Sabtu, 19 November 2022

Istighfar anak

 *"ISTIGHFAR ANAK SHOLEH MENGANGKAT DERAJAT ORANG TUANYA di SURGA"*

*
اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ‎
ﺑِﺴۡـــــــــﻢِ ﭐﻟﻠّٰﻪِ ﭐﻟﺮَّﺣۡـﻤَـٰﻦِ
ﭐﻟﺮَّﺣِـــــــﻴْﻢ
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞ الله وبرکاته

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللّٰهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، أَنَّى لِي هَذِهِ ؟ فَيَقُولُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ. (رواه احمد وابن ماجه)

Artinya:
_Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu– berkata, Rasûlullâh ﷺ pernah bersabda: *"Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla meninggikan derajat seorang hamba-Nya yang Sholeh di SURGA, sehingga hamba tersebut bertanya: ‘Ya Rabb, Bagaimanakah semua ini (bisa menjadi) milikku?',* Allah menjawabnya: *‘Karena ISTIGHFAR ANAKMU untuk dirimu'.”*_
(HR: Ahmad dan Ibnu Majah)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Istighfar di sini maksudnya *permohonan ampunan kepada Allah Ta’ala dari seorang anak buat orangtuanya dalam bentuk do'a.* Sebagaimana penjelasan dalam hadits yang lain, masih dari sahabat yang sama Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasûlullâh ﷺ bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. (رواه مسلم)

_“Ketika seorang manusia meninggal, maka putuslah amalannya darinya kecuali dari tiga hal: (yaitu) sedekah (amal) jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan, dan *anak sholeh yang mendo'akannya.”*_
(Hadits shahih. HR. Muslim, no. 1631)

2. Sebagaimana hadits di atas, bahwa Allah ‘Azza Wajjalla akan *meninggikan derajat di Surga setiap orang tua dengan AMALAN dan ISTIGHFAR anak-anaknya yang tak pernah mereka ia duga sebelumnya.*

3. Maka alangkah *beruntungnya orang tua* yang beriman dan shaleh, terlebih apabila ia *memiliki anak cucu yang sholeh dan sholihah.*
Mereka akan *berkumpul bersama di Surga* yang penuh kenikmatan dan *kekal* selama-lamanya.

4. Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan :
_*“Allah mengumpulkan mereka dengan orang-orang yang mereka cintai di dalam Surga yaitu orang tua, istri, dan anak keturunan mereka yang beriman dan layak masuk Surga, agar hati mereka terhibur dan merasa senang.* Sampai-sampai, Allah *mengangkat derajat yang rendah menjadi tinggi, tanpa mengurangi derajat keluarganya yang tinggi, agar mereka bisa berkumpul di dalam Surga yang sama derajatnya.”*_
(Tafsir Ibnu Katsir, 4;496)

Penjelasan ini adalah dalil, bahwa *suatu KELUARGA bisa MASUK ke dalam SURGA BERSAMA-SAMA,* dengan *syarat* menjadi *“sholeh”.*

Oleh karena itu, marilah ayat tersebut *kita jadikan sebagai motivasi* untuk kehidupan kita, *agar bisa membangun keluarga menuju Surga.*
Maka..., segera kita ubah konsep hidup kita bersama keluarga, yang *semula* sehidup-semati, menjadi *sehidup-seSurga!* Aaamiin...

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Selamat mendidik diri dan keluarga dan jangan lupa untuk selalu membaca do'a ini, do'a yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Zakariyya dan Ibrahim ‘alaihimassalam agar kita diberikan anak cucu yang sholeh;

١- رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَآءِ ۞

_*“Ya Rabbi berikanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik sesungguhnya engkau adalah Maha Mendengar do'a.”*_
(QS. Ali Imran/3: 38)

٢- رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِين ۞
َ
_*“Ya Rabbi berikanlah untukku (keturunan) yang sholeh.”*_
(QS. Ash-Shoffat/37: 100)

2. Apabila orang yang beriman memiliki keturunan yang mengikuti mereka dalam keimanan niscaya Allah akan hubungkan anak cucu mereka bersama dengannya kelak dalam satu Manzilah (tempat) yang sama di surga. Demikian penjelasan Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini;

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَابِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ ۞

Istri

 💝   *_MUNAAKAHAT_*  💝


﷽ ,SIKAP ISTRI YANG MENENTERAMKAN HATI SUAMI 😉

1. Berhias secantik mungkin serta banyak tersenyum ketika suami berada di rumah.

2. Menampakkan wajah yang selalu ceria dan berseri ketika ada di depan suami.

3. Suka memberi perhatian kepada suami. Dengan perhatian tersebut maka akan membuat seorang suami merasa nyaman.

4. Menerima sekecil apapun pemberian (materi) suami. Dan tidak sekali-kali mengeluhkan atau menyepelekannya.

5. Tidak banyak menuntut kepada suami dengan hal-hal yang belum bisa ia penuhi.

6. Tidak suka membantah apa yang suami ucapkan. Dan bersuara rendah ketika berbicara kepada suami.

7. Selalu menaati segala perintah dan larangan suami asal bukan menyuruh pada hal-hal kemaksiatan.

8. Suka menemani suami di saat makan. Dengan ditemani maka seorang suami akan merasakan kenikmatan dalam kebersamaan.

9. Tidak suka melakukan sesuatu ataupun kegiatan yang tidak disukai suami.

10. Tidak suka keluar rumah jika tak ada keperluan penting. Karena rata-rata seorang suami tidak menyukainya.

11. Suka menghibur hati suami ketika ia dalam suasana bersedih.

12. Dan selalu menuruti permintaan suami jika diajak tidur bersama sepanjang tidak ada hal-hal yang menghalangi untuk melakukannya.

Jika hal² tersebut diatas bisa dilakukan seorang isteri.. Maka seorang suami akan makin sayang kepada isterinya dan menjadi suami yang setia.
.
.
#majelis adabun nikah
❤🧡💛💚💙💜❤🧡💛

NASEHAT DAKWAH DI DUNIA NYATA DAN DI DUNIA MAYA

 🌴🌹🌴🌹🌴🌹🌴🌹🌴🌹🌴🌹🌴




Mendakwahkan atau mensyiarkan nasehat kebaikan itu tidak mudah, namun ketika kita punya niat meraih pahala kebaikan, maka Allah mudahkan jalan dan memberikan pertolonganNya.

MILIKILAH TIGA MODAL PENTING DALAM BERDAKWAH BAIK DI DUNIA NYATA MAUPUN DI DUNIA MAYA : ILMU, LEMAH LEMBUT, SABAR

Salafus sholeh  rahimahullah mengatakan,

فَلَا بُدَّ مِنْ هَذِهِ الثَّلَاثَةِ : الْعِلْمُ ؛ وَالرِّفْقُ ؛ وَالصَّبْرُ ؛ الْعِلْمُ قَبْلَ الْأَمْرِ وَالنَّهْيُ ؛ وَالرِّفْقُ مَعَهُ وَالصَّبْرُ بَعْدَهُ
“Orang yang ingin beramar ma’ruf nahi mungkar semestinya memiliki tiga bekal yaitu: (1) ilmu, (2) lemah lembut, dan (3) sabar. Ilmu haruslah ada sebelum amar ma’ruf nahi mungkar (di awal). Lemah lembut harus ada ketika ingin beramar ma’ruf nahi mungkar (di tengah-tengah). Sikap sabar harus ada sesudah beramar ma’ruf nahi mungkar (di akhir).”

Salafus sholeh  rahimahullah mengatakan,

لَا يَأْمُرُ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَى عَنْ الْمُنْكَرِ إلَّا مَنْ كَانَ فَقِيهًا فِيمَا يَأْمُرُ بِهِ ؛ فَقِيهًا فِيمَا يَنْهَى عَنْهُ ؛ رَفِيقًا فِيمَا يَأْمُرُ بِهِ ؛ رَفِيقًا فِيمَا يَنْهَى عَنْهُ ؛ حَلِيمًا فِيمَا يَأْمُرُ بِهِ حَلِيمًا فِيمَا يَنْهَى عَنْهُ
“Tidaklah seseorang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, melainkan ia haruslah menjadi orang yang berilmu (faqih) pada apa yang ia perintahkan dan apa yang ia larang; ia juga harus bersikap lemah lembut (rafiq) pada apa yang ia perintahkan dan ia larang; ia pun harus bersikap sabar (halim) pada apa yang ia perintahkan dan yang ia larang.”

Keutamaan Dakwah

1- Pendakwah itu menjadi umat terbaik
Allah Ta’ala berfirman,
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110).


2- Pendakwah itu memegang perkataan terbaik
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushshilat: 33).


3- Dakwah berarti menempuh perkara yang besar
Allah Ta’ala berfirman,
وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17).


4- Mendapat pahala dari orang yang mengikuti tanpa mengurangi pahala mereka
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893).

Pahala orang yang didakwahi tidak berkurang sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
“Barangsiapa memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun juga.” (HR. Muslim no. 2674).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ

LIMA PENEGUH DI MASA FITNAH:

 خمس مثبتات في عصر الفتن




1-القرآن الكريم

1. Al Qur'an yang mulia

( كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ )

(Allah berfirman) : "Demikianlah agar kami teguhkan jiwa mu dengan nya (Al Qur'an)."

2-قراءة السيرة وقصص اﻷنبياء..

2. Membaca siroh/perjalanan hidup dan kisah-kisah para Nabi.

( وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ ۚ)

(Allah berfirman) : "Dan semua kisah-kisah para Rasul, Kami ceritakan kepadamu agar Kami teguhkan jiwamu dengannya."

3-العمل بالعلم..

3. Beramal dengan ilmu / mengamalkan apa yang diketahui.

( وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوْا مَا يُوْعَظُوْنَ بِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيْتًا )

(Allah berfirman) :"Dan seandainya mereka mengamalkan apa yang dinasehatkan kepada mereka, niscaya hal itu lebih baik bagi mereka dan lebih meneguhkan."

4-الدعاء..

4. Berdoa

( يا مُقَلب القلوب ثبت قلبي على دينك )

(Dengan doa) "Wahai Yang Maha membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas ketaatan kepada Mu"

5 - الرفقة الصالحة ..

5. Teman yang baik

(وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ

(Allah berfirman): "Dan bersabarlah bersama orang-orang yang berdoa kepada Tuhan mereka pada pagi dan petang hari dalam keadaan mereka menginginkan wajah/keridhoan Allah, dan janganlah mata mu berpaling dari mereka (karena) menginginkan perhiasan dunia."

وحسن الخلق مع الناس ألا تحتمل الناس على مراد نفسك بل تحمل نفسك على مرادهم مالم يخالفوا الشرع ،

Akhlak baik kepada orang lain itu adalah tidak memanfaatkan mereka untuk kepentingan dirimu sendiri, tapi manfaatkanlah dirimu untuk kepentingan mereka, selagi tidak melanggar ajaran agama

#Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali dalam kitab Ayyuha Al-Walad

Bekal

 Bismillah...


Apa Persediaanmu..?

یَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَیَّانَ مُرۡسَىٰهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّیۖ لَا یُجَلِّیهَا لِوَقۡتِهَاۤ إِلَّا هُوَۚ

Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang hari kiamat: "Bilakah masa datangnya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan mengenainya hanyalah ada di sisi Tuhanku, tidak ada sesiapa pun yang dapat menerangkan kedatangannya pada waktunya melainkan Dia..." [Surah al-A'raf 187]

✍ Kiamat pasti datang dan pasti berlaku. Waktu dan ketikanya hanya diketahui oleh Allah swt sahaja. Namun begitu, petanda-petanda kiamat telah didedahkan satu persatu. Oleh itu, pastikan kita sentiasa bersedia menghadapinya dan bersedia kembali ke negeri abadi yakni negeri akhirat.

✍ Di antara petanda hampirnya dengan kiamat iaitu masa atau waktu berlalu dengan pantas atau cepat.

Daripada Sayidina Abu Hurairah r.a, bahawa Nabi saw bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ العِلْمُ، وَتَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتَظْهَرَ الفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الهَرْجُ

“Tidak akan berlakunya Kiamat sehingga diangkat ilmu, banyaknya berlaku gempa, masa berlalu dengan pantas, terzahirnya fitnah-fitnah dan banyaknya pembunuhan” (HR al-Bukhari)

Dalam riwayat lain, daripada Sayidina Anas bin Malik r.a, bahawa Nabi saw bersabda:

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، فَتَكُونُ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ، وَالشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ، وَتَكُونُ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ، وَيَكُونُ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ، وَتَكُونُ السَّاعَةُ كَالضَّرَمَةِ بِالنَّارِ

“Tidak akan berlaku Kiamat sehingga waktu terasa begitu pantas, maka setahun dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan seperti seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari, sehari dirasakan seperti satu jam dan satu jam dirasakan seperti satu sambaran api" (HR at-Tirmizi)

✍ Imam al-Nawawi menukil pandangan Syeikh Qadhi ‘Iyadh dan selain daripadanya yang berpandangan maksud masa berlalu dengan pantas adalah disebabkan hilangnya keberkatan masa dan dalam sehari dia melakukan sesuatu yang bermanfaat kadarnya sama seperti satu jam sahaja dia melakukan perkara tersebut. 
(Fathul Bari)

✍ Disebutkan dalam Fathul Mun’im: "Di antara tanda-tanda Kiamat adalah masa terasa begitu pantas disebabkan hilangnya keberkatan (di dalam kehidupan), sedikitnya amalan untuk Akhirat, membuang waktu pada perkara yang tidak penting dan berfaedah sehingga tiada lagi nilainya serta ia (masa) berlalu seperti berlalunya awan yang mana tidak dirasai oleh seseorang akan umurnya seakan-akan dia tidak hidup melainkan hanya sementara di waktu siang".

✍ Siapkan bekalanmu.

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekalan adalah takwa.”
[Al-Baqarah: 197]

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

"Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia beramal saleh dan jangan mempersekutukan (syirik) dalam beribadah kepada Tuhannya."
[al- kahf : 110]
Allahul musta'an

بارك الله فيكم

TUJUH (7) CIRI WANITA CANTIK MENURUT ISLAM

 

1. MEMILIKI HATI YANG CANTIK
Iaitu hati yang selalu tawadhu' atau rendah hati, selalu berbaik sangka kepada orang lain dan kepada Rabb-nya.

2. MEMILIKI BIBIR YANG CANTIK
Yaitu bibir yang selalu digunakan untuk zikir dan tersenyum kepada orang lain.

3. MEMILIKI MATA YANG CANTIK
Yaitu mata yang digunakan untuk melihat hal-hal yang halal dan baik saja.

4. MEMILIKI TANGAN YANG CANTIK
Yaitu kedua tangan yang ringan memberi pertolongan kepada yang membutuhkan, tangan yang gemar bersedekah dan membantu sesama.

5. MEMILIKI KAKI YANG CANTIK
Yaitu kaki yang selalu dibawa ke tempat-tempat yang baik, ke majelis ilmu, ke masjid, dan tempat-tempat untuk menimba ilmu yang bermanfaat.

6. MEMILIKI RAMBUT YANG CANTIK
Yaitu rambut yang selalu dijaga dengan hijab, dan dilindungi dari tangan laki-laki yang bukan muhrimnya.

7. MEMILIKI KULIT YANG CANTIK
Yaitu kulit yang selalu dibalut dengan kain tertutup dan terjaga dari pandangan orang lain (menutup aurat). Kupu-kupu tidak tahu warna sayap mereka.
Tapi orang-orang tahu betapa indahnya mereka.
Seperti juga dirimu, tidak tau betapa indahnya dirimu.
Tapi Allah tau betapa istimewanya dirimu di Mata-Nya.

Ketika kau tunduk dalam Syari'at-Nya.
Ridha atas takdir-Nya,
Tersenyum dalam musibah,
Tegar dalam ujian,
Teguh dalam pendirian.

Semoga kau termasuk orang-orang yang senantiasa dalam lindungan-Nya.

Seorang hamba tidak akan masuk surga kecuali dengan Tamhis (proses pensucian).

 

***

Imam Ibnul Qayyim - rahimahullah - berkata:

• العبد لا يمكن دخوله الجنة إلا بالتمحيص، وهذا التمحيص يكون في دار الدنيا بأربعة أشياء:

❶ - التـــــــــــــوبـــــة.
❷ - الاستغـــــــــــفار.
❸ - الحســنات الماحـــية.
❹ - المصــائب المكفــــرة

Seorang hamba tidak akan masuk surga kecuali telah ditamhis (disucikan), dan Tamhis di dunia dengan empat cara:

- Taubat

- Istighfar

- Melakukan Amal kebaikan

- Melewati musibah yang tidak disukai

وإن لم تـفِ هـذه الأربعة بتخليصه وتمحيصه، مُحـِّص في البـرزخ بثـلاثة أشـياء: 

❶ - صـــلاة أهـــل الإيمان عليه،
واستـغفارهـم له، وشـفاعتهم له.
❷ - فتنـــــــــة القـــــــــــــــــبر.
❸ - ما يهـــــدي إليه إخوانــــه
  المسـلمون من هدايا الأعمال.

Jika keempat perkara ini tidak terpenuhi dalam proses pemurnian dan pensucian, maka dia akan di sucikan di alam barzakh dengan tiga hal:

- Doa, permohonan ampun, dan syafaat dari orang beriman untuknya.

- Siksa Kubur.

- Amal kebaikan yang dilakukan oleh saudaranya yang masih hidup yang pahala kebaikan di tujukan untuknya.

فإن لم تـفِ هـذه الثلاثة بالتمحيص مُحـِّص في الموقف بثلاثة أشياء:

❶ - أهـوال القيامة وشـدة الموقـف.
❷ - شفـــــاعـــــة الشفــــــــــعاء.
❸ - عفـــــو الله -عـــــز وجـــــل.

Jika ketiganya tidak memenuhi proses pemurnian dan pensucian, maka akan disucikan dengan tiga hal:

- Kengerian dan beratnya hari kiamat

- Syafaat para pemberi syafaat.

- Ampunan dari Allah 'Azza wajalla

فإن لم تفِ هـذه الثلاثة بتمحيصه فتكون النـار طهرة له وتمحيصاً لخبثه، ويكون مكثه فيها على حسب كثرة الخبث وقلته، وشدته وضعفه، وتراكمه فـإذا خرج خبثه وصار خالصاً طيباً، أُخرِج من النار، وأُدخِل الجنة.

📨[ مدارج السالكين (١/٤٦٣)]

Jika ketiganya tidak terpenuhi, maka api nerakalah yang akan menyucikannya dan membersihkan dosanya, dan dia tinggal di dalamnya sesuai dengan banyak dan sedikitnya dosa, dan sesuai dengan kadar berat dan ringannya siksa.

Bila seluruh dosanya telah keluar (dengan siksa api neraka), maka jadilah dia suci lagi bersih. Dia dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga.

[Madarijus Salikin. (1/463)]

Alih bahasa: Dody Kurniawan

Jumat, 18 November 2022

FITNAH DUNIA YANG MENGODA*

 *Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh*


*


Oleh: 

Ustadz Dr. Adika Mianoki, Sp.S.


Fitnah dunia sungguh menggoda. Setan pun tak henti-hentinya menjerumuskan manusia agar sibuk dan larut dengan kehidupan dunia, sehingga lupa dengan adanya kehidupan akhirat. Marilah sejenak kita renungkan tentang hakikat kehidupan dunia agar kita tidak terjerumus dalam tipu dayanya.


*HAKIKAT KEHIDUPAN DUNIA*

Allah Ta’ala berfirman,


وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ


Dan tidaklah kehidupan dunia kecuali hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Apakah kalian tidak mau berpikir ? “ (QS. Al-An’am: 32).


Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah menjelaskan tentang hakikat kehidupan dunia dan akhirat. Hakikat kehidupan dunia adalah sekadar permainan dan senda gurau, permainan dengan anggota badan dan senda gurau dalam masalah hati . Hati akan menjadi bingung dan bimbang karena dunia. Jiwa pun akan berusaha memiliki sesuatu yang dicintai serta memiliki keinginan yang kuat di dalamnya. Akhirnya akan menyebabkan seorang hamba sibuk dengan dunia seperti anak-anak yang asyik dengan mainannya.


Adapun hakikat kehidupan akhirat lebih baik daripada kehidupan dunia. Bagi orang-orang yang bertakwa kehidupan akhirat lebih baik kondisinya maupun sifatnya, serta lebih kekal dan abadi. Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang diinginkan oleh jiwa, menyenangkan dipandang mata, berupa kenikmatan yang bisa dirasakan oleh hati dan juga ruh. Di dalamnya banyak kesenangan dan sukacita. Itu semua tidak bisa dirasakan oleh setiap orang, namun hanya khusus untuk orang-orang bertakwa yang melakukan perintah-perintah Allah dan meninggalkan serta menjauhi larangan-Nya. Dengan kondisi demikan, tidakkah manusia mau berpikir? Tidakkah manusia mau menggunakan akalnya ? Hendaknya mereka menyadari manakah di antara kehidupan dunia dan akhirat yang lebih pantas untuk didahulukan. (Lihat Taisiirul Kariimir Rahman).


Wahai, saudaraku, ketahuilah bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan yang menipu. Kehidupan di dunia mempunyai dua sifat :


*1. Kehidupan dunia sangat dekat dan pendek waktunya.* Kehidupan di dunia ini singkat, dan kehidupan di dunia berlangsung sebelum kehidupan akhirat yang abadi.


*2. Dunia itu rendah dan hina kedudukannya.* Kehidupan dunia adalah hina, tidak ada kebaikan yang hakiki di dalamnya.


Kenikmatan yang dirasakan di dunia hanyalah kenikmatan badan, bukan kenikmatan hati. Oleh karena itu ahlud dunya akan terhalang dari merasakan kenikmatan hati. Allah Ta’ala berfirman ;


مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً


Barangsiapa yang mengerjakan amal salih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik” (An-Nahl : 97).


Dalam ayat ini Allah tegaskan bahwa kehidupan yang baik hanya akan didapatkan oleh orang yang bisa mengumpulkan dua sifat, yaitu beriman dan beramal shalih (Lihat Tafsir Surat Al An’am li Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin).


*JANGAN JADI BUDAK DUNIA!*

Di antara fitnah dunia yang banyak menjerumuskan manusia adalah harta. Betapa banyak manusia rela menghabiskan waktunya hanya untuk berburu harta. Bahkan tidak lagi peduli halal dan haram dalam mendapatkannya. Padahal Nabi kita telah mengingatkan agar kita tidak menjadi “budak harta”. Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,


تَعِسَ عَبْدُ الدِّيْنَارِ تَعِسَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ، تَعِسَ عَبْدُ الْخَمِيْصَةِ تَعِسَ عَبْدُ الْخَمِيْلَةِ إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ


Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamisah dan khamilah (sejenis pakaian yang terbuat dari wool/sutera). Jjika diberi ia senang, tetapi jika tidak diberi ia marah” (HR. Bukhari).


Dalam hadits ini, Nabi mendoakan celaka bagi hamba dinar dan yang lainnya. Seseorang disebut hamba dinar dan hamba dirham karena dia melakukan berbagai amal perbuatannya hanya semata-mata mencari harta benda. Seandainya tidak ada harta yang bisa diraih, maka dia tidak akan beramal. Harta bendalah yang menjadikan motivasinya untuk beramal. Oleh karena itulah digelari sebagai hamba dinar.Penyebutan dengan hamba menunjukkan bahwa hal ini termasuk perbuatan syirik, karena orang tersebut sedang menghambakan dirinya kepada selain Allah. (Lihat At Tamhid li Syarh Kitabi At Tauhid).


Dalam hadits di atas terdapat peringatan terhadap penghambaan kepada selain Allah, khususnya terhadap hal-hal yang fana seperti harta dan juga pakaian. Penghambaan kepada Allah akan membuahkan sikap ridho dan qona’ah. Adapun penghambaan kepada selain Allah akan menumbuhkan sikap pelit, bakhil, egois, dan tamak. Termasuk perbuatan tercela yaitu mengumpulkan dan memiliki segala sesuatu yang melebihi batas kebutuhan seorang hamba sehingga menyibukkan dari beribadah kepada Allah dan tidak digunakan dalam rangka ketaatan kepada-Nya. (Lihat Bahjatun Nadzirin Syarh Riyadhus Salihin).


*BELAJAR HIDUP ZUHUD*

Dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idi radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa ada seseorang yang mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas berkata, Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang apabila aku melakukannya, maka Allah akan mencintaiku dan begitu pula manusia.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


ازْهَدْ فِى الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللَّهُ وَازْهَدْ فِيمَا فِى أَيْدِى النَّاسِ يُحِبُّوكَ


Zuhudlah pada dunia, Allah akan mencintaimu. Zuhudlah pada apa yang ada di sisi manusia, manusia pun akan mencintaimu.” (HR. Ibnu Majah dan selainnya. An Nawawi mengatakan hadits ini hasan).


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, Zuhud adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat di akhirat, adapun sikap wara’ adalah meninggalkan perkara yang dkhawatirkan menimbulkan kemudharatan di akherat”.


Imam Ahmad membagi zuhud menjadi tiga macam :


*1. Meninggalkan perkara haram.* Inilah zuhudnya kebanyakan orang.


*2. Meninggalkan berlebih-lebihan dalam perkara halal.* Inilah zuhudnya orang-orang khusus.


*3. Meninggalkan hal-hal yang menyibukkan dari beribadah kepada Allah.* Inilah zuhudnya orang-orang yang berlimu. (Dinukil dari Bahjatun Nadzirin Syarh Riyadhus Salihin)


Adapun yang dimaksud zuhud dengan yang dimiliki manusia adalah tidak memperhatikan apa yang dimiliki oleh orang lain. Dalam hadits di atas Nabi memotivasi agar bersikap zuhud dengan apa yang dimilik oleh orang lain, karena hal ini merupakan sebab kecintaan manusia kepada kita. (Lihat Syarh Arbain An Nawawi li Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin).


Semoga paparan ringkas ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang hakikat kehidupan dunia, sehingga kita terhindar dari fitnahnya. Wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad.

Kamis, 03 November 2022

LIMA Pengaruh positif ibadah bagi seorang muslim*

 *


 

1. Kebahagiaan dan Kesenangan Hidup yang Hakiki di Dunia dan Akhirat 

 


Allah Azza wa Jalla berfirman:  

 

_"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh (ibadah), baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”_

(QS. An-Nahl: 97) 

 

2. Jalan Keluar Untuk Semua Masalah dan Kesulitan yang Dihadapi 

 

Allah Azza wa Jalla berfirman:  

 


_"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."_ (QS. Ath-Thalâq: 2-3) 

 

3. Penjagaan dan Taufik Dari Allah Azza wa Jalla 

 

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada `Abdullâh bin Abbâs Radhiyallahu anhu yang artinya :  

 

_"Jagalah (batasan-batasan/syariat) Allah Azza wa Jalla maka Dia akan menjagamu, jagalah (batasan-batasan/syariat) Allah Azza wa Jalla, maka kamu akan mendapati-Nya di hadapanmu."- 

(HR at-Tirmidzi no. 2516) 

 

4. Kemanisan dan Kelezatan Iman, Yang Merupakan Tanda Kesempurnaan Iman 

 


Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:  

 

_“Akan merasakan kelezatan/kemanisan iman, orang yang ridha dengan Allah Azza wa Jalla sebagai Rabb–nya dan Islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasulnya.”_

(HR Muslim no. 34) 

 

5. Keteguhan Iman dan Ketegaran Dalam Berpegang Teguh dengan Agama Allah Azza wa Jalla. 

 


Allah Azza wa Jalla berfirman:  

 

_"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ‘ucapan yang teguh’ dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki."_

(QS. Ibrâhîm: 27) 

 

Sumber: almanhaj.or.id/53486-pengaruh-ibadah-bagi-seorang-muslim-2.html 

 

Reshare: #bassfm


https://bassfm.id

https://tiktok.com/@bassfm.id

https://instagram.com/bassfm

https://facebook.com/bassfmid

https://youtube.com/c/BassTV