Jumat, 24 September 2021

Enam Tanda Diterimanya Tobat*

*اَلّٰلهُمَّ صَلِّ عَلَی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَی آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ*.  

Menurut Imam Nawawi Al-Bantani, seorang ahli hikmah pernah ditanya: “Jika ada seorang hamba bertobat, apakah dia bisa mengetahui bahwa tobatnya itu diterima atau tidak?“

Dia menjawab: “Aku tidak bisa memberi hukumnya, hanya saja tobat yang diterima itu memiliki tanda-tanda, yaitu:

1) Tidak merasa dirinya terpelihara dari

     kemaksiatan;

2) Hatinya merasa bahwa kegembiraan itu jauh,

    sedang kesedihan itu dekat;

3) Senang berdekatan dengan orang-orang yang

    berbuat baik, sekaligus menjauhi orang-orang

    yang berbuat buruk;

4) Memandang harta miliknya yang sedikit terasa

    banyak dan memandang amal akhiratnya yang

    banyak terasa sedikit;

5) Sibuk dengan ketaatan kepada Allah dan tidak

    menyibukkan diri dalam mengais rezeki yang

    telah dijamin oleh Allah;

6) Selalu memelihara lisannya, sering bertafakkur,

    serta mencemaskan dan menyesali dosa yang

    pernah dikerjakannya.”

   Berkaitan dengan 6 perkara tersebut, Rasulullah

   saw. bersabda: 

أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ حِفْظُ اللِّسَانِ

  “ Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah

    menjaga lisan.”

           إِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ ذُنُوْبًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ كَلَامًا فِيْمَا لَا يَعْنِيْهِ

  “Sesungguhnya orang yang paling banyak dosanya

    pada hari Kiamat nanti adalah orang yang paling

    banyak bicaranya dalam hal yang tiada guna.”

    (HR. Ibnu Nashr)

التَّفَكُّرُ فِى عَظِمَةِ اللهِ وَجَنَّتِهِ وَنَارِهِ سَاعَةً خَيرٌ مِنْ قِيَامِ لَيْلَةٍ

  “Bertafakkur sejenak tentang keagungan Allah serta

    tentang surga dan neraka-Nya itu lebih baik dari

    pada shalat malam.”

                       تَفَكَّرُوْا فِى خَلْقِ اللهِ وَلَا تَفَكَّرُا فِى ذَاتِ اللهِ فَتَهْلِكُوْا

 “Bertafakkurlah kalian tentang ciptaan Allah dan

   janganlah sekali-kali bertafakkur tentang Dzat

   Allah, sebab kalian akan celaka.”

Sumber:Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nashaihul Ibad

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar