Minggu, 16 April 2023

*APA ITU BAROKAH..*

 *❁꧁༻✾เฎœ༻๐Ÿ“ฟBI༺เฎœ✾༺꧂❁*

        ๐Ÿ•ŠMajelis Pecinta Rasul๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ


ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

*Embun pagi..๐ŸŒน*

*Sahabat..๐Ÿ˜˜*


Banyak diantara kita yang sering mendengar istilah barokah atau berkah.

Apa sih barokah atau berkah itu..?.

Berikut adalah definisi makna barokah dari para ahli/pemuka agama:

- Barokah adalah salah satu dari para prajurit Allah yang tidak tampak.
Ia dikirimkan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.

- Apabila barokah telah hinggap dalam harta, maka ia akan membuatnya banyak.

- Apabila ia telah hinggap dalam keturunan, maka ia membuatnya soleh.

- Apabila ia telah hinggap dalam badan, maka ia membuatnya sehat/kuat.

- Apabila ia telah hinggap dalam waktu, maka ia memakmurkannya.

- Dan apabila telah hinggap dalam hati, maka ia akan membuatnya bahagia.

Semoga bermanfaat, loving you all as always..❤️๐Ÿ’–๐Ÿ’.

Selamat pagi selamat mencari rezeki yang barokah, tetap semangat dan bersyukur, jangan lupa bahagia, aamiin..๐Ÿ™๐Ÿ˜.

*☘ุงَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ*

*❁༻✾เฎœ༻๐Ÿ•ŠMPR๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ༺เฎœ✾༺❁*

Rabu, 12 April 2023

4 ciri amal diterima

 Penerimaan atau penolakan sebuah amal-ibadah memang sulit diukur. Manusia–siapapun dia–tidak boleh menjatuhkan putusan atas penerimaan atau penolakan amal seseorang atau dirinya sendiri. Tetapi kita hanya dapat melihat tanda-tanda penerimaan Allah atas amal kita. 

Syekh Ibnu Athaillah RA menyebut tanda-tanda penerimaan Allah SWT dalam hikmah berikut ini. ู…ู† ูˆุฌุฏ ุซู…ุฑุฉ ุนู…ู„ู‡ ุนุงุฌู„ุงً ูู‡ูˆ ุฏู„ูŠู„ ุนู„ู‰ ูˆุฌูˆุฏ ุงู„ู‚ุจูˆู„ Artinya, “Siapa yang memetik buah dari amalnya seketika di dunia, maka itu menunjukkan Allah menerima amalnya.” Syekh Ahmad Zarruq menjelaskan bahwa buah dari amal itu berbentuk kemaslahatan keagamaan dan kemaslahatan duniawi. Ia menyebut secara konkret bahwa buah dari amal itu adalah 

pertama, kebahagiaan hidup yang diukur dengan perasaan bebas dari kekhawatiran dan kesedihan.


 ู‚ู„ุช ุซู…ุฑุฉ ุงู„ุนู…ู„ ู…ุง ูŠู†ุดุฃ ุนู†ู‡ ู…ู† ุงู„ููˆุงุฆุฏ ุงู„ุฏูŠู†ูŠุฉ ูˆุงู„ุฏู†ูŠุงูˆูŠุฉ. ูˆุฐู„ูƒ ูŠุฏูˆุฑ ุนู„ู‰ ุซู„ุงุซุฉ: ุญุตูˆู„ ุงู„ุจุดุงุฑุฉ ุจุฒูˆุงู„ ุงู„ุฎูˆู ูˆุงู„ุญุฒู† 


Artinya, “Menurut saya, buah amal itu adalah faidah keagamaan dan keduniaan apapun yang muncul dari amal tersebut. Buah dari amal itu hanya terdiri atas tiga bentuk: pertama, munculnya kebahagiaan karena sirnanya kekhawatiran dan kesedihan,” (Lihat Syekh Ahmad Zarruq, Syarhul Hikam, As-Syirkatul Qaumiyyah, 2010 M/1431 H, halaman 80). 

Syekh Zarruq mengutip Surat Yunus ayat 62-64.

ุฃَู„َุง ุฅِู†َّ ุฃَูˆْู„ِูŠَุงุกَ ุงู„ู„َّู‡ِ ู„َุง ุฎَูˆْูٌ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ูˆَู„َุง ู‡ُู…ْ ูŠَุญْุฒَู†ُูˆู†َ (62) ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ูˆَูƒَุงู†ُูˆุง ูŠَุชَّู‚ُูˆู†َ (63) ู„َู‡ُู…ُ ุงู„ْุจُุดْุฑَู‰ ูِูŠ ุงู„ْุญَูŠَุงุฉِ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูˆَูِูŠ ุงู„ْุขุฎِุฑَุฉِ 

Artinya, “Ketahuilah, para wali Allah tidak dihinggapi kekhawatiran dan kesedihan. Mereka yang beriman dan mereka itu bertakwa akan menerima kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhirat...” (Surat Yunus ayat 62-64).


 Kedua, ketenangan hidup yang ditandai dengan keridhaan batin dan sifat qana‘ah atas segala pemberian Allah. 

ูˆุงู„ุญูŠุงุฉ ุงู„ุทูŠุจุฉ ุจุงู„ุฑุถุง ูˆุงู„ู‚ู†ุงุนุฉ 

Artinya, “kehidupan yang baik karena hati penuh ridha dan qana‘ah.” Syekh Zarruq mengutip Surat An-Nahl ayat 97.

 ู…َู†ْ ุนَู…ِู„َ ุตَุงู„ِุญًุง ู…ِู†ْ ุฐَูƒَุฑٍ ุฃَูˆْ ุฃُู†ْุซَู‰ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุคْู…ِู†ٌ ูَู„َู†ُุญْูŠِูŠَู†َّู‡ُ ุญَูŠَุงุฉً ุทَูŠِّุจَุฉً 

Artinya, “Siapa saja beramal saleh laki-laki maupun perempuan sedangkan mereka itu orang beriman, maka kami hidupkan dia dengan kehidupan yang baik,” (Surat An-Nahl ayat 97). 

Ketiga, keterbukaan rahasia atas penguasaan alam semesta. 

ูˆุธู‡ูˆุฑ ุณุฑ ุงู„ุฎู„ุงูุฉ ุจุชุณุฎูŠุฑ ุงู„ูƒุงุฆู†ุงุช ูˆุงู†ูุนุงู„ู‡ุง ุธุงู‡ุฑุง ูˆุจุงุทู†ุง 

Artinya, “Penampakan rahasia kuasa atas penundukan dan pengaruh terhadap alam semesta lahir dan batin.” Syekh Zarruq mengutip Surat An-Nur ayat 55. 

ูˆَุนَุฏَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ู…ِู†ْูƒُู…ْ ูˆَุนَู…ِู„ُูˆุง ุงู„ุตَّุงู„ِุญَุงุชِ ู„َูŠَุณْุชَุฎْู„ِูَู†َّู‡ُู…ْ ูِูŠ ุงู„ْุฃَุฑْุถِ ูƒَู…َุง ุงุณْุชَุฎْู„َูَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู…ِู†ْ ู‚َุจْู„ِู‡ِู…ْ ูˆَู„َูŠُู…َูƒِّู†َู†َّ ู„َู‡ُู…ْ ุฏِูŠู†َู‡ُู…ُ ุงู„َّุฐِูŠ ุงุฑْุชَุถَู‰ ู„َู‡ُู…ْ ูˆَู„َูŠُุจَุฏِّู„َู†َّู‡ُู…ْ ู…ِู†ْ ุจَุนْุฏِ ุฎَูˆْูِู‡ِู…ْ ุฃَู…ْู†ًุง

 Artinya, “Allah menjanjikan orang-orang beriman di antara kalian dan mereka yang beramal saleh sebuah kekuasaan di bumi sebagaimana Ia menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan Ia teguhkan agama mereka yang Ia ridhai’, serta Ia mengganti ketakutan mereka dengan rasa aman...,” (Surat An-Nur ayat 55). Dengan kata lain, seseorang memegang kunci untuk mendapat sesuatu yang diinginkannya di dunia. Tetapi selain dari itu semua, 

kenikmatan dalam menjalankan ibadah itu sendiri sudah merupakan buah dari amal. ูˆูู‰ ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุตุญูŠุญ ู‚ูˆู„ ุฐู„ูƒ ุงู„ุตุญุงุจูŠ: ูู…ู†ุง ู…ู† ุฃูŠู†ุนุช ู„ู‡ ุซู…ุฑุชู‡ ูู‡ูˆ ูŠู‡ุฏูŠู‡ุง، ูˆู…ู†ุง ู…ู† ู…ุงุช ู„ู… ูŠุณุชูˆู ู…ู† ุฃุฌุฑู‡ ุดูŠุฆุง ู…ู†ู‡ู… ู…ุตุนุจ ุจู† ุนู…ูŠุฑ ุฑุถู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ู… ุฃุฌู…ุนูŠู†. ูˆู…ู† ุทูŠุจ ุงู„ุญูŠุงุฉ ุญู„ุงูˆุฉ ุงู„ุทุงุนุฉ، ูู…ู† ุซู… ูŠุตุญ ูƒูˆู†ู‡ุง ุซู…ุฑุฉ ู„ุง ู…ู† ุญูŠุซ ุฐุงุชู‡ุง ูุชุฏุจุฑ ุฐู„ูƒ، ูˆุจุงู„ู„ู‡ ุงู„ุชูˆููŠู‚. Artinya, “Dalam hadits shahih seorang sahabat Rasul berkata, ‘Sebagian kami ada yang memiliki ‘buah’ matang, lalu Allah menghadiahkan untuknya. Tetapi sebagian kami ada yang wafat dan belum sempat mencicipi buah dari amalnya, salah satu dari mereka adalah Mush‘ab bin Umair RA.’ 

Salah satu bentuk ketenangan hidup adalah merasakan kelezatan aktivitas ibadah. Dari sini kemudian dapat dipahami bahwa kelezatan aktivitas ibadah itu sendiri bisa disebut sebagai bentuk dari buah amal, bukan sekadar aktivitasnya itu sendiri,” (Lihat Syekh Ahmad Zarruq, Syarhul Hikam, As-Syirkatul Qaumiyyah, 2010 M/1431 H, halaman 80-81). Wallahu a’lam. (Alhafiz K)


Sumber: https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/ini-tanda-amal-ibadah-diterima-allah-menurut-ibnu-athaillah-qkbHs

Minggu, 02 April 2023

4 Kriteria Amal diterima Allah swt

Jumat 25-11-2022,18:10 WIB
Oleh: radar

(Dosen UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu)

 

BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM - Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa amal adalah perbuatan baik yang mendatangkan pahala.

Dalam Al-Qur'an maupun hadis nabi banyak ayat-ayat yang memerintahkan kepada manusia untuk beramal dengan amal yang sholeh.

Pada dasarnya, amal baik yang dilakukan manusia adalah disertai harapan untuk mendapat balasan pahala dari Allah.  Baik di dunia maupun di akhirat. Kendati demikian, tidak semua amal baik dari manusia akan diterima Allah, melainkan ada diantara manusia yang amalnya ditolak.

Ibarat sebuah proyek pengerjaan bangunan, apabila tidak sesuai spesifikasi yang ditetapkan, maka proyek tersebut akan ditolak. Bahkan ada yang harus dibongkar kembali. 

Oleh karena itu, salah satu usaha yang kita lakukan adalah sering berdoa agar amal kita termasuk amal yang diterima Allah : 

“Allahhummarzuqna ‘ilman nafi’a wa rizqon wasi’a wa ‘amalan maqbula”. Artinya: “Ya Allah berilah kami ilmu yang bermanfaat, rizki yang luas dan amal yang diterima”. 

Jika dianalisis berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist, Allah telah menetapkan kriteria amal yang akan diterima Allah, yaitu :

1. Beriman :

Para ulama mengatakan bahwa iman adalah meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan. Iman merupakan syarat mutlak agar amal seseorang diterima Allah sebagaimana dalam Al-Qur’an surat al-Nur ayat 39 : ''Walladzina kafaru a’maluhum kasarobin.''

Artinya: “Orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana”.

Dari ayat tersebut kita mengetahui bahwa amal baik yang dilakukan orang kafir seperti fatamorgana yang terlihat menyenangkan, tetapi pada hakekatnya hanya ilusi semata. Dengan demikian, syarat pertama agar amal kita diterima Allah adalah beriman. 

2. Ikhlas :

Ikhlas adalah melakukan perbuatan baik semata-mata karena Allah. Bukan karena orang lain atau untuk ajang pamer. Orang yang beramal, tetapi tidak ikhlas, maka termasuk amal yang tidak akan diterima Allah. Firman Allah dalam surat al-Bayyinah ayat 5 : ''Wama umiru illa liya’budullaha mukhlisina lahuddina hunafa’a wa yuqimussholata wa yu’tuzzakata wa dzalika dinul qoyyimah.''

Artinya: “Tidaklah mereka diperintah menyembah Allah kecuali dengan ikhlas, mantaatinya semata-mata karena (menjalankan) agama dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

3. Bertakwa : 

Takwa merupakan salah satu syarat amal yang diterima sebagaimana firmanNya dalam surat al-Maidah ayat 27 :  ''Qola innama yataqobbalullahu minal muttaqin.''

Artinya: “Berkata (Habil) Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa."

Para ulama mengatakan, bahwa takwa adalah menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Dengan demikian, orang yang selalu berbuat maksiat, maka amalnya kemungkinan besar akan ditolak oleh Allah.

4. Berbakti pada Orang Tua:

Orang yang durhaka kepada orang tua menjadi salah satu penyebab amal kebaikannya tidak akan diterima Allah. Sebagaimana firmanNya dalam surat al-Ahqaf ayat 16 : ''Ulaaikalladzina nataqobbalu ‘anhum ahsana ma ‘amilu wa natajawazu ‘an sayyiatihim fi ashabil jannah.''

Artinya : “Mereka Itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga.''

Ayat ini berkaitan dengan ayat sebelumnya menceritakan tentang orang yang berbuat baik kepada orang tua mereka bahwa amal mereka akan diterima oleh Allah dan semua kesalahannya akan diampuni.(*)

Kategori :