dibaca normal 2 menit Home Pendidikan Apa Ciri-ciri Amal Ibadah yang Diterima Allah SWT? Penulis: Abdul Hadi tirto.id - 18 Mar 2022 16:40 WIB Diperbarui 24 Apr 2022 12:34 WIB Sejak di dunia, sudah ada tanda-tanda tertentu yang menunjukkan bahwa suatu ibadah diterima Allah SWT. Apa ciri-cirinya? tirto.id - Tujuan utama diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, sebagaimana tergambar dalam surah Adz-Dzariyat ayat 56. Kemudian, ibadah yang dilakukan pun harus tunduk pada syarat-syarat tertentu agar tidak tertolak. Lantas, apa ciri-ciri dan ketentuan agar ibadah diterima di sisi Allah SWT? Sebenarnya, penerimaan atau penolakan suatu ibadah sukar diukur. Putusan bahwa suatu ibadah diterima atau ditolak bukan kuasa manusia. Hanya Allah yang berhak menentukan bahwa ibadah itu layak diterima di sisi-Nya. Akan tetapi, para ulama sudah mengatur terkait syarat-syarat tertentu yang menentukan suatu ibadah diterima atau tidak oleh Allah SWT. Syarat-syarat Ibadah agar Diterima Allah SWT Agar suatu ibadah diridai Allah SWT, setidaknya terdapat 3 ketentuan yang harus dipenuhi seorang muslim, Mohammad Abul Hafidz, Dihliz Zuna'i, dan Munifatunnufus dalam Al-Quran Hadis (2014) menyebutkan tiga ketentuan tersebut, mencakup (1) didasari keikhlasan karena Allah semata, (2) sesuai tuntunan Rasulullah SAW, dan (3) berdasarkan ilmu (bukan sekadar ikut-ikutan). Pertama, suatu ibadah harus dilakukan karena orang yang melakukannya rela dan ikhlas, bukan karena paksaan pihak luar. Tidak juga karena riya atau ingin dipuji orang lain. Hal itu tergambar dalam firman Allah SWT di surah Al-Bayyinah ayat 5: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan [ikhlas] kepada-Nya dalam [menjalankan] agama yang lurus… " (Al-Bayyinah [98]: 5). Kedua, ibadah yang dikerjakan tidak dibuat-buat sendiri, melainkan karena sudah dicontohkan Rasulullah SAW, sebagaimana tergambar dalam sabda beliau: "Siapa yang mengada-ngada dalam unsur agama [tanpa dicontohkan], maka ibadahnya tertolak," (H.R. Bukhari dan Muslim). Ketiga, ibadah juga harus didasari dengan ilmu pengetahuan. Artinya, seorang muslim paham bahwa ibadah itu sesuai dengan syariat dan tata caranya diajarkan Islam. Jangan sampai ibadah yang dilakukan karena taklid buta atau ikut-ikutan tanpa berdasarkan ilmu. Baca juga: MUI Tegaskan Ibadah Haji di Metaverse Tidak Sah Apa Arti Birrul Walidain: Hukum dan Keutamaan Berbakti ke Orangtua Ciri-ciri Ibadah Diterima Allah SWT Sebagaimana disebutkan di atas, penerimaan dan penolakan suatu ibadah merupakan hak prerogatif Allah SWT. Akan tetapi, sejak di dunia, sebenarnya sudah ada tanda-tanda tertentu yang menunjukkan bahwa suatu ibadah diterima Allah SWT. Namun, jikapun tanda-tanda berikut tidak muncul, namun ibadah itu sudah mengikuti syarat-syarat dan ketentuan di atas, seorang muslim harus yakin bahwa ia sudah mengikuti tuntunan yang benar. Tanda-tanda berikut ini disampaikan oleh Syekh Ibnu Atha'illah, seorang ulama dari mazhab Maliki. Pertama, di antara tanda bahwa ibadah seseorang diterima Allah SWT adalah munculnya kebahagiaan dan ketenangan, tidak khawatir dan sirnanya kesedihan pada sosok yang melakukannya. Hal itu berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Yunus ayat 62-64: “Ketahuilah, para wali Allah tidak dihinggapi kekhawatiran dan kesedihan. Mereka yang beriman dan mereka itu bertakwa akan menerima kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhirat ... ” (QS. Yunus [10]: 62-64). Kedua, merasa cukup atau qana'ah atas pemberian Allah SWT, ia tenang dan tidak menggebu-gebu mencari harta duniawi (meskipun bisa jadi ia sudah kaya raya). “Siapa saja beramal saleh laki-laki maupun perempuan sedangkan mereka itu orang beriman, maka kami hidupkan dia dengan kehidupan yang baik,” (QS. An-Nahl [16]: 97). Baca juga: Apa itu Munfarid dan Jamaah dalam Ibadah Sholat? Hukum Menuntut Ilmu & Keutamaannya: Pahala Sebesar Orang Berjihad Baca juga artikel terkait IBADAH ISLAM atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi (tirto.id - Pendidikan) Penulis: Abdul Hadi Editor: Addi M Idhom Artikel Menarik Lainnya Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah: Pengertian Beserta Contohnya Apa Syarat Diterimanya Amal Shaleh Seorang Muslim? Hikmah Peristiwa Isra Miraj dan Pengaruhnya Bagi Umat Muslim Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad, Sejarah, dan Kronologi Peristiwa Sejarah Peristiwa Amul Huzni, Kisah Tahun Duka Nabi Muhammad Asmaul Husna Al Basir Artinya Maha Melihat dan Dalil di Al Quran Bagaimana Prinsip Islam Moderat dan Apa Saja Ciri-cirinya? Pengertian Iman kepada Rasul Allah Beserta Hikmah & Maknanya Hasil Pileg 2024 Versi Quick Count Update 09:40 WIB Pendaftaran KIP Kuliah 2024 Sampai Kapan? Cek Jadwalnya Siapa BEM Nusantara yang Minta Rakyat Terima Hasil Pemilu? Daftar Pembalap MotoGP 2024, Nomor, Line-up Tim, & Rookie Berita Terkini Sanksi Minta Maaf Kasus Pungli Rutan KPK, Dewas Bak Macan Kertas PKB Sebut Tak Perlu Khawatir Simpang Siur Hasil Sirekap KPU Peneliti BRIN: Parpol Harus Beri Edukasi Terkait Hitung Cepat Jokowi Panggil Surya Paloh ke Istana Malam ini, Sekadar Bertemu PKB Sebut Suaranya Naik 6 Juta Imbas Cak Imin Jadi Cawapres Santunan KPPS Meninggal Akan Diserahkan Oleh KPU Daerah PKB Masih Fokus Perolehan Suara, Koalisi Atau Oposisi Belum Tahu Petugas Berguguran, Sistem Pemilu Serentak Perlu Dievaluasi Lagi Indef: Penyatuan Dirjen Pajak & Bea Cukai Rawan Konflik Internal Update Kemenkes: 57 Petugas Pemilu Meninggal per 17 Februari HomePendidikan Arti Asmaul Husna Asy Syahid: Dalil di Al-Qur'an dan Makna Zikirnya tirto.id - 18 Mar 2022 16:15 WIB Asmaul Husna Asy Syahid artinya Yang Maha Menyaksikan, dalil di Al-Qur'an dan maknanya. tirto.id - Asmaul Husna Asy Syahid artinya Yang Maha Menyaksikan. Allah SWT memiliki 99 nama yang baik atau kerap dikenal dengan “Asmaul Husna”. Seorang muslim sebaiknya mengetahui dan mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk perilaku, sifat maupun untuk wirid. Baca artikel selengkapnya
Baca selengkapnya di artikel "Apa Ciri-ciri Amal Ibadah yang Diterima Allah SWT?", https://tirto.id/gp24.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar