Selasa, 26 Oktober 2021

JANGAN TAKUT MISKIN KARENA BERSEDEKAH

 https://www.facebook.com/100010819064388/posts/1577325742638046/



Sedekah tidak akan menjadikan seseorang jatuh miskin. Justru dengan sedekah Alloh akan membalasnya dengan yang lebih banyak dan lebih baik.

Alloh berfirman,


قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚوَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖوَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ


"Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya."(Saba' : 39)


Katakanlah wahai Nabi Allah kepada mereka yang tertipu dengan harta-harta dan anak-anak mereka : Sesungguhnya Tuhanku yang meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya; Sebagai ujian dan hikmah. Kemudian Allah menasihati mereka yang sering berinfak untuk keperluan yang baik, Allah juga mengabarkan bahwa akan mengganti orang-orang yang ikhlas di dunia dengan pahala di akhirat, sebagaimana sabda Nabi ﷺ : Tidaklah berkurang sedekah dari harta. Dialah Allah yang maha memberi rezeki dan kebaikan yang diberikan.


Siapa saja yang menginfakkan hartanya dalam kebaikan –khususnya jihad fi sabilillah- dari harta yang halal dan hanya mencari ridha Allah, maka Allah akan lipat gandakan pahala dan balasan untuknya. 1 kebaikan menjadi sepuluh sampai 700 kali lipatnya. Bahkan sampai jumlah tak terbatas. Ini sesuai kondisi orang berinfak, niat dan kebutuhannya. 


 Ibnu Katsir رحمه الله berkata,


مهما أنفقتم من شيء فيما أمركم به وأباحه لكم، فهو يخلفه عليكم في الدنيا بالبدل، وفي الآخرة بالجزاء والثواب

"Apapun yang kamu infakkan dalam apa yang diperintahkan kepadamu atau yang dimubahkan bagimu, maka Dia akan memberikan gantinya untukmu di dunia, dan di akhirat dengan ganjaran dan pahala."

Hal ini dengan sejalan dengan firman Allah di hadits Qudsi,


أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ

"Berinfaklah, niscaya Aku berinfak kepadamu." (Muttafaq 'Alaih)


Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,


مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَيَقُولُ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

"Tiada hari melainkan pada pagi harinya ada dua malaikat yang turun. Lalu salah satunya berucap (berdoa): Ya Allah, berilah ganti untuk orang yang berinfaq. Sedangkan yang lain berdoa: Ya Allah timpakanlah kehancuran kepada orang yang kikir (tidak berinfaq)." (Muttafaqun 'alaih)


أَنْفِقْ بِلَالًا وَلَا تَخْشَ مِنْ ذِي الْعَرْشِ إِقْلَالًا

"Berinfakanlah wahai Bilal, jangan takut pemilik ‘Arsy (Allah) kurangi hartamu.” (HR. Al-Baihaqi)


Keutamaan infak atau sedekah yang langsung disebutkan Al-Qur'an, ia akan menjadi sebab bertambahnya harta dan lapangnya rizki.

Allah berfirman,


مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

 “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (Al-Baqarah: 245)


Dari ayat ini, Allah juga sanggah anggapan sebagian orang, kalau ia keluarkan infak maka akan miskin. Bahwa Allah yang mengatur rizki para hamba-Nya. Dialah yang melapangkan dan menyempitkan rizki seseorang. Orang yang berinfak tidaklah menyempitkan rizkinya. Sebaliknya, pelit infak tidaklah melapangkan rizkinya. Bersamaan itu, dalam ayat ini, Allah akan berinfak akan mendapatkan balasan memuaskan atas infaknya; baik di dunia dengan ganti berlipat maupun di akhirat dengan balasan kenikmatan yang tiada tara.

Keyakinan ini akan menjadi penawar atas bisikan syetan yang menakut-nakuti orang berinfak dengan kemiskinan sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.


الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 268)


Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah,


الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ

"Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya: ia menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.


Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :


اتَّقُوا الظُّلْمَ ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، وَاتَّقُوا الشُّحَّ ، فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ، حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ ، وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ.

"Jauhilah dari perbuatan dzalim, karena kedzaliman itu akan menjadi kegelapan dihari kiamat.

Jauhilah dari sifat kikir karena sesungguhnya ia telah menghancurkan umat-umat sebelum kalian.

Hal itu mengantarkan mereka untuk saling menumpahkan darah mereka, dan merusak kehormatan mereka sendiri" (HR. Muslim, 8/18 (6668))


Cukuplah ini menjadi peringatan bagi kita ...

Dan cukup pula hal ini memberi motivasi kita untuk berbuat lebih baik lagi dengan harta kita...

Senin, 25 Oktober 2021

Takdir yang Tertulis Pastilah yang Terbaik, Meskipun yang Terbaik itu Bukan yang Terindah

 

SAY

Setiap orang mempunyai takdirnya masing-masing. Ada orang yang ditakdirkan penuh kebahagiaan, ada pula yang ditakdirkan untuk menjalani beragam cobaan menyakitkan. 

Takdir yang dituliskan Allah merupakan hal terbaik dalam hidup kita, walau terkadang yang terbaik itu tak selalu indah. 

Takdir memang sudah digariskan, tetapi bukan berarti tidak pernah berubah dan kita tetap wajib ikhtiar. 

Syekh Ibrahim Al Bajuri di dalam kitabnya Tuhfatul Murid halaman 96, menegaskan kalau takdir itu ada 2 macam, takdir yang bisa berubah sepenuhnya, yaitu takdir muallaq dan ada takdir yang pasti dan tidak bisa berubah, yaitu takdir mubram.

1. Takdir Muallaq (Takdir yang bisa berubah sepenuhnya) 

Yaitu takdir yang bisa berubah secara utuh, berbeda sepenuhnya dari takdir yang telah tertulis. Takdir ini dapat berubah berdasarkan terpenuhinya syarat. Seperti kita ditakdirkan kaya, namun di 'Azali Allah telah menulis jika bermaksiat maka ia menjadi miskin. Atau ditakdirkan miskin, tetapi jika beramal shaleh dan berdoa maka akan menjadi kaya.

Karena itu ikhtiar doa dalam Pandanga Ahlussunnah Wal Jamaah sangat bermanfaat, disamping pasti dapat pahala krn berdoa hukumnya sunat, juga berkemungkinan besar merobah takdir Muallaq 

والدعاء ينفع مما نزل ومما لم ينزل وإن البلاء لينزل ويتلقاه الدعاء فيتعالجان إلى يوم القيامة. والدعاء ينفع في القضاء المبرم والقضاء المعلق. أما الثانى فلا استحالة في رفع ما علق رفعه منه على الدعاء ولا في نزول ما علق نزوله منه على الدعاء

Doa bermanfaat terhadap apa yang datang dan apa yang belum datang (dari langit). Bala pun akan datang dan bertemu dengan doa. Keduanya (bala dan doa) senantiasa ‘berperang’ hingga hari qiamat. Doa bermanfaat pada qadha mubram dan qadha muallaq. Perihal yang kedua (qadha muallaq), maka tidak mustahil menghilangkan putusan yang penghilangannya digantungkan pada doa dan tidak mustahil mendatangkan putusan yang penghadirannya digantungkan pada doa.

2. Takdir Mubram (Takdir yang pasti)

Yaitu takdir yang pasti terjadi, namun hanya cara terjadinya yang mungkin berubah. Seperti ditakdirkan bahwa hari ini kita akan ditimpa bebatuan besar, tapi karena kebaikan dan amal shaleh serta do’a yang kita perbuat  hari ini, batu tersebut memang mengenai kita, namun berubah dalam bentuk kerikil yang banyak. Begitu pula kematiaan dan umur seseorang, itu pasti terjadi dan tidak berubah. Hanya saja, terkadang, cara berubah atau maksud dari ditambah umur adalah dengan cara umurnya diberkati (bertambah dalam kebaikan)

وأما الأول فالدعاء وإن لم يرفعه لكن الله تعالى ينزل لطفه بالداعى كما إذا قضى عليه قضاء مبرما بأن ينزل عليه صخرة فإذا دعا الله تعالى حصل له اللطف بأن تصير الصخرة متفتتة كالرمل وتنزل عليه  

Adapun perihal yang pertama (takdir mubram) maka dengan berdoa, meskipun do'a tidak berefek terangkatnya bala, namun Allah akan mendatangkan kelembutanNya kepada orang yang berdo'a. Sebagaimana saat Allah menentukan satu keputusan yang tidak bisa di ganggu gugat, seperti keputusan Allah menurunkan sebuah batu yang besar terhadap hambanya, maka jika hamba tersebut berdoa, maka ia akan merasakan sifat lutfun dari Allah, dengan proses jadilah batu yang besar tadi hancur seperti pasir, kemudian baru diturunkan kepada hamba yang berdo'a tadi.

Dengan pengetahuan tentang takdir ini, maka marilah berusaha untuk terus menjadi lebih baik. Terlepas bagaimana takdir yang tertulis, kita perlu menempuh langkah-langkah yang baik demi bertemu dengan takdir yang baik. Karena Setiap dosa dan ibadah yang kita lakukan selalu bisa merubah takdir dan haluan hidup kita. Jika itu ibadah, maka akan berbuah takdir yang manis di dunia terlebih di akhirat. Jika itu maksiat (dosa) maka akan berujung pada kesengsaraan di dunia dan tentunya di akhirat.

Dan, jangan lupa sertakan doa dan harapan atas segala usahamu. Sebab, doa itu bagaikan benteng dalam bertahan, dan ibarat pedang dalam berjuang. Sementara harapan, itu adalah gelora semangatmu, yang memperkokoh dirimu untuk menggenggam erat benteng pertahanan, dan memperkuat jiwa berjuangmu dalam ayunan pedang.

Dan jangan pernah bersedih, jika usaha dan do’amu berbanding terbalik dengan harapan. Jangan membenci takdir, dan jangan membenci usahamu. MANUSIA MEMANG WAJIB BERUSAHA, BUKAN WAJIB BERHASIL. MANUSIA BISA BERENCANA, NAMUN HASIL AKHIR ADALAH HAK SANG PENCIPTA. 

Kita wajib bersyukur, atas beragam nikmat dalam hidup. Allah telah memberikan ribuan nikmat hebat; nikmah iman, dan nikmat islam. Tidak perlu mengeluh kehilangan nikmat yang kecil sekali. Beryukurlah bahwa hari ini, kita masih beriman, sehingga tidak kekal di dalam neraka jahannam.

Bersyukurlah bahwa hari ini kita menjadi orang islam, sehingga semua ibadah dan kebaikan kita terhitung sebagai pahala. Dan semoga, kita masih memiliki nikmat iman dan islam ini, mempertahankannya sehebat mungkin atas ijin Allah, walaupun diatas sakitnya sakratul maut dimana sekaligus kita kehilangan sebagian akal pula.

Maka tidak perlu khawatir, jika hidup kita ternyata biasa-biasa saja, bahkan, seringkali berhadapan dengan masalah dan cobaan yang tak kunjung berakhir. Karena kita belum kehilangan sesuatu yang penting yaitu IMAN. Kebahagiaan di dunia ini, bukanlah sesuatu yang penting. Hidup mulus di dunia, bukan berarti indah. Keindahan sejati hanyalah di akhirat; di dalam surga. Disanalah layak disebut kebahagiaan. Maka jika akhirat yang menjadi fokus kebahagiaan kita, kita tidak akan peduli seberapa sakit takdir di dunia ini. Dan andaipun pernah menjatuhkan air mata, itu sekedar menampakkan kelemahan diri pada Yang Maha Segalanya, yang membawa kita untuk meminta pertolongan kepada Allah, hanya berharap segala sesuatu kepada Allah. 

Untuk aku, kamu dan kita, teruslah menjadi baik, milikilah harapan untuk menjadi baik. Jika pernah salah, cobalah untuk menyadari bahwa itu adalah kesalahan, dengan menjadi penuntut ilmu agama, lalu segeralah memperbaiki kesalahan tersebut. 

Untuk aku, kamu dan kita, semoga mampu bertahan dari ribuan sakit dunia ini, demi kebahagian sejati di akhirat nanti. Semoga kita bahagia, meskipun tidak ditakdirkan bahagia di dunia, tapi semoga ditakdirkan bahagia di akhirat nanti..Aamiin.

Sumber:

https://www.facebook.com/110567511291810/posts/110569204624974/

Minggu, 24 Oktober 2021

Kajian Filsafat: Alloh... Menciptakan manusia tujuannya jelas.... Untuk beribadah kepadaNya!

 

Manusia adalah mahluk yang netral, diberi nafsu dan juga qolbu , dimana sebelum di lahir kan ,sebelum ruhnya di tiupkan dalam alam kandungan Alloh telah telah mengambil janji mereka tentang ke imanan nya Kepada Alloh.... 


Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyerumu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia (Allah) telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang yang beriman, (QS. Al Hadid [57]:8).


Dan kemudian ketika sudah terlahir di dunia semua ingatan tentang perjanjian iman itu di hilangkan oleh Alloh .... Untuk menguji mereka , dan Alloh menjanjikan kepada manusia juga sebuah tempat yang menyenangkan berupa surga jika manusia menepati janjinya akan ketaatannya kepada Alloh ta'ala.... Dan juga menjanjikan neraka ketika manusia lalai akan janjinya..... 


Dan Alloh selalu mengutus seorang rosul untuk mengingatkan manusia dr janjinya tersebut.... Dengan mu'jizat , kecerdasan dan juga logika, tapi masih banyak dari manusia yang lupa , dan gagal melogikan apa yang telah di sampaikan utusanNya ,....


Sesungguh nya kau menyembah Alloh ataupun tidak itu sama sekali tidak berpengaruh padaNYA , tidak menjadikan DIA lebih tinggi jika kau sembah , tidak pula menjadikannya rendah ketika kau durhaka , karna dia sudah maha tinggi .... Dan sesungguhnya peribadahan mu itu kembalinya hanya untuk dirimu sendiri... !!!


Jika Alloh menginginkan semua mahluknya untuk menyembahNya itu sangatlah mudah bagiNYA , Allah telah menciptakan malaikat yang hanya taat kepadaNya , Alloh juga menciptakan iblis yang hanya durhaka kepadanya... 


Silahkan bertanya , jika saya bisa akan saya jawab....

Sumber:

https://www.facebook.com/groups/263617174966261/permalink/581632366498072/

Kedudukan sbg Tuhan itu mempunya kiteria atau yg ada di Tuhan

 Diri seseorang  bisa saja menganggap  Tuhan  Apapun dan siapapun  termasuk kpd dirinya sendiri ...

tetapi ingat !!!! 



1.Wujud (ada)

keberadaan Tuhan tdk.di adakan atau di ada adakan ,tdk ada sejarah kejadiannya,  , dan itu  hanya  pada Allah .TIDAK ADA TUHAN KECUALI ALLAH 

demikian itu Allah memberitahu keberadaannya tersebut kpd mahkluqnya.

Lalu dimana wujud  Tuhan tuhan selain Allah ..apakah punya kiteria yg sama dgn yg ada di Allah ..?


2. Qidam (Awal)

TUHAN ITU YG PALING AWAL 

SEGALA SESUATU  BLM  ADA TUHAN ITU SDH ADA 

TUHAN YG LEBIH AWAL DARI SEGALA  NYA .

Dan tdk ada dikiteria tersebut kecuali ada pada Allah 

demikian pengakuan Allah kpd mahkluq nya 


di mana tuhan tuhan selain Allah apakah pnya kiteria yg sana dgn Allah ...?


3. Baqa’ (Kekal)


TUHAN ITU KEKAL 

TIDAK AKAN  HILANG MUSNAH,RUSAK  DAN BERUBAH RUBAH .

Dan tdk ada yg spt itu itu kecuali Ada di Allah ...

demikian Allah mengatakan kpd mahkluqnya ...


dimana Tuhan tuhan selain Allah 

apakah juga kekal ..? 


4.. Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan Makhluk Ciptaannya)


TUHAN ITU BERBEDA DENGAN MAHKLUQNYA  

ADA YG MENGAKU SBG TUHAN KOK SAMA SPT YG  PERNAH KITA LIHAT  ,yaitu spt  MAHKLUQNYA  BERARTI JELAS NYATA BUKAN TUHAN 


dan tdk ada yg spt itu kecuali ada di Allah maka Allah tdk sama spt mahkluqnya ,ciptaannya .


lalu apakah Tuhan tuhan yg selain Allah itu tdk sama dgn mahkluq ciptaannya ..?


5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri)

.TUHAN ITU BERDIRI SENDIRI TANPA MEMBUTUHKAN APAPUN DARI SELAIN TUHAN ITU SENDIRI .


BAHKAN TUHAN SELALU MEMBERI TANPA  MEMINTA  BALASAN ,PAMRIH .


Dan hanya Allah  yg spt itu...


lihatlah Tuhan tuhan sekain Allah apakah sanggup berdiri sendiri ...?


6. Wahdaniyah (Tunggal)


TUHAN ITU TUNGGAL 

TUNGGAL ITU TIDAK  BERJUMLAH ,TIDAK PULA TERDIRI DARI BERBAGAI  UNSUR ,ATAU BAGIAN 


dan tdk ada yg spt itu kecuali Allah .


7. Qudrat (Berkuasa

 TUHAN ITU BERKUASA 

KEKUASAANYA TIDAK TERBATAS ,YG GHAIB ATAU YG NYATA SEMUA DLM KEKUASAAN ALLAH .


Dan tdk ada Tuhan spt itu kecuali ada di Allah .


8. Iradat (Berkehendak)

TUHAN ITU MAHA BERKEHENDAK  ,

KEHENDAK TUHAN  PASTI TERWUJUD  ,DAN DAPAT  MENGHENDAKI APAPUN SIAPAPUN SEGALA CIPTAANNYA


dan yg sanggup spt itu tdk lain Allah .


lihatlah cermati tuhan tuhan selain Allah apakah mampu  menghendaki  yg di ciptakannya   


9. ‘ilmun (Mengetahui)


TUHAN ITU MAHA MENGETAHUI 

MENGETAHUI APA SAJA  

MAKA JIKA TIDAK TAHU MINTALAH AGAR DI BERI TAHU TUHAN ...


BOLEH NGGAK BERTANYA KAPAN MATI NYA  SESEORANG ..?


BOLEH ..KNP TIDAK ...?

DIA ITU TUHAN ...


Dan tdk ada yg spt itu kecuali Allah ...


jika ada tuhan tuhan selain Allah mengaku maha tahu ...sbgmn Allah  buktikan lah ..


10 .10. Hayat (Hidup)


TUHAN ITU HIDUP 

BAHKAN SUMBER KEHIDUPAN 

SEGALA YG HIDUP KRN DI HIDUPKANNYA .


Dan tdk ada yg spt itu kecuali Allah .


jika ada yg di anggap tuhan selain Allah  itu Hidup dan sumber kehidupan  buktikan ...

Sumber:

https://www.facebook.com/groups/291497501530917/permalink/876178006396194/

Selasa, 19 Oktober 2021

Imam Al-Ghazali Membagi Hati Menjadi 3 Macam :*

 *(TIGA ) MACAM HATI*

====================

1. Hati Sehat Dan Bercahaya, (Yaitu Hatinya Orang-Orang Yang Beriman, Ikhlas Dan Penuh Cinta)

2. Sakit Hati, (Yaitu Hatinya Orang-Orang Yang Jengkel, Dongkol, Dendam, Su'udzon, Marah, Suka Menghasut, Suka Menggunjing)

3. Hati Mati, (Yaitu Hatinya Orang-Orang Yang Ingkar Dan Durhaka Kepada Allah, Rasulullah, Kedua Orang Tua, Kepada Ulama' Dan Guru).


• PENYEBAB HATI YANG MATI


• Imam Al-Ghazali Berkata Penyebab Hati Menjadi Mati :

1. Ingkar Kepada Allah, Rasulullah, Dan Para Ulama'

2. Prasangka Buruk

3. Menggunjing

4. Memfitnah

5. Malas Ibadah

6. Memakan Makanan Yang Haram

7. Terlalu Cinta Dunia

8. Tidak Ikhlas

9. Marah Dan Dendam

10. Kurang Bersyukur


• TANDA-TANDA HATI KOTOR

1. Gelisah Walaupun Tidak Ada Masalah

2. Bangga Terhadap Diri Sendiri

3. Angkuh Memandang Hina Orang Lain

4. Sombong Dan Congkak

5. Mencari Aib Orang Dan Menyebarkannya

6. Suka Mengumpat

7. Gembira Dengan Penderitaan Orang Lain

8. Tidak Menjaga Lisan

9. Sinis Dengan Orang Lain

10. Bersikap Alim Untuk Di Puji

11. Menyampaikan Ilmu Dengan Riya'

12. Menganggap Diri Lebih Hebat Dari Pada Orang Lain

13. Berpakaian Indah Untuk Dipuji

14. Durhaka Pada Orang Tua

15. Bermanis Muka

16. Semena-Mena

17. Sholat Yang Tidak Bisa Khusyuk

18. Kagum Terhadap Diri Sendiri

19. Selalu Mencari Salah Orang

20. Cinta Kepada Duniawi Dan Materialistik

21. Mudah Bersangka Buruk Terhadap Orang

22. Membesarkan Hal Yang Remeh Temeh

23. Suka Bergosip Dan Menabur Fitnah


Kuman Di Seberang Lautan Tampak, Gajah Di Pelupuk Mata Tak Tampak.

Setitik Aib Orang Lain Segera Nampak, Segudang Aib Sendiri Sulit Di Temukan.


"Yaa Allah, Terangilah Hati Kami Ini Dalam Keridhaan Yang Selalu Tertuju Pada Cinta Yang Abadi Dalam Penghambaan Kami Kepada-Mu."

Aamiin 

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ۞ ﺍﻟﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ۞ ﻭَﺍﻟﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ ۞ ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟﺤَﻖِّ ۞ ﻭَﺍﻟﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﻘِﻴﻢِ ۞ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴﻢِ ۩

Jumat, 15 Oktober 2021

WASPADA DENGAN PERANGKAP DI HATI

 السلآم  عليكم ورحمة الله وبركاته


**


ﺑِﺴْـــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ


Ketika kita sedang dan telah berbuat baik atau amal shalih, ada beberapa lapis jaring perangkap yang akan membinasakan kita kalau kita tak waspada.


#1.Perangkap pertama, *UJUB*= kekaguman kita terhadap diri sendiri karena melakukan kebaikan. 


وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّا سِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَ رْضِ مَرَحًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَا لٍ فَخُوْرٍ 

"Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri."

(QS. Luqman 31: Ayat 18)


Al-Imam Ibnu Hibban al-Busty rahimahullah berkata: "Sesungguhnya tidaklah seorangpun menyombongkan diri terhadap orang lain, sampai dia merasa ujub dengan dirinya sendiri dan menganggap dirinya memiliki kelebihan atas orang lain." 

(Raudhatul Uqala' hlm. 60)


#2.Perangkap kedua, *RIYA* = memperlihatkan atau memamerkan diri saat berbaik kebaikan agar disanjung manusia.


Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


 إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ الرِّيَاءُ ، يَقُوْلُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جَزَى النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ : اذْهَبُوْا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاؤُوْنَ فِيْ الدُّنْيَا ، فَانْظُرُوْا هَلْ تَجِدُوْنَ عِنْدَهُمْ جَزاَءً ؟! 

“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’. Allah akan mengatakan kepada mereka pada hari Kiamat tatkala memberikan balasan atas amal-amal manusia “Pergilah kepada orang-orang yang kalian berbuat riya’ kepada mereka di dunia. Apakah kalian akan mendapat balasan dari sisi mereka?” [HR Ahmad, V/428-429 dan al Baghawi dalam Syarhus Sunnah, XIV/324, no. 4135 dari Mahmud bin Labid. Lihat Silsilah Ahaadits Shahiihah, no. 951]


#3.Perangkap ketiga, *SUM'AH = Setelah berbuat baik, memperdengarkannya kepada orang lain untuk berharap pujian.


 مَنْ سَمَّعَ النَّاسَ بِعَمَلِهِ ، سَمَّعَ اللهُ بِهِ مَسَامِعَ خَلْقِهِ ، وَصَغَّرَهُ وَحَقَّرَهُ 

“Barangsiapa memperdengarkan amalnya kepada orang lain (agar orang tahu amalnya), maka Allah akan menyiarkan aibnya di telinga-telinga hambaNya, Allah rendahkan dia dan menghinakannya”. [HR Thabrani dalam al Mu’jamul Kabiir; al Baihaqi dan Ahmad, no. 6509. Dishahihkan oleh Ahmad Muhammad Syakir. Lihat Shahiih at Targhiib wat Tarhiib, I/117, no. 25].


#4.Perangkap keempat, *TAKABUR* = Sombong atau angkuh dengan merasa lebih baik dan meremehkan orang lain.


 لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ ،قَالَ رَجُلٌ : إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُوْنَ ثَوْبُهُ حَسَناً وَ نَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ : إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَ غَمْطُ النَّاسِ 

“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan seberat dzarrah (biji atom)”.  

[HR Muslim, no. 91; Abu Dawud, no. 4091; at Tirmidzi, no. 1999 dan al Baghawi, no. 3587 dari hadits Abdullah bin Mas’ud].


*TIPS AGAR TIDAK MERASA LEBIH BAIK DARI ORANG LAIN.*


Berikut tips cara memandang orang lain agar terhindar dari perasaan sombong, ujub, dan merasa lebih baik, yang terdapat dalam Kitab Syarh Rotibul Haddad;


ﻓﺎﻥ رأيت ﺻﻐﻴﺮﺍ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ ﻟﻢ ﻳﻌﺺ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻧﺎ ﻗﺪ ﻋﺼﻴﺖ ﻓﻼ ﺷﻚ ﺍﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ .


Jika kamu melihat anak kecil, maka ucapkanlah dalam hatimu, _"Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepadaNya. maka tidak diragukan lagi bahwa anak ini jauh lebih baik dariku.”_


ﻭﺍﻥ رأيت ﻛﺒﻴﺮﺍ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ ﻗﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺒﻠﻰ ﻓﻼ ﺷﻚ ﺍﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ .


Jika kamu melihat orang tua, maka ucapkanlah dalam hatimu, _"Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, maka tidak diragukan lagi bahwa dia lebih baik dariku.”_


ﻭﺍﻥ رأيت ﻋﺎﻟﻤﺎ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ قد أﻋﻄﻲ ما لم أعط وبلغ ما لم أبلغ وعلم ما جهلت فكيف أكون مثله

Selasa, 05 Oktober 2021

SEKILAS TENTANG HAKIKAT DO'A MENURUT PAN ILMU NAHWU, SHOROF DAN PAN ILMU TASHOWUF ============

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


Bismillahirrahmaanirrahiim.


==========


"Ud'uni Astajib Lakum" Wallohua'lam 


Ud'uu : fiil amar wuku jama' mudakar arti kalimat [wajib berdo'a kamu semua manusia dan jin laki" perempuan]


Nii : Nun Wikoyah "Penghalang antara kalimah fiil dan ya mutakalim.


Ii : Ya mutakalim a' Dzom arti kalimat  Yakni; cuman hanya kepadaku [ Alloh]


Astajib: Fi'il mudore  tingkah jazem jadi jawab amar lfad ud'u alamat jazem ny sukun wuku mutakalim wahdah, ma'na lfad [maka  yakin /pasti aku akan mengkobulkan


Lakum : Lam haraf jar bima'na intifa


Kum : Majrurun bi lam arti kalimat [manfaat buat kalian semua]


Jangan sampai doa permintaanmu kepada Allah itu engkau jadikan sebagai alat (sebab) untuk mencapai pemberian Allah, niscaya akan kurang pengertianmu (ma’rifatmu) kepada Allah, tetapi hendaknya doa permintaanmu semata-mata untuk menunjukan kerendahan kehambaanmu dan menunaikan kewajiban terhadap kemuliaan kebesaran dan kekayaan Tuhanmu.


jadi kalau kita meminta kepada Allah, jangan menganggap karena kita minta, Allah memberi, jika demikian berarti Allah diatur kita. Bagi kita, berdoa itu adalah ibadah, ikhtiar itu adalah amal sholeh, perkara Allah memberi itu terserah Allah saja.


Kita diperintahkan berdoa bukan untuk memberitahu Allah tentang keperluan kita, karena Allah maha tau, bahkan Yang Menciptakan kita punya keperluan juga Allah, jadi sebelum kita minta, Allah sudah tau keperluan kita, kenapa Allah tau keperluan kita? Karena dia yang menciptakan keperluan kita.


Kita tidak mengerti kenapa kita lapar, tapi lapar,kita perlu makanan. Allah yang menciptakan kita lapar, dan Allah  juga yang tau kalau kita tidak ada makanan, kita tidak bisa ibadah kepada-NYA. Allah menciptakan haus, Allah juga yang menyediakan air.


Kalau setiap permintaan selalu berbuah pemberian, bagaimana kalau kita tidak minta, pasti tidak ada pemberian.


Sekarang banyak mana? banyak mintanya? atau banyak pemberian Allahnya?kalau setiap pemberian harus lewat minta, bagaimana? repot kita, sedang kita tidak tau semua keperluan tubuh kita. Misal:“ya Allah tolong panjangkan rambut saya, dengan kecepatan, coba mau berapa kecepatannya, 1 cm/menit, tolong ya Allah, komposisi rambut, jangan terlalu keras, nanti berdiri semua, jangan juga kekecilan, dan tolong ya Allah warnanya seragam.”


Rumit…, itu baru rambut, belum kebutuhan semua anggota tubuh ini, rumit sekali tubuh ini, dan tidak minta, dicukupi, benar?


Jadi antara keperluan dengan permintaan beda, meminta ke Allah itu adalah ibadah, doa itu “mukh al-‘ibadah” saripatinya ibadah.


Yang terpenting dari doa bukan terkabulnya, yang terpenting dari doa adalah kita jadi hamba Allah, bener-bener merunduk, “saya itu tidak berdaya Allah yang maha kuasa, saya itu bodoh Allah yang maha tahu, saya itu miskin gak punya apa-apa, Allah yang punya segala-segala, saya itu kotor berlumur dosa, hanya Allah yang maha suci”.


Kalau doa bisa membuat kita nyungsep laahaulaawalaquwwata illabillah, itu sudah berhasil doanya.


Dikasih apapun bentuknya, mau cocokdengan yang kita minta, mau tidak cocok, tidak apa-apa, karena yang penting dari doa itu adalah berhasilnya kita mentauhiidkan Allah.


Dikabulkannya doa juga tidak harus cocok dengan yang kita inginkan, karena yang kita inginkan belum tentu yang terbaik menurut Allah, kitakan menginginkan sesuatu cendrung hawa nafsu.


Jadi yang penting dari doa itu sebetulnya bukan fokus dikabulkannya tapi fokus: mentauhiidkan Allah, mensucikan Allah, dan pengakuan atas kehambaan diri kita.


Wallahu'alam.

Barokallahu lii walakum Ajma'iin.