*https://www.facebook.com/100024527285078/posts/1217828845711347/
Ada banyak pendapat mengenai kualitas kebahagiaan, seperti rasa optimis, kebaikan hati, hubungan sosial yang baik, sampai dikaitkan dengan produktivitas di tempat kerja. Dari berbagai macam bentuk kualitas kebahagiaan, yang paling penting dan mendasar adalah satu hal, yaitu *bersyukur (gratitude)*.
*Apa itu bersyukur?*
Bersyukur adalah penghargaan atas apa yang berharga dan bermakna bagi diri kita. Mengembangkan sikap syukur merupakan sebuah cara paling sederhana untuk meningkatkan kepuasan hidup Anda.
Menurut Amy Morin, pelatih kekuatan mental, penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa rasa syukur paling tidak memiliki tujuh manfaat seperti berikut:
*• Membuka pintu untuk lebih banyak hubungan.* Rasa syukur yang dikemas dalam ucapan "terimakasih" tidak hanya merupakan perilaku yang baik, tetapi menunjukkan apresiasi dalam masalah sosial, termasuk dalam mendapatkan teman baru. Dalam penelitian tahun 2014 yang diterbitkan dalam Emotion, ucapan terimakasih kepada kenalan baru membuat mereka lebih cenderung mendapatkan hubungan yang berkelanjutan.
*• Meningkatkan kesehatan fisik.* Orang yang bersyukur mengalami lebih sedikit rasa sakit dan nyeri. Secara umum, mereka juga merasa lebih sehat. Menariknya, mereka juga lebih cenderung menjaga kesehatannya. Mereka lebih sering berolahraga, lebih rutin melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter dan melakukan detox, yang kemungkinan besar hal ini akan berkontribusi pada umur panjang.
*• Meningkatkan kesehatan psikologis.* Rasa syukur mengurangi banyak emosi beracun, mulai dari iri hati dan kebencian hingga frustrasi dan penyesalan. Robert A. Emmons, Ph.D., seorang peneliti syukur terkemuka, telah melakukan banyak penelitian tentang hubungan antara rasa syukur dan kesejahteraan. Penelitiannya menunjukkan bahwa rasa syukur secara efektif meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi depresi.
*•Meningkatkan empati dan mengurangi agresi.* Orang yang bersyukur lebih cenderung berperilaku prososial, bahkan ketika orang lain berperilaku kurang baik. Menurut sebuah studi tahun 2012 oleh University of Kentucky, mereka yang memiliki peringkat lebih tinggi pada skala syukur cenderung tidak membalas orang lain, bahkan ketika diberi umpan balik negatif. Mereka mengalami lebih banyak kepekaan dan empati terhadap orang lain dan berkurangnya keinginan untuk membalas dendam.
*• Tidur lebih nyenyak.* Menulis dalam jurnal rasa syukur meningkatkan kualitas tidur, menurut sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam Applied Psychology, meluangkan waktu 15 menit untuk mencatat beberapa perasaan bersyukur sebelum tidur, akan membuat tidur lebih nyenyak dan lebih lama.
*• Meningkatkan harga diri.* Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Applied Sport Psychology menemukan bahwa rasa syukur meningkatkan harga diri atlet, yang merupakan komponen penting untuk kinerja yang optimal. Penelitian lain menunjukkan bahwa rasa syukur mengurangi perbandingan sosial. Dari pada membenci orang yang memiliki lebih banyak uang atau pekerjaan yang lebih baik –yang merupakan faktor utama dalam penurunan harga diri –orang yang bersyukur mampu menghargai prestasi orang lain.
*• Meningkatkan kekuatan mental.* Selama bertahun-tahun, penelitian telah menunjukkan bahwa rasa syukur tidak hanya mengurangi stres, tetapi juga berperan besar dalam mengatasi trauma. Sebuah studi tahun 2006 yang diterbitkan dalam Behavior Research and Therapy menemukan bahwa Veteran Perang Vietnam dengan tingkat rasa syukur yang lebih tinggi mengalami tingkat Gangguan Stres Pasca-trauma yang lebih rendah. Mengakui semua yang harus Anda syukuri –bahkan selama masa-masa terburuk dalam hidup Anda –akan menumbuhkan ketahanan mental.
*Kenyataannya rasa syukur merupakan salah satu alat yang paling diabaikan padahal untuk melakukannya tidak membutuhkan biaya apapun dan tentunya juga tidak memakan banyak waktu.* Bersyukur itu merupakan hal sederhana yang bisa kita lakukan dan akan memberikan manfaat yang sangatlah besar.
Semoga bermanfaat πππππ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar