*اَلّٰلهُمَّ صَلِّ عَلَی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَی آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ*.
Menurut Imam Nawawi Al-Bantani, seorang ahli hikmah pernah ditanya: “Jika ada seorang hamba bertobat, apakah dia bisa mengetahui bahwa tobatnya itu diterima atau tidak?“
Dia menjawab: “Aku tidak bisa memberi hukumnya, hanya saja tobat yang diterima itu memiliki tanda-tanda, yaitu:
1) Tidak merasa dirinya terpelihara dari
kemaksiatan;
2) Hatinya merasa bahwa kegembiraan itu jauh,
sedang kesedihan itu dekat;
3) Senang berdekatan dengan orang-orang yang
berbuat baik, sekaligus menjauhi orang-orang
yang berbuat buruk;
4) Memandang harta miliknya yang sedikit terasa
banyak dan memandang amal akhiratnya yang
banyak terasa sedikit;
5) Sibuk dengan ketaatan kepada Allah dan tidak
menyibukkan diri dalam mengais rezeki yang
telah dijamin oleh Allah;
6) Selalu memelihara lisannya, sering bertafakkur,
serta mencemaskan dan menyesali dosa yang
pernah dikerjakannya.”
Berkaitan dengan 6 perkara tersebut, Rasulullah
saw. bersabda:
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ حِفْظُ اللِّسَانِ
“ Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah
menjaga lisan.”
إِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ ذُنُوْبًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ كَلَامًا فِيْمَا لَا يَعْنِيْهِ
“Sesungguhnya orang yang paling banyak dosanya
pada hari Kiamat nanti adalah orang yang paling
banyak bicaranya dalam hal yang tiada guna.”
(HR. Ibnu Nashr)
التَّفَكُّرُ فِى عَظِمَةِ اللهِ وَجَنَّتِهِ وَنَارِهِ سَاعَةً خَيرٌ مِنْ قِيَامِ لَيْلَةٍ
“Bertafakkur sejenak tentang keagungan Allah serta
tentang surga dan neraka-Nya itu lebih baik dari
pada shalat malam.”
تَفَكَّرُوْا فِى خَلْقِ اللهِ وَلَا تَفَكَّرُا فِى ذَاتِ اللهِ فَتَهْلِكُوْا
“Bertafakkurlah kalian tentang ciptaan Allah dan
janganlah sekali-kali bertafakkur tentang Dzat
Allah, sebab kalian akan celaka.”
Sumber:Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nashaihul Ibad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar