Minggu, 17 Mei 2020

22 HADITS-HADITS SHAHIH SEPUTAR MALAM LAILATUL QADAR"*

بسم الله الرحمن الرحيم

*"

*[KEUTAMAANNYA]*:

1).Dari Shahabat Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu-bahwa Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-bersabda:

" من يقم ليلة القدر إيماناً واحتسابا غفر لله ما تقدم من ذنبه"

Artinya :
_"Barangsiapa yang menegakkan lailatul qadar karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya"._

[H.R,Imam Bukhari, no:35].


2). Dari Shahabat Anas Bin Malik-radhiyallahu ‘anhu-berkata:

" دخل رمضان فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: 
"إن هذا الشهر قد حضركم وفيه ليلة خير من ألف شهر من حرمها فقد حرم الخير كله ولا يحرم خيرها إلا محروم"

Artinya:
_"Ketika datang bulan ramadlan, Rasulullah-shallallahu 'alaihi wasallam-bersabda: "Sesungguhnya bulan ini telah hadir kepada kalian. Di bulan ini ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan._
_Barangsiapa diharamkan darinya, maka dia telah diharamkan kebaikan semuanya. Dan tidak diharamkan kebaikannya kecuali bagi yang terhalang dari kebaikan."_

[H.R,Imam Ibnu Majah, no1644].


*[PETUAH NABAWI DI SEPULUH AKHIR RAMADHAN]:*

3). Dari 'Aisyah-radhiykahu ‘anha-berkata:

" كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر أحيا الليل وأيقظ أهله وجد وشد المئزر"

Artinya:
" Ketika Rasulullah-shallallahu 'alaihi wasallam-memasuki sepuluh terakhir (Ramadlan), maka beliau menghidupkan malam-malamnya (dengan qiyamullail) dan membangunkan keluarganya serta mengencangkan ikatan kainnya (menjauhi isterinya untuk lebih konsentrasi beribadah)."

[H.R,Imam Muslim, no:1174].


4). Dari 'Aisyah-radhiyallahu ‘anha-:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يرغِّب الناس في قيام رمضان من غير أن يأمرهم بعزيمة أمر فيه فيقول من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه"

Artinya:
"Rasulullah-shallallahu 'alaihi wasallam-menganjurkan mereka untuk melakukan qiyamullail di bulan Ramadlan tanpa menyuruh mereka dengan perintah yang mengharuskan lalu bersabda:
"Barangsiapa yang melakukan qiyamullail pada malam lailatul Qadar di bulan Ramadlan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dari dosanya yang telah berlalu."

[H.R,Imam An-nasaai, no:2192,dan Di hasankan oleh Syaikh Al-Bani].


5). Dari Shahabat Abdullah Bin 'Amr-radhiyallahu ‘anhu-:

"أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان.
قال نافع وقد أراني عبد الله رضي الله عنه المكان الذي كان يعتكف فيه رسول الله صلى الله عليه وسلم  من المسجد"

Artinya:
   Bahwa Rasulullah-shallallahu 'alaihi wasallam-melakukan I'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadlan. Nafi' berkata, "Dan Abdullah bin Umar telah memperlihatkan kepadaku tempat yang terdapat dalam ruangan Masjid, tempat yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergunakan untuk melakukan I'tikaf."

[H.R,Imam Muslim, no:1171].


*[WAKTUNYA]:*

6). Dari Shahabat Abu Salamah-radhiyallahu ‘anhu-berkata:

انطلقت إلى أبي سعيد الخدري رضي الله عنه فقلت:
ألا تخرج بنا إلى النخل نتحدث فخرج فقال قلت حدثني ما سمعت من النبي صلى الله عليه وسلم في ليلة القدر؟
قال اعتكف رسول الله صلى الله عليه وسلم عشر الأول من رمضان واعتكفنا معه فأتاه جبريل فقال:
"إن الذي تطلب أمامك فاعتكف العشر الأوسط فاعتكفنا معه فأتاه جبريل فقال:
"إن الذي تطلب أمامك"
قام النبي صلى الله عليه وسلم خطيباً صبيحة عشرين من رمضان فقال:
"من كان اعتكف مع النبي صلى الله عليه وسلم فليرجع فإني أُرِيت ليلة القدر وإني نُسِّيتُها وإنها في العشر الأواخر وفي وتر وإني رأيت كأني أسجد في طين وماء"
وكان سقف المسجد جريد النخل وما نرى في السماء شيئاً فجاءت قزعة فأمطرنا فصلى بنا النبي صلى الله عليه وسلم حتى رأيت أثر الطين والماء  على جبهة رسول الله صلى الله عليه وسلم وأرنبته تصديق رؤياه"

Artinya:
Aku pergi menemui Abu Sa'id Al Khudri, lalu aku bertanya kepadanya:
"Maukah anda pergi bersama kami ke bawah pohon kurma lalu kita berbincang-bincang di sana?"
Ia pun pergi dan bercakap-cakap bersama kami.
Aku kemudian berkata, "Ceritakanlah kepadaku apa yang pernah anda dengar dari Nabi-shallahu ‘alaihiwasallam-tentang Lailatul Qadar."
Dia lalu menjelaskan, "Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam -melaksanakan i'tikaf pada sepuluh malam yang awal dari Ramadan, dan kami juga ikut beri'tikaf bersama beliau.
Lalu datanglah Malaikat Jibril berkata:
"Sesungguhnya apa yang kamu cari ada di depan kamu (pada malam berikutnya)."
Maka Beliau beri'tikaf pada sepuluh malam pertengahannnya dan kami pun ikut beri'tikaf bersama Beliau. Kemudian Malaikat Jibril datang lagi dan berkata:
"Sesungguhnya apa yang kamu cari ada di depan kamu (pada malam berikutnya)."
Maka Nabi-shallahu ‘alaihiwasallam-berdiri memberi khuthbah kepada kami pada pagi hari di hari ke dua puluh dari bulan Ramadan, beliau bersabda:

"Barangsiapa sudah beri'tikaf bersama Nabi-shallahu ‘alaihiwasallam-maka pulanglah(kembalilah) , karena aku diperlihatkan  (dalam mimpi) Lailatul Qadar namun aku dilupakan waktunya yang pasti.
Namun dia ada pada sepuluh malam-malam akhir dan pada malam yang ganjil. Sungguh aku melihat dalam mimpi, bahwa aku sujud di atas tanah dan air (yang becek)."
Pada masa itu atap masjid masih terbuat dari daun dan pelepah pohon kurma, dan kami tidak melihat sesuatu di atas langit hingga kemudian datang awan dan turunlah air hujan.
Maka Nabi-shallahu ‘alaihiwasallam-, shalat bersama kami hingga aku melihat sisa-sisa tanah dan air pada wajah dan ujung hidung Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-sebagai bukti kebenaran mimpi beliau."

[H.R,Bukhari, no:780].


7). Dari A'isyah-radhiyallahu ‘anha-berkata:
"كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يجاور في العشر الأواخر من رمضان ويقول:
"تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان".

Artinya:
"Dahulu Rasulullah-shallahu ‘alaiahiwasallam-melakukan Ibadah i'tikaf di Sepuluh terakhir dari Ramadhan dan bersabda:
"Carilah malam Lailatul qadar di Sepuluh terakhir dari Ramadhan"

[H.R, Bukhari, no:1916].


8). Dari Nafi' dari Shahabat Ibnu 'Umar-radhiyallahu ‘anhu-:

"أن رجالاً من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم أروا ليلة القدر في المنام في السبع الأواخر فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم أرى رؤياكم قد تواطأت في السبع الأواخر فمن كان متحريها فليتحرها في السبع الأواخر"

Artinya:
"bahwa ada seorang dari sahabat Nabi-shallahu ‘alaihiwasallam-ada yang menyaksilan Lailatul Qadar dalam mimpinya terjadi pada tujuh hari terakhir.
Maka Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-berkata:
"Aku memandang bahwa mimpi kalian tentang Lailatul Qadar tepat terjadi pada tujuh malam terakhir, maka siapa yang mau mendekatkan diri kepada Allah dengan mencarinya, lakukanlah pada tujuh malam terakhir".

[H.R, Bukhari, no:1917].


9). Dari Shahabat 'Ubadah Bin Shomit-radhiyallahu ‘anhu-berkata:

"خرج النبي صلى الله عليه وسلم ليخبرنا بليلة القدر فتلاحى رجلان من المسلمين فقال:
"خرجت لأخبركم بليلة القدر فتلاحى فلان وفلان فرفعت وعسى أن يكون خيراً لكم فالتمسوها في التاسعة والسابعة والخامسة".

"Bahwa Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-keluar untuk menjelaskan tentang Lailatul Qodar, lalu ada dua orang muslimin saling berdebat/bertikai.
Maka Nabi bersabda:
"Aku datang untuk menjelaskan Lailatul Qodar kepada kalian, namun fulan dan fulan saling berdebat/bertikai sehingga akhirnya diangkat (lailatul qodar), dan semoga menjadi lebih baik buat kalian, maka itu intailah (lailatul qodar) itu pada hari yang kesembilan, ketujuh dan kelima ".

[H.R, Bukhari, no:1919].


10). Dari Laahiq Bin Humaid dsn 'Ikrimah bahwa' Umar berkata:

"من يعلم متى ليلة القدر؟ قالا: فقال ابن عباس رضي الله عنه: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: هي في العشر في سبع يمضين، أو سبع يبقين".

"Siapa yang tahu kapan terjadinya lailatul qadar?" Maka Ibnu Abbas pun berkata; Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-bersabda:
"Yaitu pada kesepuluh, di ketujuh yang berlalu atau ketujuh tersisa."

[H.R,Ima Ahmad, no:2543].


11). Dari Shahabat Mu'awiah-radhiyallahu ‘anhu-bahwa Nabi-shallahu ‘alaihiwasallam-:

"التمسوا ليلة القدر ليلة سبع و عشرين"

Artinya:
" Carilah malam laitul qodar itu di malam ke dua puluh tujuh"

[H.R,Imam Thabrani dalam alkabir, dan di shahihkan oleh Al-Bani dalam shahihul jami', no:1240].


12). Dari Mu'awiyah-radhiyallahu ‘anhu-berkata:telah bersabda Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-:

"التمسوا ليلة القدر في آخر ليلة".

Artinya:
"Carilah malam laitul qadar itu di akhir malam"

[H.R,Imam Ibnu Khuzhaimah no:2183, dan di Shahihkan oleh Syaikh Albani].


13). Dari Shahabat Abdillah Bin Unais-bahwa Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-bersabda:

"تحروا ليلة القدر ليلة ثلاث و عشرين".

Artinya:
"Carilah Malam lailatul qadar itu di malam kedua puluh tiga"

[H.R,Imam Thabrani dalam alkabir, dan d shahihkan oleh Syaikh Albani].


14). Dari Shahabat Abdullah Bin Abbas-radhiyallahu ‘anhuma-:

"أن رجلا أتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال: يا نبي الله إني شيخ كبير عليل يشق علي القيام فأمرني بليلة لعل الله يوفقني فيها لِلَيْلَةِ القدر قال: عليك بالسابعة".

  Bahwa ada seorang lelaki mendatangi Rasulullah dan berkata:
"Wahai Nabi Allah, saya adalah orang yang sudah tua renta yang sakit sakitan, sulit bagiku untuk berdiri, maka perintahkan kepadaku dengan satu malam semoga Allah menetapkanku bertemu dengan malam lailatul qodar."
Beliaupun bersabda:
" (Beribadahlah) pada malam ketujuh."

[H.R,Imam Ahmad dalam musnadnya, no:2149,berkata: Al-Arnauth:sanadnya Shahih atas syarat Bukhari].


15). Dari Shahabat Abdullah Bin 'Abbas-radhiyallahu ‘anhuma-Berkata:

"أُتِيْتُ وأنا نائم في رمضان فقيل لي إن الليلة ليلة القدر قال: فقمت وأنا ناعس فتعلقت ببعض أطناب فسطاط رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فأتيت رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فإذا هو يصلي قال فنظرت في تلك الليلة فإذا هي ليلة ثلاث وعشرين.

"Aku didatangi ketika aku sedang tidur(dalam mimpi) pada malam ramadhan, kemudian di sampaikan kepadaku; bahwa malam ini adalah malam lailatul qadar, maka aku pun bangun dengan rasa kantuk yang masih menyelimuti.
Aku bergelayutan kepada tali tenda Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-dan ternyata beliau sedang melakukan shalat. kemudian aku perhatikan malam itu, dan ternyata malam itu adalah tanggal dua puluh tiga".

[H.R,Imam Ahmad no:2302,dan berkata Al-arnauth: hasan li goirih].


16). Dari Abdullah Bin 'Abbas-radhiyallahu ‘anhuma-bahwa Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-bersabda:

"التمسوها في العشر الأواخر -يعنى ليلة القدر-  فإن ضعف أحدكم أو عجز فلا يُغْلَبَنَّ على السبع البواقي"

Artinya:
"Carilah lailatul Qadr pada sepuluh akhir bulan Ramadlan, jika salah seorang diantara kalian lemah atau tidak mampu, jangan sekali-kali melewatkan tujuh hari akhir yang tersisa."

[H.R,Abdullah Bin Ahmad, no:5485,Berkata: sanadnya shahih atas syarat Imam Muslim].


17). Dari Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu-berkata:

"ذكرنا ليلة القدر عند رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فقال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -:
"كم مضى من الشهر؟ فقلنا: مضى اثنان وعشرون يوما وبقي ثمان فقال - صلى الله عليه وسلم -:
"لا بل مضى اثنان وعشرون يوما وبقي سبع الشهر تسع وعشرون يوما فالتمسوها الليلة".

Artinya:
  Suatu ketika kami menyebutkan tentang malam lailatul qadar di sisi Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-, maka beliaupun bersabda:
"Sudah berapa hari berlalu dari bulan(ramadhan)"?
Sudah berlalu dua puluh dua malam dan sisa delapan(hari) lagi.
Beliau pun bersabda:
"Tidak, bahkan telah berlalu dua puluh dua dan sisa tujuh hari lagi, bulan itu dua puluh sembilan hari, maka carilah (lailatu qadar)  pada malam ini (malam dua tiga)".

[HR,Imam Ibnu Hibban, no:2548,berkat Al-arnauth:sanadnya shahih atas syarat Bukhari dan muslim].



*[TANDANYA]:*

18). Dari Ibnu 'Abbas-radhiyallahu ‘anhuma-bahwa Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-bersabda tentang malam lailatul qadar:

"ليلة القدر ليلة سمحة طلقة لا حارة و لا باردة تصبح الشمس صبيحتها ضعيفة حمراء".

Artinya:
"Malam Lailatu qadar itu adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin.
Di pagi harinya matahari lemah memerah".

[H.R,Imam Al-Baihaqi dalam syu'abul iman, dan d shahihkan oleh Syaikh Al-Bani dalam shahihul jami', no:5475].


19). Dari Shahabat Zhir-radhiyallahu ‘anhu-berkata:
 Aku berkata kepada Ubay Bin Ka'b: Sampaikan kepadaku tentang malam lailatu qadar, karena Shahabat kita Abdullah Bin Mas'ud telah di tanya tentangnya, maka dia menjawab:
Barangsiapa yang menghidupkan malam setahun penuh, pasti dia akan memperoleh malam lailatul qadar?!.
Maka Ubay Bin Ka'b pun berkata:

"رحم الله أبا عبد الرحمن لقد علم أنها في رمضان ولكنه كره أن يتكلوا أو أحب أن لا يتكلوا.
والله إنها لفي رمضان ليلة سبع وعشرين. لا يستثني قال: قلت: يا أبا المنذر أني علمت ذلك؟
قال بالآية التي أخبرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: قلت لزر: ما الآية قال تطلع الشمس صبيحة تلك الليلة ليس لها شعاع مثل الطست حتى ترتفع".

Artinya:
"Semoga Allah merahmati Aba Abdirrohman (kunnyah abdullah bin mas'ud), Sesungguhnya dia telah tau bahwa malam lailatu qadar itu di bulan ramadhan.
Hanya saja beliau tidak suka manusia itu akan bergantungan dengannya.
Demi Allah sesungguhnya malam lailatul qada itu di malam kedua puluh tujuh (ramadhan).
Dan beliau (ubay bin ka'b) tidak mengucapkan In syaa Allah dalam sumpahnya itu.
Kemudian aku (Shahabat Zhir) berkata:
Wahai Abal Munzir (kunnyah Ubay) bagaiamana engkau bisa tau?
Beliau pun menjawab:
"Dengan tanda yang telah di sampai Rasulullah kepada kami".
Yaitu di pagi harinya matahari
Seperti belanga sampai meninggi.

[H.R,Ibnu Khuzhaimah, no:2193 dan di shahihkan oleh syaikh Albani].


20). Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-bersabda tentang malam lailatul qadar:

"إنها ليلة سابعة أو تاسعة وعشرين إن الملائكة تلك الليلة في الأرض أكثر من عدد الحصى".

Artinya:
"Sesungguhnya malam lailatul qadar itu adalah pada malam ketujuh, atau dua puluh sembilan, dan sesungguhnya pada malam itu jumlah malaikat di bumi lebih banyak dari jumlah pasir."

[H.R, Abdullah Bin Imam Ahmad, no:1073, Dan di shahihkan oleh Syaikh Albani dalam Ash-Shahîhah, no:2205].


21). Dari Shahabat Jabir-radhiyallahu-bahwa Rasulullah-shallahu ‘alaihiwasallam-bersabda:

"إني كنت أُرِيت ليلة القدر ثم نسيتها وهي في العشر الأواخر وهي طلقة بجة لا حارة ولا باردة كأن فيها قمراً يفضح كواكبها لا يخرج شيطانها حتى يخرج فجرها"

"Sesungguhnya aku telah di perlihatkan malam lailatul qadar, kemudian akan terlupakan.
Dan (yang pasti)  malam lailatul qadar itu di Sepuluh terakhir (ramadhan).
Merupakan sebuah malam yang cerah tidak panas dan tidak dingin, bulan di malam itu bulan memancarkan bintang-bintang malamnya, tidak keluar Syaithan malam itu sehingga keluar fajarnya".

[H.R,Imam Ibnu Hibban, no:3688, di Shahih kan oleh Al-Arnauth].



*[DZIKIR YANG DI BACA]:*

22). Dari 'Aisyah-radhiyallahu ‘anha-berkata:

"يا نبي الله أرأيت إن وافقت ليلة القدر ما أقول؟ قال: تقولين:
"اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني".

"Wahai Rasulullah! Bagaimana jika aku mendapatkan lailatul qodar, apa yang hendaknya aku baca?" Beliau bersabda: "Berdo'alah:
“ ALLAHUMMA INNAKA 'AFUWWUN TUHIBBUL 'AFWA FA'  FU 'ANNI”
(ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi mencintai ampunan)."

[H.R,Imam Ahmad dalam musnadnya, no:26215, di shahih kan oleh Al-arnauth].

Baarokallahufik


Yg mencintaimu karena-Nya:
Abu Furaihan Farhan Bin Ramli Ahmad-حفظه الله-.dikutip dari grup wa mutiara subuh 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar