6 Kondisi Manusia di Padang Mahsyar: Tidak Berpakaian-Jalan Tersungkur
Bagaimana Keadaan Manusia di Padang Mahsyar?
Ada ayat-ayat Al-Qur'an hingga hadits Rasulullah SAW yang dapat menjawab pertanyaan ini. Salah satunya hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA yang pernah mendengar perkataan Rasulullah SAW.
1. Tidak Berpakaian
Hadits dari Aisyah RA menjelaskan, manusia di Padang Mahsyar dalam kondisi seperti saat mereka dilahirkan yakni tidak beralas kaki, tidak berpakaian, hingga tidak dalam kondisi khitan. Berikut bunyi hadits Rasulullah SAW dalam Shahih Muslim selengkapnya.
Artinya: "Manusia pada hari kiamat akan dihimpun di Padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat. dan tidak bersunat," Aku (Aisyah RA) bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah wanita dan pria semuanya berkumpul jadi satu dan saling memandang?" Beliau bersabda, "Di sana keadaannya sangat mencekam sehingga tidak ada kesempatan bagi mereka untuk saling melihat." (HR Muslim).
Melansir Abdu Muhsin al-Muthairi dalam Buku Pintar Hari Akhir, kondisi manusia di Padang Mahsyar itu pun ditegaskan dalam firmanNya surah Al Anbiya ayat 104. Allah SWT berfirman,
يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ
Artinya: (Ingatlah) hari ketika Kami menggulung langit seperti (halnya) gulungan lembaran-lembaran catatan. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Itu adalah) janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami akan melaksanakannya.
2. Wajah Tertunduk
Melalui surah Thaha ayat 111, manusia di Padang Mahsyar akan tertunduk lesu menanti gilirannya untuk dihisab. Allah SWT berfirman,
وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِۗ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا
Artinya: Semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus. Sungguh rugi orang yang membawa kezaliman.
Di samping itu, manusia saat itu digambarkan senantiasa dalam kondisi ketakutan dan berdegup kencang hingga matanya terbelalak. Mufradat Alfazh al Qur'an menafsirkan mata terbelalak dalam surah Al Qiyamah ayat 7 sebagai rasa takut yang mendera.
Sementara kondisi ketakutan manusia itu digambarkan dalam surah An Nazi'at ayat 8,
قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ
Artinya: Hati manusia pada hari itu merasa sangat takut.
3. Tidak Berbicara
Di antara seluruh manusia yang dikumpulkan dari zaman ke zaman itu tidak ada yang berbicara sepatah kata pun saat di Padang Mahsyar kelak. Hal ini digambarkan dalam surah Thaha ayat 108 yang menyebut, semua manusia hanya menaati perintah malaikat tanpa membantah.
Kemudian, menurut surah Al Mursalat ayat 35-36, manusia di Padang Mahsyar juga tidak diizinkan mengemukakan alasan untuk memohon ampunan pada Allah SWT.
(35) هٰذَا يَوْمُ لَا يَنْطِقُوْنَۙ
(36) وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُوْنَ
Artinya: Inilah hari ketika mereka tidak dapat berbicara. Mereka tidak diizinkan (berbicara) sehingga (dapat) meminta maaf.
Meski demikian, ada pula pendapat yang menyebutkan bahwa hanya makhluk yang diizinkan Allah SWT untuk berbicara di Padang Mahsyar tersebut. Sesuai dengan surah An Naba ayat 37-38.
4. Lupa dengan Keluarga
Kondisi di Padang Mahsyar yang mencekam membuat manusia melupakan nasab, keturunan, dan keluarganya. Tiap manusia sibuk mengurusi dirinya masing-masing.
Allah SWT berfirman dalam surah Luqman ayat 33,
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِيْ وَالِدٌ عَنْ وَّلَدِهٖۖ وَلَا مَوْلُوْدٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَّالِدِهٖ شَيْـًٔاۗ
Artinya: Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah akan hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat membela anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) membela bapaknya sedikit pun!
5. Berlutut
Posisi manusia di Padang Mahsyar digambarkan dalam surah Al Jasiyah ayat 28 dalam keadaan berlutut. Allah SWT berfirman.
وَتَرٰى كُلَّ اُمَّةٍ جَاثِيَةً
Artinya: (Pada hari itu) engkau akan melihat setiap umat berlutut
Sementara, Rasulullah SAW menjelaskan, orang kafir dikumpulkan di Padang Mahsyar dalam posisi tersungkur. Dalam artian, Dr. KH. Rachmat Morado Sugiarto, Lc., M.A. al-Hafizh dalam buku Fikih Akhir Zaman menafsirkan, wajah mereka di atas tanah dan mereka berjalan dengan menyeretkannya menuju Padang Mahsyar.
Dari Anas bin Malik RA menceritakan ada seorang lelaki berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah orang kafir dikumpulkan dengan posisi tersungkur?" Rasulullah bersabda, "Bukankah yang mampu membuatnya berjalan dengan kaki di dunia mampu untuk membuatnya berjalan dengan mukanya di hari kiamat?" (HR Muttafaqun 'alaih).
6. Tenggelam oleh Keringat
Matahari didekatkan di atas kepala manusia dengan jarak satu mil di Padang Mahsyar. Teriknya panas matahari membuat keringat manusia digambarkan bercucuran hingga ada yang menenggelamkan diri mereka sendiri.
Rasulullah SAW dalam haditsnya mengatakan, peluh tersebut didasarkan dari kadar amalan manusia di dunia. Kemudian Rasulullah SAW juga bercerita, ada yang kucuran banjir dari keringatnya mencapai hingga telinga mereka sendiri. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda,
"Pada hari kiamat kelak manusia akan berkeringat sehingga keringatnya meresap ke dalam bumi sedalam tujuh puluh hasta dan keringatnya menenggelamkan mereka hingga mencapai telinga mereka." (HR Bukhari dan Muslim).
Wallahu'alam bisshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar