“Dari Ibnu Abbas r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadhan, ketika ditemui oleh Malaikat Jibril pada setiap malam pada bulan Ramadhan, dan mengajaknya membaca dan mempelajari al-Qur’an. .” [Muttafaq ‘Alaih].
“Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw selalu beriktikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadhan.” [Muttafaq ‘Alaih].
Umumnya orang menggunakan waktu sahurnya hanya untuk makan, minum, nonton TV, dst. padahal waktu sahur adalah waktu yang sangat istimewa untuk beribadah.
Mengapa istimewa, karena Allah mendekat ke seluruh hamba-Nya, menawarkan kepada semua hamba-Nya yang hendak bersimpuh di hadapan-Nya.
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Di saat itulah, Allah menyebarkan rahmat, dan ampunan-Nya bagi umat manusia. Selayaknya kita manfaatkan untuk bersimpuh di hadapan Allah dan tidak hanya dihabiskan untuk menyantap makanan.
وفيه تنبيه على أن آخر الليل للصلاة والدعاء والاستغفار وغيرها من الطاعات أفضل من أوله
Dalam hadis ini terdapat pelajaran bahwa waktu akhir malam lebih afdhal digunakan untuk shalat, berdoa, beristighfar, dan melakukan ketaatan lainnya, dari pada waktu awal malam. (Syarh Shahih Muslim, 6/38).
أن آخر الليل أفضل للدعاء والاستغفار ويشهد له قوله تعالى والمستغفرين بالأسحار وأن الدعاء في ذلك الوقت مجاب
Oleh karena itu, kebiasaan orang soleh di masa silam, mereka banyak memanfaatkan waktu sahur untuk semakin mendekat Allah, bersimpuh di hadapan-Nya, berdoa dan memohon ampunan kepada-Nya. Allah berfirman, menceritakan tentang sifat ahli surga
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
دل على فضيلة الاستغفار وقت الأسحار. وقد قيل: إن يعقوب، عليه السلام، لما قال لبنيه: {سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي} [يوسف:98 ] أنه أخرهم إلى وقت السحر
Kemudian Nabi Ya’kub mengakhirkan permohonan ampun itu di waktu sahur. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/23)
Kaum muslimin pembaca yang budiman, jangan sia-siakan kesempatan besar ini. Allah telah menawarkan diri-Nya kepada para hamba-Nya untuk memberikan ampunan kepada siapa yang memohon ampun kepada-Nya di waktu sahur. Sungguh sangat disayangkan jika kesempatan ini hanya kita habiskan untuk menyantap makanan atau menonton televisi. Lebih-lebih menghabiskan sebatang rokok yang itu akan memakan waktu cukup lama. Gunakan sisa waktu anda setelah sahur untuk banyak memohon ampunan kepada Allah. Semoga
Banyak amalan di bulan Ramadhan yang telah kita lakukan, semoga itu menjadi amal yang sholeh (dinaikan). Lalu bagaimana mengetahui amalan kita diterima atau tidak? Berikut adalah beberapa tanda amalan yang diterima :
1. Takut Amalnya Tidak Diterima Allah .
Allah berfirman, ”Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka.” (Al Mukminun: 60).
‘Aisyah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apakah mereka orang-orang yang meminum khamr dan mencuri?”
Maka Rosulullah pun menjawab, ”Tidak wahai ’Aisyah. Mereka adalah orang-orang yang berpuasa, menegakkan sholat dan bersedekah akan tetapi mereka merasa takut amalan yang telah mereka kerjakan tidak diterima di sisi Allah. Mereka itulah golongan yang senantiasa berlomba-lomba dalam mengerjakan kebajikan.”
2. Terbiasa Berpuasa Sesudahnya
Tanda amalan bulan Ramadhan diterima adalah setelahnya kita juga jadi terbiasa untuk berpuasa, seperti menjalani puasa sunah.
Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, “Membiasakan puasa setelah puasa Ramadhan merupakan tanda diterimanya amal puasa di bulan Ramadhan. Sesungguhnya Allah jika menerima suatu amal hamba, maka Allah beri ia taufik untuk melakukan amal shalih setelahnya.”
3. Semakin Rajin Beribadah
Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzahullah berkata, “Diantara tanda diterimanya amal shalih di bulan Ramadhan adalah keadaan seorang muslim setelahnya menjadi lebih baik daripada sebelum Ramadhan, karena kebaikan akan mengajak kepada kebaikan (selanjutnya) dan amal shalih akan mengajak pada amal shalih lainnya.”
4. Terbiasa Berkata Baik
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)
5. Selalu Beristighfar
Dari Imam Ibnul Qoyyim -rahimahullah-.
Tanda diterimanya amal shalih anda : saat hati merasa bahwa amal shalih masih hina dan kecil. Sampai orang-orang yang benar-benar mengenal Allah, selalu beristighfar setiap usai melakukan ibadah. Adalah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bila selesai salam dari sholat, beliau beristighfar sebanyak tiga kali.
Allah juga telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk beristighfar setelah selesai melakukan ibadah haji. Allah juga memuji mereka yang beristighfar setelah melakukan sholat malam. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkan taubat dan istighfar usai berwudhu.
6. Lebih Ikhlas Beribadah.
Berikutnya, tanda amalan bulan Ramadhan diterima adalah kita jadi lebih ikhlas dalam beribadah. Rasul selalu berdoa, " Ya, Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agamaMu."
Lalu seorang sahabat berkata,”Ya Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang engkau bawa kepada kami?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Ya, karena sesungguhnya seluruh hati manusia di antara dua jari tangan Allah, dan Allah membolak-balikan hati sekehendakNya. [HR Ahmad, VI/302; Hakim, I/525; Tirmidzi, no. 3522, lihat Shahih At Tirmidzi, III/171 no. 2792; Shahih Jami’ush Shagir, no.7987 dan Zhilalul Jannah Fi Takhrijis Sunnah, no. 225 dari sahabat Anas].
7. Terbiasa Sholat Malam
Ketika Jibril datang pada Rosulullah shalallohu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman adalah dengan sholat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.” (HR. Al Hakim, dihasankan oleh Al Albani)
8.Suka Berkumpul Dengan Orang Sholeh
Allâh Azza wa Jalla berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allâh, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” [At-Taubah/9:119]
9. Lebih Sabar Menghadapi Cobaan
Allâh Azza wa Jalla berfirman: Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allâh beserta orang-orang yang sabar. [Al-Anfâl/ 8: 46]
10. Lebih Mudah Bersyukur .
Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman : "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." [Al-Baqarah/2:152]
"Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat. [Ibrâhîm/14:7]
11. Berasa Semakin Dekat Dengan Allah
Allah berfirman, “Sesungguhnya orang beriman itu hanyalah mereka yang disebut nama Allah bergetar hatinya, jika dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya ayat itu membuat iman mereka makin bertambah, dan hanya Kepada Rabb mereka bertawakkal .
Yaitu orang yang mendirikan sholat dan menginfakkan sebagian (harta) yang Kami rezekikan kepada mereka. Mereka itulah orang beriman yang hakiki, dan mereka akan memperoleh kedudukan (derajat) yang tinggi di sisi Tuhan mereka, ampunan, serta rezeki yang mulia” (terj. Qs. Al-Anfal ayat 2-4).
12. Mencintai Saudaranya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
Demikianlah artikel yang singkat ini dan semoga amalan kita juga diterima oleh Allah SWT. Aamiin . Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan .
-- Nasehat Untuk Diri --
Wallahu’alam bishshawab, ..
"TEMA KEEMPAT"
*KEUTAMAAN PUASA*
Bismillah....
Suatu hal yang dimaklumi bahwa tidaklah Allah Subhanahu Wata'ala memerintahkan sesuatu kecuali memiliki hikmah dan keutamaan. Demikian pula sebaliknya, tidaklah Allah Subhanahu Wata'ala melarang sesuatu kecuali mengandung mafsadat atau keburukan.
Puasa merupakan salah satu perintah Allah Subhanahu Wata'ala yang memiliki keutamaan yang sangat besar di sisi Allah, di antara keutamaannya sebagai berikut:
1. Orang yang berpuasa akan diampuni dosa-dosanya.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنۡ صَامَ رَمَضاَنَ إيۡمَنًا وَاحۡتِساَبًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنۡ ذَنبِهِ.
"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah), maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu anhu).
2. Orang yang berpuasa akan melewati pintu khusus di surga.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إنَّ فِي الجَنَّۃِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدۡخُلُ مِنۡهُ الصَّائِمُوۡنَ يَوۡمَ الۡقِيَامَۃ لاَ يَدۡخُلُ مَعَهُمۡ أحَدٌ غَيۡرُهُمۡ يُقَالُ أيۡنَ الصَّائِمُوۡنَ فَيَدۡخُلُونَ مِنۡهُ فَإذَا دَخَلَ آخِرُهُمۡ أُغۡلِقَ فَلَمۡ يَدۡخُلۡ مِنۡهُوأحَدٌ.
"Sesungguhnya di surga ada pintu dsebut Ar-Rayyan, orang-orang berpuasa akan masuk melaluinya pada hari kiamat. Tidak seorang pun masuk melaluinya kecuali mereka. Dikatakan: 'Dimana orang-orang yang berpuasa?' Maka mereka masuk darinya. Jika akhir dari mereka sudah masuk, ia pun dikunci, maka tidak seorang pun melaluinya". (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi radhiallahu anhu).
3. Orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
وَلِلصَّائِمِ فَرۡحَتَانِ, فَرۡحَۃٌ عِنۡدَ فِطۡرِهِ وَفَرۡحَۃٌ عِنۡدَ لِقَاءِ رَبِّهِ.
" Dan bagi orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan, kegembiraan ketika dia berbuka, dan kegembiraan ketika dia berjumpa dengan Rabb-nya..." (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu).
Wallahu a'lam bis showab.
(fawaid Anshari, S. Th. I, MA hafidzahullah)
──────⊱◈◈◈⊰──────
#Repost_by: WAG bimbingan Ibnu Abdillah
Mari kita perbanyak berdzikir, berfikir serta berlomba-lomba dalam kebaikan di bulan ramadhan ini agar hidup yang lebih produktif dan bermanfaat.
# BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI #
-----------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaikh ....https://www.facebook.com/100062110632639/posts/355937793153239/
*KEUTAMAAN PUASA*
ِيَامُ كَمَا كُ تِبَ عَلَى ٱلّذِينَ مِن قـَبْلِكُمْ لَعَلّكُمْ تـَتـّقُونَ يَٓأَيـّهَا ٱلّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلص
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa”
(QS. Al Baqarah: 183)
*1. Puasa adalah ibadah yang tidak ada tandingannya*
Rasulullah ﷺ bersabda kepada Abu Umamah Al Bahili:
ِيَامِ فَإِنّهُ لَ مِثْلَ لَهُ عَلَيْكَ بِلص
“Hendaknya engkau berpuasa karena puasa itu ibadah yang tidak ada
tandingannya”
(HR. Ahmad dan An Nasa’i)
*2.Puasa merupakan perisai di dunia dan akhirat*
Rasulullah ﷺ bersabda:
ِيَامُ جُنّة الص
“Puasa adalah perisai” (Muttafaq ‘Alaihi)
• Perisai di dunia = Pelindung yang menghalangi dirinya dari syahwat yang terlarang.
• Perisai di akhirat = Perisai dari api neraka yang akan melindungi dan menghalangi dirinya dari api neraka pada hari kiamat.
*3. Puasa sebab masuk ke surga melalui pintu khusus*
Rasulullah ﷺ bersabda,
يُسَمّى الرّيّنَ لَ يَدْخُلُهُ إِلّ الصّائِمُونَ فِ الَْنّةِ ثََانِيَةُ أَبـْوَابٍ، فِيهَا بَب
“Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari)
*4. Allah ﷻ menyandarkan puasa kepada diri-Nya*
Rasulullah ﷺ bersabda,
ِيَامَ فـَهُوَ لِ وَأَنَ أَجْزِي بِهِ يـَقُولُ اُ عزّ وَجَلّ كلّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلّ ا لص
“Allah ‘azza wa jalla berfirman: setiap amalan manusia itu untuk dirinya, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalas
pahalanya” (HR. Bukhari)
*5. Orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan*
Rasulullah ﷺ bersabda,
ِهِ عِنْدَ لِقَاءِ رَب عِنْدَ فِطْرِهِ وَفـَرْحَ ة لِلصّائِمِ فـَرْحَتَانِ فـَرْحَة
“Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiraa ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya (Muttafaq ‘Alaihi)
*6.Puasa dan Alquran memberikan syafa’at*
Rasulullah ﷺ bersabda,
يَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يـَوْمَ الْقِيَ امَةِ الصِ
“Puasa dan Al-Qur’an, keduanya akan memberi syafaat kelak di hari
kiamat.” (HR. Ahmad)
والله أعلم بالصواب
Baarakallahu fiikum … .
TEMA KELIMA
📒🍃 Ada enam perkara yang dapat menggugurkan pahala puasa, sebagaimana sabda Nabi ﷺ: "Betapa banyak orang yg berpuasa namun ia tidak mendapatkan apa² kecuali haus dan dahaga" Antara lain:
1) Ghibah, yaitu: engkau menyebut kepada saudaramu yang muslim dengan sesuatu yang dibenci olehnya walaupun yang engkau sebut itu perkara yang benar
2) Namimah, yaitu: menyampaikankan suatu pembicaraan agar terjadi fitnah
3) Bersusta, yaitu: memberitahukan suatu perkara tidak sesuai kejadian.
4) Memandang kepada sesuatu yang haram, atau halal tapi di barengi syahwat hingga merasakan lezad saat memandang
5) Sumpah palsu, yaitu: bersumpah dengan cara berdusta
6) Berbicara merekayasa/dusta dan kotor dan berkelakuan dengan perkataan tersebut, Dalam sebuah hadits Nabi ﷺ bersabda: "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan malah mengamalkannya, Maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang ia tahan"
📚[التقريرات السديدة في مسائل المفيدة ٤٤٨-٤٤٩]
Dikutip dari:
https://www.facebook.com/100001625956294/posts/5327727983958014/
TEMA KEENAM
╔🕋★﷽★🕋═══════
_*📌KEBERKAHAN DENGAN MENGERJAKAN AMALAN DI BULAN SUCI RAMADHAN*_
```Bulan Ramadhan adalah bulan Ibadah, bulan berbuat baik, bulan kebaikan, bulan simpati, bulan pembebasan dari neraka, bulan kemenangan atas nafsu.
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
" Wahai orang – orang yang beriman telah ditetapkan atas kalian berpuasa sebagaimana juga telah ditetapkan atas umat sebelum kalian supaya kalian menjadi orang yang bertakwa" (Al-Baqarah:183)
Berikut ini beberapa amal-amal utama pada bulan Ramadhan.
1. Shiyam
Rasulullah صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Siapa berpuasa Ramadhan imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari, 2014; Muslim, 760 )
2. Al-Qiyam/Tarawih
Nabi صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang menunaikan shalat malam di bulan Ramadan dengan keimanan dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari, 2009; Muslim, 759)
Dan bagi siapa yang melaksanakan shalat Tarawih hendaknya mengerjakannya bersama jama'ah sehingga mendapatkan pahala seperti sholat malam sepenuhnya.
Nabi صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ bersabda, "Siapa yang shalat bersama imamnya sehingga selesai, maka dicatat baginya shalat sepanjang malam." (HR. An-Nasaiy, 1604; At-Tirmidzy, 806; Ibnu Majah 1100 )
3. Shodaqah
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas رَضِيَ اللهُ عَنْهُ berkata: “Adalah Rasululloh صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ orang yang paling pemurah dalam kebaikan. Beliau akan semakin dermawan pada Ramadhan. Dan sesungguhnya Jibril mendatanginya setia tahun, di bulan Romadhon sampai akhir. Lalu Rasulullah memperdengarkan kepadanya Al-Qur'an. Maka pada saat ditemui Jibril itu Rasulullah صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ menjadi lebih pemurah dengan kebaikan daripada angin yang berhembus dengan lembut." (HR. Bukhari, 1902; Muslim, 2308)
Diantara Shodaqoh yang paling utama adalah memberi buka orang yang berpuasa.
Rasulullah صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ bersabda, "Siapa yang memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun." (HR. Ahmad, An-Nasai, ;At-Tirmidzy 1/197)
4. Tilawah Al-Qur'an
Dari Ibnu Abbas رَضِيَ اللهُ عَنْهُ berkata,” Dan sesungguhnya Jibril mendatanginya setiap tahun, di bulan Romadhon sampai akhir. Lalu Rasulullah memperdengarkan kepadanya Al-Qur'an.” (HR. Bukhari, 1902; Muslim, 2308)
Salafus sholeh رحمه الله berkata, "Hadits tersebut menunjukkan sunnahnya mengkaji Al-Qur'an pada bulan Ramadhan, berkumpul untuk mengkajinya.
Imam Az-Zuhri رحمه الله berkata: “apabila datang ramadan, maka kegiatan utama kita selain berpuasa adalah membaca Al-Qur’an.”
Ibnul Hakam berkata, "Adalah Malik رحمه الله, apabila sudah masuk Ramadhan beliau lari dari membaca hadits dan berkumpul bersama ulama."
Abdurazaq رحمه الله berkata, "Sufyan ats-Tsauri jika sudah masuk Ramadhan meninggalkan (mengurangi) beberapa bentuk ibadah dan hanya membaca Al-Qur'an"
5. I'tikaf dan Menghidupkan Lailatul Qadar
Rasulullah صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ senantiasa beri'tikaf pada bulan Ramadhan selama 10 hari akhir. Dan pada tahun akan diwafatkannya, beliau beri'tikaf selama 20 hari (HR. Bukhari dan Muslim).
Dianjurkan i'tikaf di sepuluh hari terakhir adalah untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Rasulullah صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar didasari iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari 'Aisyah, ia berkata: Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan Lailatul Qadar, apa yang harus aku
baca? Beliau menjawab, "Ucapkan:
اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, menyukai pemberian maaf maka ampunilah aku." (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi)
6. Umrah pada bulan Ramadhan
Rasulullah صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ bersabda,
عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ حَجَّةٌ
"Umrah pada bulan Ramadhan menyerupai haji." (HR. Al-Bukhari 1782; Muslim 1256)
Dalam riwayat lain, "Umroh pada Romadhon seperti haji bersamaku." (HR As-Suyuthi dalam Al-Jami’ 4098 )
7. Memperbanyak amalan-amalan kebaikan
- dzikir, doa dan istighfar Sesungguhnya malam dan siang Ramadhan adalah waktu-waktu yang mulia dan utama, maka manfaatkanlah dengan memperbanyak dzikir dan doa, khususnya pada waktu-waktu istijabah. Allâh berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾ وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allâh, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” [ Al-Ahzâb: 41-42]
Dari ‘Abdullâh bin Busr رَضِيَ اللهُ عَنْهُ, Rasulullah صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ bersabda,
بُسْرٍ أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ شَرَائِعَ الْإسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ ، فَأَنْبِئْنِيْ مِنْهَا بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ ؟ قَالَ : لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ ,
“Seorang Badui datang kepada Nabi kemudian berkata, ‘Wahai Rasûlullâh, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak pada kami. Beritahukanlah kepada kami sesuatu yang kami bisa berpegang teguh kepadanya ?’ Nabi menjawab, ‘Hendaklah lidahmu senantiasa berdzikir kepada Allâh Azza wa Jalla” (HR Ahmad, 190; At-Tirmidzi 3375; Ibnu Majah 3793)
Diantara majelis dzikir yang paling utama adalah mendatangi majelis ilmu.
- Beristighfar di waktu sahur, seperti yang Allah firmankan, "Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (Al-Dzaariyat: 18)
- Duduk di masjid sampai matahari terbit. Rasulullah صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ bersabda,
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
"Siapa shalat Shubuh dengan berjama'ah, lalu duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu shalat dua raka'at, maka baginya seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna , sempurna." (HR At-Tirmidzy 2/505 )
Keutamaan ini berlaku pada semua hari, terlebih lagi dikerjakan di bulan Ramadhan.
Maka selayaknya kita bersemangat menggapainya dengan tidur di malam hari, meneladani orang-orang shalih yang bangun di akhirnya, dan menundukkan nafsu untuk tunduk kepada Allah dan bersemangat untuk menggapai derajat tinggi di surga.
Wallahu a’lam
Semoga bermanfaat.```
_*◾ᴛᴀᴍᴀɴ sʏᴜʀɢᴀ★★★*_https://www.facebook.com/100001625956294/posts/5330722543658558/
TEMA KETUJUH
3 TANDA ORANG MENDAPATKAN LAILATUL QODAR MENURUT SULTHONUL AULIYA' AS SYAIKH ABDUL QODIR AL JAELANI Q.S
=======================
Beginilah Tanda Orang Yang Mendapat Lailatul Qadar
قال الشيخ عبد القادر الجيلاني رضي الله عنه في الغنية ، ج ٢ ، صحفة ٢٣ :
Di dalam kitab Al-Ghunyah, Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani Juz 2, hal ; 23 , Beliau Ra berkata :
وقيل: إن جبريل عليه السلام إذا نزل من السماء ليلة القدر لا يدع أحداً من الناس إلا سلم عليه وصافحه،
"Dikatakan bahwasan-nya Malaikat Jibril as jika turun dari langit pada malam Lailatul Qadar ... Tidak akan membiarkan seorang manusia-pun kecuali Malaikat Jibril akan mengucapkan salam dan menjabat tangan-nya
وعلامة ذلك اقشعرار جلده وترقيق قلبه وتدميع عينيه
Tanda seseorang yang telah mendapat salam dan berjabat tangan dengan Malaikat Jibril adalah ;
1. Bergetar kulitnya,
2. Hatinya lembut tipis (mudah menangis) dan
3. Air matanya senantiasa bercucuran...
Semoga kita semua bisa mendapatkan Lailatul Qadar dan semoga bermanfaat bagi kita semua didunia sampai Akhirat aamiin aamiin aamiin ya rabbal 'aalamiin bisirri Asrari Al Faatihah...
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Semoga kita senantiasa mendapat Ridlo dari Allah, Syafaat dari Rasullullah, Karomah para Waliyullah, Barokah para Kiai dan Habaib serta wasilah doa orang tua kita. Alfatihah.
https://www.facebook.com/groups/101414637977/permalink/10159666930517978/
TEMA KEDELAPAN
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Semangat tahajud dan sahur
🍂🍃 *KEUTAMAAN 10 TERAKHIR RAMADHAN*
▪Asy Syeikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah ditanya:
أرجو الإفادة عن فضائل العشر الأواخر من رمضان ؟
Aku mengharapkan faidah tentang keutamaan sepuluh terakhir Ramadhan?
Maka beliau menjawab:
فضائل العشر الأواخر عظيمة ، وذلك لأن النبي ﷺ كان يجتهد فيها أكثر من اجتهاده في أول الشهر :
فكان ﷺ يجتهد في التهجد في هذه الليالي أكثر من تهجده في أول الشهر [انظر : صحيح البخاري(255/2)] .
Keutamaan sepuluh terakhir sangatlah agung, hal tersebut karena Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersungguh-sungguh dengan usaha yang lebih maksimal dari kesungguhan beliau diawal bulan,
Dan adalah Beliau shalallahu alaihi wa sallam bersungguh-sungguh dalam shalat tahajjud dimalam-malam ini lebih banyak daripada tahajjudnya beliau diawal bulan.
Lihat Shahih Al Bukhari: 2/255.
وكان ﷺ يعتكف في العشر الأواخر من رمضان بمعنى : أنه يمكث في المسجد لذكر الله وللعبادة ، ولا يخرج منه إلا لحاجة الإنسان طيلة العشر الأواخر ؛ مما يدل على مزيتها وفضيلتها .
كذلك فإن أكثر ما يُرْجَى مُصَادفة ليلة القدر في هذه العشر الأواخر ؛ لأن النَّبي صلى الله عليه وسلم أخبر أنها ترجى في العشر الأواخر خاصة فكان ﷺ يجتهد في هذه العشر طلباً لليلة القدر .
Dan adalah Beliau shalallahu alaihi wa sallam beri'tikaf disepuluh terakhir dibulan Ramadhan dengan makna beliau berdiam di masjid untuk berdzikir kepada Allah dan beribadah, dan beliau tidak keluar darinya kecuali disebabkan kebutuhan kemanusiaan selama sepuluh hari terakhir tersebut, yang menunjukkan keagungan dan keutamaannya.
Demikian pula karena kebanyakan yang diharapkan padanya turun Lailatul Qadar adalah disepuluh terakhir ini, karena Nabi shalallahu alaihi wa sallam mengabarkan bahwa diharapkan disepuluh terakhir secara khusus, maka beliaupun bersungguh-sungguh dimalam tersebut mencari Lailatul Qadar.
_____
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
TEMA KESEMBILAN
*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 14 April 2022 / 12 Ramadhon 1443
*Ramadhan Pendidikan Keikhlasan*
عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . (رواه البخاري، رقم 1910، ومسلم، رقم 760 )
Dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, dia berkata, Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari, no. 1910, Muslim, no. 760).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Saudaraku … Salah satu pelajaran penting yang bisa kita ambil dari bulan Ramadhan, di dalamnya ditempa untuk senantiasa ikhlas dalam beramal.
2- Yang dimaksud ikhlas adalah memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata. Maka pantaslah Ramadhan disebut madrasah ikhlas
Lihat saja dalam amalan puasa disebutkan,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760, dari Abu Hurairah).
Dalam amalan shalat malam atau shalat tarawih disebutkan,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759, dari Abu Hurairah). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 6: 36.
Juga ketika seseorang menghidupkan lailatul qadar dengan shalat malam disebutkan,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901, dari Abu Hurairah).
3- Yang dimaksud ihtisaban dalam hadits di atas berarti beramal karena mengharap pahala dari Allah. Itulah yang dimaksud ikhlas. Yang diharap bukanlah pujian manusia. Yang diharap bukanlah semata-mata harapan dunia.
4- Marilah kita jadikan bulan Ramadhan sebagai madrasah untuk melatih keikhlasan. Hanya Allah yang memberi taufik.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :
1- Begitu pula orang yang beramal hanya mengharap dunia semata, ia benar-benar merugi.
مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)
2- Semestinya kita beribadah ikhlas karena Allah.
وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (artinya: ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al Bayyinah: 5)..
TEMA KESEPULUH
*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 13 Ramadhan 1443 H/ 14 April 2022 M
*Puasa Seseorang Menjadi Sia-Sia*
_Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :_
*رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ*
_*“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thabrani)*_
*Beberapa Pelajaran yang terdapat didalam Hadits diatas :*
_Beberapa hal yang membuat amalan puasa seseorang menjadi sia-sia, Semoga Allah memberi taufik pada kita untuk menjauhi hal-hal berikut ini :_
1️⃣ *Berkata Dusta (az zuur)*
Inilah perkataan yang membuat puasa seorang muslim bisa sia-sia, hanya merasakan lapar dan dahaga saja.
_Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,_
*مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ*
_*“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).*_
Apa yang dimaksud dengan az zuur? As Suyuthi mengatakan bahwa az zuur adalah berkata dusta dan menfitnah (buhtan). Sedangkan mengamalkannya berarti melakukan perbuatan keji yang merupakan konsekuensinya yang telah Allah larang. _(Syarh Sunan Ibnu Majah, 1/121, Maktabah Syamilah)_
2️⃣ *Berkata lagwu (sia-sia) dan rofats (kata-kata porno)*
Amalan yang kedua yang membuat amalan puasa seseorang menjadi sia-sia adalah perkataan lagwu dan rofats.
_Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,_
*لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ*
_*“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1082 mengatakan bahwa hadits ini shohih)*_
_Apa yang dimaksud dengan lagwu? Dalam Fathul Bari (3/346), Al Akhfasy mengatakan,_
*اللَّغْو الْكَلَام الَّذِي لَا أَصْل لَهُ مِنْ الْبَاطِل وَشَبَهه*
*“Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah.”*
Lalu apa yang dimaksudkan dengan rofats? Dalam _Fathul Bari (5/157)_, Ibnu Hajar mengatakan,
*وَيُطْلَق عَلَى التَّعْرِيض بِهِ وَعَلَى الْفُحْش فِي الْقَوْل*
*“Istilah Rofats digunakan dalam pengertian ‘kiasan untuk hubungan badan’ dan semua perkataan keji.”*
_Al Azhari mengatakan,_
*الرَّفَث اِسْم جَامِع لِكُلِّ مَا يُرِيدهُ الرَّجُل مِنْ الْمَرْأَة*
*“Istilah rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita.” Atau dengan kata lain rofats adalah kata-kata porno.*
Itulah di antara perkara yang bisa membuat amalan seseorang menjadi sia-sia. Betapa banyak orang yang masih melakukan seperti ini, begitu mudahnya mengeluarkan kata-kata kotor, dusta, sia-sia dan menggunjing orang lain.
3️⃣ *Melakukan Berbagai Macam Maksiat*
Ingatlah bahwa puasa bukanlah hanya menahan lapar dan dahaga saja, namun hendaknya seorang yang berpuasa juga menjauhi perbuatan yang haram. _Perhatikanlah saudaraku petuah yang sangat bagus dari Ibnu Rojab Al Hambali berikut :_
*“Ketahuilah, amalan taqorub (mendekatkan diri) pada Allah Ta’ala dengan meninggalkan berbagai syahwat (yang sebenarnya mubah ketika di luar puasa seperti makan atau berhubungan badan dengan istri, pen) tidak akan sempurna hingga seseorang mendekatkan diri pada Allah dengan meninggalkan perkara yang Dia larang yaitu dusta, perbuatan zholim, permusuhan di antara manusia dalam masalah darah, harta dan kehormatan.”* _(Latho’if Al Ma’arif, 1/168, Asy Syamilah)_
Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan petuah yang sangat bagus :
*“Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.”* _(Lihat Latho’if Al Ma’arif, 1/168, Asy Syamilah)_
Itulah sejelek-jelek puasa yaitu hanya menahan lapar dan dahaga saja, sedangkan maksiat masih terus dilakukan. Hendaknya seseorang menahan anggota badan lainnya dari berbuat maksiat. Ibnu Rojab mengatakan,
*أَهْوَنُ الصِّيَامُ تَرْكُ الشَّرَابِ وَ الطَّعَامِ*
*“Tingkatan puasa yang paling rendah hanya meninggalkan minum dan makan saja.”*
_Apakah dengan Berkata Dusta dan Melakukan Maksiat, Puasa Seseorang Menjadi Batal?_
_Untuk menjelaskan hal ini, perhatikanlah perkataan Ibnu Rojab berikut :_
*“Mendekatkan diri pada Allah Ta’ala dengan meninggalkan perkara yang mubah tidaklah akan sempurna sampai seseorang menyempurnakannya dengan meninggalkan perbuatan haram.*
Barangsiapa yang melakukan yang haram (seperti berdusta) lalu dia mendekatkan diri kepada Allah dengan meninggalkan yang mubah, maka ini sama halnya dengan seseorang meninggalkan yang wajib lalu dia mengerjakan yang sunnah. Walaupun puasa orang semacam ini tetap dianggap sah menurut pendapat jumhur (mayoritas ulama) yaitu orang yang melakukan semacam ini tidak diperintahkan untuk mengulangi (mengqodho’) puasanya. Alasannya karena amalan itu batal jika seseorang melakukan perbuatan yang dilarang karena sebab khusus dan tidaklah batal jika melakukan perbuatan yang dilarang yang bukan karena sebab khusus. Inilah pendapat mayoritas ulama.”
_Ibnu Hajar dalam Al Fath (6/129) juga mengatakan mengenai hadits perkataan zuur (dusta) dan mengamalkannya :_
*“Mayoritas ulama membawa makna larangan ini pada makna pengharaman, sedangkan batalnya hanya dikhususkan dengan makan, minum dan jima’ (berhubungan suami istri).”*
_*Kesimpulannya : Seseorang yang masih gemar melakukan maksiat di bulan Ramadhan seperti berkata dusta, menfitnah, dan bentuk maksiat lainnya yang bukan pembatal puasa, maka puasanya tetap sah, namun dia tidak mendapatkan ganjaran yang sempurna di sisi Allah. Semoga kita dijauhkan dari melakukan hal-hal semacam ini. Aamiin*_
*Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an :*
_Allâh Ta’ala berfirman:_
*يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ*
_*“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)*_
TEMA KESEBELAS
TEMA KEDUA BELAS