10 ciri taqwa:
1. Bersegera memohon ampunan Allah bila
berbuat dosa dan mudah meminta maaf kepada sesama manusia (Tidak gengsi)
2. Mau berinfaq/sedekah dalam keadaan lapang maupun sempit (Tidak pelit)
3. Bisa menahan amarah (Tidak ngambekan/emosian)
4. Mudah memaafkan kesalahan orang lain (Tidak pendendam)
5. Senantiasa melakukan kebaikan atau
berbuat baik (Tidak jahat)
Kelima ciri di atas diambil dari surat Al-Qur’an -
Ali ‘Imran (3) : 133 – 135 sebagai berikut:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dan juga orang-orang yang apabila
mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan
Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui” ~
Al-Qur’an - Ali
‘Imran (3) : 133 – 135 ~
6. Selalu menepati janji – “Bukan demikian, sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuatnya) dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa” ~ Ali Imran (3) : 76 ~
7. Bersabar dalam menerima cobaan – “ .... Orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan
mereka itulah orang yang bertaqwa” ~ Al Baqarah (2) : 177 ~.
Surah dan ayat Al-Qur’an tersebut di atas (Al Baqarah
: 177) secara keseluruhan merupakan ‘Pokok Pokok Kebajikan’ dan merupakan
kriteria terinci mengenai orang yang bertaqwa. (Silahkan baca)
8. Tidak sombong dan tidak berbuat
kerusakan di muka bumi – “Negeri akhirat
itu, kamijadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang
yang bertaqwa” ~ Al Qashash (28) : 83 ~
9. Selalu ingat kepada Allah
(dzikrullah) dengan menggunakan akal
– “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah,
zikir yang sebanyak-banyaknya” ~ Al Ahzab (33) : 41
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari
siksa neraka” ~ Ali Imran (3) : 190 – 191 ~
Berzikir (mengingat Allah) itu itu bisa dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain dengan shalat wajib dan sunnah, tahmid,
takbir, tahlil, istighfar, mendengarkan siaran-siaran tausiah, menghadiri
majelis taklim, pengajian, membaca Al-Qur’an dan sebagainya.
10. Selalu berhati-hati dalam setiap
tindakan karena takut terhadap azab Allah
– “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat
dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertaqwa, (yaitu)
orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak
melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat.” ~
Al An biyaa’ (21) : 48 – 49 ~
dikutip dari Pengajian Kelompok 5 Perumahan
Masnaga Jakasampurna dengan Narasumber AA Diaz Genaldi – Sabtu, 20 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar