📋Indahnya Tauhid [08]
☝
📋 Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda, bahwa Allah Ta'ala berfirman :
"يا ابن آدم، إنك لو أتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيئًا - لأتيتك بقرابها مغفرة"
"Wahai anak Adam (manusia) seandainya engkau datang kepadaKu dengan membawa kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiKu dalam keadaan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu apapun, niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi."[1]
🏷 Al-Hafiz Ibnu Rajab -rahimahullah- menjelaskan :
"Barangsiapa yang datang (kepada Allah) dengan membawa tauhid, dan juga sepenuh bumi dosa, niscaya Allah bertemu dengannya dengan sepenuh bumi ampunan.
Namun hal tersebut terkait dengan "kehendak Allah -Azza wa Jalla". Yakni, jikalau Allah menghendaki, niscaya diampuni, dan jikalau Allah menghendaki niscaya dihukum atas dosanya, dan pada akhirnya, dia tidak kekal di neraka, bahkan dikeluarkan dan dimasukkan kedalam surga.
Tatkala tauhid seorang hamba sempurna, ikhlas dalam bertauhid hanya karena Allah, menunaikan seluruh persyaratannya dengan hati, lisan dan anggota tubuhnya, serta dengan hati dan lisannya tatkala ajal telah tiba, hal itulah yang menjadikannya berhak mendapat pengampunan atas seluruh dosanya yang lalu, sekaligus penghalangnya dari kekekalan di neraka."[2]
📋 Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu anhu- berkata, bahwa Rasulullah shallalahu alihi wasallam bersabda :
" ألا أعلمك كلمات إذا قلتهن غفر الله لك ، وإن كنت مغفورا لك ؟ قل : لا إله إلا الله العلي العظيم ، لا إله إلا الله الحكيم الكريم ، لا إله إلا الله ، سبحان الله رب السموات السبع ورب العرش العظيم ، الحمد لله رب العالمين " ، رواه أحمد برقم (١٣٦٧) ، والترمذي برقم (٣٥٠٤) وصححه الشيخ الألباني في (صحيح الجامع) برقم (٢٦٢١) .
"Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat, yang apabila kamu membacanya niscaya (dosamu) akan diampuni meski sudah diampuni bagimu, yaitu; 'LAA ILAAHA ILLALLAH AL 'ALIYYUL 'AZHIIM, LAA ILAHA ILLALLAH AL HAKIIMUL KARIIM, LAA ILAHA ILLALLAH, SUBHAANALLAHI RABBUS SAMAAWAATIS SAB'I WA RABBUL 'ARSYIL 'AZHIIM AL HAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN (Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah, yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, Tidak ada ilah yang berhak disembah yang Maha bijaksana lagi Mulia, Tidak ada ilah yang berhak disembah melainkan Allah. Maha suci Allah Rabb pemilik 7 lapis langit, dan Rabb pemilik Arsy yang agung, Segala puji hanya bagi Allah Rabb Alam semesta)."[3]
🏷 Perhatikanlah dzikir yang agung tersebut, diantara kandungannya adalah tauhid, bahkan seluruh jenis tauhid ada dalam dzikir tersebut. Hal itu menunjukkan urgensi dan besarnya pengaruh tauhid sebagai sebab Allah Jalla Jalaluh mengampuni dosa si hamba. Sehingga tidaklah berlebihan jikalau syeikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah berkata :
كثرة الذنوب مع صحة التوحيد
خير من قلة الذنوب مع فساد التوحيد
"Bergelimang dosa namun tauhid benar, itu lebih baik dibanding minim dosa, tetapi tauhid rusak."[4]
🏷Al-Hafiz Ibnu Rajab -rahimahullah- berkata :
فإن التوحيد هو الإكسير الأعظم ، فلو وضع منه ذرة على جبال الذنوب و الخطايا لقلبها حسنات"
"Sesungguhnya tauhid merupakan zat atau ramuan yang paling dahsyat, yang seandainya dari ramuan tersebut diambil seberat dzarrah lalu diletakkan diatas gunung dosa dan kesalahan, niscaya hal itu akan merubah gunung dosa tersebut menjadi kebaikan."[5].
Demikianlah diantara urgensi sekaligus keutamaan dari tauhid tatkala terealisasi dengan benar pada diri seorang hamba. (Insya Allah bersambung)
Semoga bermanfaat,
Allohu A'lam.
Ust Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
🌐 Sumber :
https://www.facebook.com/106984757706500/posts/124928585912117/
___________________
[1] HR. At-Tirmidzy no 3463, dihasankan oleh Syeikh Al-Bani dalam Shohihul Jami no 4338.
[2] Jami Al-Ulum wal Hikam, hal 483.
[3] HR. At-Tirmidzy no 3426, Ahmad no 674, dishohihkan oleh Syeikh Al-Bani dalam Shohihul Jami no 2621.
[4] Al-Istiqomah : 1/466.
[5] Asbabul Maghfiroh, hal 29.
Dikutip dari telegram at tasyfiyah wa tarbiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar