Hidup memang bak roda berputar, kadang di atas kadang di bawah. Namun, apabila hidup tersebut terdapat berkah di dalamnya, maka hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
Maka, berikut beberapa tanda kalau hidup Anda penuh dengan keberkahan.
1. Mampu mensyukuri apapun yang ada
Apapun yang ada di dalam kehidupan, baik berbentuk fisik maupun tidak, semuanya selalu disyukuri. Dalam keadaan sulit, selalu bersyukur terhadap kesulitan itu. Dan dalam keadaan senang, rasa syukur tersebut tidak pernah berkurang, malah semakin bertambah.
Rasa syukur setiap keadaan ini merupakan bentuk keberkahan yang hadir di dalam kehidupan. Sebab, apabila semakin bersyukur, maka semakin meningkat keberkahan dan rezeki yang telah disyukurkan tersebut. Sesuai dengan QS. Ibrahim ayat 7:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Artinya : Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
2. Selalu muncul sifat sabar saat ujian melanda
Tidak semua orang mampu dalam bersabar saat ujian melanda, baik itu ujian kecil maupun ujian besar. Kebanyakan akan selalu menyalahkan keadaan yang tidak sesuai dengan rencana, atau membuat harta dan fisiknya berkurang.
Namun, apabila hidup penuh dengan keberkahan, maka bagaimana pun bentuk ujian yang sedang dirasakan, rasa sabar dan menerima semua yang ada selalu muncul. Inilah merupakan bentuk bahwa hidup telah dipenuhi dengan keberkahan.
Rasa sabar ini perlu ada sesuai dengan QS. Ali ‘Imran ayat 200:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
3. Menikmati setiap amal shaleh yang dilakukan
Melakukan amal shaleh adalah melakukan setiap kebaikan di dalam hidupnya, seperti menjalankan segala perintah dan sunnah Nabi dan meninggalkan segala larangan dan hal-hal lain yang mendulang dosa.
Meskipun setiap hal-hal baik tersebut sangat sulit dan penuh rintangan untuk bisa melakukannya, rasa ikhlas tetap ada di dalam hati. Sehingga, kenikmatan dari segala perbuatannya bisa dirasakan.
Sesuai dengan QS. Al-An’am ayat 125:
فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهْدِيَهُۥ يَشْرَحْ صَدْرَهُۥ لِلْإِسْلَٰمِ ۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُۥ يَجْعَلْ صَدْرَهُۥ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى ٱلسَّمَآءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجْسَ عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Artinya: Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
4. Istiqamah dalam kebaikan
Konsisten terhadap sesuatu itu penuh dengan tantangan bagaimana untuk tetap bisa mempertahankan kegiatan yang dilakukan. Hal ini pun berkaitan dengan setiap kebaikan yang dilakukan setiap saat.
Apabila keberkahan telah hadir di dalam kehidupan, maka setiap melakukan kebaikan selalu konsisten. Contohnya, tetap berdakwah kepada kebaikan walau dicemooh, berpakaian tertutup walau dipandang rendah, dan sebagainya.
Sesuai dengan QS. Ali ‘Imran ayat 101:
وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنتُمْ تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ ءَايَٰتُ ٱللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُۥ ۗ وَمَن يَعْتَصِم بِٱللَّهِ فَقَدْ هُدِىَ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Artinya: Bagaimanakah kamu sampai menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
5. Selalu merindukan Allah SWT
Seluruh seluk beluk kehidupan di dunia ini adalah bentuk dari rasa sayangnya Allah kepada hamba-Nya, walaupun itu ujian maupun cobaan. Hal yang sangat istimewa atas keberkahan yang hadir di dalam hidup adalah selalu merindukan Allah SWT.
Apabila mendengar nama Allah, lantunan ayat suci, berbuat kebaikan, atau bahkan merasakan cobaan tetap membuat rindu kepada Sang Pencipta. Sesuai dengan QS. Al-Anfal ayat 2 dan 3:
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemerlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Artinya: yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar