Minggu, 08 Maret 2020

KEISTIMEWAAN EMPAT KALIMAT MULIA*

*
Join Channel Telegram :
https://t.me/QalbnSalim

Kalimat yang paling mulia sesudah al-Qur’an adalah: tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. Banyak dalil yang menjelaskan keistimewaan empat kalimat tersebut. Di antara fadilahnya:

1.  Merupakan kalimat yang paling dicintai Allah ta’ala.

"أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ. لاَ يَضُرُّكَ بَأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ"

“Kalimat yang paling dicintai Allah ada empat. Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah dan Allahu akbar. Tidak masalah engkau memulainya dari manapun”. HR. Muslim dari Samurah bin Jundub.

2.  Lebih dicintai Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam dibanding dunia seisinya.

"لأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْس"

“Aku bisa mengucapkan Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah dan Allahu akbar, lebih kucintai dibandingkan dunia seisinya”. HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu.

3.  Merupakan penghapus dosa.

"مَا عَلَى الْأَرْضِ رَجُلٌ يَقُولُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، إِلَّا كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ، وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ"

“Tidaklah seorang di muka bumi mengucapkan La ilaha illallah, Allahu akbar, Subhanallah, Alhamdulillah dan La haula wa la quwwata illah billah; melainkan dosa-dosanya akan diampuni, walaupun lebih banyak dibanding buih di lautan”. HR. Ahmad dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’  anhu dan dinilai sahih oleh al-Hakim dan adz-Dzahaby.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِشَجَرَةٍ يَابِسَةِ الوَرَقِ فَضَرَبَهَا بِعَصَاهُ فَتَنَاثَرَ الوَرَقُ، فَقَالَ: "إِنَّ الحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ لَتُسَاقِطُ مِنْ ذُنُوبِ العَبْدِ كَمَا تَسَاقَطَ وَرَقُ هَذِهِ الشَّجَرَةِ".

Anas bin Malik bertutur, bahwa suatu saat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam melewati pohon yang daun-daunnya telah kering. Lalu beliau memukulkan tongkatnya ke pohon, maka berguguranlah daun-daunnya. Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya Alhamdulillah, Subhanallah, La ilah illallah dan Allahu akbar akan menggugurkan dosa-dosa hamba sebagaimana bergugurannya dedaunan pohon ini”. HR. Tirmidzy  dan dinyatakan hasan oleh al-Albany.

Namun para ulama menjelaskan bahwa dosa-dosa yang dimaksud dalam hadits di atas adalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar maka untuk menghapuskannya perlu dengan taubat. Sebagaimana diterangkan dalam hadits-hadits lain.
-
Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 20 Dzulhijjah 1433 H

*✍ Ustadz Abdullah Zaen, MA -hafizhahullah-*
Dikutip dari grup WA alqur'an dan hadits 7,9 Maret 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar