Kamis, 08 Oktober 2020

KAJIAN: WAKTU DAN TEMPAT MUSTAJAB


Ar- Raudhoh || الروضة:

Waktu-waktu Dan Tempat-tempat Mustajab bagian 3

@fuadhbaraba

10. Doa Orang Yang Terbangun Dari Tidur Di Malam Hari Apabila Berdoa Dengan Doa Yang Ma'tsur. 


Al-Bukhari meriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:


Barangsiapa yang terbangun di malam hari, Lalu mengucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIIR, SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WA LAA ILAAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR WA LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAH, Kemudian berdoa: ALLAHUMAGHFIRLII (Ya Allah ampunillah aku) atau dia berdoa, maka doanya dikabulkan, jika dia berwudhu dan sholat, maka diterima sholatnya.


11. Doa Orang Yang Dalam Kesulitan. 


Allah Ta'ala berfirman:


أَمَّن يُجِيبُ ٱلۡمُضۡطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكۡشِفُ ٱلسُّوٓءَ


Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan. (QS. An-Naml: 62).


Dan di antara yang menunjukkan bahwasannya di antar sebab yang paling kuat dikabulkannya doa orang yang dalam kesulitan adalah hadits tiga orang yang mampir bermalam di suatu goa kemudian mereka pun memasukinya. Tiba-tiba jatuhlah sebuah batu besar dari gunung lalu menutup mulut gua itu dan mereka di dalamnya. Sebagian mereka berkata: perhatikanlah amal shaleh yang kalian lakukan karena Allah Ta'ala, dan mintalah kepada Allah dengan amalan tersebut agar Allah menyelamatkan kalian. Maka mereka berdoa kepada Allah Ta'ala dengan amal shalih mereka, dan batu besar itu bergeser dari mulut goa, dan akhirnya mereka keluar dari goa tersebut. (Al-Bukhari). 


12. Doa Orang Yang Tidur Malam Dalam Keadaan Suci (Berwudhu). 

Abu Daud meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Mu'adz bin Jabal radhiallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيْتُ عَلَى ذِكْرٍ طَاهِرًا فَيَتَعَارُّ مِنَ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنَ الدُّنْياَ وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِياَّهُ

Tidaklah seorang muslim bermalam dalam keadaan berdzikir kepada Allah dan dalam keadaan suci, kemudian dia terbangun di malam hari, lalu berdoa memohon kebaikan dunia atau akhirat kepada Allah melainkan Allah akan mengabulkan permintaannya.

Bersambung...

Dari kitab Jan yu Ats-Tsimâr


Waktu-waktu Dan Tempat-tempat Mustajab bagian 4


@fuadhbaraba


13. Berdoa Dengan Doanya (Dzun-Nun) Nabi Yunus 'Alaihissalam. 

Allah Ta'ala berfirman:

وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبٗا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادَىٰ فِي ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ. فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُۥ وَنَجَّيۡنَٰهُ مِنَ ٱلۡغَمِّۚ وَكَذَٰلِكَ نُـۨجِي ٱلۡمُؤۡمِنِينَ

Dan (ingatlah kisah) Dzun-Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim.” Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Anbiya': 87-8).


At-Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Sa'ad radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 


دعوةُ ذي النُّون إِذْ دَعا بها وهو في بَطْنِ الحُوتِ: لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ، لَم يَـدْعُ بها رجلٌ في شيءٍ قطُّ إلا استجابَ اللهُ له


Permohonan Dzun-Nun tatkala berada di dalam perut ikan adalah ucapan: 


لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ


'Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim'. Tidaklah seorang muslim berdoa dengan kalimat ini dalam suatu hajat melainkan Allah pasti akan mengabulkannya.


14. Doa Orang Yang Tertimpa Musibah Jika Berdoa Dengan Doa Yang Ma'tsur. 


Muslim meriwayatkan dari Ummu Salamah radhiallahu 'anha bahwasannya dia mengatakan, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 


مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيْبُهُ مُصِيْبَةٌ فَيَقُوْلُ مَا أَمَرَ اللهُ: إِنَّا ِللهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اَللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيْبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا. إِلاَّ أَخْلَفَ اللهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا. فَقَالَتْ: فَلَمَّا مَاتَ أَبُوْ سَلَمَةَ، قُلْتُ: أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرٌ مِنْ أَبِي سَلَمَةَ, أَوَّلُ بَيْتٍ هَاجَرَ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ؟ ثُمَّ إِنِّي قُلْتُهَا, فَأَخْلَفَ اللهُ لِي رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 


Tidaklah seorang muslim yang tertimpa suatu musibah, kemudian dia mengucapkan seperti yang diperintahkan Allah: ‘Innalillaahi wa inna ilaihi raaji’uun. (Ya Allah, anugerahkanlah pahala atas kesabaranku menghadapi musibah dan berikanlah aku pengganti yang lebih baik darinya), kecuali Allah akan mengganti baginya yang lebih baik. Ummu Salamah berkata, Ketika Abu Salamah meninggal aku berkata, ‘Siapakah dari kaum muslimin yang lebih baik dari Abu Salamah? Dia adalah keluarga yang pertama hijrah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan aku pun telah mengucapkannya, kemudian Allah memberiku ganti (seorang suami), yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.


Bersambung...


Dari kitab Jan yu Ats-Tsimâr

dikutip dari grup wa mushola annur jumat 091020 pukul 05.13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar