Selasa, 27 Februari 2024

Tanda Hidup Penuh Keberkahan

 


Hidup memang bak roda berputar, kadang di atas kadang di bawah. Namun, apabila hidup tersebut terdapat berkah di dalamnya, maka hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.

Maka, berikut beberapa tanda kalau hidup Anda penuh dengan keberkahan.

1. Mampu mensyukuri apapun yang ada

Apapun yang ada di dalam kehidupan, baik berbentuk fisik maupun tidak, semuanya selalu disyukuri. Dalam keadaan sulit, selalu bersyukur terhadap kesulitan itu. Dan dalam keadaan senang, rasa syukur tersebut tidak pernah berkurang, malah semakin bertambah.

Rasa syukur setiap keadaan ini merupakan bentuk keberkahan yang hadir di dalam kehidupan. Sebab, apabila semakin bersyukur, maka semakin meningkat keberkahan dan rezeki yang telah disyukurkan tersebut. Sesuai dengan QS. Ibrahim ayat 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya : Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.

2. Selalu muncul sifat sabar saat ujian melanda

Tidak semua orang mampu dalam bersabar saat ujian melanda, baik itu ujian kecil maupun ujian besar. Kebanyakan akan selalu menyalahkan keadaan yang tidak sesuai dengan rencana, atau membuat harta dan fisiknya berkurang.

Namun, apabila hidup penuh dengan keberkahan, maka bagaimana pun bentuk ujian yang sedang dirasakan, rasa sabar dan menerima semua yang ada selalu muncul. Inilah merupakan bentuk bahwa hidup telah dipenuhi dengan keberkahan.

Rasa sabar ini perlu ada sesuai dengan QS. Ali ‘Imran ayat 200:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

3. Menikmati setiap amal shaleh yang dilakukan

Melakukan amal shaleh adalah melakukan setiap kebaikan di dalam hidupnya, seperti menjalankan segala perintah dan sunnah Nabi dan meninggalkan segala larangan dan hal-hal lain yang mendulang dosa.

Meskipun setiap hal-hal baik tersebut sangat sulit dan penuh rintangan untuk bisa melakukannya, rasa ikhlas tetap ada di dalam hati. Sehingga, kenikmatan dari segala perbuatannya bisa dirasakan.

Sesuai dengan QS. Al-An’am ayat 125:

فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهْدِيَهُۥ يَشْرَحْ صَدْرَهُۥ لِلْإِسْلَٰمِ ۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُۥ يَجْعَلْ صَدْرَهُۥ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى ٱلسَّمَآءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجْسَ عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

Artinya: Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.

4. Istiqamah dalam kebaikan

Konsisten terhadap sesuatu itu penuh dengan tantangan bagaimana untuk tetap bisa mempertahankan kegiatan yang dilakukan. Hal ini pun berkaitan dengan setiap kebaikan yang dilakukan setiap saat.

Apabila keberkahan telah hadir di dalam kehidupan, maka setiap melakukan kebaikan selalu konsisten. Contohnya, tetap berdakwah kepada kebaikan walau dicemooh, berpakaian tertutup walau dipandang rendah, dan sebagainya.

Sesuai dengan QS. Ali ‘Imran ayat 101:

وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنتُمْ تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ ءَايَٰتُ ٱللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُۥ ۗ وَمَن يَعْتَصِم بِٱللَّهِ فَقَدْ هُدِىَ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Artinya: Bagaimanakah kamu sampai menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

5. Selalu merindukan Allah SWT

Seluruh seluk beluk kehidupan di dunia ini adalah bentuk dari rasa sayangnya Allah kepada hamba-Nya, walaupun itu ujian maupun cobaan. Hal yang sangat istimewa atas keberkahan yang hadir di dalam hidup adalah selalu merindukan Allah SWT.

Apabila mendengar nama Allah, lantunan ayat suci, berbuat kebaikan, atau bahkan merasakan cobaan tetap membuat rindu kepada Sang Pencipta. Sesuai dengan QS. Al-Anfal ayat 2 dan 3:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemerlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

Artinya: yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.

Jumat, 23 Februari 2024

*8 HADIAH ALLAH UNTUK ORANG YANG SABAR.*_

 _


_*Buah dari kesabaran adalah pahala dari Allah SWT.* Allah Ta'ala juga telah menjanjikan hadiah manis untuk orang-orang yang sabar._


_*8 hadiah dari Allah bagi Meraka yang Sabar, antara lain :*_


_*✅1.) Mendapatkan cinta Allah Ta'ala :*_

_↗️"Hal ini berdasarkan ayat Al-qur'an yang artinya: “Dan Allah Ta'ala Mencintai orang-orang yang sabar.” (QS.Ali Imran:146)._


_*✅2. Pahala tanpa batas :*_

_“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS.az-Zumar:10)._


_*✅3.) Mendapatkan pertolongan Allah Ta'ala :*_

_↗️“Sungguh, Allah Ta'ala beserta orang-orang yang sabar.” (QS.al-Baqarah:153)._


_*✅4.) Balasan Surga :*_

_↗️“Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam Surga) atas kesabaran mereka.” (QS.al-Furqan: 35)._


_*✅5.) Keberuntungan di hari Kiamat dan keselamatan dari api neraka :*_

_↗️“Sedang para Malaikat masuk ketempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan): ‘Salamun ‘alaikum bima shabartum’. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (Ar-Ra’d: 23-24)._


_*✅6.) Mendapatkan kabar gembira dari Allah Ta'ala :*_

_↗️"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS.al-Baqarah: 157)._


_*✅7.) Mendapatkan ampunan dan juga rahmat Allah Ta'ala :*_

_↗️“Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan-nya.” (QS.Al-Baqarah: 157)_


_*✅8.) Mendapatkan petunjuk dari Allah Ta'ala :*_

_↗️“Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.Al-Baqarah: 157)._


_*☝️Sesungguhnya Allah Ta'ala selalu bersama umat-Nya yang paling sabar :*_

_*↗️Allah Ta'ala Berfirman :*_

_"Dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan." - (QS 11:115)._


_↗️"Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah Ta'ala adalah benar." - (QS 30:60)._


Mari sholat Dhuha lanjut bc Al Quran & Dzikrulloh+ doakan ortu dan sesama muslim

_TIGA PENYELAMAT, PERUSAK, PENINGGI DERAJAT, DAN PENGHAPUS DOSA_

 *السلام عليكم ورحمة الله وبركاته*

*❤ بسم الله الرحمن الرحيم ❤*


*📚_TIGA PENYELAMAT, PERUSAK, PENINGGI DERAJAT, DAN PENGHAPUS DOSA_📚*


Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah bersabda:

Ada tiga perkara yang dapat menyelamatkan manusia (dari siksa Allah); ada tiga perkara yang dapat membinasakan manusia; ada tiga perkara yang dapat meninggikan derajat manusia; dan ada tiga perkara yang dapat menghapus dosa."


Tiga hal yang dapat menyelamatkan manusia (dari siksa Allah) adalah:

1. Takut kepada Allah ta'ala, baik ketika berada ditempat sepi maupun ketika berada ditempat ramai;

2. Berpola hidup hemat dan sederhana, baik saat tidak punya maupun saat bercukupan;

3. Selalu berlaku adil, baik saat tidak punya maupun saat berkecukupan;


Tiga hal yang dapat membinasakan manusia adalah:

1. Saat bakhil;

2. Senantiasa memperturutkan hawa nafsunya; dan

3. Membanggakan diri sendiri. 


Kritria bakhil/kikir ialah tidak mau menunaikan hak Allah atau hak orang lain. Dalam riwayat lain disebutkan: "kikir yang ditaati," meskipun pada wataknya manusia itu kikir, tetapi jika tidak ditaati tidak akan membinasakan pelakunya. 


Tiga hal yang dapat meninggikan derajat manusia adalah:

1. Membudayakan ucapan salam (di kalangan kaum muslim);

2. Suka memberikan makan kepada tamu dan orang yang lapar; dan 

3. Sholat Tahajjud pada tengah malam saat orang-orang sedang tidur nyenyak.


Adapun tiga hal yang dapat menghapuskan dosa adalah:

1. Menyempurnakan wudhu' meskipun cuaca sangat dingin;

2. Melangkahkan kaki untuk melakukan shalat berjama'ah; dan

3. Menunggu tibanya waktu shalat yang kedua usai mengerjakan shalat yang pertama."


Yang dimaksud dengan adil, baik saat senang maupun saat marah, adalah orang yang bersangkutan tetap berepegang teguh pada prinsip keadilan dan tidak mudah terpengaruh oleh emosinya, yang semuanya itu dilakukannya demi mengharapkan ridha Allah semata. 


*[Sumber Kitab Nashoihul 'ibad, Bab 3 Maqolah ke 8].*


🌸🌻🌸

Rabu, 21 Februari 2024

5 pembatal sedekah

 *Assalamualaikum warahmatullahi Wabarrakattuh*


*LIMA HAL YANG DAPAT MERUSAK BAHKAN MENGHILANGKAN PAHALA SEDEKAH*


_Bismillahirrahmanirrahim..._

_*Sedekah termasuk amalan yang mendatangkan berbagai pahala,* Namun, ada hal-hal yang menyebabkan hilangnya pahala sedekah yg perlu umat Islam waspadai._


*Allah Ta'ala Berfirman :*_

_"Orang-orang yang menginfakkan hartanya pada malam dan siang hari, baik secara rahasia maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih." (QS. Al Baqarah ayat 274)._


_*✍️Hal-hal yang Menyebabkan Hilangnya Pahala Sedekah :*_


*Abu Hurairah RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :* "Ada tujuh golongan yg akan dinaungi Allah SWT dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. Di antaranya, seorang yg mengeluarkan suatu sedekah, tangan kirinya tidak mengetahui apa yg diberikan oleh tangan kanannya." (HR Bukhari dan Muslim)._


_*✍️Berikut merupakan hal-hal yang menyebabkan hilangnya pahala sedekah :*_


*1.Menyebut-nyebut Sedekahnya :*_

_Allah SWT melarang menyebut-nyebut sedekah yang telah dikeluarkan agar tidak merusak sedekahnya. (Termaktub QS.Al Baqarah ayat 264)._


*2. Menyakiti Hati Penerima Sedekah :*_

_Hal yg dapat merusak pahala sedekah lainnya adalah menyakiti hari si penerima sedekah. (Dijelaskan surah Al Baqarah ayat 264)._


*3. Mengambil Kembali Sedekah yang Sudah Dikeluarkan :*_

_"Janganlah engkau mengambil kembali sesuatu yg telah engkau sedekahkan." Ini adalah hadits hasan shahih."_


*4.Membesar-besarkan Sedekahnya :*_

_"Sum'ah berarti melakukan amal perbuatan agar orang lain mendengar apa yg diperbuat, lalu mereka memuji dan ia menjadi tenar._


*5. Bersedekah dengan Rezeki yang Haram :*_

*Dari Ibnu Umar RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda,* "Tidak akan diterima salat tanpa thaharah (bersuci), dan tidak akan diterima pula sedekah dari harta ghulul (haram) ." (HR Muslim)._


_👏Mudah-mudahan Alloh SWT menerima segala amal kebaikan kita serta terhindar dan terpelihara dari keburukan yg bisa menghilangkan dan menghapus semua kabaikan kita. *Insyaallah Aamiin Allahuma Aamiin.*_

Minggu, 18 Februari 2024

Ciri amal ibadah diterima Allah swt

 dibaca normal 2 menit Home Pendidikan Apa Ciri-ciri Amal Ibadah yang Diterima Allah SWT? Penulis: Abdul Hadi tirto.id - 18 Mar 2022 16:40 WIB Diperbarui 24 Apr 2022 12:34 WIB Sejak di dunia, sudah ada tanda-tanda tertentu yang menunjukkan bahwa suatu ibadah diterima Allah SWT. Apa ciri-cirinya? tirto.id - Tujuan utama diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, sebagaimana tergambar dalam surah Adz-Dzariyat ayat 56. Kemudian, ibadah yang dilakukan pun harus tunduk pada syarat-syarat tertentu agar tidak tertolak. Lantas, apa ciri-ciri dan ketentuan agar ibadah diterima di sisi Allah SWT? Sebenarnya, penerimaan atau penolakan suatu ibadah sukar diukur. Putusan bahwa suatu ibadah diterima atau ditolak bukan kuasa manusia. Hanya Allah yang berhak menentukan bahwa ibadah itu layak diterima di sisi-Nya. Akan tetapi, para ulama sudah mengatur terkait syarat-syarat tertentu yang menentukan suatu ibadah diterima atau tidak oleh Allah SWT. Syarat-syarat Ibadah agar Diterima Allah SWT Agar suatu ibadah diridai Allah SWT, setidaknya terdapat 3 ketentuan yang harus dipenuhi seorang muslim, Mohammad Abul Hafidz, Dihliz Zuna'i, dan Munifatunnufus dalam Al-Quran Hadis (2014) menyebutkan tiga ketentuan tersebut, mencakup (1) didasari keikhlasan karena Allah semata, (2) sesuai tuntunan Rasulullah SAW, dan (3) berdasarkan ilmu (bukan sekadar ikut-ikutan). Pertama, suatu ibadah harus dilakukan karena orang yang melakukannya rela dan ikhlas, bukan karena paksaan pihak luar. Tidak juga karena riya atau ingin dipuji orang lain. Hal itu tergambar dalam firman Allah SWT di surah Al-Bayyinah ayat 5: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan [ikhlas] kepada-Nya dalam [menjalankan] agama yang lurus… " (Al-Bayyinah [98]: 5). Kedua, ibadah yang dikerjakan tidak dibuat-buat sendiri, melainkan karena sudah dicontohkan Rasulullah SAW, sebagaimana tergambar dalam sabda beliau: "Siapa yang mengada-ngada dalam unsur agama [tanpa dicontohkan], maka ibadahnya tertolak," (H.R. Bukhari dan Muslim). Ketiga, ibadah juga harus didasari dengan ilmu pengetahuan. Artinya, seorang muslim paham bahwa ibadah itu sesuai dengan syariat dan tata caranya diajarkan Islam. Jangan sampai ibadah yang dilakukan karena taklid buta atau ikut-ikutan tanpa berdasarkan ilmu. Baca juga: MUI Tegaskan Ibadah Haji di Metaverse Tidak Sah Apa Arti Birrul Walidain: Hukum dan Keutamaan Berbakti ke Orangtua Ciri-ciri Ibadah Diterima Allah SWT Sebagaimana disebutkan di atas, penerimaan dan penolakan suatu ibadah merupakan hak prerogatif Allah SWT. Akan tetapi, sejak di dunia, sebenarnya sudah ada tanda-tanda tertentu yang menunjukkan bahwa suatu ibadah diterima Allah SWT. Namun, jikapun tanda-tanda berikut tidak muncul, namun ibadah itu sudah mengikuti syarat-syarat dan ketentuan di atas, seorang muslim harus yakin bahwa ia sudah mengikuti tuntunan yang benar. Tanda-tanda berikut ini disampaikan oleh Syekh Ibnu Atha'illah, seorang ulama dari mazhab Maliki. Pertama, di antara tanda bahwa ibadah seseorang diterima Allah SWT adalah munculnya kebahagiaan dan ketenangan, tidak khawatir dan sirnanya kesedihan pada sosok yang melakukannya. Hal itu berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Yunus ayat 62-64: “Ketahuilah, para wali Allah tidak dihinggapi kekhawatiran dan kesedihan. Mereka yang beriman dan mereka itu bertakwa akan menerima kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhirat ... ” (QS. Yunus [10]: 62-64). Kedua, merasa cukup atau qana'ah atas pemberian Allah SWT, ia tenang dan tidak menggebu-gebu mencari harta duniawi (meskipun bisa jadi ia sudah kaya raya). “Siapa saja beramal saleh laki-laki maupun perempuan sedangkan mereka itu orang beriman, maka kami hidupkan dia dengan kehidupan yang baik,” (QS. An-Nahl [16]: 97). Baca juga: Apa itu Munfarid dan Jamaah dalam Ibadah Sholat? Hukum Menuntut Ilmu & Keutamaannya: Pahala Sebesar Orang Berjihad Baca juga artikel terkait IBADAH ISLAM atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi (tirto.id - Pendidikan) Penulis: Abdul Hadi Editor: Addi M Idhom Artikel Menarik Lainnya Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah: Pengertian Beserta Contohnya Apa Syarat Diterimanya Amal Shaleh Seorang Muslim? Hikmah Peristiwa Isra Miraj dan Pengaruhnya Bagi Umat Muslim Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad, Sejarah, dan Kronologi Peristiwa Sejarah Peristiwa Amul Huzni, Kisah Tahun Duka Nabi Muhammad Asmaul Husna Al Basir Artinya Maha Melihat dan Dalil di Al Quran Bagaimana Prinsip Islam Moderat dan Apa Saja Ciri-cirinya? Pengertian Iman kepada Rasul Allah Beserta Hikmah & Maknanya Hasil Pileg 2024 Versi Quick Count Update 09:40 WIB Pendaftaran KIP Kuliah 2024 Sampai Kapan? Cek Jadwalnya Siapa BEM Nusantara yang Minta Rakyat Terima Hasil Pemilu? Daftar Pembalap MotoGP 2024, Nomor, Line-up Tim, & Rookie Berita Terkini Sanksi Minta Maaf Kasus Pungli Rutan KPK, Dewas Bak Macan Kertas PKB Sebut Tak Perlu Khawatir Simpang Siur Hasil Sirekap KPU Peneliti BRIN: Parpol Harus Beri Edukasi Terkait Hitung Cepat Jokowi Panggil Surya Paloh ke Istana Malam ini, Sekadar Bertemu PKB Sebut Suaranya Naik 6 Juta Imbas Cak Imin Jadi Cawapres Santunan KPPS Meninggal Akan Diserahkan Oleh KPU Daerah PKB Masih Fokus Perolehan Suara, Koalisi Atau Oposisi Belum Tahu Petugas Berguguran, Sistem Pemilu Serentak Perlu Dievaluasi Lagi Indef: Penyatuan Dirjen Pajak & Bea Cukai Rawan Konflik Internal Update Kemenkes: 57 Petugas Pemilu Meninggal per 17 Februari HomePendidikan Arti Asmaul Husna Asy Syahid: Dalil di Al-Qur'an dan Makna Zikirnya tirto.id - 18 Mar 2022 16:15 WIB Asmaul Husna Asy Syahid artinya Yang Maha Menyaksikan, dalil di Al-Qur'an dan maknanya. tirto.id - Asmaul Husna Asy Syahid artinya Yang Maha Menyaksikan. Allah SWT memiliki 99 nama yang baik atau kerap dikenal dengan “Asmaul Husna”. Seorang muslim sebaiknya mengetahui dan mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk perilaku, sifat maupun untuk wirid. Baca artikel selengkapnya


Baca selengkapnya di artikel "Apa Ciri-ciri Amal Ibadah yang Diterima Allah SWT?", https://tirto.id/gp24.