugas belanja ke pasar, dan ada yg menyapu rumah dan ada yg tugas melayani tamu dan ngambil air dsb.

١١. ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻬﺘﻤﻮﺍ ﺑﺘﻌﻠﻴﻢ ﺍﻟﺒﻨﺎﺕ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻛﻮﺭ ﻻﻧﻬﻦ ﺣﺒﻴﺴﺎﺕ ﺍﻟﺒﻴﻮﺕ .

Mereka lebih banyak memperhatikan pembelajaran putri-putri mereka lebih serius dari anak laki-laki karena anak perempuan tidak keluar rumah.

‎يالله بالتوفيق حتى نفيق ونلحق الفريق


Dikutip dari telegram link kitab aswaja

Nasehat :TUJUH GOLONGAN YANG DINAUNGI RAHMAT ALLAH SWT



سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ

“Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ

(1) pemimpin yang adil,

وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ

(2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,

وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ

(3) seorang yang hatinya terpaut dengan masjid,

وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ

(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,

وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ

(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’

وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ

(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta

وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR. Bukhari, No. 1423 dan Muslim, No. 1031)
Dikutip dari telegram link kitab aswaja

KAJIAN : TIGA PERBUATAN YANG AKIBATNYA AKAN KEMBALI PADA PELAKUNYA

Hikmah Pagi*

ثلاث هن راجعات إلى أهلها(1)المكر "ولا يَحِيقُ المكرُ السَّيِّئُ إلَّا بأَهْلِه" (2) والنكث "فَمنْ نَكثَ فإنَّما يَنْكُثُ على نَفْسِه" (3) والبغي "إنَّما بَغْيُكُمْ على أنْفُسِكُمْ" (محاضرات الادباء و محاورات الشعراء والبلغاء 354)

Ada tiga perbuatan yang dilakukan dan akan kembali kepada pelakunya

=> Makar (rencana jahat)

وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ (فاطر ٤٣)

Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri

=> Ingkar janji

فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَى نَفْسِهِ {الفتح ١٠}

maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri

=> Melampaui batas

إِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُم {يونس ٢٣}

sesungguhnya (bencana) kezalimanmu pasti akan menimpa dirimu sendiri

[Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه]
Dikutip dari telegram link kitab aswaja

Nasehat : NASIHAT DAN RENUNGAN UNTUK AKTIVIS LGBT

📋

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Allah 'azza wa jalla berfirman,

وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ

“Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.” [Al-A’raf: 84]

Al-Imam Ibnu Jarir Ath-Thobari rahimahullah berkata,

وكانت فاحشتهم التي كانوا يأتونها، التي عاقبهم الله عليها، إتيان الذكور

“Kekejian yang mereka lakukan, yang menyebabkan Allah menghukum mereka adalah melakukan hubungan sesama lelaki.” [Tafsit Ath-Thobari, 12/547]

Allah jalla wa 'ala juga berfirman,

فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ

“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Rabbmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.” [Hud: 82-83]

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

وَقَوْلُهُ: {وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ} أَيْ: وَمَا هَذِهِ النِّقْمَةُ مِمَّنْ تَشَبَّه بِهِمْ فِي ظُلْمِهِمْ، بِبَعِيدٍ عَنْهُ

“Firman Allah ta’ala, 'Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim' maknanya: Tiadalah siksaan itu jauh dari orang-orang yang MENYERUPAI mereka dalam kezaliman mereka tersebut.” [Tafsir Ibnu Katsir, 3/342]

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

ولما كانت مفسدة اللواط من أعظم المفاسد، كانت عقوبته في الدنيا والآخرة من أعظم العقوبات

"Ketika mafsadat perbuatan hubungan sejenis itu termasuk sebesar-besarnya mafsadat maka hukumannya di dunia dan akhirat juga termasuk sebesar-besarnya hukuman." [Al-Jawaabul Kaafi, hal. 260]

Sumber:

https://www.instagram.com/p/CB9uw2mhjn9/

https://www.facebook.com/1661721914060613/posts/2726374247595369/

GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA'AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM

Pembina: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah

Klik Telegram:
http://t.me/taawundakwah
https://t.me/kajian_assunnah

Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke wa.me/628111833375
Atau wa.me/628111377787

#Yuk_share. Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya." [HR. Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshori radhiyallaahu'anhu]

Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum
Dikutip dari telegram taawundakwatuna

Nasehat ; MAKSIAT MELEMAHKAN HATI DAN BADAN

📋
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Sahabat yang Mulia Ibnu Abbas dan Anas bin Malik radhiyallaahu'anhuma berkata,

إن للحسنة نورا في القلب، وزينا في الوجه، وقوة في البدن، وسعة في الرزق، ومحبة في قلوب الخلق، وإن للسيئة ظلمة في القلب، وشينا في الوجه، ووهنا في البدن، ونقصا في الرزق، وبغضة في قلوب الخلق.

"Sesungguhnya kebaikan itu menyebabkan cahaya di hati, keindahan di wajah, kekuatan di badan, keluasan rezeki dan kecintaan di hati-hati makhluk.

Dan sesungguhnya keburukan itu menyebabkan kegelapan di hati, kejelekan di wajah, kelemahan di badan, kekurangan rezeki dan kebencian di hati-hati makhluk." [Raudhatul Muhibbin, hal. 441 dan Al-Jawaabul Kaafi, hal. 54]

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

وَمِنْهَا أَنَّ الْمَعَاصِيَ تُوهِنُ الْقَلْبَ وَالْبَدَنَ، أَمَّا وَهْنُهَا لِلْقَلْبِ فَأَمْرٌ ظَاهِرٌ، بَلْ لَا تَزَالُ تُوهِنُهُ حَتَّى تُزِيلَ حَيَاتَهُ بِالْكُلِّيَّةِ.
وَأَمَّا وَهْنُهَا لِلْبَدَنِ فَإِنَّ الْمُؤْمِنَ قُوَّتُهُ مِنْ قَلْبِهِ، وَكُلَّمَا قَوِيَ قَلْبُهُ قَوِيَ بَدَنُهُ، وَأَمَّا الْفَاجِرُ فَإِنَّهُ - وَإِنْ كَانَ قَوِيَّ الْبَدَنِ - فَهُوَ أَضْعَفُ شَيْءٍ عِنْدَ الْحَاجَةِ، فَتَخُونُهُ قُوَّتُهُ عِنْدَ أَحْوَجِ مَا يَكُونُ إِلَى نَفْسِهِ فَتَأَمَّلْ قُوَّةَ أَبْدَانِ فَارِسَ وَالرُّومِ، كَيْفَ خَانَتْهُمْ، أَحْوَجَ مَا كَانُوا إِلَيْهَا، وَقَهَرَهُمْ أَهْلُ الْإِيمَانِ بِقُوَّةِ أَبْدَانِهِمْ وَقُلُوبِهِمْ.

"Dan diantara bahaya maksiat adalah melemahkan hati dan badan.

Adapun kelemahan hati maka sudah jelas, bahkan maksiat akan terus melemahkan hatinya sampai dapat mematikannya.

Adapun kelemahan badan, maka seorang mukmin kekuatannya dari hatinya. Setiap hatinya menguat maka menguat pula badannya.

Adapun seorang pendosa, walau badannya kuat maka ia menjadi paling lemah ketika ia membutuhkan kekuatannya, karena kekuatan tubuhnya akan mengkhianatinya di saat ia sangat membutuhkannya.

Renungkanlah kekuatan badan pasukan Persia dan Romawi, bagaimana kekuatan fisik mereka mengkhianati mereka di saat mereka sangat membutuhkannya, sehingga orang-orang yang beriman dengan kekuatan hati dan badan mampu mengalahkan mereka." [Al-Jawaabul Kaafi, hal. 54]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


Sumber:

https://www.instagram.com/p/CBxHKDvBasW/

https://www.facebook.com/1661721914060613/posts/2722148628017931/

GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA'AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM

Pembina: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah

Klik Telegram:
http://t.me/taawundakwah
https://t.me/kajian_assunnah

Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke wa.me/628111833375
Atau wa.me/628111377787

#Yuk_share. Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya." [HR. Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshori radhiyallaahu'anhu]

Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.